Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMOTRET SUBJEK DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMOTRET SUBJEK DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN"— Transcript presentasi:

1 MEMOTRET SUBJEK DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN

2 RUANG TAJAM/DOF Ruang tajam atau depth of field adalah jarak antara objek yang terdekat dengan jarak terjauh yang nampak tajam (fokus) dalam gambar. Dalam buku lain juga dijelaskan pengertian ruang tajam, yaitu: jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian semakin ke belakang semakin kabur gambar pohonnya. Ketajaman ruang suatu gambar foto sangat tergantung pada beberapa hal, yaitu: Diafragma atau bukaan lensa (lens aperture). Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar ruang tajam atau depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh atau besar akan menghasilkandepth of field yang sangat sempit. Jarak fokus lensa atau focal length. Semakin panjang focal length, semakin sempit ruang tajamnya. Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit ruang tajam yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak pemotretannya, maka ruang tajamnya akan semakin luas.

3

4 Ruang Tajam Sempit Teknik ruang tajam sempit biasanya digunakan jika kita menginginkan subjek yang kita foto terfokus tajam sedangkan latar belakang dari subjek tersebut tidak tajam atau kabur. Untuk mendapatkan hasil seperti itu kita bisa mengubah diafragma kamera yang kecil menjadi besar, atau angka ‘f’ nya kecil. Selain itu kita juga dapat mendekatkan kamera ke arah subjek foto.

5 Ruang Tajam Luas Teknik ruang tajam luas biasanya digunakan jika kita menginginkan suatu foto yang subjek utama dan latar belakangnya tetap terlihat jelas. Untuk mendapatkan hasil foto seperti itu, maka kita dapat mengatur bukaan diafragma kamera yang besar menjadi kecil, atau angka ‘f’ nya besar. Kita juga dapat menjauhkan kamera dari subjek foto

6 PENCAHAYAAN Pencahayaan adalah mencahayai film dengan pengontrolan diafragma dan kecepatan rana. Pencahayaan atau exsposure juga disebut sebagai kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk, intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film. Tanpa pencahayaan sebuah foto tidak akan pernah menjadi hasil karya. Fungsi dari pencahayaan adalah untuk memberikan jiwa pada foto. Dalam mengevaluasi sebuah foto, ada tiga jenis kategori yang dikaitkan dengan pencahayaan, yaitu: Pencahayaan kurang (under exsposure), berarti cahaya yang masuk mengenai film terlalu sedikit, sehingga gambar yang dihasilkan akan gelap. Pencahayaan yang tepat, berarti cahaya yang masuk mengenai film cukup, sehingga akan menghasilkan gambar yang bagus dan menarik. Pencahayaan lebih (over exsposure), berarti cahaya yang masuk mengenai film terlalu banyak, sehingga gambar yang dihasilkan terlalu terang

7 Kurang, lebih dan pas

8 JENIS CAHAYA Cahaya Alam (Natural Ligh)
Cahaya alam adalah sumber cahaya utama dalam pemotretan luar ruangan. Sumber dari cahaya alam berasal dari matahari, bintang dan benda-benda lain yang mampu memantulkan cahaya, seperti bulan. Cahaya alam bersifat langsung dan tidak langsung. Bersifat langsung, karena cahaya yang dihasilkan datang langsung dari sumbernya tanpa hambatan dan tanpa dipantulkan. Bersifat tidak langsung, karena cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya terkena hambatan dan pantulan sebelum mengenai objek foto. Cahaya Buatan (Artificial Light) Cahaya buatan adalah cahaya yang dibuat untuk menerangi sebuah objek foto, biasanya cahaya buatan lebih banyak dipakai pada saat pengambilan foto di dalam ruangan. Cahaya buatan dapat dihasilkan oleh peralatan tambahan, yaitu lampu kilat, blitz atau flash.


Download ppt "MEMOTRET SUBJEK DENGAN TEKNIK PEMOTRETAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google