Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASKEB IV PERTEMUAN 8.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASKEB IV PERTEMUAN 8."— Transcript presentasi:

1 ASKEB IV PERTEMUAN 8

2 KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN

3 Prematur Defenisi Prematur adalah persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat badan lahir antara gram Karakteristik Prematur terjadi dipicu oleh status soasial ekonomi yang rendah, pendidikan yang rendah, sehingga mempengaruhi pola nutrisi yang rendah, umur, kehamilan pada usia 16 tahun dan primipara>30 tahun, riwat pernah prematur, pekerjaan fisik yang terlalu berat,stress, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat.

4 Tanda dan gejala Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung. Kram perut, dengan atau tanpa diare. Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dan kontraksi ini tidak harus terasa sakit. Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang mendorong ke bawah. keluar air atau cairan lainnya dari vagina.

5 Penanganan Coba hentikan kontraksi uterus / penundaan kelahiran
Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya . Upaya menghentikan kontrsksi uterus kemungkinan obat-obatan atau tokolitik hanya berhasil sebentar, tapi penting untuk memberikan kortikosteroid,intervensi ini bertujuan untuk menunda kelahiran sampai bayi cukup matang untuk lahir ( 37 minggu)

6 Postmatur Defenisi Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih, atau istilah lainnya yaitu serosinus, dihitung berdasarkan rumus naegle, dengan siklus haid rata- rata 28 hari. Selain itu ada juga yang dihitung 42 minggu dari HPHT dan ada pula dihitung 42 minggu.Partusnya disebut partus postmaturus atau serotinus dan bayinya disebut postmaturitas atau serotinus.

7 Etiologi Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang menyebabkan faktor penyebabnya adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Faktor lain adalah faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.

8 Tanda-tanda bayi lahir postmatur
Biasanya lebih berat  dari bayi matur Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur Rambut lanugo hilang atau sangat kurang Verniks kaseosa di badan kurang Kuku-kuku panjang Rambut kepala agak tebal Kulit agak pucat dengan desquamasi epitel

9 Penatalaksanaan Setelah usia kehamilan lebih dari minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik- baiknya. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat. Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan atau rujuk.

10 IUGR Defenisi IUGR atau Intra Uterine Growth Retardation adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan. Hal ini karena bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.

11 Faktor Janin Faktor lingkungan Etiologi Faktor Ibu Faktor Kehamilan
Gizi saat hamil yang kurang Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, Faktor pekerjaan yang terlalu berat Faktor Kehamilan Hamil dengan hidramnion Hamil ganda Perdarahan anterpartum Komplikasi hamil pre- eklamsia/eklamsi Faktor Janin Cacat Bawaan Infeksi alam rahim Faktor lingkungan Tempat tinggal didataran tinggi Radiasi Zat – zat racun

12 IUFD Defenisi IUFD atau Intra Uterine Fetal Death adalah kematian janin dalam rahim atau kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gr atau lebih.

13 Etiologi Ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janin Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin Gerakan janin terlalu aktif Enyakit pada ibu Kelainan kromosom Trauma saat hamil Infeksi pada ibu Kelaianan bawaan janin Perdarahan antepartum Penyakit saluran kencing Penyakit endokrin Malnutrisi

14 Penanganan Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim jangan terlalu terburu-buru bertindak sebaiknya observasi dulu dalam 3-4 minggu Biasanya selama masih menunggu ini 70-90% akan terjadi persalinan yang spontan Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah diagnosa. Partus belum mulai lakukan induksi partus Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian estrogen atau langsung dengan pemberian oksitosin drip atau tanpa amniotomi.

15 KEHAMILAN GANDA

16 Defenisi suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal. Klasifikasi Kehamilan monozigotik Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau ahmil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.

17 Preeklampsi-eklampsia Hidramnion
Kehamilan dizigotik Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar fraternal. Gejala Anemia Sesak nafas Sering BAK Gerak banyak Edema varises Hiperemesis Preeklampsi-eklampsia Hidramnion

18 KELAINAN AIR KETUBAN

19 KPSW Defenisi Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina sebelum proses persalinan. Etiologi Penyebab dari KPD tidak atau masih belum diketahui secara jelas maka usaha preventif tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi.

20 Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi KPD antara lain:
Fisiologi selaput amnion/ketuban yang abnormal Inkompetensi serviks Infeksi vagina/serviks Kehamilan ganda Polihidramnion Trauma Distensi uteri Stress maternal Stress fetal Infeksi Serviks yang pendek Prosedur medis

21 Komplikasi Prognosis ibu Infeksi intrapartal/dalam persalinan Jika terjadi infeksi dan kontraksi ketuban pecah maka bisa menyebabkan sepsis yang selanjutnya dapat mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas Infeksi puerperalis/ masa nifas Dry labour/Partus lama Perdarahan post partum Meningkatkan tindakan operatif obstetri (khususnya SC) Morbiditas dan mortalitas maternal

22 Prognosis janin Prematuritas Prolaps funiculli/ penurunan tali pusat Hipoksia dan Asfiksia sekunder (kekurangan oksigen pada bayi) Sindrom deformitas janin Morbiditas dan mortalitas perinatal

23 Polihidramnion Defenisi Polihidramnion adalah keadaan dimana air ketuban melebihi ml. Tanda dan gejala ibu hamil bisanya mengeluh sesak nafas dan ketidaknyamanan pada daerah perut. Apabila hidramnion terjadi secara akut, maka ibu akan mengalami nyeri abdomen yang berat. Kondisi ini dapat memperburuk berbagai gejala yang berhubungan dengan kehamilan, seperti indigesti, nyeri ulu hati, dan konstipasi. Edema dan varices vulva serta ekstrimitas bawah juga dapat terjadi.

24 Etiologi atresia esophagus, defek tuba neuralis terbuka, kehamilan kembar terutama pada kasus kembar monozigot, diabetes mellitus maternal, pada kasus yang jarang berhubungan dengan isoimunisasi Rhesus, korioangioma (tumor yang jarang ditemukan pada placenta), dan pada banyak kasus penyebabnya tidak diketahui.

25 Oligohidramnion Defenisi Oligohidramnion adalah suatu kelainan cairan ketuban dimana jumlah cairan ketuban/amnion yang terlalu sedikit. Jumlah cairan amnion pada kehamilan cukup bulan sekitar mL. Tanda dan Gejala pada saat inspeksi uterus terlihat lebih kecil dan tidak sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya. Ibu yang sebelumnya pernah hamil dan normal, akan mengeluhkan adanya penurunan gerakan janin. Saat dilakukan palpasi abdomen, uterus akan teraba lebih kecil dari ukuran normal dan bagian-bagian janin mudah diraba.

26 Prognosis Prognosis oligohidramnion tidak baik terutama untuk janin. Bila terjadi kehamilan muda akan mengakibatkan gangguan bagi pertumbuhan janin, bahkan bisa terjadi foetus papyreceous, yaitu picak seperti kertas karena tekanan- tekanan. Bila terjadi pada kehamilan lanjut akan terjadi cacat bawaan, cacat karena tekanan atau kulit menjadi tebal dan kering. Selain itu, dapat mengakibatkan kelainan musculoskeletal (sistem otot).

27 Penatalaksanaan Penanganan oligohidramnion bergantung pada situasi klinik dan dilakukan pada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap mengingat prognosis janin yang tidak baik. Kompresi tali pusat selama proses persalinan biasa terjadi pada oligohidramnion, oleh karena itu persalinan dengan sectio caesarea merupakan pilihan terbaik pada kasus oligohidramnion. Selain itu, pertimbangan untuk melakukan SC karena: Index kantung amnion (ICA) 5 cm atau kurang Deselerasi frekuensi detak jantung janin Kemungkinan aspirasi mekonium pada kehamilan postterm.


Download ppt "ASKEB IV PERTEMUAN 8."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google