Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SOMATO SENSORIK BY HJ. HASNIA AHMAD.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SOMATO SENSORIK BY HJ. HASNIA AHMAD."— Transcript presentasi:

1 SOMATO SENSORIK BY HJ. HASNIA AHMAD

2 SISTEM SENSORIK Suatu sistem dimana informasi diberikan olh reseptor sensorik perifer (bisa berupa neuron khusus atau ujung saraf) ke medulla spinalis/MS dan otak. Reseptor sensorik, akson aferen dan badan sel bersama-sama dg kontak sinaptik dlm MS di sbt sbg AFEREN PRIMER & prosesnya dimana stimulus dari luar dirubah menjadi signal elektrik utk melakukan transmisi melewati sistem saraf yg disbt sbgi TRANDUKSI SENSORIK

3 Signal yg diproduksi olh reseptor sensorik direlay ke SSP melalui:
saraf perifer/kranial Diproyeksikan ke daerah tertt di KC, yg mampu memberikan analisa yg terperinci dr input sensorik tsb. seri sinaps

4 DINAMAKAAN SOMATO – SENSORIK (SOMESTESIA)
Perasaan yg dirasakan pd bgn tubuh yg berasal dr somatopleura yt: TULANG KULIT JAR. IKAT DINAMAKAAN SOMATO – SENSORIK (SOMESTESIA)

5 DINAMAKAAN VISEROESTESIA
Perasaan yg dirasakan pd bgn tubuh yg berasal dr visero pleural sprt PARU USUS LIMPA, DSB DINAMAKAAN VISEROESTESIA

6 Terdapat 5 jenis sistem sensorik pd sistem saraf mamalia, yaitu
Somato – sensorik = somestesia Penglihatan Pendengaran dan keseimbangan Pengecapan Penghidu /penciuman (olfaktorius)

7 Yang termasuk dlm sistem somato-sensorik (somestesia) yaitu:
Perasaan protopatik /perasaan yg menyakiti sprt: 1 Rasa nyeri, rasa suhu & rasa tekan Perasaan proprioseptif/perasaan yg diperlukan utk mengatur diri sendiri sprt: 2 Rasa gerak, getar, rasa sikap & raba halus

8 Fungsi luhur dlm otak mengerjakan
Integritas perasaan protopatik & proprioseptik ke dlm tgkt yg lbh tggi memungkinkan terwujudnya perasaan luhur. Fungsi luhur dlm otak mengerjakan Inteligensia Asosiasi Somestesia korelasi

9 Krn ikut mengolah somestesia mk suatu benda dpt diketahui bentuknya, dibuat dr bahan apa dg jalan:
Meraba, menekan, menimbang & merasakan suhunya tanpa melihat benda tsb.

10 Setiap sistem sensorik mempunyai areanya sendiri di korteks, yg terutama berguna utk;
menganalisa informasi sensorik & area dikorteks ini isbt AREA SENSORIK PRIMER. Area ini selanjutnya dihubungkan ke area2 yg bersebelahan di korteks yg mengerjakan proses2 sensorik yg lbh kompleks yg disbt AREA SENSORIK SEKUNDER. Dari area sensorik sekunder diproyeksikan ke area ASOSIASI (korteks * parietal posterior * prefrontal * temporal ) Dari area asosiasi selanjutnya diproyeksikan lbh lanjut ke SISTEM LIMBIK & SISTEM MOTORIK

11 Area korteks sensorik primer
Selain memberi proyeksi ke area sensorik sekunder , juga memberi proyeksi ke subkortikal di nucleus di talamus atau batang otak Area sensorik sekunder Lebih banyak berkecimpung dlm mengerjakan prosesi informasi sensorik sebagai tanda utk menggerakkan respon perilaku yg kompleks (complex behavioural responses

12 SISTEM SOMATO – SENSORIK MENCAKUP SENSASI
Raba halus dan tekanan Vibrasi Posisi Nyeri Suhu & fungsi2 kompleks lainnya yg tergantung dari modalitas sensorik primer (misalnya diskriminasi 2 titik, stereognosis & grafestesia) Dan tdk termasuk sensasi khusus dlm penginderaan sprt penciuman, penglihatan, rasa pengecap dan pendengaran

13 RECEPTOR & RANGSANG NYERI
Sarung sel sachwan yg membungkus saraf perifer utk mengisolasi dari sekitarnya berfungsi sbgi pemisah (meissner,ruffini, krause,dll). Saraf perifer yg tdk mempunyai sel sachwan menjadi receptor rasa nyeri.

14 Kulit mempunyai receptor khusus induksi untuk mengirim rasa tsb ke otak, mis pd receptor :
receptor rasa raba yt meissner, receptor rasa hangat yt badan ruffuni, reseptor rasa dingin yt badan krause receptor rasa nyeri berada di saraf perifer.

15

16

17

18 Gangguan sensorik dpt berupa
Hilangnya sensasi, terjadinya sensasi abnomal, atau nyeri. Parestesis digunakan utk menyatakan suatu perasaan yg spontan & abnormal, sprt; kesemutan, terbakar/ditusuk jarum. Disestesia suatu sensasi yg tdk menyenangkan yg disbbk oleh suatu stimulus yg biasanya tdk menyakitkan.

19 Numbness (tebal) seringkali dipakai pasien. utk menggambarkan suatu
Numbness (tebal) seringkali dipakai pasien utk menggambarkan suatu perasaan sprt berat, lemas at rasa mati dibgn badan tsb.

20 TANDA2 GANGGUAN SENSIBILITAS
PERASA RABA  KAPAS GG PERASA  ME↓  HIPESTESI  HILANG  ANESTESI PERASA NYERI  JARUM PENTUL GG PERASA  ME↓  HIPALGESI  HILANG  ANALGESI PERASA SUHU  TABUNG (AIR HANGAT & DINGIN) GG PERASA  ME↓  TERMHIPESTEI  LENYAP  TERMANESTESI

21 PERASA VIBRASI  GARPU TALA
GG PERASA  ME↓  PALHIPESTESI LENYAP  PALANESTESIA PERASA PROPRIOSEPTIK  GERAKKAN JARI2 TGN/KAKI PEND. KE ATAS – KEBWH. AT DG UJI TUMIT-LUTUT, TELUNJUK-HIDUNG, TELUNJUK-TELUNJUK STEREOGNOSIS KEMAMPUAN MENGENAL BENDA YG DILETAKKAN PD TGN DG MATA TERTUTUP. JK TDK DPT MENGENAL BENDA TSB  ASTEREOGNOSIS.

22 GRAFESTESIA KEMAMP. DG MATA TERTUTUP MENGENAL HURUF/ ANGKA YG DITULIS DI ATAS KULIT PEND.JK TDK DPT MELAKUKAN HAL TSB  TANDA GRAFANESTESIA. TOPOGNOSIS SDA MENGENAL LOKASI TUBUHNYA YG DISENTUH/ DIPEGANG. JK TDK MAMPU TANDA ATOPOGNOSIS. BAROGNOSIS SDA MEMBEDAKAN BERAT-RINGAN SUATU BENDA YG DITARUH DI DLM TGNNYA. JK TDK MAMPU  TANDA ABAROGNOSIS.

23 Tes Romberg Fungsi sensorik yg kompleks
Pasien berdiri tegak, ke2 tgki terttp rapat, luruskan lgn ke depan dg mata terttp, lalu observasi ? ada tendensi utk jatuh atau gontai Tes +/abnormal Jk dg mata terttp tdk stabil, berarti ada gangguan pd rasa posisi di tungkai

24 Diskriminasi 2 titik Kemampuan utk membedakan su/ perasaan sec simultan pd 2 ttk berbeda yg berdekatan. Pasien hrs menyatakan ? Yg dirasakan 1 at 2 ttk Dimn jrk atr 2 ttk itu berbeda Utk menentukan jarak Dimana 2 ttk masih bisa dibedakan Sbgi 2 ttk yg berlainan. Ambang rasa utk diskriminasi 2 ttk; 4mm di ujg jari & bbrp cm di punggung. jk fgsi sensorik perifer msh baik, mk gg pd diskriminasi 2 ttk berarti su/ gg pd KC.

25 TERIMA KASIH

26 SENSORIK NYERI NYERI Menurut IASP (International Association for the Study of Pain), nyeri adalah sensori (rasa indrawi) & pengalaman emosional yg tdk menyenangkan akbt adax kerusakan jaringan yg nyata at yg berpotensi rusak, at tergambarkan seperti adax.

27 NYERI Perasaan majemuk yg bersifat subyektif, yg disertai perasaan tdk enak, pedis & dingin, rasa tertekan & ngilu, linu, pegal dsb. sbgi akibat adax stimulasi /trauma dari dlm & dari luar sistem neuromuscular, yg mengakibatkan terangsangx nociseptor pd saraf perifer di atas nilai ambang rangsang yg diteruskan ke korteks cerebri kemudian diterjemahkan ke dlm btk nyeri dg btk & kualitas rangsang yg berbeda (Priguna Sidharta, 1983).

28 KOMPONEN NYERI Berdasarkan pd pendekatan anatomi, fisiologi & psikologi ada 4 kompenen nyeri yt : 1. Nosisepsi merupakan deteksi kerusakan jaringan oleh tranduksi khusus pd serabut saraf A-delta & C

29 2. Persepsi nyeri Muncul oleh adax rangsang nyeri spt luka atau penyakit, cidera sst at ssp 3. Penderitaan (Suffering) Respon negatif dipicu o/ nyeri,ketakutan, kecemasan, stress, hilangx sesuatu yg dicintai & kead. Psikologis lainnya. 4. Tingkah laku nyeri (Pain Behaviour) Dpt muncul at tdk pd individu yg mengalami kerusakan jaringan dan merupakan akibat dari nyeri & penderitaan. cth berteriak, meringis, pincang, berbaring, menolak, bekerja dsb.

30 Berdasarkan Perlangsungannya Nyeri dibagi atas 4 bagian yt :
Nyeri sekilas (transient) Nyeri akut Nyeri kronis Men IASP sesuai aksis.

31 RECEPTOR & RANGSANG NYERI
Sarung sel sachwan yg membungkus saraf perifer utk mengisolasi dari sekitarnya berfungsi sbgi pemisah (meissner,ruffini, krause,dll). Saraf perifer yg tdk mempunyai sel sachwan menjadi receptor rasa nyeri. Kulit mempunyai receptor khusus induksi untuk mengirim rasa tsb ke otak, mis pd receptor

32 receptor rasa raba yt meissner,
receptor rasa hangat yt badan ruffuni, reseptor rasa dingin yt badan krause receptor rasa nyeri berada di saraf perifer. Bishop menerangkan bhw serabut saraf perifer yg menyalurkan rasa nyeri ada 2 macam, yt serabut Aδ mempunyai akson diameter 3-6µ dg kecptan 15-40m/dtk & serabut C mempunyai akson diameter 0,5-1µ dg kecepatan 0,5-2,5m/dtk.

33 LINTASAN SINYAL NYERI Penghantaran sinyal nyeri akan memasuki MS, lalu ke SSP melalui 2 (dua) jalur yt: Tractus neospinothalamicus (1) Tractus paleospinothalamicus (2). Trac.1. menghantarkan impuls nyeri yg cpt, sdgkan trac. 2. menghantarkan nyeri kronis yg lambat.

34 Dalam perjalanan menuju ke otak,
penghantaran sinyal nyeri akan terbagi dua, dimana alur rasa nyeri cpt akan melalui serabut saraf tipe Aδ & alur rasa nyeri lambat akan melalui serabut tipe C. Alur rasa nyeri cpt berakhir pd bgn kaudal ventrobasal thalamus, lalu ke bgn lain dr thalamus & ke korteks sensasi. Alur rasa nyeri lambat akan berakhir pd area retikularis batang otak & nukleus intralaminaris thalamus.

35 Table 1. Classification fiber - fiber nerve impulse painful.
Name Diameter (μ m) Hantar speed (m / sec) reseptor A α Eferen muscle A β 6 - 12 Reseptor: Meissner, ruffini, paccini, Merkel, ending spindel secondary muscle A γ 2 - 10 Eferen muscle (intrafusal) A δ 1 - 6 5 - 30 Nosiseptor to mechanical, thermal, mekanotermal (polimodal), reseptor hair, reseptor visera C <15 Nosiseptor C, C reseptor polimodal, reseptor viseral, reseptor heat, cold, and mechanical Source: Online acc Meliala L. Terapi rational painful. 1st ed.Yogyakarta: Aditya Media; 2004.p.1-13.

36 Pain mechanisms Proses terjadinya nyeri melibatkan beberapa organ pada sistem saraf manusia, seperti : 1. Organ perifer sebagai sumber nyeri. 2. Serabut saraf sebagai lintasan penghantar impuls atau rangsangan nyeri. 3. Medulla spinalis sebagai organ perantara antara organ perifer dan otak. 4. Sistem saraf pusat (batang otak, talamus, dan korteks serebri) sebagai pusat sensorik.

37

38 Thank you

39 Transduksi adalah proses konversi energi dari stimuli noksius (mekanik, suhu, kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf) oleh reseptor neuron sensorik penghantar nyeri, yang terjadi pada tingkat perifer Neuron transduksi diperankan oleh nosiseptor dari serabut saraf bermyelin tipis tipe C. dg kecepatan konduksi lambat 0,4–1m/s terhdp stimuli noksius.

40 faktor distensi mekanis, ketegangan, spasme, iritasi dan inflamasi,
Pelepasan arachadonic acid selanjutnya memicu produksi prostaglandin, thromboxane, monohydroxy fatty acids, dan leukotrienes, yg mendorong progresitas pelepasan komplemen aktivator nyeri seperti histamin, serotonin, dan bradikinin. Sejumlah substrat ini dapat menstimuli nosiseptor serabut saraf C yg sec lgsg akan mensensitisasi (meningkatkan frekwensi on-off impuls) melalui mekanisme depolarisasi (masuknya ion natrium dan keluarnya ion kalium) pada membran sel, menyebabkan timbulnya potensial aksi pada impuls saraf C.

41 Neuron transduksi diperankan oleh nosiseptor dari serabut saraf bermyelin tipis tipe C.
Serabut saraf C memiliki kecepatan konduksi lambat 0,4–1m/s terhadap stimuli noksius. Pelepasan arachadonic acid selanjutnya memicu produksi prostaglandin, thromboxane, monohydroxy fatty acids, dan leukotrienes, yg mendorong progresitas pelepasan komplemen aktivator nyeri seperti histamin, serotonin, dan bradikinin. Sejumlah substrat ini dapat menstimuli nosiseptor serabut saraf C yg sec lgsg akan mensensitisasi (meningkatkan frekwensi on-off impuls) melalui mekanisme depolarisasi (masuknya ion natrium dan keluarnya ion kalium) pada membran sel, menyebabkan timbulnya potensial aksi pada impuls saraf C.


Download ppt "SOMATO SENSORIK BY HJ. HASNIA AHMAD."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google