Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MACAM-MACAM KLIEN DALAM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MACAM-MACAM KLIEN DALAM"— Transcript presentasi:

1 MACAM-MACAM KLIEN DALAM
KIP/K MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN Siti Atikah, Amd.Keb

2 Tujuan Pembelajaran: Pada akhir perkuliahan ini diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada anak Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada calon ibu/orang tua Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada ibu hamil Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada ibu bersalin Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada ibu nifas Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada ibu menyusui Mahasiswa dapat menjelaskan KIE pada akseptor KB Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada wanita klimakterium/ menopouse

3 berdasarkan usia tumbuh kembang
Komunikasi Pada Anak berdasarkan usia tumbuh kembang Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam berkomunikasi dengan anak: Hargailah keinginan anak. Contoh: sang anak sedang marah dan tidak mau berbicara kepada ayah, anak hanya mau berbicara pada sang ibu saja, maka hargailah keinginannya. Bicara dengan suara yang jelas dan mudah di pahami. Sesuaikan inotasi, kecepatan dan nada anda saat berkomunikasi dengan anak agar tidak terdengar sedang menegur atau memarahi. Atur bahasa tubuh anda. Fokuskan pada anak saat berkomunikasi dengannya. Menyetarakan tinggi mata dengan berlutut ketika berkomunikasi dengan sang anak adalah tindakan yang baik.

4 Lebih banyak mendengarkan dari pada menanggapi pembicaraan sang anak adalah salah satu cara yang baik untuk terbentuknya sebuah komunikasi yang efektif. Atur suasana komunikasi. Dengan menyiapkan sebuah cerita atau kata-kata humor dapat mencairkan suasana yang tegang saat anda berkomunikasi dengan anak. Apresiasikan kesediaan anak untuk berbagi. Dengan pujian, memeluk atau mencium anak sebelum membahas isi dari pembicaraan. Tindakan ini membuat sang anak lebih percaya diri dan lebih leluasa mengikuti pembicaraan anda dengan sang buah hati. Sesekali manjakanlah anak anda. Perkembangan anak akan terganggu jika setiap hari selalu kena marah dari orang tua. Kalaupun anak bersalah, gunakanlah kata dan tindakan positif untuk mengingatkannya.

5 Komunikasi Pada Remaja
Remaja ini dihadapkan pada beragam persoalan kesehatan yang mempengaruhi dan membahayakan kualitas remaja, misalnya masalah anemia pada remaja putri, narkoba, IMS termasuk HIV, aborsi dan kekerasan. Sebenernya permasalahan tersebut tidak akan terjadi jika remaja dibekali informasi atau pengetahuan yang jelas dan akurat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dan anggota kesehatan masyarakat, bertanggung jawab terhadap permasalahan yang dihadapi remaja. Untuk itu, peranan bidan sebagai konselor akan sangat membantu dalam penanganan masalah remaja. Menjadi tugas bidan untuk memberikan bimbingan dan konseling, sehingga dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja.

6 Topik konseling yang dapat diberikan bidan:
Remaja dan kesehatan reproduksi Seksualitas Pengenalan organ reproduksi laki-laki dan perempuan Proses terjadinya kehamilan, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan aborsi yang tidak aman IMS dan HIV/AIDS Narkoba dan Zat Adiktif Hubungan dengan pasangan sebelum dan sesudah menikah Kekerasan pada remaja

7 Pertama Bidan perlu menjalin hubungan komunikasi terbuka, menerima remaja secara utuh sehingga remaja dapat secara terbuka mengungkapkan hal-hal yang belum diketahui. Selanjutnya Bidan membentuk kelompok remaja untuk melaksanakan diskusi membahas kasus yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. Sifat bidan pada saat diskusi sebagai fasilitator dan pengarah. Diluar diskusi, bidan dapat menerima konsultasi dan konseling yang bersifat individu. Bidan dalam kegiatan konseling remaja harus dapat menjalani dan memahami emosi remaja yang diekspresikan dalam komunikasi.

8 Komunikasi pada calon ibu/orang tua
Bidan dapat memberikan layanan konseling kebidanan pada calon pengantin, maupun pasangan baru yang akan masuk dalam kehidupan keluarga. Untuk memperjelas arah pembelajaran konseling kebidanan pada orang tua, perlu ada pemahaman terlebih dahulu tentang bagaimana menjadi orang tua, tanggung jawab suami sebagai ayah dan tanggung jawab perempuan sebagai ibu dalam keluarga.

9 Permasalahan yang sering muncul pada calon orang tua
Kesehatan anggota keluarga, meliputi kondisi kesehatan ayah/suami, ibu/istri, dan anak Pendidikan, meliputi pendidikan formal dan non formal bagi anggota keluarga, latar belakang pendidikan ayah dan ibu sangat berpengaruh terhadap pola berpikir keluarga dalam penentuan pendidikan anaknya. Hubungan antar dan inter keluarga, sangat berpengaruh terhadap kehidupan keluarga terutama hubungan ibu dan ayah yang biasanya menjadi model bagi anak-anaknya. Hubungan ini menjadi pola prilaku anak di masyrakat dan di luar keluarga. Hubungan keluarga menjadi kurang harmonis karena ketidaksamaan pandangan. Psikososial, masalah psikososial biasanya terjadi akibat terciptanya adaptasi dimasyarakat, terutama terhadap norma dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.

10 Komunikasi pada ibu hamil
Bidan sebagai konselor dalam konseling pada ibu hamil harus memperhatikan umur kehamilan dan keadaan ibu pada saat itu. Pada tahap awal konseling, selalu di adakan hubungan yang baik seperti pelaksanaan konseling pada umumnya.

11 Bidan perlu menginformasikan beberapa hal:
Perubahan pada TM I Perubahan fisik: Mual dan muntah, mengidam, perubahan payudara, keletihan, sering BAK, Rasa perut panas, gangguan pencernaan, kembung Perubahan psikologis: Merasakan ketidaknyaman, muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan Ibu masih merasa letih, frek BAK berkurang, sembelit, sakit kepala, nafsu makan bertambah, pembengkakan ringan pada kaki, mata kaki, Hemoroid/wasir, keputihan, pergerakan janin Perubahan psikologi: Ibu sudah merasa sehat, menerima kehamilannya, merasakan pergerkan janin, Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kehawatir Perubahan pada TM II

12 Perubahan pada TM III Perubahan fisik:
Sesak napas, Nyeri punggung, Nyeri tekan payudara, Sering BAK, Konstipasi, Kesemutan, Sakit kepala, Kram tungkai, Bengkak (edema) Perubahan psikologi : Rasa ketidaknyaanan timbul lagi, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik, Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, Merasa sedih karena kan terpisah dengan bayinya

13 Bidan memberi informasi tentang perubahan yang terjadi pada ibu hamil
Menggunakan ekspresi kata-kata bahwa bidan siap untuk memberikan pertolongan. Bidan mengajak klien berdiskusi tentang hal-hal yang harus dilaksanakan oleh ibu hamil serta membicarakan tentang keuntungan dan kerugian bila tidak dilaksanakan. Memberi nasihat tentang cara pelaksanaanya

14 Contoh Komunikasi pada Ibu Hamil
Seorang pasien memeriksakan kandungannya didampingi suami ke bidan desa. Usia kehamilan 3 bulan dan ini adalah kehamilan pertama. Dia mengeluhkan mual-mual dan sering pusing. Suami khawatir dengan keadaan istri dan kandungannya. Bidan menyarankan untuk mengkonsumsi makanan kaya protein dan karbohidrat. Serta vitamin B6 50mg sebagai nutrisi yang tidak didapat oleh ibu hamil. Contoh 1:

15 Komunikasi pada ibu bersalin
Konseling pada ibu bersalin dapat dibagi menjadi beberapa tahapan : Tahap I ( Pada Kala 1 Persalinan) Bimbingan konseling yang harus diberikan bidan meliputi: Masalah dalam persalinan Tindakan selama persalinan Menganjurkan makan dan minum pada saat perut ibu tidak nyeri Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK (Berkemih) Menganjurkan ibu untuk istirahat pada saat perut tidak terasa nyeri Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan apabila ketuban belum pecah Menganjurkan ibu untuk menggunakan teknik relaksasi atau teknik lain untuk untuk mengurangi nyeri Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu

16 Komunikasi pada ibu bersalin
Tahap II (Pada Kala II Persalinan) Bimbingan konseling yang harus diberikan bidan meliputi: Mengajari cara meneran yang baik Menganjurkan ibu untuk meneran pada saat his Menganjurkan untuk beristirahat, apabila diperlukan beri minum saat his hilang Memberi semangat dan dukungan bagi ibu Tahap III (Dilakukan Pada Kala III Persalinan) Bimbingan konseling yang harus diberikan bidan meliputi: Mengajari ibu untuk melakukan masasse uterus Memberi informasi ibu tentang perdarahan setelah melahirkan

17 Komunikasi pada ibu bersalin
Tahap IV (Dilakukan Pada Kala IV Persalinan) Bimbingan konseling yang diberikan: Memberi informasi tentang pentingnya masasse uterus Memberi informasi cara perawatan dan kebersihan alat kelamin (vulva hygine) serta cara membasuhnya yang benar Menganjurkan ibu untuk sering mengganti pembalut Memberi informasi tentang pentingnya ASI secara dini dan terutama ASI ekslusif Memberi informasi dan memotivasi ibu untuk melakukan mobilisasi Memberi informasi tentang pentingnya kebutuhan nutrisi

18 Komunikasi pada ibu nifas
Konseling yang dapat dilakukan pada ibu nifas diantarannya: Konseling ibu Proses masa nifas Tanda-tanda kegawatdaruratan pada ibu nifas yaitu: perdarahan karena sisa plasenta yang belum lahir, perdarahan karena kontraksi uterus lemah (atonia), demam, cairan darah berbau dari jalan lahir. Tanda komlpikasi masa nifas Kebersihan ibu Kolostrum dan pemberian ASI

19 Lanjutan.. Konseling Ibu: Teknik menyusui
Kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas Aktivitas ibu pada masa nifas Perubahan emosi ibu Perencanaan kunjungan rumah Program KB

20 Konseling Bayi : Tanda dan kegawatan masa nifas pada bayi Kebersihan bayi Perawatan tali pusat Imunisasi Status kesehatan bayi Penilaian pertumbuhan dari perkembangan bayi

21 KOMUNIKASI PADA IBU MENYUSUI
Perubahan fisiologis yang dialami pada ibu menyusui diantaranya: Pembesaran kelenjar susu oleh karena hormon, pengeluaran ASI. Perubahan psikologis ibu menyusui meliputi: kecemasan ibu dalam ketidaksanggupan dalam perawatan bayi pemberian ASI tidak maksimal ketakutan dalam hal body image cemas akan kondisi bayinya. Komunikasi bidan pada saat menyusui sangat diperlukan ibu untuk pemberian motivasi dengan peranan ibu dalam kesuksesan pemberian dan perawatan bayinya. KOMUNIKASI PADA IBU MENYUSUI

22 KIE Pada Akseptor KB Untuk mencapai tujuan konseling dalam pelayana KB, bidan sebagai konselor harus mempunyai sikap sebagai berikut: Memperlakukan klien dengan baik Interaksi antar petugas dengan klien Memberikan informasi KB yang baik terhadap klien Menghindari pemberian informasi KB yang berlebihan Menyediakan metode KB yang diinginkan klien Membantu klien mengerti dan mengingat

23 Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan 6 langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Tanyakan konstrasepsi yang diiginkan oleh klien. Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien menentukan pilihannya. Tanyakan juga apakah pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihan tersebut. Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika diperlukan perlihatkan alat/obat kontrasepsinya Kunjungan Ulang perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan Buatlah perjanjian, kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan SA TU T J U U

24 Komunikasi Pada Wanita Klimakterium/Menopouse
Mendiskusikan tentang perubahan-perubahan dan gejala yang umum terjadi pada masa menopouse dengan teknik komunikasi dan pendekatan yang bisa mereka terima, sehingga akan muncul sikap positif dan menrima perubahannya sebagai proses fisiologi. Kita perlu mengetahui bahwa banyak lansia merasa sedih dan kecewa tatkala mereka tidak mampu lagi malakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dapat dilalkukan dengan mudah dan cepat. Untuk membantunya kita perlumemberi kesempatan berbicara tentang penurunan kemampuan, memfasilidasi ada yang mereka sampaikan dan bersama-sama menemukan solusi untuk mengurangi kecemasannya.

25 Membantu agar lansia merasa nyaman terhadap dirinya sendiri dan apa yang masih dapat mereka lakukan. Kita perlu memberika dukungan ketika mereka mempelajari hal-hal baru untuk berhasil menyikapi fase kehidupan baru. Banyak lansia merasa terbantu ketika mereka menguji pandangan dan asumsi mereka sendiri tentang hidup secara realitas seiring menuanya umur. Mengenang masa lalu membantu lansia memelihara perasaan kontinuitas antara masa lampau dan masa kini

26 TERIMA KASIH 

27 QUIS: Sebutkan macam-macam klien yang mejadi ruang lingkup konseling bidan dalam asuhan kebidanan ! Topik konseling apa yang bisa bidan berikan kemapa remaja? Sebutkan dan jelaskan 6 langkah dalam konseling KB !


Download ppt "MACAM-MACAM KLIEN DALAM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google