Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDEKATAN &TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDEKATAN &TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN"— Transcript presentasi:

1 PENDEKATAN &TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Dr. Sutikno, SE., ME.

2 Proses Perencanaan Pendekatan Politik: Proses Teknokratik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D. Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang. Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

3 Dua Unsur Utama Perencanaan
Di dalam Proses Perencanaan, secara umum selalu terdapat dua unsur penting, yakni: Unsur hal yang ingin dicapai Unsur cara untuk mencapainya.

4 Dalam penjabarannya, di dalam proses perencanaan dikenal berbagai nomenklatur-nomenklatur seperti visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, proyek, aktifitas, dan lain-lain. Di dalam pemanfaatannya, istilah-istilah tersebut sering saling dipertukarkan secara tidak konsisten dan bahkan cenderung dapat membingungkan sehingga dapat menganggu proses-proses pembangunan akibat perencanaan yang ambiguous (tidak jelas).

5 Istilah (nomenklatur) Cara/materi untuk mencapai
Istilah-istilah di dalam proses perencanaan berdasarkan unsur perencanaan yang dikandungnya Istilah (nomenklatur) Hal yang ingin dicapai Cara/materi untuk mencapai Visi V Misi Tujuan Sasaran Strategi Program Proyek Aktifitas

6 Visi (vision): Suatu Kondisi Ideal (Cita-cita) normatif yang ingin di capai di masa datang
Misi (mission): Cara normatif untuk mencapai visi Tujuan-tujuan (Goals): Hal-hal yang ingin dicapai secara umum. Setiap bentuk tujuan (goal) bersifat dapat dimaksimumkan atau diminimumkan.

7 Sasaran (Objective): Sub-elemen dari perencanaan, Bentuk operasional dari tujuan, biasanya lebih terukur, disertai target pencapaiannya. Kondisi minimum yang harus dicapai dalam mencapai tujuan dalam waktu tertentu. Strategi (strategy): sekumpulan sasaran-sasaran dengan metode-metode untuk mencapainya. Kebijakan (policy): sekumpulan aktivitas (actions), untuk pelaksanaan-pelaksanaan pencapaian jangka pendek.

8 Aktifitas (actions): kegiatan pelaksanaan, khususnya menyangkut fisik dan biaya.
Program (program): sekumpulan aktivitas (actions) untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan oleh suatu institusi tertentu Proyek (project): sekumpulan aktivitas (actions) untuk mencapai suatu tujuan/target/sasaran tertentu yang dilakukan oleh suatu institusi tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya (biaya) tertentu

9 PENDEKATAN PERENCANAAN
Proses perencanaan umumnya dilakukan berdasarkan berbagai kombinasi pendekatan. Beberapa pendekatan perencanaan: Berbasis tujuan (goal-driven). Berbasis kecenderungan (trends-driven). Berbasis kesempatan/peluang (opportunity-driven). Berbasis isu (issue-driven) Berbasis visi (vision-driven)

10 Berbasis tujuan (goal-driven)
PILAR UTAMA MP3EI

11 Berbasis kecenderungan (trends-driven)
VISI NASIONAL 2025 Mengangkat Indonesia Menjadi Negara Maju dan Merupakan Kekuatan 12 Besar Dunia di Tahun dan 8 Besar Dunia Pada Tahun 2045 Melalui Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Yang Inklusif dan Berkelanjutan

12 PENTAHAPAN MP3EI

13 Berbasis kesempatan/peluang (opportunity-driven)
13

14 Mewujudkan Makmur Bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat
POLA DERIVASI rpjp – rkpd 2012 2005 2025 I II III IV V RPJPD Pusat Agrobisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global dan Berkelanjutan Menuju Jawa Timur Makmur dan Berakhlak PENINGKATAN PRODUKTIVITS, DISTRIBUSI PRODUK, KUALITAS SDM, IPTEK & DAY ASAING EKONOMI THEMA RKPD 2011: ”Pemerataan Pembangunan dan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang didukung Pemantapan Tata Kelola Kepemerintahan dalam rangka mewujudkan Kemakmuran yang lebih baik. 12 Peb ‘09 12 Peb ‘14 RPJMD 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia VISI MISI Mewujudkan Makmur Bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran Menuju Perluasan Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan Dalam Rangka mewujudkan Kemakmuran Rakyat Jawa Timur yang Lebih Baik RKPD 2012 MP3EI daerah ? 14

15 Berbasis isu (issue-driven)
Banda Aceh Medan Tanjung Pinang Manado Pekanbaru Samarinda Gorontalo Sofifi Pontianak Padang Jambi Palu Manokwari Pangkal Pinang Palangkaraya Palembang Mamuju Jayapura Bengkulu Banjarmasin Kendari Ambon Bandar Lampung Makassar Serang Jakarta Semarang Bandung Surabaya Yogyakarta Mataram Denpasar Kupang Jatim Sebagai Pusat Ekonomi Utama Jatim sebagai pusat KOLDIP Indonesia Timur Pusat Ekonomi Utama Pusat Ekonomi Kesatuan Ekonomi Wil 15

16 Berbasis visi (vision-driven)
Pusat Agrobisnis (Industri) Terkemuka di Asia, Berdaya Saing Global dan Berkelanjutan Menuju Jawa Timur Makmur dan Berakhlak 2025 Pertumbuhan ekonomi : % PDRB : ,3 Trilyun PDRB Perkapita : Juta Share ke Nasional : 25 – 30 % 2013 Pertumbuhan ekonomi : 7,4 – 7,5 % PDRB : 1511,12 Trilyun PDRB Perkapita : 40, Juta Share ke Nasional : 19 % 2012 Pertumbuhan ekonomi : 7,3 - 7,4% PDRB : 1203,1 Trilyun PDRB Perkapita : 32, Juta Share ke Nasional : 17 % Target RPJMD : 5,5 – 6,0 2011 Pertumbuhan ekonomi : 7,1 - 7,3 % PDRB : 965,28 Trilyun PDRB Perkapita : 26,01 Juta Share :ke Nasional : 16,5 % Target RPJMD : 5,0 – 5,5 Percepatan (?) Perluasan (?) Target RPJMD : 5,0 – 5,5 16

17 TEKNIK/MODEL PERENCANAAN
1. Perencanaan Rasional (rational planning) Rasionalitas dapat diartikan sebagai suatu cara memilih pendekatan terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Tahapan umum: identifikasi masalah, menetapkan tujuan/sasaran, identifikasi peluang dan hambatan, memunculkan alternatif-alternatif, menetapkan pilihan dan melaksanakannya.

18 … Membutuhkan pengetahuan “sempurna”
Disebut juga sebagai pendekatan yang komprehensif. Akhir-akhir ini pendekatan rasional cenderung hanya dipakai untuk perencanaan di tahap awal dan pada saat belum banyak melibatkan berbagai pihak.

19 2. Perencanaan incremental
Disebut sebagai “science of muddling trough” (Campbell dan Fainstein, 1996). Akibat terbatasnya kapasitas pengambil keputusan, dan mereduksi cakupan (scoup) dan biaya pengumpulan informasi dan analisis. Dilakukan agar tidak terlalu menyimpang dari kondisi saat ini (status quo).

20 Prinsip-prinsip: pilihan-pilihan diturunkan dari kebijakan dan perencanaan yang merupakan peningkatan, penambahan atau perbaikan dari kebijakan yang ada (status quo), hanya sejumlah kecil pilihan dipertimbangkan, hanya sejumlah kecil konsekuensi yang diinvestigasi, tujuan dan pendekatan yang dipilih didasarkan atas pertimbangan yang mudah dilakukan, dan keputusan dibuat dari proses analisis iterative dan evaluasi. Fokus pada isu-isu saat ini atau jangka pendek dibandingkan tujuan-tujuan jangka panjang, Pendekatan yang pro-inertia dan anti inovasi.

21 3. Perencanaan Adaptif Didasarkan atas proses pengendalian adaptif yang berfokus pada proses pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman. Begitu didapat informasi baru segera dilakukan review atas pengelolaan yang sedang berjalan dan pendekatan-pendekatan baru dirumuskan.

22 Selalu menghadapi kendala terutama akibat adanya penolakan lembaga pengelola atau pihak-pihak yang memanfaatkan sumberdaya selama ini untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap hal-hal yang baru yang bagi mereka masih penuh ketidakpastian.

23 4. Perencanaan partisipatif -berbasis konsensus
Reformulasi perencanaan komprehensif (Innes, 1996, p 461). Rasionalitas setiap orang bersifat tidak sama dan terbatas (bounded rationality) akibat perbedaan informasi Perencanaan rasional/komprehensif menuntut pengetahuan yang ”sempurna”, suatu kondisi yang sangat sulit dipenuhi.

24 Sempurna”, suatu kondisi yang sangat sulit dipenuhi. Akibatnya rasionalitas masing-masing perencana/stakeholder bersifat terbatas, Informasi sebenarnya tersebar beragam di masing-masing stakeholder dengan kepentingan yang berbeda-beda pula. Sifat komprehensif suatu perencanaan dapat dipenuhi dengan membangun partisipasi seluruh stakeholder agar di dapat informasi yang lengkap dan dipahami bersama untuk kemudian dibangun keputusan yang terbaik.

25 Perencanaan partisipatif awalnya hanya dianggap sesuai untuk perencanaan pembangunan di daerah-daerah yang terbelakang sistem informasinya (perdesaan, Negara yang sedang berkembang). Di negara yang sudah majupun, akibat permasalahan pembangunan yang semakin kompleks, pencapaian pengatahuan yang “sempurna” (seperti yang dituntut dalam perencanaan rasional), dimanapun juga hampir tidak pernah dicapai.

26 Perkembangan konflik antar stakeholder dari waktu ke waktu ternyata terus berkembang semakin kompleks, karenanya pendekatan-pendekatan perencanaan partisipatif semakin dikembangkan bukan hanya di perdesaan atau di negara-negara yang sedang berkembang. Bahkan juga semakin dibutuhkan di lingkup perkotaaan dan Negara-negara industri maju dengan pendekatan yang berbeda-beda.

27 Tahap-tahap dan aktivitas perencanaan: Kombinasi rational dan participatory/consensus planning
Pengumpulan data Social assessment Analisis Masalah Menetapkan Tujuan-tujuan Mengidentifikasikan alternatif-alternatif Mengidentifikasi/investigasi hambatan dan peluang Memilih alternative terbaik (decision making) Implementasi Monitoring dan Evaluasi

28 Model Perencanaan Penyusunan Master Plan Regional

29 Model Perencanaan Desa Partisipatif

30 Tiga tipologi kelembagaan perencanaan yaitu:
Kelembagaan perencanaan di bawah eksekutif. Kelembagaan perencanaan di bawah legislatif. Kelembagaan perencanaan bukan bagian dari badan politik tetapi hanya ahli profesi.

31 Click to edit company slogan .
Terima Kasih! Click to edit company slogan .


Download ppt "PENDEKATAN &TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google