Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDAHULUAN DAN KONSEP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDAHULUAN DAN KONSEP"— Transcript presentasi:

1 PENDAHULUAN DAN KONSEP
ANIESA SAMIRA BAFADHAL, SAB, MAB MANAJEMEN RESIKO : PENDAHULUAN DAN KONSEP

2 QUESTION MARK (?) Apa yang kalian ketahui mengenai resiko ?
Apakah menurut kalian resiko merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan/menakutkan ? Sejak kapan resiko muncul ? Mengapa harus manajemen resiko ?

3 Challenges in 21th Century
Natural Disaster Food Safety Global Warming BRIC Country Terrorism Nano-ITC Technology Eco Labeling Time to Market Paperless Beureaucracy Cyber Generation

4 KONSEP RESIKO Risiko adalah kans kerugian (risk is the chance of loss)
Risiko adalah kemungkinan kerugian (risk is the possibility of loss) Risiko adalah ketidakpastian (risk is uncertainty) Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan (risk is the dispersion of actual from expected results) Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan (risk is the probability of any outcome different from the one expected) (Voughan, 1995)

5 KONSEP RESIKO Resiko adalah tingkatan probabilitas (probability) dan konsekuensi (concequence) dari ketidakpastian (uncertainty) suatu peristiwa mendatang (Yoe, 2012). Resiko berhubungan dengan ketidakpastian. Sesuatu yang tidak pasti memiliki probabilitas (might or might not happen) dan dapat mengakibatkan konsekuensi yaitu keuntungan (opportunities) atau kerugian (hazard) UNCERTAINTY IS THE PROBLEM

6 TINGKAT KETIDAKPASTIAN
KARAKTERISTIK CONTOH Tidak Ada (Pasti) Hasil dapat diperkirakan dengan pasti. Dalil fisika, ilmu pasti Ketidakpastian Objektif Hasil dapat diidentifikasi dan probabilitas diketahui Dadu, lotere, kartu, undian Ketidakpastian Subjektif Hasil dapat diidentifikasi dan probabilitas tidak diketahui Kebakaran, kecelakaan investasi umumnya Sangat Tidak Pasti Hasil tidak dapat diidentifikasi sepenuhnya dan probabilitas tidak diketahui Eksplorasi ruang angkasa, riset genetika, bencana alam

7 KATEGORI UTAMA RESIKO Rejda , 2001 RESIKO SIFAT PURE RISK
PERSONAL RISK PROPERTY RISK LEGAL RISK SPECULATIVE RISK POLITICAL RISK PRODUCT RISK MARKET RISK DAMPAK FUNDAMENTAL RISK PARTICULAR RISK Rejda , 2001

8 KATEGORI UTAMA RESIKO Resiko Murni (Pure Risk)
adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. contoh : Kebakaran Jenis resiko murni & dampaknya terhadap finansial : Resiko Personal : resiko yg menimpa individu, contoh : resiko kematian dini, resiko kesehatan buruk, resiko pengganguran Resiko Property : resiko yg menimpa pemilik property, contoh : direct loss (kehilangan bangunan) dan indirect loss (kehilangan profit, kehilangan kegunaan, biaya perbaikan) Resiko Hukum : resiko yg timbul terkait tanggung jawab hukum, contoh : biaya pengadilan, biaya ganti rugi

9 KATEGORI UTAMA RESIKO Resiko Spekulatif (Speculative Risk)
adalah risiko dimana memungkinkan terjadinya kerugian atau juga keuntungan Contoh : resiko dalam perdagangan Jenis resiko spekulatif : Resiko Politik : karena ada yang diuntungkan / dirugikan Resiko Produk : karena alasan teknis Resiko Pasar : karena selera konsumen, persaingan

10 KATEGORI UTAMA RESIKO Resiko Fundamental (Fundamental Risk)
adalah resiko yang mempengaruhi keseluruhan ekonomi, tidak hanya individu tapi banyak orang Contoh : inflasi, perang, bencana alam, wabah Resiko Khusus (Particular Risk) adalah resiko yang hanya mempengaruhi individu dan tidak mempengaruhi perekonomian Contoh : kecelakaan, terbakar api, pencurian

11 ISTILAH-ISTILAH PENTING
PERIL Adalah peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian. Misalnya : kebakaran, pencurian, kecelakaan dsb HAZARD Adalah kondisi yang potensial menyebabkan terjadinya kerugian (peril) EXPOSURE Adalah sumber-sumber risiko yang kemungkinan besar disebabkan oleh peristiwa yang sudah terjadi, atau pengulangan kejadian yang sama.

12 ISTILAH-ISTILAH PENTING
Physical Hazard: adalah keadaan yang memperbesar kemungkinan peril yang bersumber dari karakteristik physik dari obyek. Misalnya: bangunan kayu lebih mudah terbakar Moral Hazard: adalah keadaan seseorang yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril, yang bersumber dari karakter pribadi Misalnya : kecelakaan palsu untuk mendapatkan uang asuransi memperbesar premi orang lainnya Morale Hazard: adalah keadaan seseorang yang memperbesar kemungkinan peril karena merasa terjamin sehingga lalai terhadap resiko Misalnya : sembrono berkendara krn telah asuransi

13 KONSEP MANAJEMEN RESIKO
Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi eksposur dari kerugian yang dihadapi oleh sebuah organisasi atau individu, dan untuk pemilihan dan pengelolaan teknik yang paling tepat untuk menanggapi eksposur tersebut (Redja, 2001)

14 TUJUAN MANAJEMEN RESIKO
Tujuan Sebelum Kerugian (Pre-loss Objectives ) : Bersiap terhadap potensi kerugian dengan cara yang paling ekonomis : Persiapan ini melibatkan analisis biaya terkait dengan teknik yang berbeda untuk menangani kerugian; Mengurangi kecemasan : Eksposur kerugian tertentu dapat menyebabkan kekhawatiran yang lebih besar untuk manajer risiko dan eksekutif; Memenuhi kewajiban hukum : Misalnya, peraturan pemerintah mungkin menuntut perusahaan memasang alat pengaman untuk melindungi pekerja dari bahaya

15 TUJUAN MANAJEMEN RESIKO
Tujuan Setelah Kerugian (Post-loss Objectives) : Menjamin kelangsungan hidup perusahaan - itu berarti bahwa setelah kerugian terjadi perusahaan masih dapat melanjutkan operasi (setidaknya sebagian) dalam beberapa periode waktu tertentu; Melanjutkan operasi - itu berarti bahwa perusahaan harus terus untuk beroperasi setelah kerugian. Jika tidak, bisnis akan dikuasai pesaing; Menstabilkan pendapatan; Mempertahankan pertumbuhan - Manajer risiko harus mempertimbangkan efek bahwa kerugian akan memiliki pada kemampuan perusahaan untuk tumbuh; Meminimalkan efek kerugian - Sebuah kerugian besar bisa merugikan karyawan, pemasok, kreditor, dan masyarakat pada umumnya.

16 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Rejda (2001), menegaskan bahwa proses manajemen risiko melibatkan 4 (empat) langkah yang meliputi: Mengidentifikasi Ekposure Kerugian Mengevaluasi Eksposure Kerugian Memilih Teknik Untuk Mengatasi Eksposur Kerugian Melaksanakan dan Memonitor Program Manajemen Risiko.

17 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Rejda , 2001

18 PROSES MANAJEMEN RESIKO
MENGIDENTIFIKASI EKSPOSUR KERUGIAN: Property Loss Exposure - bangunan, tanaman, furnitur, peralatan, perlengkapan, komputer, perangkat lunak komputer dan data, persediaan, piutang, kertas berharga dan catatan, kendaraan Liability Loss Exposure - produk yang cacat, enviromental polusi, pelecehan seksual karyawan, diskriminasi terhadap karyawan, penghentian salah, kewajiban yang timbul dari kendaraan perusahaan, transmisi Bussines Income Loss Exposure - hilangnya pendapatan karena kerugian, biaya operasional setelah kehilangan, biaya tambahan, kerugian pendapatan Human Resource Loss Exposure - kematian atau cacat dari karyawan penting, pensiun atau pengangguran, cedera yang berhubungan dengan pekerjaan atau oleh pekerja

19 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Mengidentifikasi Eksposur Kerugian (Lanjutan): Crime Loss Exposure - perampokan, pencurian, pencurian karyawan dan ketidakjujuran, penipuan dan penggelapan, kejahatan komputer, pencurian kekayaan intelektual; Employee benefit loss exposures - kegagalan untuk mematuhi peraturan pemerintah, kehidupan dan kesehatan kelompok; rencana pensiun, kegagalan untuk memenuhi janji thdp karyawan Foreign loss exposures - aksi terorisme, persediaan, risiko mata uang asing, risiko politik; Reputasi pasar dan citra publik terhadap perusahaan; Kegagalan untuk mematuhi aturan pemerintah dan peraturan

20 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Mengidentifikasi Eksposur Kerugian (Lanjutan): Manajer Risiko memiliki beberapa sumber informasi untuk mengidentifikasi eksposur kerugian: Kuesioner - yang mengidentifikasi eksposur kerugian mayor dan minor; Pemeriksaan fisik – bangunan dan operasi perusahaan dapat mengidentifikasi eksposur kerugian besar; Flowchart - yang menunjukkan aliran produksi dan pengiriman dapat mengungkapkan hambatan produksi di mana kehilangan dapat berdampak konsekuensi yang parah bagi keuangan perusahaan; Laporan keuangan - analisis ini dapat mengidentifikasi aset utama yang harus dilindungi, kerugian jika terjadi eksposur pendapatan, dan pelanggan utama dan pemasok; Data kerugian historis - bisa sangat bernilai dalam mengidentifikasi kerugian besar

21 PROSES MANAJEMEN RESIKO
MENGANALISIS EKSPOSUR KERUGIAN : Langkah ini melibatkan estimasi frekuensi dan keparahan kerugian untuk setiap jenis eksposur kerugian: Frekuensi Rugi (loss frequency) mengacu pada jumlah kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi selama beberapa periode waktu tertentu Keparahan Rugi (loss severity) mengacu pada ukuran dari kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi; Setelah eksposur kerugian dianalisis, maka dapat dilakukan pemeringkatan menurut kepentingan tertentu.

22 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Menganalisis eksposur kerugian (lanjutan) : Menganalisis keparahan kerugian lebih penting daripada frekuensi kerugian. Baik kerugian maksimum yang mungkin dan maksimum kemungkinan kerugian harus diperkirakan: Kerugian maksimum yang mungkin (maximum possible loss) adalah kerugian terburuk yang bisa terjadi pada perusahaan selama seumur hidup; Maksimum kemungkinan kerugian (maximum probable loss) adalah kerugian terburuk yang mungkin terjadi; Contoh: Jika bangun hancur dalam banjir, manajer risiko memperkirakan biaya total adalah 10 T (kerugian maksimum yang mungkin); Para manajer risiko juga memperkirakan bahwa banjir menyebabkan lebih dari 8 T kerusakan bangunan tidak akan terjadi lebih dari sekali dalam 50 tahun, oleh karena itu ia dapat memilih untuk mengabaikan peristiwa yang jarang. Dengan demikian, kerugian maksimum yang mungkin adalah 8 T.

23 PROSES MANAJEMEN RESIKO
MEMILIH TEKNIK UNTUK MENGATASI EKSPOSUR KERUGIAN Teknik ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengendalian risiko (risk control) - mengacu pada teknik untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian: Penghindaran; Pencegahan kerugian; Pengurangan rugi; Risiko keuangan (risk financing) - mengacu pada teknik yang digunakan untuk pendanaan kerugian: Retensi; Transfer non-asuransi; Asuransi komersial. Rejda , 2001

24 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Memilih Teknik Untuk Mengatasi Eksposur Kerugian (Lanjutan) : Penghindaran (avoidance) berarti eksposur kerugian tertentu tidak pernah diperoleh, atau eksposur kerugian yang ada ditinggalkan; Contoh: Kerugian banjir dapat dihindari dengan tidak membangun pabrik baru di daerah rawan banjir Pencegahan kerugian (loss prevention) mengacu pada langkah-langkah yang mengurangi frekuensi kerugian tertentu Contoh: Memasang fitur keselamatan pada produk berbahaya Pengurangan kerugian (loss reduction) mengacu pada langkah-langkah yang mengurangi keparahan setelah terjadi kerugian Menginstal sistem springkler untuk pemadaman api otomatis

25 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Memilih Teknik Untuk Mengatasi Eksposur Kerugian (Lanjutan) : Jika teknik bertahan (retention) digunakan, manajer risiko harus menentukan tingkat retensi perusahaan Transfer non-asuransi (non-insurance transfer) adalah metode selain asuransi dimana risiko murni dan potensi konsekuensi keuangannya ditransfer ke pihak lain; Contoh : Kontrak; sewa Asuransi (Insurance) cocok untuk eksposur kerugian yang memiliki probabilitas kerugian rendah tapi untuk yang tingkat keparahan kehilangan tinggi

26 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Memilih Teknik Untuk Mengatasi Eksposur Kerugian (Lanjutan) : Jika teknik bertahan (retention) digunakan, manajer risiko harus menentukan tingkat retensi perusahaan Transfer non-asuransi (non-insurance transfer) adalah metode selain asuransi dimana risiko murni dan potensi konsekuensi keuangannya ditransfer ke pihak lain; Contoh : Kontrak; sewa Asuransi (Insurance) cocok untuk eksposur kerugian yang memiliki probabilitas kerugian rendah tapi untuk yang tingkat keparahan kehilangan tinggi

27 MATRIK MANAJEMEN RESIKO
Rejda , 2001

28 PROSES MANAJEMEN RESIKO
MELAKSANAKAN DAN MEMONITOR PROGRAM MANAJEMEN RISIKO: Implementasi dari program manajemen risiko dimulai dengan pernyataan kebijakan (policy statement) manajemen risiko mengenai: Skema tujuan manajemen risiko perusahaan; Skema kebijakan perusahaan mengenai kontrol kerugian; Mendidik eksekutif tingkat atas dalam hal proses manajemen risiko Memberikan manajer risiko kewenangan yang lebih besar; Menyediakan standar untuk menilai kinerja manajer risiko

29 PROSES MANAJEMEN RESIKO
Melaksanakan dan Memonitor Program Manajemen Risiko (lanjutan): Pedoman (manual) manajemen risiko mungkin dikembangkan dan digunakan dalam program dengan: Menjelaskan program manajemen risiko; Melatih karyawan baru berpartisipasi dalam program ini Sebuah program manajemen risiko yang sukses membutuhkan kerjasama aktif dari departemen lain dalam perusahaan Agar efektif, program manajemen risiko harus ditinjau dan dievaluasi secara berkala untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai; Manajer risiko harus membandingkan biaya dan manfaat dari semua kegiatan manajemen risiko.

30 MANFAAT MANAJEMEN RESIKO
Mampu mencapai tujuan pre-loss and pra-loss; Program manajemen risiko dapat mengurangi biaya risiko perusahaan : Biaya risiko termasuk premi yang dibayarkan, beban kerugian, jasa manajemen risiko ekternal, jaminan keuangan, biaya administrasi internal, pajak, biaya, dll. Pengurangan eksposur kerugian murni memungkinkan perusahaan untuk memulai program manajemen risiko perusahaan untuk mengurangi resiko murni dan eksposur kerugian spekulatif; Manfaat masyarakat karena kerugian langsung maupun tidak langsung berkurang. Rejda , 2001

31 Reference: Redja, G.E (2001), “Principles of Risk Management and Insurance”, Boston: Addison Wesley Yoe, Charles (2012), “Primer on Risk Analysis: Decision Making Unvder Uncertainty” New York: CRC Press Voughan, E.J (1995) “Essential of Insurance: A Risk Management Perspective”, NewYork: Jhon Wiley & Sons


Download ppt "PENDAHULUAN DAN KONSEP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google