Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Wibowo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Muhammad Maula Arif XII IPA 3 Kelompok 2
Sistem Ekskresi Muhammad Maula Arif XII IPA 3 Kelompok 2
2
Pendahuluan Setiap makhluk hidup selalu menghasilkan sampah hasil metabolisme yang harus dibuang atau dikeluarkan. Sampah hasil metabolism yang menumpuk sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat meracuni jaringan dan sel.
3
Limbah Hasil Metabolisme
Amonia - Ialah hasil deaminasi yang terjadi terutama di dalam hati dan bersifat sangat racun. Amonia di dalam tubuh harus segera diubah dengan cara memakainya dalam aminasi asam keto, aminasi asam glutamat, serta pembentukan urea. Urea - Berasal dari bahan organic tertentu seperti asam amino dan purin. Sistem sirkulasi kemudian akan membawa urea ke organ ekskresi, yaitu ginjal. Pembentukan urea berasal dari ornitin, sitrulin, dan arginin. Asam Urat - Asam urat pada manusia berasal dari pemecahan asam nukleat. Pada beberapa orang, konsentrasi asam urat cukup tinggi sehingga asam urat mengendap dan jika asam urat terhimpun di persendian, ada timbul rasa nyeri. Karbon Dioksida – Berasal dari proses respirasi di dalam tubuh. Melalui peredaran darah di dalam sel, karbon dioksida akan diangkut dari sel dimana zat tersebut terbentuk ke paru paru, dimana zat tersebut akan keluar.
4
Sistem Ekskresi Manusia
Proses Pengeluaran Zat Defekasi – Proses pengeluaran sisa pencernaan atau feses Sekresi – Proses pengeluaran hasi metabolism yang masih dapat digunakan (enzim atau hormone) oleh tubuh. Ekskresi – Proses pengeluaran sisa metabolism yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh dalam bentuk urine, keringat, ataupun karbon dioksida Organ Ekskresi Manusia Paru-Paru – Karbon Dioksida dan Air Hati – Menghasilkan empedu yang mengeluarkan zat ekskresi Kulit - Keringat Ginjal - Urine
5
Paru-Paru Paru-paru merupakan organ pernafasan tetapi memiliki peranan dalam sistem eksresi sisa-sisa hasil metabolism berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air. Sisa metabolism dari jaringan diangkut oleh darah menuju ke paru-paru untuk dibuang. Proses pembuangan diawali dengan berdiskusinya karbon dioksida dari sel-sel ke dalam darah, melalui cairan jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon oksidasi akan dikeluarkan melalui udara yang dihembuskan pada saat ekspirasi
6
Gangguan Pada Paru-Paru
Kelainan pada paru-paru dapat disebabakan oleh beberapa hal, diantaranya infeksi bakteri, virus, atau karena abses dan silika. TBC Paru-Paru – Rasa sakit di dada, kehilangan berat badan dan nafsu makan, banyak mengeluarkan keringat Pleuritis - Pleuritis adalah radang pada pleura, yaitu lapisan titpis yang membungkus paru- paru. Silikosis - Silikosis merupakan penyakit saluran pernapasan akibat menghirup debu silika yang menyebabkan peradangan dan pembentukkan jaringan parut pada paru-paru Edema Paru - Edema paru merupakan akumulasi cairan di rongga udara dan parenkim paru yang menyebabkan gangguan perpindahan udara dan dapat menyebabkan gagal napas
7
Hati Fungsi hati 1. Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen. 2. Tempat berlangsungnya sintesa protein. 3. Detoksifikasi (menetralkan) racun yang dibawa oleh darah 4. Tempat berlangsungnya sintesis tertentu, misalnya globulin. 5. Merombak eritrosit yang telah tua dengan sel histiosit. 6. Tempat pembentukan urea
8
Hati berperan sebagai alat ekskresi karena mengeluarkan caira empedu
Hati berperan sebagai alat ekskresi karena mengeluarkan caira empedu. Empedu yang yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantung empedu (vesika felea) dan dikeluarkan ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan, misalnya : Mencernakan lemak Mengaktifkan lipase Mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air Membantu daya absorpsi lemak pada dinding usus
9
Gangguan Pada Hati Hepatitis merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh serangan virus hepatitis. Penyakit kuning disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu. Penyakit kanker hati bermula dari peradangan yang mengganggu fungsi hati.
10
Kulit Kulit manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (korium; jangat). Lapisan epidermis terdiri dari atas bagian stratum korneum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum germinativum. Stratum granulosum dan germinativum biasa disebut lapisan Malpighi yang berguna untuk mengganti lapisan korneum yang mengelupas. Lapisan dermis terdiri atas glandula sudorifera (kelenjar keringat), akar rambut, saraf, pembuluh darah, dan otot-otot penegak rambut.
12
Proses Pengeluaran Keringat
Fungsi Kulit Pengendali suhu tubuh karena keringat yang keluar dapat menyerap panas tubuh Pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, penguapan, gangguan kuman, dan kekeringan Penerima rangsang sentuhan, tekanan, ataupun suhu dari luar Proses Pengeluaran Keringat Keringat yang keluar dapat berupa air keringat atau uap ari. Pengeluaran keringat dari kulit dalam bentuk uap disebut perspirasi. Komponen keringat terdiri atas air, larutan garam, dan urea. Keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat yang kegiatannya diatur oleh pusat pengatur suhu dari system saraf pusat (sel otak) di hipotalamus. Kelenjar keringat menyerap air dan garam-garam mineral dari darah yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui kulit berupa keringat.
13
Gangguan Pada Kulit Kudis merupakan prnyakit kulit yang disebabkan infeksi oleh tungau Gangren meripakan matinya sel-sel kulit karena tidak mendapatkan suplai makanan karena berhentinya aliran darah Jerawat merupakan gangguan kronis pada pada kelenjar minyak pada kulit, terutama wajah Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur Malassezia furfur
14
Ginjal Fungsi Ginjal Membuang zat sisa metabolisme tubuh
Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam tubuh Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh seperti obat-obatan, bakteri, dan zat warna Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa, serta membuang kelebihan zat makanan tertentu seperti glukosa dan vitmin.
15
Struktur Ginjal Manusia
Ginjal atau Ren disebut juga buah pinggang, bentuknya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan dikiri tulang pinggang yaitu didalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah dua buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agak lebih tinggi daripada yang kanan. Pada orang dewasa, ginjal berukuran panjang cm, lebar 5-6 cm, dan berat gram. Ginjal terdiri atas dua lapisan, bagian luar disebut korteks (kulit ginjal), sedangkan bagian dalam disebut medula (sumsum ginjal) lapisan dalam ginjal berupa rongga disebut pelvis renalis. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malphigi yang tersusun dari kapsul Bowman, glomerulus, yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontraktus proksima, tubulus kontraktus distal, tubulus pengumpul, ( collecting tubule), dan lenkung Henle yang terdapat dibagian mendula, Bagian lengkung Henle ada dua yaitu lengkung Henle ascendes (menanjak) dan descendes ( menurun).
17
Proses Pembentukan Urine
Filtrasi (Penyaringan) Filtrasi terjadi di kapsul bowman dan glomerulus, struktur penyaringan darah yaitu dinding terluar kapsul bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih. Antara dinding luar dengan dinding dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontrotas proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus yang disebut podasit. Proses filtrasi : Ketika darah masuk glomerulus maka tekana darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen- komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrasi glomerulus atau urin primer.
18
Reabsorpsi Reabsopsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Urutan terjadinya reabsopsi dapat kita ketahui lewat penjelasan berikut ini. Urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal. Urin primer ini hipotonis dibanding plasma darah. Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle. Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonisdengan cairan pada jaringan di sekitar tubulus kontortus proksimal. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi Na+ dan air dibawah kontrol ADH.
19
Augmentasi Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+,Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa kepelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria ( kandungan kemih) yang merupakan tempat penyimpanan semantara urin.
20
Gangguan Pada Ginjal Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya akibat bakteri streptococus. Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan kantung kemih. Albuminuria adalah ditemukannya albumin dalam urin. Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Ketosis adalah ditemukannya keton didalam darah. Diabetus insipadus adalah suatu penyakit yang berakibat penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak.
21
Pengobatan Dialisis Dialisis merupakan salah satu metode untuk menggantikan fungsi ginjal. Pada alat dialysis untuk pasien dengan jantung normal, pemompaan darah dapat melalui alat dialysis, sedangkan untuk pasien dengan jantung tidak normal dilengkapi dengan alat pemompa darah.
22
Pencangkokan Ginjal Kegagalan pencangkokan ginjal sering terjadi karena adanya ketidakcocokan darah dan jaringan antara penyumbang (donor) dengan penerima (resipien). Sekarang, ketidaksesuaian jaringan dapat teratasi dengan penemuan siklosporin yang dapat mencegah penolakan jaringan. Ginjal yang ideal untuk donor ginjal mempunyai beberapa ciri, yaitu berasal dari pendonor berusia kurang dari 70 tahun, masih berfungsi dengan baik, dan bebas penyakit.
23
Sistem Ekskresi Belalang
Sistem Ekskresi Hewan Sistem Ekskresi Belalang Alat ekskresi belalang hanya berupa pembuluh Malpighi. Limbah yang diekskresikan mengandung nitrogen dan garam yang berasal dari cairan tubuh. Limbah itu kemudian masuk ke pembuluh Malpighi secara osmosis dan transport aktif. Limbah yang mengandung nitrogen dikeluarkan dalam bentuk asam urat bersama feses melalui anus. Serangga juga memiliki system trakea yang berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata
24
Sistem Ekskresi Cacing Tanah
Alat ekskresi cacing tanah berupa sepasang metanefridia yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Metanefridia mempunyai lubang masuk yang ujungnya dikelilingi oleh nefrostom. Metanefridia menampung cairan limbah dari rongga tubuh pada segmen di depannya. Pada saat penyaringan cairan tubuh, garam-garam tertentu diserap kembali dan dialirkan ke darah, sedangkan limbah bernitrogen akan dikeluarkan dari tubuh melalui lubang pengeluaran (nefridiofor).
25
Sistem Ekskresi Ikan Sistem ekskresi ikan terdiri atas ginjal yang berfungsi untuk mengekskresikan limbah nitrogen dan mengatur tekanan osmotic cairan tubuh. Limbah hasil ekskresi ikan terdiri atas 90% ammonia dan urea yang dibuang melalui anus. Ikan air tawar dan air asin memiliki mekanisme ekskresi yang berbeda. Ikan air tawar mengeluarkan air lebih banyak dari ikan air asin.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.