Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Praktikum II Gizi dalam Daur Kehidupan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Praktikum II Gizi dalam Daur Kehidupan"— Transcript presentasi:

1 Praktikum II Gizi dalam Daur Kehidupan
MENYUSUN MENU GIZI SEIMBANG Oleh : Cesilia Meti Dwiriani Muhammad Aries Ervina 2009

2 Outline : Prinsip menyusun menu Pendekatan dalam menyusun menu
Langkah-langkah menyusun menu

3 1950 – 1995 Gizi Seimbang ( ) Dep.Kes.2000

4

5

6 Piramida Amerika (2005) TIAP 5 TAHUN DI EVALUASI & DI PERBARUI

7

8 Prinsip menyusun menu Jumlah yang cukup  sesuai AKG,
E : + 10%; Prot, vit & min : + 20% Terdiri dari beragam makanan  konsep empat sehat : p pokok, lauk pauk, sayuran dan buah

9 Masy Ina umumnya : P pokok : 60-80% konsumsi E 40-70% konsumsi protein Sayuran : 60-80% kons vit A Anjuran PUGS : 60-75% kebuth E dr karbohidrat (kompleks) 10-15% kebuth E dr protein 10-25% kons E dr lemak

10 Pertimbangan gizi, selera dan ekonomi
Cara pengolahan koreksi kehilangan karena pengolahan : vitamin A, Fe (rebus, berkuah) : 10% vitamin A (tumis) : 15% vitamin B1 (dimasak) : 25% vitamin C (dimasak) : 50% Penyajian komposisi (bentuk & warna), porsi, waktu 3x dlm sehari; per kali makan + 30%

11 Pendekatan dalam menyusun menu :
Secara rinci Secara sederhana

12 Langkah-langkah menyusun menu secara rinci
Mengetahui data-data subyek yang akan disusun menunya (umur, berat badan, tinggi badan, status fisiologis, pangan dan bentuk olahan serta snak yang disukai, frekuensi makan). contoh : Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, berat badan 17 kg, tinggi badan 105 cm. Lauk pauk yang disukai tempe, daging ayam, telur ayam, ikan kembung Sayuran yang disukai wortel, bayam Buah yang disukai jeruk, pepaya

13 Menaksir angka kecukupan energi & zat gizi subyek :
1) cara sederhana (tabel AKG, koreksi BB) 2) cara teliti (menghitung EMB, koreksi energi aktivitas) 3) cara sangat teliti (menghitung EMB, menghitung pengeluaran energi) contoh : 1) Kec E = 17/18 x 1550 Kkal = 1464 Kkal 2) menghitung Energi Metabolisme Basal dapat dilakukan dengan rumus Harris Benedict (1919) atau FAO/WHO/UNU (1985) atau cara cepat (Almatsier, 2004)

14 Harris Benedict (1919) Laki2 : 66 + (13,7 BB) + (5TB) – (6,8U) Wanita: (9,6BB) + (1,8TB) – (4,7U) Almatsier (2004), ada dua cara : Laki2 = 1 kkal x kg BB x 24 jam Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam Laki2 = 30 kkal x kg BB Perempuan = 25 kkal x kg BB

15 FAO/WHO/UNU (1985) Kelompok umur EMB (Kkal/hr) (tahun) Laki-laki Perempuan 0 – ,9 BB – ,0 BB – 51 3 – ,7 BB ,5 BB + 499 10 – ,5 BB ,2 BB + 746 20 – ,3 BB ,7 BB + 496 30 – ,6 BB ,7 BB + 829 >= ,5 BB ,5 BB + 596

16 Faktor kelipatan EMB Aktivitas Laki-laki Perempuan
Sangat ringan*) 1,30 1,30 Ringan**) 1,65 1,55 Sedang**) 1,76 1,70 Berat**) 2,10 2,00 Sumber : *) Mahan & Escoot-Stump (2004) **) WKNPG (2004)

17 Menetapkan ketersediaan energi dan zat gizi jika menggunakan bahan pangan mentah, artinya menambahkan jumlah energi dan zat gizi yang akan hilang karena pengolahan kedalam taksiran AKG. Menetapkan bahan makanan apa yang akan digunakan (p pokok, lauk pauk, sayuran dan buah)

18 Menghitung energi yang harus tersedia dari p pokok selanjutnya menentukan berapa p pokok (beras) yang diperlukan. Kemudian dihitung berapa protein, vitamin dan mineral yang tersedia dari sejumlah beras tersebut. Menghitung protein yang harus tersedia dari pangan hewani, selanjutnya menghitung berapa p hewani (d sapi) yang diperlukan. Kemudian dihitung berapa energi, vitamin dan mineral yang tersedia dari sejumlah d sapi tersebut.

19 Menghitung vit A yang harus tersedia dari s hijau, selanjutnya menghitung berapa s hijau (bayam) yang diperlukan (b bersih). Kemudian dihitung berapa energi, protein dan mineral yang tersedia dari sejumlah s hijau tersebut. Menghitung kekurangan energi, protein, vit A, Fe dari bahan-bahan pangan yang sudah ada. Kekurangan dipenuhi dengan mencari pangan yang relatif tinggi kandungan energi dan zat gizi yang kekurangan dan disukai subyek

20 Memperkirakan keperluan minyak goreng jika menu yg disusun menggunakan olahan digoreng, atau ditumis, berdasarkan daftar penyerapan minyak dan dihitung berapa kandungan energi dari minyak yang dibutuhkan. Memperkirakan keperluan gula pasir, jika olahan menggunakan gula, dan dihitung berapa kandungan energi dari gula yang digunakan

21 Demikian seterusnya sampai diperoleh kandungan energi dan zat gizi dari menu yang disusun sesuai dengan AKG subyek

22 Langkah-langkah menyusun menu cara sederhana

23 Mengetahui data-data subyek yang akan disusun menunya (umur, berat badan, tinggi badan, status fisiologis, pangan dan bentuk olahan serta snak yang disukai, frekuensi makan) Menaksir angka kecukupan energi & zat gizi subyek : > cara sederhana (tabel AKG, koreksi BB) > cara teliti (menghitung EMB, koreksi energi aktivitas) > cara sangat teliti (menghitung EMB, menghitung pengeluaran energi)

24 Menggunakan tabel pedoman menu (standar porsi) (Depkes, 1995), Almatsier (2005)

25 Pedoman Menu Sehari-hari menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No Kel. Umur Mkn pokok Lauk Pauk Sayur Buah Kudapan Susu (pm) (pl) (Pp) (Ps) (Pb) (pk) 1. Anak-anak 1-3 2.5 2 0.5 1 4-6 7-9 2. Pria Remaja 10-12 3 - 13-15 4 16-19 Sumber : Depkes (1995)

26 Pedoman Menu Sehari-hari menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No Kel. Umur Mkn pokok Lauk Pauk Sayur Buah Kudapan Susu (pm) (pl) (Pp) (Ps) (Pb) (pk) 3. Wanita Remaja 10-12 3 2 1 0.5 - 13-15 16-19 4. Pria Dewasa 20-59 5 >=60 5. Wanita Dewasa

27 Pedoman Menu Sehari-hari menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No Kel. Umur Mkn pokok Lauk Pauk Sayur Buah Kudapan Susu (pm) (pl) (Pp) (Ps) (Pb) (pk) 6. Wanita Hamil 3 4 2 1 7. Wanita Menyusui

28 Keterangan : 1 Pm = 1 Porsi makanan pokok = 100g beras = 200g nasi 1 Pl = 1 Porsi lauk (daging, ikan atau telur) = 50g 1 Pp = 1 Porsi pauk (tempe, tahu dan hasil olahan) = 50g 1 Pb = 1 Porsi buah =100g 1 Ps = 1 Porsi sayuran 1 Pk = 1 porsi kudapan 1 Pu = 1 gls susu = 200g Untuk dewasa dan remaja ditambah 3 sdm gula dan 4 sdm minyak goreng Untuk anak-anak: * 1-3 tahun: 2 sdm gula & 2 sdm minyak goreng * 4-6 tahun: 3 sdm gula & 2 sdm minyak goreng * 7-12 tahun: 3 sdm gula & 3 sdm minyak goreng 1 sdm gula = 10 gram & 1 sdm minyak = 10 gram)

29 Anjuran Makanan Rata-rata Satu hari Untuk Orang dewasa menurut golongan Umur
(Laki-Laki) Kel. Umur BB Nasi Lauk Sayur Buah Minyak Gula pasir Daging Tempe (kg) 100g/3/4 gls 40g/ ptg 50g/ 2 ptg 100g/ 1 gls 100g/ 1 ptg pepaya 5g/ sdm 10g/ 1 sdm 16-19 56 8x 3x 1.5x 5x 4x 20-45 62 9x 46-59 >=60 6.5x Sumber : Almatsier (2005)

30 Anjuran Makanan Rata-rata Satu hari Untuk Orang dewasa menurut golongan Umur
(Perempuan) Kel. Umur BB Nasi Lauk Sayur Buah Minyak Gula pasir Daging Tempe (kg) 100g/3/4 gls 40g/ ptg 50g/ 2 ptg 100g/ 1 gls 100g/ 1 ptg pepaya 5g/ sdm 10g/ 1 sdm 16-19 50 5x 3x 1.5x 4x 20-45 54 6.5x 46-59 6x >=60 Sumber : Almatsier (2005)

31 Keterangan : Anjuran makan ini berlaku untuk orang sehat dengan aktivitas kerja sedang Bahan makanan yang tertera dapat ditukar dengan bahan makanan lain golongan yang sama yang sesuai dengan satuan penukar 100g nasi berasal dari 50g beras Lauk, sayuran dan buah diukur dalam keadaan mentah

32 Satuan Penukar dan nilai gizi 8 golongan bahan makanan
Gol. & Acuan Bahan Makanan Ukuran Energi KH Lemak Protein URT g kkal I Nasi ¾ gls 100 175 40 - 4 II Protein Hewani Daging sapi 1 ptg 50 95 6 10 III Protein Nabati Tempe 2 ptg 80 8 3 IV Sayuran Sayuran campur 1 gls

33 Satuan Penukar dan nilai gizi 8 golongan bahan makanan
Gol. & Acuan Bahan Makanan Ukuran Energi KH Lemak Protein URT g kkal V Buah-Buahan Pepaya 1 ptg 100 40 10 - VI Susu Susu sapi segar 1 gls 200 130 9 7 VII Minyak Minyak goreng ½ sdm 5 45 VIII Gula Gula pasir 1 sdm Sumber : Almatsier (2005)

34 Pola Menu Sehari Berdasarkan Kandungan Energi (dalam satuan penukar)
No Gol Bahan Makanan Kandungan Energi (kkal) 1500 1700 2000 2200 2500 2800 3000 1 Nasi 3 4 5 6 7 8 9 2 Daging Tempe Sayur 2.5 Buah minyak Gula Sumber : Sunita Almatsier (2005)

35 CONTOH SOAL : Seorang Anak laki-laki umur 5 th, BB = 17kg dengan aktivitas ringan (1,65). Bahan makanan yang disukai adalah roti, nasi, susu whole bubuk, daging sapi, ayam, keju, kc. Hijau, tempe, wortel, buncis, anggur, biskuit, pisang ambon, pepaya, santan Hitung kebutuhan energi? Buat perencanaan menu berdasarkan satuan penukar? Kebutuhan energi untuk anak laki-laki umur 5 th : AMB = 22,7 (BB) + 495 = 22,7 (17) + 495 = 880,9 kkal Keb. energi = AMB x faktor aktivitas = 880,9 kkal x 1,65 = 1453 kkal (10%) = 1307,7 kkal – 1598,3 kkal

36 Konsumsi Zat Gizi Sehari Sesuai dengan Kebutuhan Energi
Gol Bhn Mkn Sat. Penukar Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P 3 175 40 4 525 120,0 0,0 12,0 PH 95 6 10 285 18,0 30,0 PN 2 80 8 160 16,0 6,0 S 1 50 10,0 3,0 B 120 SU 130 9 7 9,0 7,0 M 45 5 180 20,0 G Jumlah Konsumsi Zat Gizi 1490 195 51 64 Mendekati  10% dari kebutuhan energi (1453 kkal) Sat. Penukar dapat diatur sendiri sehingga kons. Energi mendekati  10% keb. Energi

37 Pembagian Porsi Bahan Makanan Sehari
Gol bhn mkn Sat. penukar Pagi Selingan 1 Siang Selingan 2 Malam KH 3 0,5  - 1 PH PN 2 S B SU M 4 - 1,5 G

38 Penyusunan Menu Makanan Sehari
MAKAN PAGI wkt Gol SP Menu Bhn Mkn URT Brt Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P Pagi 0,5 Roti 2 iris 40 175 4 87,5 20 2 PH 1 Keju 1 ptg sdg 30 95  - 6 10 PN Bubur kc. hijau Kc. hijau 2,5 sdm 25 80 8 3 M San-tan 1/4 gls 50 45 5 G Gula pasir 1 sdm Jumlah Konsumsi Makan Pagi  347,5 38 14 18

39 Jumlah Konsumsi Selingan 1
wkt Gol SP Menu Bhn Mkn URT Brt Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P Sel. 1 B 1 Pepaya Pepa-ya 1 ptg sdg 100 40 10  - SU 0,5 Susu Susu whole bubuk 2,5 sdm 12,5 130 9 7 65 4,5 3,5  Jumlah Konsumsi Selingan 1 105 14,5

40 MAKAN SIANG wkt Gol SP Menu Bhn Mkn URT Brt
Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P Siang 1 Nasi 3/4 gls 100 175 40 4 PH Empal Daging sapi 1 ptg sdg 50 95  - 6 10 PN 0,5 Tem-pe kecap Tempe 25 80 8 3 1,5 S 0,25 Sayur sop Wortel 0,25 gls 12,5 2,5 0,75 Buncis B Ang-gur Anggur 10 bj 75 M minyak goreng 1,5 sdm 15 45 5 67,5 7,5  Jumlah Konsumsi Makan Siang 442,5 59 18,5

41 Jumlah Konsumsi Selingan 2
WKt Gol SP Menu Bhn Mkn URT Brt Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P Sel. 2 0,5 Biskuit 2,5 buah 25 175 40 4 87,5 20 2 SU Susu Susu whole bubuk 2,5 sdm 12,5 130 9 7 65 4,5 3,5 Jumlah Konsumsi Selingan 2 152,5 24,5 5,5

42 Jumlah Konsumsi Makan Malam Jumlah Konsumsi Pangan Sehari
Wkt Gol SP Menu Bhn Mkn URT Brt Daftar tabel Satuan Penukar Sat. Penukar x Daftar tabel S. P E KH L P Ma-lam 1 Nasi 3/4 gls 100 175 40 4 PH Ayam goreng Ayam 1 ptg sdg 50 95  - 6 10 PN 0,5 Tempe kecap Tem-pe 25 80 8 3 1,5 S 0,25 Sayur sop Wortel 0,25 gls 12,5 2,5 0,75 Bun-cis B Pisang Ambon Psng. Ambon 1 bh sdg 75 M miny grng 1,5 sdm 15 45 5 67,5 7,5 Jumlah Konsumsi Makan Malam 442,5 59 18,5 Jumlah Konsumsi Pangan Sehari 1490 195 51 64

43 PENILAIAN MUTU GIZI KOMSUMSI PANGAN

44 MUTU GIZI KONSUMSI PANGAN
Mutu gizi konsumsi pangan dapat ditinjau dari aspek : Gizi, indrawi atau organoleptik Pada bahasan ini, penilaian mutu gizi konsumsi pangan lebih dititikberatkan pada penilaian mutu protein (pemanfaatan protein dari pangan yang dikonsumsi oleh tubuh). Pada praktikum ini penilaian mutu gizi konsumsi pangan meliputi : 1. Skor Asam Amino (SAA) 2. Mutu Cerna (MC) 3. MAR

45 SKOR ASAM AMINO (SAA) AA Esensial : adalah AA yang tidak dapat disintesis oleh tubuh  keberadaannya harus disediakan dari makanan yang dikonsumsi. Bagi orang dewasa terdapat 10 jenis AA yang esensial, yaitu Isoleusin, Leusin, Lisin, Methionin, Fenilalanin, Tirosin, Treonin, Triptofan, Valin dan Arginin. Bagi anak-anak ditambahkan Histidin dan Sistein (sehingga berjumlah 12 AA). AA Metionin & Sistein : disebut juga AA Sulfur, karena mengandung sulfur .

46 DAA : Daftar kandungan asam amino esensial yang memuat angka-angka yang menggambarkan kandungan asam amino pada berbagai bahan makanan. Dari 12 asam amino esensial DAA hanya memuat asam amino diantaranya Iso, Lys, Met, Sis, Fen, Tyr, Tre, Tri dan Val (Tabel 11 di buku PPKP) Di Negara-negara berkembang, AAE yang sering merupakan pembatas dalam konsumsi pangan adalah Lys, Met, Sis, Try, Tre.

47 SAA : dihitung dg membandingkan AA yang dikonsumsi dari beragam pangan thd AA standar (telur atau susu) atau thd pola kecukupan asam amino (tabel 14) Penyerapan asam amino dalam tubuh & pembentukan protein dalam sel tergantung pada ketersediaan semua AAE menyesuaikan dengan AAE terendah (pembatas) Pola kecukupan AA dibuat berdasarkan tahap perkembangan manusia (kelompok umur) yang ditetapkan oleh Komisi Ahli FAO/WHO (1985 & 1991) SAA : nilai indeks terkecil dari AA yg terdapat dalam makanan yg dikonsumsi dibandingkan dg AA standar, secara umum dirumuskan sbb:

48 Skor AA dibuat dg indeks maksimum 100
SAA = (AAj/AAa) x 100 SAA : Skor Asam Amino (berkisar antara 0-100) AAj : AA yg dikonsumsi dari bahan makanan j (mg/g prot) AAa : AA yg dianjurkan (mg/g prot) Skor AA dibuat dg indeks maksimum 100 Jika skor suatu AA lebih dari 100, maka dinyatakan dg “100+” Skor asam amino suatu konsumsi pangan, ditetapkan berdasarkan nilai SAA terkecil, misal : jika suatu hidangan memiliki SAA lisin : 85, Triptofan : 90, treonin 87, dan AAS : 92  SAA konsumsi pangan tersebut adalah 85 (indeks terkecil)

49 Contoh tabel perhitungan SAA
No Jenis pangan/Mkn yg dikon-sumsi Berat pangan (g) Kons prot. (g) Daftar Asam Amino Konsumsi Asam Amino (AA) Lys (mg) AAS (mg) Tre (mg) Trp (mg) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (4x5) (4x6) (4x7) (4x8) JUMLAH P A B C D Kons. AA (mg/g) A/P B/P C/P D/P Pola Kec. AA (PKAE) (mg/g) X SAA = Kons AA /PKAE x 100 49

50 No Bhn Mkn URT Berat SP P Tabel P dari SP 1 Beras 0,75 gls 100 2 4 8 Roti 2 iris 40 0,5 3 Biskuit mahal 2,5 buah 25 Keju 1 ptg sdg 30 10 5 Daging sapi 50 6 Ayam 7 Kacang hijau 2,5 sdm Tempe kedelai murni 2 ptg sdg 9 Wortel 0,5 gls 1,5 Buncis 11 Pepaya 12 Anggur/arbei 10 bj 75 13 Pisang Ambon 1 bh sdg 14 Susu whole bubuk/t. Susu 5 sdm 15 Santan 1/4 gls 16 minyak goreng kelapa 3sdm 17 Gula pasir 1 sdm Konsumsi Protein 64

51 Kandungan AAE (Tabel DAA)
No Jenis Pangan Berat Kons. P Kandungan AAE (Tabel DAA) Lysin AAS Treonin Triptofan 1 Beras pecah kulit 100 8 30,8 30,9 35,3 8,8 2 Roti 40 21,8 33,1 26,0 11,1 3 Biskuit mahal 25 21,6 32,7 25,7 10,9 4 Keju 30 10 94 35,1 40,3 14,1 5 Daging sapi 50 78,6 43 46,7 8,7 6 Ayam 77,6 35,9 47,1 9,5 7 Kacang hijau 65,5 17,4 32,6 12,6 Tempe kedelai murni 43,1 15,9 31,2 9 Wortel 1,5 17,8 41,1 7,8 Buncis 33,5 16,9 31,4 11 Pepaya 32,5 17,5 42,5 12,5 12 Anggur/arbei 75 22 28 13 Pisang Ambon 35,5 22,6 46,3 15 14 Susu whole bubuk/t. Susu 89,2 32,3 46,9 14,2 Santan 22.4 19.5 19.0 4.9 16 minyak goreng kelapa 17 Gula pasir 64,0

52 Konsumsi AA per gram protein (mg/g)
No Jenis Pangan P Konsumsi AAE MC Bioassay Kons. Px MC Bio Lysin AAS Treonin Trp 1 Beras pecah kulit 8 246,4 247,2 282,4 70,4 90 720,0 2 Roti 43,7 66,2 52,0 22,1 96 192,0 3 Biskuit mahal 43,1 65,3 51,3 21,8 4 Keju 10 940,0 351,0 403,0 141,0 100 1000,0 5 Daging sapi 786,0 430,0 467,0 87,0 97 970,0 6 Ayam 776,0 359,0 471,0 95,0 7 Kacang hijau 393,0 104,4 195,6 75,6 82 492,0 Tempe kedelai murni 258,6 95,4 187,2 57,0 540,0 9 Wortel 1,5 45,0 26,7 61,7 11,7 67 100,5 Buncis 50,3 25,4 47,1 16,5 11 Pepaya 0,0 88 12 Anggur/arbei 13 Pisang Ambon 14 Susu whole bubuk/ t. Susu 624,4 226,1 328,3 99,4 700,0 15 Santan 16 minyak goreng kelapa 17 Gula pasir Konsumsi AA per gram protein (mg/g) 64 4206,5 1996,6 2546,5 697,5 5977,0 Pola Kec. AAE 65,7 31,2 39,8 10,9 MC 93,4 TKAE 58 25 34 SAA 113,3 124,8 117,0 99,1 100+

53 Contoh menghitung Data AA Yang Tidak ada pada Daftar AA
Asam Amino P Bahan Dasar P. Produk Tabel Tabel baru Lysin AAS Tre Trp Lys Pastel 8,9 5,8 24,3 36,8 28,9 12,3 15,8 24,0 18,8 8,0 Roti 8 21,8 33,1 26,0 11,1 Santan 3.4 2 44,7 39,0 37,9 9,7 22.4 19.5 19.0 4.9 Biskuit 7,9 21,6 32,7 25,7 10,9 AA Produk = Protein Produk/ Protein Bahan Dasar x AA Bahan Dasar

54 Mutu Cerna Teoritis Menunjukkan bagian dari protein atau asam amino yg dpt diserap tubuh dibandingkan yg dikonsumsi MC teoritis merupakan cara teoritis untuk menaksir nilai mutu cerna (digestability) yg dilakukan melalui penelitian bio-assay.

55 Mutu Cerna berbagai Pangan Tunggal
No Jenis Pangan Mutu Cerna (C) 1 Beras 90a 2 Terigu 96a 3 Jagung 82a 4 Umbi-umbian 76b 5 Tepung Umbi-umbian 86c 6 Ikan 97a 7 Daging 8 Telur & susu 100a 9 Tempe 90b 10 Kedelai (kacang-kacangan) 11 Tepung kedelai (tepung kacang-kacangan) 90d 12 Sayuran 67b 13 Buah-buahan 88b a Dalam PAG Bulletin V (3), (1975) b Dalam Khumaidi, M (1976) c Dalam Davidson, dkk (1977) d Dalam FAO/WHO/UNU (1985)

56 Cara perhitungan MC teoritis
Siapkan tabel perhitungan MC teoritis Tabelkan konsumsi pangan dan hitung konsumsi protein tiap jenis pangan, lalu jumlahkan hingga diperoleh P gram Tabelkan nilai mutu cerna bio assay jenis pangan yg dikonsumsi sesuai kelmpk dalam tabel mutu cerna pangan tunggal. Hitung secara tertimbang Mutu Cerna (C) campuran pangan yg dikonsumsi, lalu jumlahkan sehingga diperoleh J. Caranya kalikan kol (3) dan (4) lalu jumlahkan. Bagi J dgn P. Hasil ini yang dinyatakan sbg mutu cerna teoritis

57 Contoh tabel perhitungan MC teoritis
No Jenis pangan Kons protein (g) MC bio-assay Kons prot x MC bio-assay (1) (2) (3) (4) (3) X (4) JUMLAH P J Mutu Cerna Teoritis (C) = J/P

58 Contoh perhitungan MC teoritis
No Jenis pangan Kons protein (g) MC bio-assay Kons prot x MC bio-assay 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Roti Keju Kc. Hijau Santan Gula Pasir Pepaya Susu whole bubuk Nasi Daging sapi Tempe Wortel Buncis Anggur Minyak Goreng - 96 100 82 88 90 97 67 384 1000 492 700 360 970 540 201 JUMLAH 53 4848 Mutu Cerna Teoritis (C) = 4848/53 = 91.47

59 MEAN ADEQUACY RATIO (MAR)
Menunjukkan indeks kualitas intake/ pangan yang dikonsumsi Untuk menghitung MAR diperlukan data Tingkat kecukupan gizi/ Nutrient adequacy ratio (NAR). NAR = Intake zat gizi per hari Angka kecukupan gizi Rumus menghitung MAR (Gibson, 1990) : MAR =  NAR x zat gizi Jumlah x zat gizi 59


Download ppt "Praktikum II Gizi dalam Daur Kehidupan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google