Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diit demam dan infeksi Infeksi & defisiensi 7.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diit demam dan infeksi Infeksi & defisiensi 7."— Transcript presentasi:

1 Diit demam dan infeksi Infeksi & defisiensi 7

2 Pengertian Demam : Naiknya suhu tubuh diatas normal (36,5 – 37,2 °C)*
Hiperpireksia : suatu keadaan kenaikan suhu tubuh sampai 41,2°C atau lebih Hipotermia : suatu keadaan suhu tubuh dibawah 35°C

3 Infeksi adalah: masuk dan berkembangnya mikro organisme (bakteri, jamur, virus) dan parasit di dalam tubuh yang disebabkan karena kerusakan jaringan/proses abnormal dalam tubuh yang biasanya diikuti dengan demam

4 Penyebab Demam Infeksi Toksemia, karena : keganasan reaksi obat
Gangguan regulasi suhu sentral, misal : Heat Stroke, Perdarahan otak, Coma.

5 Gejala umum infeksi Muka merah dan hangat Suhu tubuh meningkat
Sakit kepala, tidak nafsu makan Tidak nyaman, lemah, pusing, dan haus Terjadi gangguan kesadaran (jika terlalu panas), dan kejang (pada anak2) Kelemahan , lelah, nyeri otot dan sendi

6 Hubungan sinergistik status gizi dan infeksi
MALNUTRITION Lowered Resistance to Pathogens (↓membentuk antibody, ↓aktifitasphagosit makrofag, ↓non spesifik resistance to bakteri/virus,↑flora intestinal dll Reduced Food Intake (anorexia,obat,menolak makanan biasa) Impaired Digestion and Absorption Increased Nutrient Losses Increased Nutritional Requirements INFECTIOUS DISEASE

7 Effek infeksi ke status gizi
Meurunnya asupan zat gizi pdhl kebutuhan meningkat yang disebabkan anorexia, menolak makanan padat, pengaruh obat Gangguan penyerapan dan pencernaan Meningkatnya kehilangan zat gizi melalui urin/feces/keringat

8 Perubahan metabolik pada demam dan infeksi
BMR meningkat( setiap satu derajat celsius BMR meningkat 13 %) dan BMR meningkat 40 %, jika panas tubuh sampai dengan 40 derajat celsius) Penyimpanan glikogen dari hati dan jaringan adiposa menurun (penurunan BB) Meningkatnya katabolism protein jaringanbeban ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme menjadi berat Kehilangan cairan dan elektrolit meningkat (natrium dan kalium)bisa terjadi dehidrasi Kehilangan cairan tubuh meningkat karena mengeluarkan sisa metabolit dan meningkatnya pernafasan Menurunnya aktifitas saluran cerna  menurunnya kemampuan mencerna dan menyerap zat gizi . Meningkatnya motilitas saluran cerna  diare Nafsu makan rendah dengan perasaan mual dan muntah

9 Etiologi infeksi Bacterial Invansion Or Tissue Damage
Release of Histamine by mast cells Local anterior vasodilatation Increased local capillary permeability Increased blood delivery to injured tissue Local accumulation of fluid Swelling Pain Redness Heat Increased in phagocytes in tissue Phagocytic secretions Increased in crucial plasma proteins, such as clotting factors, in tissue Systemic responses, such s fever Defense against foreign invader, tissue repair Etiologi infeksi

10 Tujuan terapi diet pada demam dan infeksi
Mencapai/memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat terutama energi, protein dan cairan Memelihara status gizi atau mengoreksi defisiensi zat gizi yang mungkin terjadi Modifikasi bentuk makanan jika ada perubahan toleransi

11 Prinsip diet secara umum
Energi : ditingkatkan setiap 1 derajat celsius naik 13 % Protein ; tambah 100 % (2 gr/kg BB/hr) mengganti kehilangan akibat katabolisme, bm dengan bv tinggi, minuman tinggi protein jika tidak nafsu makan HA : cukup (mudah dicerna) u/ spare protein, energi siap pakai, ganti simpanan glikogen, cegah ketosis Lemak ; tinggi untuk tambah energi

12 lanjutan Air : ditingkatkan untuk ganti cairan yang hilang lewat muntah, urin, diare, keringat dan untuk buang sisa metab. racun, 3-4 liter/hari dalam bentuk air, kaldu, jus buah dan susu Mineral : keseimbangan mineral perlu * Vitamin B 12, vitamin C, vitamin A perlu ditingkatkan Bentuk makanan : cair, saring, lunak, biasa. Cara pemberian : oral,enteral, parenteral Porsi kecil tapi sering

13 Pengawasan peny. Infeksi melalui keamanan pangan dan penyediaan air
Sebagian besar penyakit infeksi diperoleh melalui makanan dan air.

14 Sumber kontaminasi SAFE FOOD Food handler Food (raw/cooked)
Contaminated household water Infected food animal Human and animal excreta Pests and domestic animal Polluted environment Food (raw/cooked) Dirty pots Cooking utensils Irrigation water Nightsoil flies Wastewater Cross-contamination Cooking/reheating Washing, fermentation Acidification, etc SAFE FOOD

15 Macam-macam Penyakit Infeksi
INFEKSI BAKTERI : Demam Tifoid Kolera Diare Disentri Tetanus Difteria Meningitis Tuberkulosis Sifilis kongenital

16 Macam-macam Penyakit Infeksi
INFEKSI VIRUS : Dengue Common Cold Ensefalitis Morbili Poliomielitis HIV/AIDS

17 Macam-macam Penyakit Infeksi
INFEKSI PARASIT : Askariasis Malaria Filariasis Ankilostomiasis

18 Demam Typoid Adalah infeksi melalui makanan yang disebabkan Salmonella typosa. Ditularkan lewat air terpolusi dan makanan seperti susu, kerang dan sayuran mentah. Gejala timbul setelah masa inkubasi 7-14 hr menyebabkan demam tinggi, gangguan saluran cerna, gangguan kesadaran, diare, ulkus dan perdarahan pada dinding usus halus.

19 Diet makanan seperti untuk demam dan rendah serat untuk menghindari iritasi saluran cerna.

20 Tuberculosis paru Penyebab : myobcterium tuberculosis.
TBC paru terjadi pada 80 % kasus. Pada orang dewasa sputum positif, sangat infeksius Gejala : batuk terus menerus > 3 minggu, dengan sputum, nyeri dada, nafsu makan dan BB menurun, keringat malam hari, demam, nafas pendek

21 Diet TBC paru Mempertahankan berat badan (menurunkan panas)
Menormalkan kadar kalsium dalam darah Menyembuhkan luka di dinding paru Menurunkan efek obat Stimulate nafsu makan Mencegah dehidrasi

22 Anjuran dietnya Gunakan diet seimbang  protein tinggi (1,2 -1,5 gr/kg BB), energi kurang lebih 3000 kcal. Cukup kandungan kalsium, dan vitamin D Cukup vitamin C dan zat besi pembentukan Hb dan penyembuhan luka Menjamin makanan cukup vitamin B komplek khususnya vitamin B6, counteract terapi INH Alkohol sebaiknya dihindarkan

23 Efek obat INH  VITAMIN B 6 RIFAMMICIN  ANOREXIA DAN GI DISTRESS
Asam aminosalicyclik : menggangu vitamin B 12 dan penyerapan Fe

24 Tetanus Adalah: penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman CLOSTRIDIUM TETANI Gejala : Trismus Kaku kuduk Kekakuan otot dinding perut Kesulitan mengunyah

25 Diet Cukup energi dan protein
Bentuk makanan tergantung kemampuan membuka mulut dan menelan Bila perlu diberi Parentral Nutrition

26 Dengue Infeksi Arbovirus akut yang ditularkan oleh Nyamuk Aedes Agypti
Gejala : Demam Nyeri otot Nyeri sendi Dengan/tanpa petekie

27 Diet Makanan seperti untuk demam dan rendah serat untuk menghindari iritasi sal cerna.

28 Morbili adalah infeksi virus akut, disebabkan oleh virus morbili dan disebarkan oleh droplet infeksi. Masa Inkubasi hari Gejalanya adalah flu, batuk, pneumonia, bronchitis, kulit kasar di muka, leher, belakang telinga, kepala, dada.

29 Diet makanan cair ditingkatkan menjadi lunak secara bertahap,
pasien dengan encephalitis makanan lewat pipa diberikan untuk adekuat zat gizi dan elektrolit

30 Poliomyelitis infeksi virus akut dg inflamasi & destruksi pd spinal cord (sumsum tulang belakang) yg menyebabkan paralysis & atrofi otot. Ada yang berefek ke otot tulang & sel syaraf otak. Gejalanya tremor, berkeringat, apatis, sakit kepala & kaku pada leher, gangguan saluran cerna. Paralysis pada bagian ektremitas, otot seperti diafragma akhirnya menjadi atrofi.

31 Diet penting krn demam tinggi, mual, muntah. Mak lewat pipa pd bbrp kasus. Mak TKTP dg suplementasi vit & mineral krn ada katabolisme jaringan. Konsistensi cair ke lunak ke biasa sesuai toleransi. Pasien paralysis butuh bantuan waktu makan. Jika ada disphagia : tahap 1) mak pure dg cairan kental, 2) mak pure dapat dibentuk dg cairan kental, 3) daging & sayur cincang halus, 4) mak cincang kasar dg cairan encer

32 Demam rematik proses inflamasi akut atau kronik yang terjadi 3-4 minggu setelah infeksi. Ditandai dengan demam tinggi, sendi bengkak dan sakit, inflamasi otot dan katup jantung. Umum pada anak dan dewasa muda

33 Diet makanan cair pd keadaan akut, ditingkatkan ke lunak dan& biasa sesuai kemampuan pasien. Masa berbaring di tempat tidur dapat menurunkan nafsu makan. Intake energi sesuai untuk menjaga BB ideal, prot ditingkatkan sesuai toleransi. Ketika kortison diberikan maka Na dibatasi untuk mencegah terjadinya edema

34 Diphteria penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan Corynebakterium diptheriae. Gejalanya suhu sedang, malaise, kerongkongan gatal, paralysis pharynk.

35 Diet mak cair atau lunak dengan susu hangat, kaldu, krim, sup, jus buah, gelatin untuk memudahkan lewat kerongkongan, mengurangi sakit waktu menelan. Kasus paralysis diberi mak lunak. Infus glukosa dan asam amino untuk meningkatkan Kalori. Jika tidak dapat lewat mulut dapat lewat pipa nasogastrik.

36 HIV AIDS AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Adalah : suatu sindrom atau kumpulan gejala dengan karakteristik defisiensi imun yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus)

37 Gejala HIV/AIDS Gejala Mayor Penurunan BB > 10%
Diare kronik > 1 bulan Demam > 1 bulan

38 Gejala HIV/AIDS Batuk > 1 bulan Dermatitis Herpes Zoster recurrens
Gejala Minor Batuk > 1 bulan Dermatitis Herpes Zoster recurrens Kandidiasis

39 Diet Tujuan : Mengatasi gejala diare mual dan muntah
Meningkatkan/mencapai BB normal Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai kemampuan

40 Syarat Diet Energi tinggi Protein 1,1 – 1,5 g/kg BB/hari
Lemak cukup 10-25% Vitamin dan mineral tinggi (150% AKG) Serat dan cairan cukup


Download ppt "Diit demam dan infeksi Infeksi & defisiensi 7."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google