Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL"— Transcript presentasi:

1 PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Andin Hadiyanto Disampaikan dalam: Workshop Diplomasi Ekonomi Angkatan I Jakarta, 8 Maret 2010

2 Outline Lingkup Tugas Kementerian Keuangan dan Kerja Sama Internasional Fokus Kerja Sama Keuangan Kementerian Keuangan 2010 Jadwal Pertemuan Internasional Menteri Keuangan

3 Lingkup Tugas Kementerian Keuangan dan Kerja Sama Internasional

4 Lingkup Tugas Secara Umum.... Forum Menteri Keuangan
Menjaga dan meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan nasional, regional, dan global Forum Deputi Menteri Keuangan Harmonisasi kebijakan fiskal yang sehat, berkelanjutan dan prudent Mencari alernatif sumber pembiayaan pemerintah Forum Teknis Forum Pasar Modal Memperdalam pasar finansial yang efisien dan likuid Harmonisasi dan kolaborasi pasar modal lintas batas Forum Perpajakan Harmonisasi peraturan perpajakan Percepatan penyelesaian P3B Forum Kepabeanan Mendorong terwujudnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) melalui ASEAN Single Windows Harmonisasi penurunan tarif, penghapusan hambatan non tarif, pemberian fasilitasi perdagangan, dan penyederhanaan standar serta prosedur kepabeanan

5 Lingkup Kerjasama Keuangan Internasional
Sub Regional Regional Inter-regional Multilateral Bilateral

6 Sub Bidang Kerja Sama Sub-regional ASEAN
Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di wilayah segitiga pertumbuhan IMT-GT Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle BIMP-EAGA Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines East Asia Growth Area Isu yang dibahas a.l.: peningkatan perdagangan dan investasi dengan memfasilitasi pergerakan SDM, barang dan jasa; pembangunan infrastruktur dan manajemen ekosistem dan sumber daya untuk pembangunan berkelanjutan; pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM); perluasan konektifitas (transport, energi dan fasilitas perdagangan) serta pengembangan daerah pariwisata. Penyederhanaan dan harmonisasi peraturan dan prosedur di kepabeanan, imigrasi dan karantina dalam lingkup kerja sama sub regional

7 Sub Bidang Kerja Sama ASEAN
Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippine, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos, Cambodia. Isu yang Dibahas a.l.: Integrasi Ekonomi ASEAN 2015 Transformasi ASEAN menjadi wilayah dimana barang, jasa, dan tenaga kerja terampil dapat bergerak bebas dan aliran modal yang lebih bebas pada tahun 2015 Liberalisasi Jasa Keuangan Bebasnya aliran pasokan jasa keuangan di ASEAN Pengembangan Pasar Modal Memperdalam pasar finansial dan pencapaian kolaborasi lintas batas pasar modal di antara negara-negara ASEAN Liberalisasi Capital Account Aliran neraca modal yang lebih bebas di ASEAN Surveillance Mekanisme pemantauan dini ekonomi regional

8 Sub Bidang Kerja Sama Mitra ASEAN
ASEAN dan Mitra Dialog ASEAN-China, ASEAN-Korea, ASEAN-Australia New Zealand, ASEAN-India Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) untuk perdagangan barang dan jasa, dan investasi ASEAN + 3 ASEAN + Korea Selatan, Jepang, China Isu yang Dibahas: Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) Pooling fund untuk membantu kesulitan likuiditas jangka pendek Asian Bond Market Initiative (ABMI) Pengembangan pasar obligasi swasta di Asia agar lebih likuid dan efisien Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF) Pemberian penjaminan bagi pengembangan obligasi swasta bermata uang lokal Surveillance Mekanisme pemantauan dini ekonomi regional Asia East Asia Summit ASEAN Australia, India, New Zealand Perluasan kerja sama ekonomi dan keuangan regional (integrasi ekonomi)

9 INTER-REGIONAL Asia Pasifik Economic Cooperation (APEC)
Forum Pertemuan Asia Pasifik pada tingkat Menteri Keuangan , Wakil Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Pejabat Senior Keuangan (Senior Finance Officer Meeting / SFOM) Asia Europe Meeting (ASEM) Forum Pertemuan Tingkat Menteri, Tingkat Deputi, dan Tingkat Working Group Forum Inter-Regional Lainnya Forum for East Asia and Latin America Cooperation (FEALAC)

10 Multilateral Institusi Bretton Woods Organisasi Internasional
IMF WORLD BANK ECONOMIC AND SOCIAL COUNCIL Organisasi Internasional International Fund for Agricultural Development (IFAD) Common Fund for Commodities (CFC) Food and Agricultural Development (FAO) World Food Program (WFP) Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) USAID KERJA SAMA EKONOMI DAN KEUANGAN Kelompok G20, G 8, G15, G 24 Developing 8 (D8), Financial Stability Forum United Nations Development Program (UNDP) Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) World Summit for Sustainable Development (WSSD) United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Bank Pembangunan dan Kelompok Pembangunan Islam Asian Development Bank – ADB Islamic Development Bank – IDB Islamic Trade Finance Cooperation – ITFC Islamic Coorporation for the Development of the Private Sector – ICD Organisasi Kelompok Islam – OKI

11 Dibayar 5x sejak 2010 via APBN
Kenaikan Modal Umum 200% ( est. $ 100 miliar) Kontribusi Indonesia Tambahan Pinjaman ADB $ 185 juta $ 10 miliar Dibayar 5x sejak 2010 via APBN 11

12 Komitmen IFC untuk Indonesia 2010
World Bank dan IFC Defisit 1,3% PDB 2010 Carry Over DDO 2009 maksimal USD 2 Milyar Jumlah yang dapat di-carry over tergantung sisa dari penarikan 2009 Fasilitas World Bank 2010 Komitmen 2010 USD 1,2 Milyar Program Loan 2010 USD 1,75 Milyar Fasilitas trade finance untuk Bank Mandiri jika terdapat kesulitan mengakses bank korespondensi suatu negara Komitmen IFC untuk Indonesia 2010 USD $300 Milyar

13 Forum Internasional (G-20)
Financial Issues Framework for Strong, Sustainable, Balanced Growth / Template Exit Strategy Financial Regulation & Financial Access Non Cooperative Jurisdictions Issues (Tax Havens OECD List, Anti Money Laundering) IFIs Reform Climate Change Financing Trade Financing Non Financial Issues Labor Food Energy Trade 13

14 Bilateral

15 Bilateral dengan Jepang
Dukungan Pembiyaan APBN Dukungan Penyediaan Likuiditas Samurai Bond Issuance Support Tambahan program loan Trade Financing Yen Swap Penerbitan Obligasi Samurai di Jepang yang dijamin oleh JBIC, sehingga sebagian risiko Indonesia ditutup oleh JBIC. JBIC: US$500 juta. ¥1,5 triliun (setara dengan US$15 milyar) US$ 100 juta Existing: (US$) Development Program Loan (DPL) 100 juta Infrastructure Development Program Loan (IDPL) Dukungan Climate Change Program 300 juta Melalui BSA (US$15 milyar) dan CMIM (US$11,9 milyar), untuk kebutuhan likuiditas Penarikan tahun 2009 US$ juta JBIC  LPEI / Bank Ekspor Indonesia US$ 1,5 milyar

16 Bilateral dengan China
Kesepakatan Pendanaan untuk proyek 10,000 MW telah tercapai Country Limit ditiadakan Teluk Naga 3 x 315 MW $ 454,974,082 Meulaboh 2 x 110 MW $ 124,259,186 Pacitan 2 x 315 MW $ 293,226,064 Pelabuhan Ratu 3 x 350 MW $ 481,937,182

17 Bilateral Lainnya Perancis Jerman
Komitmen pinjaman senilai USD 200 juta untuk mengatasi perubahan iklim yang telah disepakati dalam bentuk policy matrix selama tiga tahun. Perancis melalui AFD juga memberikan hibah/bantuan teknis bagi (1) efisiensi energi industri semen bagi Departemen Perindustrian dan (2) studi kelayakan pasar green carbon skala kecil serta metodologi perencanaan tata ruang diberikan bagi Departemen Kehutanan. Perancis Jerman menyediakan grant berupa 5 (lima) proyek technical assistance senilai EUR 250 Juta di bidang desentralisasi fiskal. Namun Jerman mengharapkan diberlakukan tax exemption atas grant tersebut. Jerman

18 Stand by loan bagi Indonesia senilai USD 1 Milyar untuk 2009/2010
Australia Malaysia Rencana pembentukan tim dari dua negara bagi kerjasama dalam perdagangan kelapa sawit. Rencana pembangunan proyek submarine cable untuk suplai energi dari Malaysia ke Kalimantan.

19 FOKUS DAN PERHATIAN KERJASAMA KEUANGAN INTERNASIONAL KEMENKEU 2010

20 Fokus Kemenkeu 2010 (i) G-20: Penanganan Dampak Krisis Global
memelihara stabilitas ekonomi makro akselerasi dan peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi memperbaiki ikilm investasi dan memperluas lapangan kerja meningkatkan ketersediaan infrastruktur Reformasi International Financial Institutions (IFIs) Voice and Participations Peningkatan koordinasi dan kolaborasi IMF dan FSB khususnya dalam surveillance dan standard regulation development Reformasi Multilateral Development Banks Kenaikan modal umum (GCI) Budget support untuk counter cyclical dan trade financing Peningkatan Sumber Pembiayaan Pemerintah pinjaman lunak jangka panjang dengan biaya ringan penerbitan global bond dan sukuk global pinjaman siaga (DDO, CMIM, BSA)

21 Fokus Kemenkeu 2010 (ii) Penguatan Kerja Sama Keuangan Regional
Implementasi CMIM untuk membantu kesulitan likuiditas jangka pendek Optimalisasi peran ABMI dalam mengembangkan pasar modal regional Pembentukan CGIF untuk mengembangkan obligasi swasta bermata uang lokal Integrasi Ekonomi ASEAN 2015 Grand design menuju AEC 2015

22 JADWAL PERTEMUAN INTERNASIONAL KEMENKEU

23 Jadwal Pertemuan Menkeu Tahun 2010 (tentative)
No Nama Pertemuan Tentative Schedule Agenda 1. ASEAN FMM - Didahului ASEAN FDM April, Vietnam ASEAN Economic Community (AEC) Roadmap for Monetary and Financial Integration in ASEAN 2. IMF/WB Spring Meeting April, Washington DC Penanganan krisis keuangan global Reformasi IFIs 3. ASEAN+3 FMM - Didahului ASEAN+3 FDM Mei, Uzbekistan Global-regional economic outlook Post CMIM Surveillance 4. 43rd ADB Annual Meeting General Capital Increase Penguatan kerja sama regional 6. G-20 FMM Juni, Kanada 7. IMF/WB Annual Meeting Oktober, Washington DC 8. Informal ASEAN FMM - ASEAN Roadshow Penguatan kerja sama keuangan ASEAN Promosi investasi ASEAN 9. APEC FMM November, Jepang Infrastructure Financing APEC Structural Reform 10. G20 FMM November, Korea 11. HLECC-FM Desember, Mexico Penanganan isu perubahan iklim

24 Terima kasih


Download ppt "PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google