Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Hardja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BAHAN KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK PADA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PENGEMBANGAN JARINGAN USAHA Oleh Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA BAHAN KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK PADA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA 2009
2
PENDAHULUAN 1. Profil Usaha di Indonesia
Parameter Skala Usaha Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar Jumlah (unit/%) /99,13 /0,86 2.158/0,01 Kesempatan Kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai Tambah 43,42 15,42 41,16 (% terhadap ekonomi) Produktivitas kecil sedang besar F = (9 sektor ekonomi : sektor pertanian, perdagangan, industri, pengolahan, jasa, angkutan darat/sungai/danau, bangunan/konstruksi, keuangan dan asuransi)
3
: 93% informal dan 7% formal : pada beberapa sektor ekonomi
UKM Bergerak Klasifikasi : 93% informal dan 7% formal : pada beberapa sektor ekonomi : pra usaha, usaha berjalan dan usaha maju Klaster potensial UKM Bahasa Paradigma Kelebihan dan Kekurangan Sektor ekonomi prospektif dan layak bisnis Padat sumber daya alam Padat tenaga kerja Padat teknologi selektif Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan UKM : Individual (PK), Kolektif (Koperasi) dan Kawasan Industri (LIK, PIK dan SUIK)
4
Kelebihan dan Kekurangan UKM
a. Kelebihan Organisasi internal sederhana Mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan/padat karya (lapangan usaha dan lapangan kerja) berorientasi ekspor dan substitusi impor (perkokoh struktur industri dan perolehan devisa) Aman bagi perbankan dalam memberi kredit Bergerak di bidang usaha yang cepat menghasilkan Mampu memperpendek rantai distribusi Fleksibilitas dalam pengembangan usaha b. Kekurangan SDM lemah dalam kewirausahaan dan manajerial Keterbatasan keuangan Ketidakmampuan aspek pasar Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasarana dan sarana Ketidakmampuan menguasai informasi Tidak didukung kebijakan dan regulasi memadai, serta perlakuan pelaku usaha besar Tidak terorganisir dalam jaringan dan kerjasama Sering tidak memenuhi standar
5
Diperlukan pengembangan jaringan usaha (3 – 30 UKM) sebagai akibat :
Adanya kompetisi domestik/internasional yang ketat Keterbatasan sumber kemampuan dalam berproduksi Kesulitan akses dalam hal ilmu pengetahuan, pendanaan, pasar, jasa-jasa profesional dan informasi Kepercayaan Tujuan bersama (minat) Tantangan usaha yang menjanjikan (keuntungan ekonomi) Kesempatan memulai usaha baru
6
DIMENSI JARINGAN USAHA
Definisi Umum Jaringan usaha adalah kerjasama beberapa unit usaha yang bersifat luwes dan responsif guna mewujudkan tata persaingan yang sehat dalam mendapatkan peluang pasar baru. Dasar Pembentukan Jaringan usaha terbentuk sebagai akibat ketidakpastian kondisi industri, kejenuhan pasar dan adanya perubahan-perubahan pada penggunaan teknologi. Jenis jaringan usaha Jaringan produksi : menghasilkan berbagai jenis produk dan kegiatan pemasaran untuk mencari peluang pasar melalui perubahan hubungan dan penggabungan keahlian khusus Jaringan pemasaran : bekerjasama untuk membantu suatu kekuatan usaha dalam memenangkan persaingan pada pasar baru melalui ke-lengkapan barang-barang yang diproduksi.
7
Jaringan pelayanan : bergabung dalam pembiayaan untuk jasa-jasa tertentu melalui penggabungan keunggulan dan keunikan masing-masing. Jaringan kerjasama : bentuk kerjasama dipilih sebagai jaringan pekerjaan untuk mendapatkan kesempatan usaha baru melalui kerjasama pembelian, kerjasama peningkatan tenaga kerja, pengembangan produk dan kerja-sama produk, kerjasama penjualan dan pemasaran. Keputusan Evaluasi pasar (posisi dan potensi) Pemeriksaan strategi yang disusun (manfaat dari segi pasar, produk, pemasok, pelanggan dan pesaing) Penilaian usaha (tujuan dan program) Pertanyaan pokok (potensi dan kemampuan) untuk mewujudkan jaringan usaha)
8
3. Mencari Mitra Kerja Sukses dalam pembentukan jaringan usaha melalui langkah berikut : Pengenalan jenis usaha sesuai kebutuhan dan tujuan untuk memper-kuat/melengkapi kemampuan usaha Penetapan kriteria untuk calon mitra kerja yang berpotensi, agar fokus dan hemat waktu Penentuan calon-calon mitra kerja berpotensi dari berbagai kalang-an, misal pesaing, penyalur, pemasok, pelanggan, asosiasi, Kadin, kope-rasi dan perusahaan dalam maupun luar negeri Pemilihan mitra kerja berpotensi menurut faktor-faktor seperti kegiat-an, hasil usaha kerjasama sebelumnya (jika ada), kepemilikan, mutu produk dan pelayanan, serta kemampuan dalam teknologi, pasar dan keuangan. Hal lainnya kecocokan, budaya perusahaan dan etika usaha, serta tanggungjawab pengelola di dalam jaringan usaha
9
4. Membangun Jaringan Usaha
Penyusunan tujuan dan masa depan jaringan usaha ditentukan oleh : Permulaan proses : kepercayaan dan pengertian bersama oleh semua pihak (bawahan dan atasan) Proses : pembagian kerja antara UKM, pembentukan kelompok mana-jemen jaringan usaha dan sosialisasi tindak lanjut Rencana strategis : upaya yang direncanakan untuk memberikan gam-baran strategi dari penggabungan beberapa atau seluruh UKM misal konsep usaha, strategi utama, produk dan/atau jasa Nota kesepakatan (MOU) : kesepahaman yang merinci misi, batas-batas kerjasama dan keunggulan para UKM dalam jaringan usaha yang dibentuknya 5. Pelaksanaan dan Operasi Aktivitas pelaksanaan dan operasi riil jaringan usaha yang dibentuk melalui : Pembentukan kesepakatan akhir yang memuat waktu, modifikasi ke-giatan, evaluasi hasil, penilaian strategi dan penyusunan perubahan anggaran Kesepakatan terhadap cita-cita proyek, proses dan strategi.
10
Untuk mendukung pelaksanaan dan operasi, diperlukan pemahaman hal berikut :
Faktor-Faktor Penentu Pemasaran : - wilayah produksi - perluasan pasar Permodalan : - bersumber dari pihak lain - sistem pembukuan sederhana atau tenaga khusus Produksi : - teknologi peralatan - mutu produk SDM : - berpendidikan dan atau terampil - pernah mengikuti pelatihan Lain-lain : - kemitraan - kontribusi terhadap pembangunan wilayah
11
Status usaha : modal, badan hukum, manajemen industri, keterlibat-an dalam organisasi dan perijinan.
Permodalan : sumber dan struktur. SDM : jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikan. Kondisi produksi : penggunaan bahan, proses dan peralatan, jenis produk dan potensi omzet, konstruksi bangunan dan limbah. Kondisi energi : PLN, gas, generator, dll. Kondisi higiene dan sanitasi : lingkungan sarana pengolahan hingga gudang bahan kemasan. Sarana dan prasarana : telepon/fax, internet, alat angkut, dll. Keadaan pasar : lokal dan ekspor; pemasaran : cara pembayaran dan pemasaran. Kelayakan usaha : kebutuhan modal dan pendanaannya, analisis biaya dan pendapatan usaha, serta perhitungan kelayakan sesuai kriteria investasi. Kondisi kemitraan : kelompok mitra usaha dan jenis pembinaan. Profil IKM
12
6. Manfaat bagi UKM Membantu dalam menjalani proses pembentukan kerjasama strategis dengan pihak lain Siasat untuk bersaing lebih efektif di dalam pasar (kekuatan bersama) Meningkatkan kinerja usaha Memperkuat pemasaran dan distribusi Memasuki pasar baru (domestik dan internasional) Membentuk produk dan jasa baru Penawaran bersama untuk proyek/kontrak Mendapatkan akses untuk informasi dan pengetahuan usaha yang penting Secara bersama-sama mencari jalan keluar dalam menghadapi per-masalahan Menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan pasar Memberikan semangat untuk berinovasi
13
PENUTUP 1. Hal Umum Kekuatan konsep jaringan usaha UKM adalah bagaimana sekumpulan UKM (kekuatan jumlah) yang saling bekerjasama untuk melakukan kegiatan ber-sama-sama dengan berbagai tujuan dan memperkuat manfaat persaingan diantaranya. Jaringan usaha UKM terfokus pada kesempatan memulai usaha baru deng-an dukungan penelitian dan pengembangan, berbagai teknologi dan pemasar-an yang sesuai dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya (misal, produksi, pemasaran, pelayanan dan kerjasama). Pembentukan jaringan usaha UKM yang sesuai dan memenuhi kebutuhan yang diperlukannya, terkait dengan pencarian mitra kerja, pembangunan jaring-an usaha, pelaksanaan dan operasi, serta manfaat yang diperoleh. Jaringan usaha UKM sukses dicirikan oleh berbagai tugas, etika, investasi waktu dan sumber daya, membagi keuntungan dan risiko, serta prinsip ke-bersamaan
14
2. Hal Khusus - Sisi UKM perlu memperhatikan :
a. Pilihan bisnis yang benar (pendekatan sistem dari faktor produksi) b. Strategi bisnis yang benar (pemahaman pohon industri komoditas/produk dan penguasaan informasi pasar lokal maupun global) c. Pengembangan sistem yang benar (penguasaan jaringan bisnis terkait dengan iklim usaha kondusif, rancangan struktur organisasi dan SDM yang tepat). - Sisi pembinaan dan pengembangan UKM perlu memperhatikan : UKM dikelompokan atas pra usaha dan usaha berjalan, maka dalam pembinaan dan pengembangannya dapat menggunakan indikator tema kegiatan dan pro-gram prioritas. Pembinaan dan pengembangan UKM melalui pendekatan klaster : - Padat sumber daya alam dan padat tenaga kerja - Pembinaan teknis dan berbasis kompetensi - Padat teknologi selektif
15
DAFTAR PUSTAKA Hubeis, M Pengembangan Jaringan Usaha UKM. Makalah Temu Bisnis di PT. Sucofindo pada tanggal 29 Agustus. _________. Strategi Pengembangan Sentra IKM melalui Revitalisasi UPT. Makalah Raker Departemen Perindustrian dengan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota Kawasan barat Indonesia, Bukit Tinggi-Sumatera Barat pada tanggal 24 Maret. _________ Kajian Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan UKM Binaan PT. Sucofindo (Tidak dipublikasikan). Proyek Peningkatan Peran Usaha Swasta Jaringan Usaha Suatu Panduan Praktis untuk Usaha Kecil dan Menengah. PEP-CIDA Bekerjasama dengan Depkop & PKM dan KADIN, Jakarta. Yeung, R The Rules of Networking. Marshall Cavendish Business, Singapore.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.