Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Indradjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KESULITAN BELAJAR NON-VERBAL NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
PERTEMUAN 7 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI PSIKOLOGI
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, tipe-tipenya, faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar non-verbal
3
PENGERTIAN Kesulitan belajar non-verbal adalah hambatan belajar yang berkaitan dengan pengalaman penginderaan (penglihatan, pendengaran, perabaan/taktil, pengecap, pembau). Hambatan dalam penginderaan tersebut menghambat juga proses penyimpanan informasi ke dalam memory, sehingga pengalaman yang dialami tidak memiliki arti / makna dan menghambat proses mengingat kembali
4
PENYEBAB Faktor neurologist
Tidak berfungsinya hemisfer kanan / otak kanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : sebagian besar bukan faktor bawaan. sebagian besar penderita pernah step / demam tinggi. hasil rekam EEG (Electro EnchepalogGraf) menunjukkan tidak normal.
5
CARA MENDETEKSI / MENGENALI KESULITAN BELAJAR NON-VERBAL
Yang terpenting adalah memahami terlebih dahulu sifat-sifat kesulitannya, apakah bersifat auditory, visual, kinestetik, atau yang lainnya. Juga perlu dipahami apakah kesulitan terletak pada recording (proses penyimpanan informasi) atau pada recognition (proses mengingat kembali), ataukah subyek mengalami kesulitan persepsi.
6
MANIFESTASI KESULITAN BELAJAR NON-VERBAL
Persepsi sosial Merupakan kemampuan memahami lingkungan sosial terutama dalam hubungannya dengan tingkah laku dirinya sendiri. Aspek pentingnya adalah untuk membuat pertimbangan yang tepat mengenai maksud dan tujuan tindakan orang lain. Misalnya mencibir & tersenyum, tindakannya tidak begitu berbeda tetapi arti atau maknanya sangat berbeda. Jika seseorang tidak mampu membedakan maka akan mengalami hambatan dalam penyesuaian sosial. Persepsi terhadap diri sendiri Kemampuan memahami hal-hal mengenai diri sendiri, termasuk perilaku dan bagian badannya sendiri. Misalnya kesulitan mengenal bagian badannya sendiri, tidak mengetahui dirinya berada, dll.
7
Manifestasi ....(lanjutan)
Agnosia spatial Agnosia adalah ketidakmampuan atau kesulitan mengenal maupun belajar arti dari informasi inderawi, yang termasuk aspek non-verbal dari lingkungan. Agnosia spatial adalah salah satu bentuk agnosia yang berhubungan dengan kesulitan orientasi ruang dan waktu. Hambatan dapat terjadi pada salah satu aspek inderawi atau campuran, dan dapat terjadi pada proses recording maupun recognition. Kesulitan Motorik Yaitu kesulitan melakukan gerak atau koordinasi visual motorik.
8
PENANGANAN Perlu didasari kondisi yang sebenarnya.
Tes yang ada belum dapat mengukur secara akurat letak kesulitan belajar non-verbal. Ada beberapa Tes yang memiliki item tes yang sifatnya non-verbal, misalnya Tes SB (Stanford Binet), Tes Bender Gestalt, Tes Gambar Orang, Tes WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children), Tes WPPSI (Wechsler Preschool & Primary Scale of Intelligence), SON-Test.
9
Penanganan..(lanjutan)
Intervensi Pendidikan, dengan cara memahami letak kesulitannya, mengkomunikasikan pada semua pengelola sekolah untuk menghindari perlakuan yang salah terhadap anak, dan memberikan latihan pengenalan terhadap hal-hal penting.
10
TARGET UTAMA Membangun hubungan interpersonal yang baik dan memusakan dengan ‘peers’, keluarga dan orang lain.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.