Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 10 . ANALISIS KORELASI RANK SPEARMAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 10 . ANALISIS KORELASI RANK SPEARMAN"— Transcript presentasi:

1 BAB 10 . ANALISIS KORELASI RANK SPEARMAN
MODUL PERKULIAHAN SESI 2 MENJELANG UJIAN TENGAH AKHIR (UAS) Dosen : Ir. Agung Wahyudi B., MM (Asisten Ahli 150, UMB Jakarta) BAB 10 . ANALISIS KORELASI RANK SPEARMAN Analisis Korelasi Spearman Adalah korelasi berjenjang atau berpangkat, dan ditulis dengan notasi r s. Metode ini dikemukakan oleh Carl Spearman tahun Gunanya adalah untuk mengukur tingkat keeratan hubungan dua variable bebas dan terikat yang berskala ordinal. Suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF Rumus Korelasi Spearman : 6 ∑ d2 R = N (n2 -1) Dimana : Rs = Nilai korelasi rank Spearman d2 = Selisih setiap pasang rank N = Jumlah pasangan rank Untuk mencari nilai signifikansi maka dicari : rs Z hitung = (1 / ((n-1)0.5 ) Atau dengan t hitung :

2 Sampel Nonprobabilitas
3 Sampel ada 2 bagian : Sampel probabilitas Merupakan suatu sampel yang dipilih sedemikian rupa dari populasi sehingga masing-masing anggota populasi memiliki probabilitas atau peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Sampel nonprobabilitas sehingga setiap anggota tidak memiliki probabilitas atau peluang yang sama untuk dijadikan sampel. METODE PENARIKAN SAMPEL Sampel Probabilitas (Probability Sampling) 1.Penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling) 2. Penarikan sampel acak terstruktur (stratified 3. Penarikan sampel cluster (cluster sampling) Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling) 1.Penarikan sampel sistematis (systematic sampling) 2. Penarikan sampel kuota (kuota sampling) 3. Penarikan sampel purposive (purposive Gambar 2. Metode Penarikan sample A. Sampel Probabilitas Penarikan Sampel Acak Sederhana Merupakan pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

3 5 Menolak H0 Gambar 4. Pengujian hipotesis http://www.mercubuana.ac.id
Penarikan dikatakan sampel sistematis apabila setiap unsur atau anggota dalam populasi disusun dengan cara tertentu-Secara alfabetis, dari besar kecil atau sebaliknya-kemudian dipilih titik awal secara acak lalu setiap anggota ke K dari populasi dipilih sebagai sampel Hipotesa: Hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan. Pengujian hipotesa Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak. Langkah 1. Merumuskan Hipotesa (Hipotesa nol (H0) dan Hipotesa Alternatif (H1)) Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata (Probabilitas menolak hipotesa) Langkah 3. Menentukan Uji statistik (Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain) Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan (Daerah di mana hipotesa nol diterima atau ditolak)) Langkah 5. Mengambil Keputusan Menolak H0 Gambar 4. Pengujian hipotesis Menolak H0 Menerima H1


Download ppt "BAB 10 . ANALISIS KORELASI RANK SPEARMAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google