Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kemiskinan dan Ekslusi Sosial
2
Kemiskinan bukanlah konsep yang netral.
Imej dan makna merefleksikan perkembangan sejarah dari konsep kemiskinan itu sendiri. Pada zaman modern, makna kemiskinan cenderung didominasi oleh negara, melalui kebijakan-kebijakan sosialnya Oleh Negara, Kemiskinan yg digunakan cenderung dipersempit maknanya.Umumnya Kemiskinan dilihat sebatas “kondisi kekurangan dari sisi material”
3
Untuk mengukur kemiskinan negara umumnya menggunakan garis kemiskinan (poverty line)
Poverty line dikritik karena ada beberapa kelemahan: 1. Garis kemiskinan cenderung menggambarkan kemiskinan sebagai tingkat pendapatan minimum yg ektrim, yg hanya perlu untuk menjamin bertahan hidup scr fisik. Misalnya dengan menghitung tinkat nutrisi yang dikonsumsi Ini kurang realistis, krn mengenyampingkan kebutuhan lain
4
2. Terkait dg permasalahan dimana dan bagaimana garis kemiskinan digambarkan. Umumnya amat dipengaruhi oleh kepentingan politik dari negara (kurang obyektif). Contoh Indonesia. BPS menggunakan konsep kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari garis kemiskinan.
5
Pengeluaran kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan diukur melalui besarnya rupiah/kapita/bulan. Besaran garis kemiskinan berbeda2 tiap propinsi dan lokasi (desa/kota), namun ditentukan oleh pemerintah. Misalnya di jakarta, garis kemiskinannya adalah Rp (tahun 2008), Rp (tahun 2009), Rp (tahun 2010) 3. Cenderung melihat kemiskinan dari aspek material, khususnya aspek keuangan. Uang memang sangat berkaitan dengan kemiskinan, namun ada banyak hal yang tidak dapat diukur berkaitan dengan kemiskinan. Misalnya: cemas dan stress krn tidak memiliki apa-apa, dampak dari hidup di lingkunan tidak sehat atau padat/kumuh
6
4. Garis kemiskinan mengenyampingkan kaitan antara kemiskinan dan keterkaitan dengan ekonomi dan masyarakat dalam arti luas. Padahal akses untuk mendapatkan barang dan pelayanan, kesempatan untuk berpartisipasi yang ditawarkan oleh masyarakat, diperlakukan dengan homat dan bermartabat sangat penting dalam kehidupan sosial Akibatnya penangan terhadap kemiskinan bersifat terbatas, ditekankan pada opportunity ekonomi. Aspek lain kurang diperhitungkan.
7
Pendapat Sen, pemahaman kemiskinan harus harus dilihat melalui perspektif kapabilitas (kemampuan/kecakapan) Kemiskinan terjadi karena adanya kesenjangan kemampuan dasar (basic capabilities) –seseorang/sekelompok orang- Terkait dg konsep kemiskinan tsb, maka konsep ekslusi sosial menjadi relevan. Karena capabillitas berkaitan dengan sejauh mana akses terhadap sumberdaya bisa dimanfaatkan oleh orang/kelompok miskin
8
Melalui konsep ekslusi sosial, analisis tentang kemiskinan dan kesenjangan sosial menjadi lebih tajam karena: 1. Kemiskinan tidak hanya dilihat sebagai permasalahan kepemilikian uang (income), tapi akan melibatkan aspek-aspek multidimensional yg muncul dari kesenjangan atau ketidaksetaraan 2. Kemiskinan tidak dilihat lg sebagai suatu hasil, namun lebih sebagai suatu proses. 3. Kemiskinan juga diletakkan pada konteks relasi sosial antar kelompok dlm masyarakat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.