Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuryadi Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MODUL I SAMPLING ( METODE PENGAMBILAN SAMPEL) 1. PENDAHULUAN
Sampling adalah metode yang digunakan untuk menyeleksi individu dari populasi yang dapat menghasilkan sampel yang representatif. Tujuan utama diadakannya sampling adalah memberikan pedoman untuk memilih sampel, yang dapat mewakili populasi yang mendasarinya. Bila metode pengambilan sampel yang dipakai tepat, diharapkan individu – individu sampel yang diobservasi mampu mewakili seluruh anggota populasi dan diperoleh statistik sebagai penduga yang baik Digunakan sampel dalam kegiatan pengumpulan data didasarkan pada berbagai pertimbangan yaitu : 1. Sampel digunakan apabila populasi yang dihadapi terlalu besar, sehingga kecil kemungkinannya untuk diobservasi satu persatu. 2. Pengamatan seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak. Misal : bila ingin mengetahui rasa jeruk yang dijual oleh pedagang, tidak mungkin mencicipi semua jeruk dagangannya. 3. Menghemat waktu, biaya dan tenaga. Ada dua metode untuk memilih sampel dari populasi yaitu secara acak ( random atau probability sampling) dan tidak secara acak (non random atau non probability sampling ) Tabel 1.1 tipe sampling Probability sampling Non probability sampling - Simple random sampling Stratified random sampling Cluster sampling Systematic Sampling Multistage Sampling - Accidental sampling Judgment sampling Quota sampling Expert sampling Purpusives sampling 1.1. Probability sampling
2
yang telah disebut pada bagian sebelumnya sehingga diharapkan sampel yang
terambil lebih dapat mewakili karakteristik populasi. 1.2. Non Probability Sampling a.accidental sampling Pemilihan sampling terjadi secara kebetulan atau sembarangan pada saat diadakan pengumpulan data. Dengan kata lain yang dijadikan sampel oleh peneliti adalah individu yang secara kebetulan ia temui pada saat mengadakan pengumpulan data. b. Judgement sampling sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati peneliti c. Quota sampling Pemilihan sampel dilakukan dengan membagi populasi dalam strata yang dibuat berdasarkan sifat – sifat yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel yang sedang diteliti. Jumlah anggota yang diambil dari setiap strata tersebut dilakukan secara penjatahan (quantum). Dasar penentuan quota bias berupa alas an geografis, ekonomis dan sebagainya. d. expert sampling Pemilihan sampel yang representative didasarkan atas pendapat ahli sehingga siapa, dalam jumlah berapa sampel harus dipilih sangat tergantung pada pendapat ahli yang bersangkutan. e. Purpusive sampling Pemilihan sampel dengan cara ini bertitik tolak pada penilaian peneliti sendiri bahwa sample yang dipilih nantinya benar – benar representative. Sudah barang tentu untuk menggunakan metode ini peneliti harus menguasai bidangnya dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang karakteristik anggota populasi 2. UKURAN SAMPEL Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, para ahli mengemukakan bermacam – macam cara, antara lain seperti yang dijelaskan berikut ini. a. Pendapat slovin n= N 1 + Ne2
3
a. Sampling dengan pengembalian. Jika dari populasi berukuran N diambil
sampel berukuran n dengan pengembalian, maka semuanya ada Nn buah sampel yang mungkin diambil. Sampling tanpa pengembalian. Banyaknya sampel berukuran n yang dapat diambil ( dengan cara tanpa pengembalian) dari b. sebuah populasi berukuran N adalah : (N) n = N! n!(N – n)! Jika n = N maka hanya ada sebuah sampel yaitu populasi itu sendiri. Dalam hal ini sampling menjadi sensus. 4. DISTRIBUSI SAMPLING Untuk mempelajari populasi kita memerlukan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Kita dapat mengambil sebuah sampel yang berukuran n dari populasi yang berukuran N. Sampel yang diambil adalah sampel acak dan dari sampel tersebut nilai – nilai statistiknya dihitung dan digunakan sehubungan dengan penganalisisan populasi. Hal tersebut memerlukan teori yang dikenal dengan distribusi sampling. Distribusi sampling diberi nama berdasarkan nama statistik yang digunakan, antara lain distribusi sampling rata – rata, distribusi sampling proporsi, distribusi sampling simpangan baku, dan lain-lain. 4.1. Distribusi sampling rata – rata Jika populasi terdiri dari N unit dan besar sampel n unit dan n< N maka sampling dilakukan tanpa pengembalian, kita tahu semuanya ada ( N ) buah sampel yang n berlainan. Untuk semua sampel yang didapat, masing – masing dihitung rata – ratanya. Dengan demikian diperoleh ( N ) buah rata – rata. Anggap semua rata – rata ini sebagai data baru, jadi didapat kumpulan data yang terdiri atas rata – rata dari sampel. Dari kumpulan ini kita dapat menghitung rata – rata dan simpangan bakunya. Jadi didapat rata – rata daripada rata – rata diberi simbul simpangan baku daripada rata – rata, diberi simbul σx μx dan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.