Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEBUTUHAN AKAN JASA AUDIT DAN PELAYANAN VERIFIKASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEBUTUHAN AKAN JASA AUDIT DAN PELAYANAN VERIFIKASI"— Transcript presentasi:

1 KEBUTUHAN AKAN JASA AUDIT DAN PELAYANAN VERIFIKASI
Bab_1 Assurance Service KEBUTUHAN AKAN JASA AUDIT DAN PELAYANAN VERIFIKASI rna/'06/auditing_1

2 Bab_1 Assurance Service
Kasus : Auditor adalah rekan bisnis strategis Auditor itu bernilai karena pengetahuan teknis mereka dan independensi dalam memberikan keandalan, seperti juga kompetensi dan pengalaman mereka dalam membantu perusahaan memperbaiki operasional. Auditor membuat dan membantu mengimplementasikan rekomendasi yang memperbaiki keuntungan dengan memperkuat pendapatan atau mengurangi biaya termasuk pengurangan kesalahan dan penipuan, dan dengan memperbaiki kontrol operasional rna/'06/auditing_1

3 PELAYANAN ASSURANCE (Pelayanan Verifikasi)
Pelayanan atau jasa profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan Audit atas laporan keuangan historis Jasa atestasi dimana auditor menerbitkan laporan tertulis tentang opini apakah laporan keuangan telah disusun berdasarkan PABU Tinjauan atas laporan keuangan historis Jasa tinjauan (review) laporan keuangan dengan keandalan yang menengah dan bukti tidak terlalu banyak Jasa atestasi lainnya Jasa bagi pengguna informasi keuangan perusahaan untuk mencari keandalan laporan keuangan historis

4 JASA ASSURANCE LAINNYA
Keandalannya adalah dapat dipercaya dan kesesuaian informasi tersebut, yang mungkin telah atau belum diasersi oleh pihak lainnya Jasa assurance pada teknologi informasi Jasa web trust akuntan publik Jasa menilai keterpercayaan sistem informasi (Sys trust) Jasa non assurance yang disediakan akuntan publik Hubungan jasa assurance dan non assurance 

5

6 ATTEST vs ASSURANCE ASSURANCE
Jasa penjaminan  jasa profesional independen untuk memperbaiki kualitas informasi baik finansial dan non-finansial, yang digunakan oleh pengambil keputusan IT audit  sering disebut dengan: IT risk management I.S. risk management Operational systems risk management Technology & security risk services Typically a division of assurance services

7 KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING
Penyebab risiko informasi Kecenderungan : pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah data yang sangat besar Transaksi pertukaran yang kompleks Pengurangan risiko informasi Resiko informasi dihadapi dengan membiarkannya tetap pada tingkat yang relatif tinggi Pengguna informasi menguji informasi yang diperolehnya Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen Laporan keuangan yang diaudit telah tersedia

8 KARAKTERISTIK AUDITING
Definisi auditing Pengumpulan serta pengevaluasian bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan independen Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan Pengumpulan serta pengevaluasian bukti Seseorang yang kompeten dan independen Pelaporan Tahap terakhir dari proses audit Komunikasi atas temuan auditor kepada para pengguna informasi

9 Konrath (2002) mendefinisikan auditing sebagai:
“ suatu objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”

10 Menurut Arens and Beasley (2003):
Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person 10

11 Menurut Agoes (2004): “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut” 11

12 AUDITING Auditing  proses sistematik dengan tujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi fakta yang berkaitan dengan asersi mengenai kejadian dan tindakan ekonomi untuk memastikan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan

13 Beberapa hal penting dari definisi di atas :
1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya. Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri dari buku harian, buku besar, dan buku pembantu. Bukti pendukung antara lain bukti penerimaan kas dan pengeluaran kas, faktur penjualan, jurnal voucher dan lain-lain. Dokumen lain yang perlu diperiksa antara lain notulen rapat direksi dan pemegang saham, akte pendirian, kontrak, perjanjian kredit dan lain-lain.

14 2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik berpedoman pada SPAP (di Amerika GAAS). Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai ijin praktek sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan. Pelaksana pemeriksaan harus berpendidikan, berpengalaman dan berkeahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi. Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai dengan membuat AUDIT PLAN yang memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama, kapan laporan harus selesai, berapa orang staf yang ditugaskan, masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi di bidang auditing, akuntansi dan perpajakan.

15 3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan publik.
Independen berarti tidak mempunyai kepentingan tertentu di perusahaan tersebut (Misal sebagai pemegang saham, direksi) atau mempunyai hubungan khusus (Misal keluarga dari pemegang saham, direksi). Akuntan publik harus independen karena sebagai orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.

16 4. Tujuan pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan PABU (di Indonesia: SAK, di Amerika: GAAP), diterapkan secara konsisten, dan tidak mengandung kesalahan yang material. Akuntan publik tidak menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut benar, karena pemeriksaannya dilakukan secara sampling, sehingga mungkin saja terdapat kesalahan dalam laporan keuangan tetapi jumlahnya tidak material sehingga tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

17 PERBEDAAN AUDITING dan ACCOUNTING

18 PERBEDAAN AUDITING dan ACCOUNTING
Transaksi yg mempunyai nilai Uang Bukti Pembukuan Special Journal General Ledger Trial Balance Work Sheet Laporan Keuangan Subsidiary Ledger Accounting (Konstruktif) Auditing (Analitis)

19 Bab_1 Assurance Service
JENIS AUDIT Audit Operasional Tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu Tujuan : Mengevaluasi efesiensi serta efektivitas prosedur serta metode yang digunakan Hasil akhir : rekomendasi Audit Kepatuhan Tujuan : Menentukan apakah klien (auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi Audit atas Laporan Keuangan Untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah sesuai dengan kriteria tertentu (PSAK) rna/'06/auditing_1

20 INTERNAL AUDITS Internal auditing: fungsi penilai independen yang dibentuk dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas dalam organisasi  IIA (Institute of Internal Auditors), yang dilakukan: Pemeriksaan keuangan Evaluasi efisiensi operasi Review kepatuhan (Compliance) Mendeteksi kecurangan Pemeriksaan IT Sertifikasi: CIA (Certified Internal Auditor) Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: IIA

21 EXTERNAL AUDITS External auditing: tujuan utamanya pada materialitas dan kewajaran laporan keuangan, disebut juga  financial audit. Sertifikasi: CPA(Certified Public Accountant) Indonesia  akuntan (Ak)  Bersertifikasi Akuntan Publik (BAP) Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: AICPA( American Institute of ssociation of Certified Public Accountant)  di Indonesia IAI

22 FINANCIAL AUDITS Atestasi (pembuktian kebenaran) secara independen yang dilakukan oleh seorang pakar (auditor BAP) yang memberikan pendapat mengenai apa yang disajikan dalam laporan keuangan. Proses sistematik meliputi: Familiarization with the organization’s business Evaluating and testing internal controls Assessing the reliability of financial data Produknya adalah laporan formal tertulis yang menunjukkan pendapat mengenai realibilitas dari asersi dalam laporan keuangan sesuai dengan GAAP

23 Bab_1 Assurance Service
JENIS AUDITOR Auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Bertanggungjawab pada audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan di bursa saham Auditor Eksternal/Auditor Independen Auditor di kantor pemerintah (BPK) Auditor Pajak Mengaudit PPh WP apakah telah sesuai dengan UU Merupakan jenis Audit Kepatuhan Auditor Intern Bekerja pada masing-masing perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen Harus independen terhadap lini fungsi dalam suatu organisasi Tidak independen terhadap organisasi sepanjang masih terdapat hubungan antara perusahaan dan karyawan Sertifikasi Auditor Intern rna/'06/auditing_1

24 Bab_1 Assurance Service
INTERNAL AUDITOR Bertanggung jawab kepada direktur Menjalankan fungsi internal control Membantu organisasi dalam pengukuran dan evaluasi: Efektivitas internal controls Pencapaian tujuan organisasi Ekonomis & efisiensi aktivitas Compliance with laws and regulations Operational audits rna/'06/auditing_1 24

25 CAKUPAN PEKERJAAN INTERNAL AUDITOR
Bab_1 Assurance Service CAKUPAN PEKERJAAN INTERNAL AUDITOR Safeguarding assets (menjaga aset) Compliance with policies and plans (kepatuhan dengan kebijakan dan rencana) Accomplishment of established objectives (pencapaian tujuan yang telah ditetapkan) Reliability & integrity of information (reliabilitas dan integritas informasi) Economics & efficient use of resources (penggunaan sumber daya secara efisien dan ekonomis) rna/'06/auditing_1 25

26 Bab_1 Assurance Service
EXTERNAL AUDITORS Bertanggung jawab kepada pemegang saham dan publik Melalui dewan komisaris Menilai financial statement assertions Existence or occurrence Completeness Valuation and allocation Presentation and disclosure Rights and obligations Harus melakukan uji kepatuhan dengan hukum dan regulasi Harus melakukan uji terjadinya fraud dan ketidakpantasan (improprieties) Mengandalkan struktur internal control untuk perencanaan audit rna/'06/auditing_1 26

27 Bab_1 Assurance Service
EXTERNAL vs INTERNAL External auditors memberikan jaminan mengenai: Kewajaran Laporan Keuangan Kecurangan (fraud) & ketidakberesan (irregularities) Kemampuan untuk survive Internal auditors menilai dan mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian Pengendalian - sistem yang mencegah (prevents), mendeteksi (detects), atau membetulkan (corrects) kejadian-kejadian yang tidak sah (unlawful), tidak diinginkan (undesirable) atau tidak benar (improper) rna/'06/auditing_1 27

28 PROSES AUDIT

29 (Financial Audit Cycle)
SIKLUS AUDIT LAPORAN KEUANGAN (Financial Audit Cycle) Laporan Keuangan Proses Audit (4 Tahap) Laporan Audit PSAK Dan PSAP

30 MAJOR STEPS IN THE SYSTEMATIC PROCESS of AUDITING
Planning B Control Testing C Substantive Testing D Audit Report Evaluate Internal Control 1.Study and Test Internal Control 2.Determine the nature, timing and extent of substantive tests to be performed Test Transactions and Balances 1.Examine transactions and balances 2. Evaluate fairness of Financial statement Components

31 1. Planning 2. Obtaining evidence Tests of Controls Substantive Testing CAATTs Analytical procedures 3. Ascertaining reliability MATERIALITY 4. Communicating results Audit opinion

32 THE AUDIT PROCES Begin Audit Plan Planning Assess inhern risk
Assess control risk Develop audit program Interm Audit Phase Conduct Final audit phase Pertform Substantive Audit test Audit Repart Report Unqualified Opinion Qualified Opinion Adverse Opinion Disclaimer Opinion

33 TAHAPAN PROSES AUDIT TAHAP I Perencanaan dan perancangan pendekatan audit Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal Memahami bisnis dan industri klien Menilai risiko bisnis klien Melakukan prosedur analitis pendahuluan Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterim dan risiko bawaan Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian Mendapatkan informasi untuk menilai risiko kecurangan Mengembangkan rencana dan program audit secara keseluruhan

34 Bab_1 Assurance Service
Empat Fase untuk Proses Audit Keseluruhan Fase I : Merencanakan dan Merancang suatu Pendekatan Audit Auditor menyusun: Rencana Audit yang dirumuskan dengan baik dan Program Audit yang spesifik untuk audit keseluruhan Untuk mengembangkan keseluruhan rencana audit dan program audit Auditor menilai: materialitas, risiko audit yang bisa diterima, risiko inheren dan risiko pengendalian Untuk menilai Risiko Inheren dan Risiko Audit yang Diterima, digunakan : Informasi yang diperoleh selama penerimaan klien dan perencanaan awal Memahami industri dan bisnis klien Menilai risiko bisnis klien Melakukan prosedur analitis awal rna/'06/auditing_1

35 TAHAP II Pengujian atas pengendalian dan pengujian subtantif transaksi
Merencanakan untuk mengurangi tingkat penilaian risiko pengendalian Tidak Ya Melakukan pengujian Pengendalian* Melakukan pengujian subtantif transaksi Menilai kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan * Keluasan pengujian pengendalian ditentukan oleh pengandalan pada pengendalian yang direncanakan

36 Fase II : Melakukan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi
Tujuan fase II adalah untuk: Memperoleh bukti dalam mendukung pengendalian yang spesifik yang berperan bagi risiko pengendalian  Uji Pengendalian Memperoleh bukti dalam mendukung dan ketepatan transaksi moneter  Uji Substantif atas Transaksi Faktor penentu tingkat Uji Rincian Saldo  hasil Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi Pengujian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum tanggal neraca saldo

37 TAHAP III Pelaksanaan prosedur analisis dan pengujian terinci atas saldo  Hasil :
Rendah Sedang Tinggi atau Tidak diketahui Melakukan prosedur analitis Melakukan pengujian pos pos kunci Melakukan pengujian substantif transaksi tambahan

38 Fase III : Melakukan Prosedur Analitis dan Uji Rincian Saldo
Memperoleh bukti tambahan yang cukup untuk menentukan apakah saldo akhir dan catatan kaki dalam laporan keuangan dinyatakan wajar Sifat dan tingkat pekerjaan sangat tergantung pada penemuan dari dua fase sebelumnya Dua kategori pengujian pada fase III: Prosedur Analitis  menilai keseluruhan kewajaran transaksi dan saldo Uji Rincian Saldo  prosedur spesifik yang dimaksudkan untuk menguji salah saji moneter dalam saldo laporan keuangan

39 TAHAP IV Penyelesaian audit dan penerbitan laporan audit
Menelaah kewajiban bersyarat Menelaah peristiwa kemudian Mengumpulkan bahan bukti akhir Mengevaluasi hasil akhir Menerbitkan laporan audit Mengkomunikaskan dengan komite audit dan manajemen

40 Fase ini mempunyai beberapa bagian :
Fase IV : Menyelesaikan/Melengkapi Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit Fase ini mempunyai beberapa bagian : Tinjauan ulang (review) Kewajiban Bersyarat Kewajiban Bersyarat  kewajiban potensial yang harus diungkapkan pada catatan kaki klien Tinjauan ulang Peristiwa Kemudian Peristiwa yang terjadi akibat tanggal neraca saldo tetapi sebelum dikeluarkannya laporan keuangan, dan laporan auditor akan mempunyai efek pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan Mengakumulasikan Bukti Akhir Sebagai tambahan bukti yang diperoleh untuk masing-masing siklus selama fase I s.d. III  untuk mengumpulkan bukti bagi laporan keungan secara keseluruhan sepanjang fase penyelesaian Mengeluarkan Laporan Audit Jenis laporan audit yang dikeluarkan tergantung pada bukti yang dikumpulkan dan penemuan audit Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen Auditor diminta untuk mengkomunikasikan kondisi yang bisa dilaporkan kepada komite audit atau manajemen senior

41 PROSES AUDIT 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri 2. Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan Putuskan komponen risiko audit

42 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif) 6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah 7. Komunikasikan temuan

43 ROLE of AUDIT COMMITTEE
Untuk perusahaan yang besar dan go public  diperlukan komite audit  Selected from board of directors Kecurangan bisa disebabkan karena: Kurang independennya anggota komite audit Tidak aktifnya atau keberadaan komite audit tidak jelas Kurangnya pengalaman komite audit

44 ROLE of AUDIT COMMITTEE
Biasanya terdiri dari 3 orang: salah satunya sebaiknya dari luar (tidak ada hub keluarga, manajemen atau dari manajemen sebelumnya, satu lagi sebaiknya ‘financial expert’. Tanggung jawab ke shareholders melakukan independent check dan balance system Interact with internal auditors Hire, set fees, and interact with external auditors Resolved conflicts of GAAP between external auditors and management

45 PENGETAHUAN TENTANG BISNIS & INDUSTRI
Kembangkan ekspektasi laporan keuangan Impak industri terhadap sistem informasi Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi PABU utk industri khusus Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis: Evaluasi risiko bisnis Monitoring pengukuran kinerja Kecukupan sistem informasi manajemen

46 PENDEKATAN / METODE AUDIT
Jika Klien adalah: Perusahaan berskala kecil & Menengah  Tes Saldo / Test Of Transactions  Menggunakan Buku Audit dari Tuannakota / Text Book Auditing by Holmes Perusahaan berskala besar  Siklus Audit /Audit Cycle  Menggunakan Buku Audit dari Amir Abadi Jusuf / Text Book Auditing by Arens, Elder & Beasley.

47


Download ppt "KEBUTUHAN AKAN JASA AUDIT DAN PELAYANAN VERIFIKASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google