Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Interactional Past and Potential

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Interactional Past and Potential"— Transcript presentasi:

1 Interactional Past and Potential
The Social Construction of Place Attachment

2 Salah satu aspek konstruksi makna dalam lingkungan bangunan adalah fenomena place attachment
Yaitu jaringan emosional yang dibentuk oleh seorang individu terhadap sebuah tempat fisik yang sudah diberikan makna melalui interaksi.

3 Place attachment (keterikatan tempat) dipengaruhi oleh dua faktor:
(1). Interaksi masa lampau (2). Interaksi potensial Dalam Metafora dramaturgis mengenai lingkungan bangunan, tempat fisik menjadi stages dalam interaksi sosial Stages dikonstruksi secara fisik maupun sosial

4 Sebuah tempat fisik yang diberikan makna melalui interaksi merupakan sebuah bentuk objek. Seperti yang dikatakan oleh Herbert Blumer “posisi dari interaksionalisme simbolik adalah bahwa dunia-dunia yang ada bagi manusia dan bagi kelompoknya dibentuk dari objek-objek dan bahwa objek-objek ini merupakan produk dari interaksi simbolik (1969:10).

5 Blumer mengatakan bahwa objek-objek ini terdiri dari 3 tipe:
Objek fisik, seperti kursi, pohon atau sepeda, Objek sosial, seperti murid, pendeta, presiden,ibu atau teman, Objek abstrak, seperti prinsip-prinsip moral, doktrin, filosofis, atau ide-ide seperti keadilan, eksploitasi, atau semangat.(1969:10).

6 Untuk mengelaborasi komponen-komponen keterikatan tempat dibahas kasus sebuah kantin Universitas yang dikenal dengan Caffee House(KedaiKopi) yang pindah dari satu tempat ke tempat lain, yang menyebabkan para pegawainya merasakan kehilangan keterikatan tempat dengan tempat asalnya. Isi artikel ini (1). menilai penggunaan istilah ruang, tempat, dan keterikatan tempat dalam sosiologi dan disiplin lainnya, (2) memberikan gambaran singkat tentang sejarah Kedai Kopi dan budaya para pekerja. (3) menyimpulkan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji Kedai Kopi.

7 Studi Tentang Lingkungan Fisik (Bangunan)
Ahli geografi manusia seringkali membedakan istilah space dan place melalui penjelasan seperti berikut: space lebih abstrak daripada place. Apa yang dimulai sebagai space yang tidak berbeda menjadi place ketika kita mengenalinya secara lebih baik dan memberinya nilai (Tuan 1977:6),

8 Sebuah ruang atau space menjadi tempat atau place ketika kita sudah mengenalinya secara lebih baik. Place merupakan bagian dari space yang secara individual atau pun kolektif dikenali secara lebih baik. Tempat-tempat merupakan ruang-ruang yang secara khusus bermakna, kaya akan keterikatan-keterikatan dengan sentiment-sentimen. Sedangkan tempat diartikan oleh para ahli geografi sebagai keterkaitan tempat.

9 Sethalow dan Irwinaltman yang secara eksplisit mendefinsikan kedua istilah tersebut dengan mengatakan: place atau tempat merujuk pada ruang atau space yang telah diberikan makna melalui proses-proses personal, kelompok atau cultural (1992:5)

10 Kasus di Kedai Kopi Kedai kopi merupakan sebuah organisasi penyedia makanan yang dikontrol oleh mahasiswa yang terletak di dalam kampus Universitas WestCoast dibangun pada tahun 1967 oleh para mahasiswa yang ingin menciptakan adanya sosialisasi dan makna yang lebih alternative bagi mahasiswa.

11 KATEGORI SUBCULTURAL PARA PEKERJA DI COFFEE HOUSE:
(1) hippies (vegetarian) yang sadar secara social dan politis dan pekerja “deadhead”, (2) kaum alternative (sebuah istilah yang merujuk pada pekerja kelompok gothic dan grunge), (3) Greeks (15% pekerja yang merupakan anggota perkumpulan wanita dan perkumpulan pria), (4) kaum mainstream (tradisional, pekerja mahasiswa kebanyakan, kadang-kadang merujuk pada pekerja kedai kopi yang tidak nampak kecenderungannya).

12 Pada tahun 1991, kedai kopi pindah dari kampus uni ke lokasi yang baru dibangun memang masih di dalam kampus tetapi sangat berbeda dalam hal lay out fisiknya, atmosperenya dan pemposisiannya

13 Pendekatan penelitian pada pekerja kedai kopi ini menggunakan perspektif teori grounded (siglaser dan strauss 1967) berdasarkan observasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuestioner, observasi participant dan indepth interview.

14 INTERACTIONAL PAST Keterikatan tempat dibangun dari dua proses yang saling berkaitan yaitu, interaksi masa lampau dan interaksi potensial.

15 Pertama sebuah tempat yang khusus menjadi bermakna bagi seorang individu secara khusus dikarenakan kebermaknaan dari aktivitas-aktivitas yang telah terjadi di dalam lingkungan sekitarnya. Yang kemudian menjadi terikat dengan sebuah tempat. Sepanjang waktu proses ini menghasilkan interaksi masa lampau pada sebuah tempat, sebuah sejarah terikat pada pengalaman-pengalaman yang terjadi di dalamnya yang disebut memori. Kedua, pada saat yang sama cirri-ciri khusus dari bentuk lingkungan, hambatan, dan pengaruh-pengaruh aktivitas yang dipersepsi memungkinkan untuk terjadi didalamnya disebut dengan interaksi potensial (ekspektasi).

16 Interaksi masa lampau diciptakan dalam sebuah tempat melalui sebuah proses akumulasi pengalaman yang bergantung pada tingkat kebermaknaan yang akan menghasilkan sebuah tingkat kebermaknaan terhadap keterikatan. Semakin bermakna interaksi-interaksi di sana maka semakin berarti tempat tersebut. Proses ini menjadi jelas dalam hubungan dengan lokasi-lokasi dari kejadian-kejadian yang sangat memorable

17 INTERACTIONAL POTENTIAL
Interactional potential merupakan sisi karakteristik fisik yang spesifik, range dari pengalaman masa lalu yang dirasa memungkinkan dalam memberi pengaruh besar (harapan) di masa depan.

18 Interactional past merupakan landasan bagi interactional potential
Interactional past merupakan landasan bagi interactional potential. Kemajuan sebuah organisasi dengan karakteristik spesifiknya, dapat dilihat dari pola interactional potential –nya terkait dengan sisi masa lalunya. Karakteristik sebuah organisasi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pola interaksi potensialnya.

19 PHYSICAL TRAITS LAYOUT OF SITE ATMOSPHERE POSITIONING

20 TATA LETAK karakteristik fisik yang mempengaruhi potensi interaksional Kedai Kopi lama adalah tata letak tempat itu (pengaturan dan ukuran tempat pelayanan, penyajian dan tempat duduk), sifat yang membentuk potensi untuk tingkat tinggi sosiabilitas diantara para karyawan ketika mereka bekerja atau bergaul.

21 Kedai Kopi baru dengan ukuran dua setengah kali lebih besar daripada yang lama, memiliki nilai penting lebih dari sekedar perbedaan ukuran keseluruhan di antara keduanya, yaitu perubahan dalam tata letak yang berpengaruh pada hubungan di antara mereka. Kedai kopi yang lama terdiri dari satu area pelayanan yang dikenal dengan “out front”, satu dapur, dan dua area tempat duduk, masing-masing memiliki bar salad yang dibuka untuk makan siang pada hari kerja. Para karyawan yang bekerja dalam kedua area tersebut dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain dalam ruangan itu.

22 Sebaliknya, Kedai Kopi yang baru dipisahkan ke dalam empat area penyajian out front secara terpisah, lima area dapur yang terpisah, dan tiga area tempat duduk yang sangat besar. Akibatnya jika pada Kedai Kopi yang lama para karyawan dapat bekerja dalam satu atau dua kelompok besar dalam sebuah ruangan dengan orang karyawan sedangkan pada tempat yang baru, para karyawan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil pada area yang terisolasi dengan hanya 2-10 orang karyawan. Perbedaan ini mengubah pengalaman atau suasana para karyawan secara radikal.

23

24

25 POSISI PINTU MASUK KE SEBUAH TOKO/RESTORAN BERKAITAN DENGAN KEMUDAHAN MEMASUKI TEMPAT TERSEBUT
PENGUNJUNG AKAN MERASA LEBIH NYAMAN MEMASUKI PINTU YANG POSISINYA PAS

26 OLD COFFEE HOUSE WAS LIKE A VODCA GIMLET AND THE NEW COFFEE HOUSE WAS LIKE BEER
DALAM RUANG YANG TERLALU BESAR DAN TERLALU BANYAK ORANG MENJADI “FACELESS” THE NEW COFFEE HOUSE: ITS IMPERSONAL, JUST FOOD, JUST PRODUCT!

27 BANGUNAN YANG DILENGKAPI BAHAN SERBA BAGUS SEPERTI CHROME DAN STAINLESS STEEL, PINTU OTOMATIS MEMBERIKAN MAKNA DAN KESAN TERTENTU.


Download ppt "Interactional Past and Potential"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google