Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLeony Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Final gear : terdiri dari drive pinion dan ring gear, fungsinya untuk memperbesar moment dan merubah arah putaran sebesar 90o Differential gear : terdiri dari side pinion gear, fungsinya untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan
2
DIFFERENTIAL Saat ini final gear terdiri dari 2 tipe :
Ring gear 1. HYPOIDE BEVEL GEAR Offset Digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang, dimana drive pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. keuntungannya, bunyi lebih halus Drive pinion Drive pinion 2. HELICAL GEAR Digunakan pada kendaraan penggerak roda depan. Keuntungannya, bunyi dan getaran lebih kecil dan moment dapat dipindahkan dengan lembut Ring gear
3
DIFFERENTIAL Bevel gear Spiral bevel gear Hypoid bevel gear
TYPE PERBANDINGAN GIGI AKHIR Bevel gear Spiral bevel gear Hypoid bevel gear Perbandingan gigiakhir :
4
PRINSIP DASAR DIFFERENTIAL GEAR
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam ( A ) lebih kecil dari jarak tempuh roda bagian luar ( B ). Dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam.bila roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu roda akan slip dan akan menyebabkan ban cepat aus. Untuk itulah diperlukan differential
5
PRINSIP DASAR KERJA DIFFERENTIAL
SAAT JALAN LURUS Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua rack terangkat pada jarak yang sama, karena tahanan rack kiri dan kanan sama. Sehingga pinion tidak berputar.
6
PRINSIP DASAR KERJA DIFFERENTIAL
SAAT JALAN BELOK Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Kejadian ini menyebabkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat
7
KONSTRUKSI DIFFERENTIAL
8
Cara kerja Differential
Pada saat jalan lurus Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama ( karena tahanan roda kiri dan kanan sama ), sehingga putaran roda kiri dan kanan sama.
9
Cara kerja Differential
Pada saat jalan belok Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear mengitari side gear yang bebannya berat sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan menjadi tidak sama.
10
PERHITUNGAN GEAR RATIO
GEAR RATIO( GR ) Jumlah gigi ring gear GR = Jumlah gigi drive pinion Jumlah putaran ring gear ( rpm ) Rpm ring gear rpm side gear kanan + rpm side gear kiri = 2
11
AXLE SHAFT Fungsi : Sebagai penumpu beban roda atau dudukan roda dan penerus putaran mesin ke roda. Axle shaft diklasifikasikan menjadi 2 Axle shaft rigid Axle shaft independent
12
AXLE SHAFT AXLE SHAFT MODEL RIGID Fungsi : Penerus putaran ke roda
Pendukung beban roda Axle shaft tipe rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah ke atas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan – medan berat karena mampu menahan beban yang berat
13
AXLE SHAFT Menurut letaknya, axle shaft dibedakan menjadi 2 :
Front axle Rear axle FRONT AXLE Sebagai penerus putaran roda, juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok - belokkan
14
AXLE SHAFT REAR AXLE Sebagai penerus putaran dari side gear ke roda
15
REAR AXLE Berdasarkan sistem penopangan axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : Half Floating type ( setengah bebas memikul ) ¾ floating type (3/4 bebas memikul ) Full floating type ( bebas memikul )
16
HALF FLOATING TYPE( setengah bebas memikul )
Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle houshing dan axle shaft Roda langsung dipasangkan pada ujung poros Keuntungan : Konstruksi sederhana Biaya produksi murah Kerugian : Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros Jika patah roda tidak ada yang menahan
17
THREE QUARTER FLOATING ( 3/4 bebas memikul )
Bantalan dipasang antara axle houshing dengan wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan Keuntungan : Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft sehingga axle shaft tidak bengkok. Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan Kerugian : Akibat gaya adanya gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan
18
FULL FLOATING ( bebas memikul )
Pada type ini wheel hub terpasang kokoh pada axle shaft melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda . Keuntungan : Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle houshing, sehingga axle tidak terjadi bengkok Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft Faktor keamanan lebih baik dan sanggup memikul beban berat. Kerugian : Biaya produksi mahal
19
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL RIGID
Karena bentuknya yang kaku sehingga pada saat kendaraan berjalan posisi body kendaraan seolah – olah mengikuti gerakan posisi axle yang kaku Keuntungan : Konstruksi lebih kuat. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas Sanggup menahan beban berat Moment yang dihasilkan besar Kerugian : Suspensi keras Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang kendaraan tidak stabil Sudut beloknya kecil
20
AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil Karena disamping konstruksinya ringan, juga mampu membuat sudut belok yang besar.
21
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang, posisi body kendaraan seakan – akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan CV joint disamping bisa bergerak putar juga bisa memanjang, memendek dan membuat sudut
22
CONSTANT VELOCITY JOINT
Fungsi : Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama pada jalan – jalan yang bergelombang
23
CONSTANT VELOCITY JOINT
Kompoenen – komponen CV Joint Outer race Ball cage Inner race Steel ball
24
CONSTANT VELOCITY JOINT
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN LURUS Pada saat jalan lurus dan rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner race houshing - steel ball – intermadiate axle shaft – steel ball – outer race houshing – roda. Pada saat itu stell ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut
25
CONSTANT VELOCITY JOINT
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN BELOK Pada saat belok atau jalan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh ; Inner race houshing – steel ball – intermadiate axle shaft – steel ball –m outer race houshing – roda. Dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermadiate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan kedudukan kendaraan menjadi stabil
26
CONSTANT VELOCITY JOINT
TRIPOD JOINT
27
CONSTANT VELOCITY JOINT
BIRFIELD
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.