Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
2
LATAR BELAKANG Hidup Merdeka
Kreativitas dan Kemandirian di era Globalisasi Lapangan Pekerjaan Pengangguran
3
RUMUSAN MASALAH Bagaimana pandangan “ Hidup Merdeka” menurut Ki Hajar Dewantara? Bagaimana makna kemedekaan dari segi kemandirian finasial sekarang? Bagaimana filosofi “ Tirulah Hidup Cicak” menurut Ki Hajar?
4
TUJUAN Memahami bagaimana pandangan “ Hidup Merdeka” menurut Ki Hajar Dewantara? Memahami bagaimana makna kemedekaan dari segi kemandirian finasial sekarang? Memahami bagaimana filosofi “ Tirulah Hidup Cicak” menurut Ki Hajar?
5
HIDUP MERDEKA MENURUT KI HADJAR
“Mampu berdiri sendiri tanpa bergantung penuh pada orang lain”
6
SEPULUH FATWA HIDUP MERDEKA KI HADJAR DEWANTARA:
Lawan Sastra Ngesti Mulya Suci Tata Ngesti Tunggal Hak diri untuk menuntut salam dan bahagia Salam bahagia diri tidak boleh menyalahi damainya masyarakat Kodrat alam penunjuk untuk hidup sempurna
7
Alam hidup manusia adalah alam berbulatan
Dengan bebas dari segala ikatan dan suci hati berhambalah kepada sang anak Tetep-Mantep-Antep Ngandel-Kendel-Bandel-Kandel Neng-Ning-Nung-Nang
8
FILOSOFI “TIRULAH HIDUP CICAK” MENURUT KI HADJAR
Melalui sistem among, Tamansiswa meletakkan pendidikan sebagai alat dan syarat untuk anak-anak hidup sendiri dan berguna bagi masyarakat. Dimana pengajaran bagi Tamansiswa berarti mendidik anak agar menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya dan merdeka tenaganya.
9
Guru/pamong jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja, akan tetapi harus juga mendidik anak/murid agar dapat mencari sendiri pengetahuan tambahan lainnya dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang bermanfaat untuk keperluan lahir dan batin dalam hidup bersama.
10
KI HADJAR DEWANTARA: “Manusia jangan kalah sama cecak, walaupun cecak tak pernah sekolah, toh tidak pernah jadi penganggur”
11
Setiap orang perlu mengembangkan keterampilan yang menjadikan dirinya benar-benar siap dan dapat bekerja menjadi orang yang merdeka, tidak tergantung pada orang lain secara ekonomi. Menjadi “penguasa” keadaan dan lingkungan, bukannya menjadi korban keadaan dan lingkungan. Menguasai perubahan ketimbang melawannya.
12
FAKTOR KEMANDIRIAN Dewasa ini, para lulusan kita cenderung mau cemanthel, alias bergantung pada orang lain. Ketergantungan tersebut sangat berbahaya, karena kalau induk tempat bergantung ambruk, maka orang yang bersandar tadi juga akan roboh. Dalam konteks ini, pendidikan kewirausahaan (enterpreneurship) kian relevan. Sehingga para siswa belajar berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
13
ANALOGI YANG DIGUNAKAN KI HADJAR DEWANTARA
Beliau mengajak segenap civitas akademika belajar dari cicak. “Si cicak tak pernah sekolah, bahkan tidak mengantongi gelar sarjana, akan tetapi cicak tak pernah menganggur. Ia tahu di mana tempat mencari makan. Jika ada lampu terang, maka di situ niscaya banyak nyamuk berdatangan. Merayaplah si cicak ke sana, menangkapi nyamuk-nyamuk sebagai santapan lezatnya.”
14
JUMLAH PENGANGGURAN YANG KIAN MENINGKAT
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah pengangguran pada Agustus 2014 sebanyak 7,24 juta jiwa, atau berkurang sebanyak jiwa dibanding jumlah pengangguran pada Agustus Namun, jika dibandingkan dengan data Februari 2014, jumlah pengangguran naik sebanyak jiwa.
15
Solusinya ialah dengan menggalakkan wirausaha dalam segala lini kehidupan. Usah menunggu mendapat pekerjaan tertentu. Mari ciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Ki Hadjar memperkenalkan filosofi opor bebek. Ibarat menggoreng dan memasak tanpa minyak. Pada sajian opor bebek yang mematangkan masakan ialah minyak yang ada pada tubuh bebek itu sendiri.
16
“NENG, NING, NUNG, NANG” ala KI HADJAR DEWANTARA Dengan meneng, neng alias tenteram lahir batin kita menjadi ning, wening. Pikiran menjadi jernih dan bening. Sehingga dapat membedakan mana yang tepat dan tidak tepat. Lantas kita menjadi nung, hanung alias kuat dan penuh semangat meraih cita-cita. Akhirnya nang, menang diamanahi wewenang untuk melayani sesama
17
KESIMPULAN Setelah mempelajari filosofi “ Tirulah Hidup Cicak” menurut Ki Hajar kita dapat menyimpulkan bahwa: Hidup merdeka merupakan tujuan setiap manusia di muka bumi ini. Tidak satupun manusia yang ingin hidup tertindas dan sengsara. Untuk dapat bertahan hidup manusia harus melakukan berbagai upaya. Salah satu upaya itu adalah bekerja secara mandiri.
18
Setiap orang perlu mengembangkan keterampilan yang menjadikan dirinya benar-benar siap dan dapat bekerja menjadi orang-orang merdeka, yang tidak tergantung pada orang lain secara ekonomi, menjadi penguasa keadaan dan lingkungan, bukannya menjadi korban keadaan dan lingkungan. Menguasai perubahan ketimbang melawannya.
19
SARAN Di era globalisasi ini mari kita lebih kompetitif dan inovatif sehingga kita mampu menjadi manusia yang mandiri dan mampu bersaing serta menjadi sutradara bagi kehidupan kita sendiri. Sebagai mahasiswa yang langsung berada di “wadah“ Ki Hajar Dewantara sudah seharusnya mahasiswa UST menjadi pelopor yang menjalankan ajaran-ajaran Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal untuk menuju hidup salam dan bahagia.
20
Mari belajar hidup mandiri mulai dari hal-hal sederhana, seperti berprestasi dalam bidang akademis maupun non-akademis, tidak bergantung pada orang lain serta mampu bermanfaat baik bagi diri pribadi maupun orang lain.
21
DAFTAR PUSTAKA Majelis Taman Luhur.1976.Pendidikan dan Pembangunan 50 Tahun Taman Siswa.Majelis Luhur Taman Siswa (diakses tanggal 2 Mei 2015) ( diakses tanggal 6 Mei 2015 ) ( diakses pada tanggal 6 Mei 2015 ) Gambar diunduh dari (diakses tanggal 2 mei 2015)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.