Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIndra Susman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kegawatdaruratan selama Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK)
by: dr. Tia Sabrina
2
KASUS Epistaksis Luka Mual & Muntah Nyeri Kepala Reaksi Alergi
Serangan Asma Epistaksis Penurunan Kesadaran Hipoglikemi Luka
3
Mual & Muntah Mual (nausea)
adalah suatu perasaan yang tidak nyaman di daerah epigastrik. Muntah didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung melalui mulut. terjadi sebagai refl eks protektif untuk mengeluarkan bahan toksik dari dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang bagian distalnya mengalami obstruksi.
4
Tatalaksana Awal Mual & Muntah
Cek keadaan umum dan tanda vital Jika kondisi baik, usahakan tetap diberikan minum untuk mencegah dehidrasi Jika kondisi buruk, lakukan rehidrasi cairan dengan IV line Berikan makan yang tidak merangsang lambung (tidak pedas/asam) sedikit namun sering Evaluasi Pemberian obat antiemetik
5
Nyeri Kepala merupakan nyeri alih pada permukaan kepala yang berasal dari struktur bagian dalam disebabkan oleh stimulus nyeri yang berasal dari dalam cranium, tapi yang lainnya mungkin juga dari luar cranium, misalnya dari sinus nasalis.
6
Nyeri kepala akibat spasme otot
Intrakranial Ekstrakranial Nyeri kepala migren disebabkan emosi atau ketegangan yang berlangsung lama menimbulkan reflex vasospasme beberapa pembuluh arteri kepala, termasuk pembuluh darah arteri yang memasok otak. Nyeri kepala akibat spasme otot Ketegangan emosi menyebabkan spasme otot, khususnya otot-otot yang melekat pada kulit kepala dan otot-otot leher yang melekat pada oksiput
7
Tatalaksana Awal Nyeri Kepala
Cek keadaan umum dan tanda vital Penderita diposisikan senyaman mungkin Berikan obat penghilang rasa nyeri (analgetik) Lakukan pemijatan ringan di daerah kepala
8
Reaksi Alergi Suatu reaksi kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh bereaksi secara berlebihan (hipersensitifitas) terhadap suatu bahan tertentu (alergen) Aktivasi mediator spt histamin, heparin, serotonin, bradikinik Alergen IgE Mastosit Gatal, bengkak, sesak, dll
9
Tatalaksana Awal Cek keadaan umum dan tanda vital Cari penyebab alergi
Pada kasus alergi ringan, antihistamin dapat diberikan, jika reaksi sedang dapat diberikan kortikosteroid
10
Sengatan Serangga Bagian dari kegawatdaruratan karena lingkungan
Penting untuk mengetahui jenis serangga yang menggigit Tidak semua serangga beracun, walaupun beracun belum tentu kadar toksinnya membahayakan manusia
11
Tatalaksana Awal Cek keadaan umum dan tanda vital
Pastikan bukan dari sengatan hewan yang mematikan Bersihkan/ desinfektan gigitan/ sengatan Berikan balutan steril, berikan tekanan (kompres) dingin dengan batu es pada lokasi gigitan/ sengatan Jika perlu, berikan analgetik,dan antihistamin oral Evaluasi
12
Serangan Asma Akut Penyakit paru dengan karakteristik:
Obstruksi saluran napas yang reversibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan Inflamasi saluran napas Peningkatan respon saluran napas terhadap berbagai rangsangan (hipereaktivitas Gambaran klinis asma klasik serangan episodik batuk, mengi dan sesak napas
13
Tatalaksana Serangan Asma
Prinsip pengobatan: Memelihara saturasi oksigen yang cukup Melebarkan saluran napas Mengurangi inflamasi Cegah kekambuhan
14
Oksigenisasi 1-3ml/menit sambil dicek keadaan umum dan tanda vital
Pemberian bronkodilator aerosol (agonis beta 2 dan ipatropium bromida)/ nebulisasi Dapat diberikan kortikosteroid sistemik
15
Epistaksis Perdarahan dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab lokal atau sebab umum (kelainan sistemik) Penyebab Lokal Trauma Infeksi hidung dan sinus paranasal Tumor Lingkungan Benda asing Idiopatik Penyebab Sistemik Penyakit kardiovaskuler Kelainan darah Infeksi sistemik Gangguan endokrin Kelainan kongenital
16
Epistaksis anterior Epistaksis posterior Pleksus Kiesselbach
Arteri etmoidalis anterior Arteri sfenopalatina Epistaksis posterior Arteri etmoidalis posterior
17
Tatalaksana Awal Epistaksis
Prinsip: Hentikan Perdarahan!!! Langkah Awal: Cek keadaan umum dan tanda vital Pasien diminta duduk tegak (agar tekanan vaskular berkurang dan mudah membatukkan darah di faring) Jika keadaan lemah/ syok, pasien dibaringkan dengan bantal di belakang punggung Cari sumber perdarahan dengan batuan suction hidung Pasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidokain atau pantokain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri Biarkan 3-5 menit, dan evaluasi
18
Penurunan Kesadaran timbulnya reaksi vasodilatoris pada orang-orang yang mengalami gangguan emosional hebat hingga menyebabkan orang tersebut pingsan parasimpatis Memperlambat jantung Aktivasi emosioanal yang kuat Penurunan curah jantung dan tekanan arteri simpatis Dilatasi pembuluh darah perifer Penurunan Kesadaran
19
Tatalaksana Awal Lakukan penilaian singkat penyebab penurunan kesadaran Jika bukan karena trauma, posisikan penderita ditempat yang datar dengan posisi lateral dekubiti dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala Longgarkan pakaian penderita Beri bau-bauan yang menyengat seperti alkohol Evaluasi
20
Hipoglikemik Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah Kadar glukosa darah rendah Pelepasan epinefrin dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung syaraf Berkeringat Gelisah Gemetar Pusing Rasa lapar Pelepasan gula dari cadangan tubuh
22
keadaan hilangnya atau terputusnya kontinuitas jaringan
Luka keadaan hilangnya atau terputusnya kontinuitas jaringan Berdasarkan penyebab, terbagi menjadi: Ekskoriasi (luka lecet/gores) Vulnus Scissum (luka sayat/luka iris) Vulnus laceratum (luka robek) Vulnus punctum (luka tusuk) Vulnus morsum (luka karena gigitan binatang) Vulnus combutio (luka bakar)
23
Tatalaksana Awal pada Luka
Evaluasi Luka Anamnesis: penting untuk menentukan cara penanganan Pemeriksaan fisik: lihat lokasi luka dan eksplorasi Tindakan Antisepsis Prinsip: daerah yang dibersihkan harus lebih besar dari ukuran luka dan mulai dari tengah ke arah luar Pembersihan luka Irigasi sebanyak-banyaknya, dengan cairan garam fisiologis (NaCl 9%) atau air bersih. Bersihkan dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Berikan antiseptik (povidone iodine 10% atau klorheksidine glukonat 0,5%) Evaluasi apakah perlu tindakan penjahitan
24
Penutupan Luka Prinsip: mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal Pada luka sayat, bersih, ukuran kecil: Tidak memerlukan penutup/ pembalutan Luka luas dengan kehilangan kulit: dapat dibalut dengan kassa steril Fungsi balutan pada luka Sebagai pelindung Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan terjadi Efek penekanan (pressure)
25
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.