Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBUATAN DESAIN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBUATAN DESAIN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 PEMBUATAN DESAIN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
Presentator Kelompok 7: Daud M. Hutabarat Endah Priyati Faisal Anwar MATAKULIAH MANAJEMEN SUPERVISI DAN EVALUASI PENDIDIKAN DOSEN : DR. SLAMET SUTANTO, MM

2 “SENYUM DIKULUM HATI BERBUNGA ASSALAMU ‘ALAIKUM APA KABAR SEMUA”

3 BAB I PENDAHULUAN Telah diketahui bersama bahwa desain evaluasi merupakan suatu kondisi dan prosedur yang diciptakan oleh evaluator untuk mengumpulkan data. Secara umum dalam dunia pendidikan istilah “evaluasi” akan mengarah kepada desain penelitian yang sudah umum seperti desain pre-test dan desain post-test. Dalam bidang Manajemen Pendidikan, mengevaluasi tidak dapat dilepaskan dari rangkaian kegiatan yang bermula dari merancang atau mendesain suatu program pendidikan Dengan demikian sangat dibutuhkan suatu desain evaluasi untuk membantu evaluator bagaimana caranya pengambilan keputusan yang tepat. LATAR BELAKANG MASALAH

4 “Bagaimana pembuatan desain evaluasi program pendidikan?”
PERMASALAHAN “Bagaimana pembuatan desain evaluasi program pendidikan?”

5 TUJUAN DAN MANFAAT (TUMAN)
Menjelaskan bagaimana pembuatan desain evaluasi program pendidikan Manfaat : Dijadikan sumber pengayaan wacana terutama ilmu terapan Manajemen Pendidikan Dijadikan acuan atau pedoman dalam pembuatan desain evaluasi program pendidikan

6 hal utama dalam evaluasi.
Bab III Penutup BAB II PEMBAHASAN Banyak Pilihan Desain dalam Evaluasi, hal yang terpenting adalah bagaimana suatu keputusan diambil dari paparan “data” yang ada. Evaluator selektif dalam mengambil keputusan, mereka harus selalu mengajukan pertanyaan: Lalu selanjutnya apa? Apakah dengan adanya data ini akan membawa perubahan? KENYATAANNYA : Evaluator terlalu disibukkan mencari desain evaluasi yang terbaik sehingga terkadang mereka justru melupakan ”data” yang merupakan hal utama dalam evaluasi. DESAIN DENGAN FOKUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

7 DESAIN BERASAL DARI TEORI VS DESAIN UNTUK DUNIA NYATA
Evaluasi adalah suatu dunia yang terkadang tidak selalu seindah dalam teori. Evaluator jangan selalu mengharapkan setelah proses evaluasi yang dilakukan olehnya, maka akan membawa dampak positif seperti: Akan disambut dengan antusias Akan membuat perbedaan nyata dalam program-program pendidikan selanjutnya. Sebaiknya Sikap Evaluator adalah : Realistis dengan kenyataan yang ada tentang evaluasi Kemampuan Mengantisipasi apabila tidak berjalan sesuai dengan teori

8 ALASAN-ALASAN YANG MENDASARI DILAKSANAKANNYA EVALUASI PENDIDIKAN
Memperbaiki kualitas bidang pendidikan Mengevaluasi suatu pengajaran dan memperbaikinya. Mengevaluasi mutu pendidikan agar dapat memperbaiki pendidikan tersebut

9 Menghabiskan dana yang tersisa Ritual yang menjadi rutinitas
KENYATAAN Evaluasi Pendidikan dijadikan : Menghabiskan dana yang tersisa Ritual yang menjadi rutinitas Evaluasi hanya dijadikan Tameng Mengikuti Trend, supaya dianggap lebih berpendidikan dan bermartabat Cara untuk meyingkirkan staf administrasi atau pengajar

10 PERUMPAMAAN TENTANG MENABUR BENIH DI BATU KRIKIL DAN PADANG RUMPUT
MENABUR BENIH, MENSTERILKAN TANAH, DAN MEMUPUK Evaluator Pemula berasumsi usaha mereka pasti akan berhasil, seperti halnya benih yang ditabur di atas padang rumput yang subur, dan berbunga begitu merekah. Evaluasi pada dunia nyata lebih sering menjadi tumpukan batu kerikil dari pada menjadi padang rumput yang subur, hal ini karena para pendidik tidak memperhatikan hasil evaluasi pendidikan Orang yang dikategorikan malas dan tidak memiliki kemauan untuk memperbaiki teknik mengajarnya

11 CARA MENGHADAPI KEADAAN YANG DEMIKIAN Para evaluator harus mampu merancang desain evaluasi sedemikian rupa. Melakukan teknik pendekatan sosial untuk menjembatani pertentangan yang terjadi. DSFDSFSDFSD

12 FAKTOR-FAKTOR YANG MELEMAHKAN SUATU BENTUK EVALUASI
SEJARAH KEDEWASAAN UJIAN INSTRUMENTASI KETIDAKSTABILAN SELEKSI MORTALITAS STATISTIK REGRESI

13 KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK PERBANDINGAN
STRATEGI-STRATEGI UMUM UNTUK MEMPERKUAT DESAIN EVALUASI KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK PERBANDINGAN (Kelompok Kontrol) dengan cara ini, peneliti dapat menginterpretasikan data dengan mengidentifikasikan pengaruh pemberian perlakuan kepada kelompok. (Kelompok Perbandingan) dengan cara ini evaluator/peneliti menimbang prilaku yang diterapkan RANDOMISASI Memilih subjek secara acak

14 STRATEGI LAIN YANG DAPAT DIGUNAKAN
Particularistic Ploys (Trik-Trik lain yang mungkin digunakan oleh evaluator) yang masih memungkinkan pengambilan interpretasi data Adversary Evaluation design (Desain Evaluasi Lawan). Desain ini terinspirasi dari acara debat politik.

15 “Sebuah Disain harus relevan dengan tujuan dari evaluasi itu sendiri”
Menurut Campbell dan Stanley tentang Penelitian yang berfokus pada teknik pengajaran BEBERAPA ALTERNATIF DALAM DESAIN EVALUASI Mereka mengatakan : “Sebuah Disain harus relevan dengan tujuan dari evaluasi itu sendiri” Simbol menjelaskan desain-disain evaluasi : R = Random assignment (pemberian tugas secara acak) T = Treatment (pemberian perlakuan) M= Measurement (pengukuran)

16 BEBERAPA ALTERNATIF DALAM DESAIN EVALUASI
Lanjutan THE ONE-SHOT CASE STUDY (DESAIN YANG TERDIRI DARI SATU KASUS) Desain ini hanya mengukur apa yang terjadi pada siswa setelah diberi perlakuan, karenanya subyek yang dilibatkan hanya satu atau dua saja, sehingga hasilnya tidak bisa digunakan untuk mewakili kelompok. Skema dari desain ini terlihat seperti berikut: T M One – Shot Case Study

17 2). The One-Group Pretest-Posttest Design
Lanjutan 2). The One-Group Pretest-Posttest Design (desain yang menggunakan pre-tes - post-tes pada satu kelompok) Desian ini terdiri dari Pretest dan Posttest , yang di antaranya diberi sedikit perlakuan. Disain ini memberikan hasil yang lemah, karena tidak ada pembanding, maka kita tidak bisa mengatakan bahwa hasil yang didapat adalah yang paling benar Variabel seperti sejarah, kedewasaan, testing, dan instrumentasi mungkin masuk untuk mengacaukan data.

18 Secara umum Desainnya seperti ini : M T M
Lanjutan Untuk menghindarinya, maka Desain ini dapat dimodifikasi oleh Evaluator Secara umum Desainnya seperti ini : M T M One-Group Pretest-Posttest Design

19 Secara umum desainnya akan sebagai berikut:
Lanjutan 3). Desain Kontrol Grup Non-Ekuivalen Desain ini membutuhkan 2 atau lebih dari 2 kelompok, semuanya melalui tahapan pre-test, pemberian perlakuan, lalu dilanjutkan dengan post-test. 1 kelompok dipisahkan sebagai kelompok kontrol, sehingga tidak diberi perlakuan. Secara umum desainnya akan sebagai berikut: Grup 1 : M → T → M Grup 2 : M M

20 Lanjutan Dalam pendidikan, evaluator selalu terlibat dalam analisis perbandingan (komparatif), maka desainnya biasanya akan berbentuk seperti di bawah ini: Grup 1 : M → T1 → M Grup 1 : M → T1 → M Grup 2 : M → T2 → M Grup 2 : M → T2 → M Grup 3 : M → T3 → M Grup 3 : M M Desain ini dapat diterapkan pada keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perbandingan antar grup secara acak (randomisasi). Sehingga semakin mirip hasil yang didapat , akurat, dan mudah dilakukan Kekurangan desain ini adalah apabila individu yang terlibat dalam kelompok, memiliki karakteristik yang sangat berbeda

21 4). Desain Kontrol Grup Menggunakan Pre-Test dan Post Test
Lanjutan 4). Desain Kontrol Grup Menggunakan Pre-Test dan Post Test Desain ini tepat digunakan apabila keadaan acak dimungkinkan. Secara umum desainnya adalah: Grup 1 : R M → T → M Grup 2 : R M M Desain ini bisa divariasikan menggunakan beberapa perlakuan. Penggunaan kontrol grup mungkin digunakan, bisa juga tidak. Kelemahan dari desain ini adalah apabila pretes yang digunakan mempengaruhi respon subyek terhadap perlakuan yang diberikan.

22 Desainnya adalah sebagai berikut:
Lanjutan 5). Desain Menggunakan Kontrol Grup dengan Penggunaan Post-Test Desainnya adalah sebagai berikut: Grup 1 : R T M Grup 2 : R M Desain ini hampir sama dengan desain no.4, hanya saja pada desain ini tidak digunakan pretes. Pengacakan subyek ke dalam kelompok akan membuat kelompok menjadi seimbang. Karena evaluator pendidikan biasanya ingin membandingkan 2 atau lebih perlakuan,

23 Lanjutan Maka desainnya dapat menjadi seperti ini: Grup 1 : R T1 M Grup 2 : R T2 M Grup 3 : R M Tidak seperti desain multigrup sebelumnya, pada desain ini, penggunaan grup kontrol mutlak dilakukan.

24 6). The Interrupted Time-Series Design
Lanjutan 6). The Interrupted Time-Series Design Desainnya adalah sebagai berikut: M1 → M2 → M3 → T → M4 → M5 Pada desain ini, beberapa pengukuran diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Semakin banyak pengukuran yang dilakukan akan semakin baik. Analisis data statistik menggunakan model ini agak sedikit rumit, namun data yang dihasilkan dari desain ini lebih dapat diandalkan.

25 BAB III PENUTUP Dalam melakukan evaluasi hal yang terpenting adalah tahap pemilihan desain, tanpa evaluator melupakan data penelitian Evaluator perlu memahami keadaan untuk dapat menerapkan desain yang terbaik Dalam setiap evalusasi desain yang digunakan berbeda-beda, kadang ada yang menerapkan beberapa desain dan ada yang hanya membutuhkan satu jenis disain saja.

26 Sebagai masukan untuk dijadikan pedoman dan pertimbangan dalam membuat desain evaluasi program pendidikan sehingga penerapan evaluasi program pendidikan dapat berjalan sebagaimana diharapkan Semua stakeholder yang terlibat akan sama-sama merasa memiliki tanggungjawab atas keseluruhan kegiatan evaluasi program pendidikan IMPLIKASI

27 Dalam pembuatan desain evaluasi program pendidikan, perlu dilakukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar berbagai pihak yang terlibat dalam institusi pendidikan selaku tim manajemen evaluasi. Dalam pembuatan desain evaluasi program pendidikan perlu dilakukan uji validitas data agar akurat dan ketelitian dalam interpretasi data sehingga diperoleh ketepatan dalam proses pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. REKOMENDASI

28 “ADA MUALAF MEMBELI SEJADAH DI IRAN BILA ADA KHILAF DAN SALAH KAMI MOHON DIMAAFKAN” “SENYUM DIKULUM SAMBIL MAKAN DAUN SELASIH WASSALAMU ‘ALAIKUM KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH”

29 “ADA MUALAF MEMBELI SEJADAH DI IRAN BILA ADA KHILAF DAN SALAH KAMI MOHON DIMAAFKAN” “SENYUM DIKULUM SAMBIL MAKAN DAUN SELASIH WASSALAMU ‘ALAIKUM KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH”


Download ppt "PEMBUATAN DESAIN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google