Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengelolaan Perilaku & Motivasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengelolaan Perilaku & Motivasi"— Transcript presentasi:

1 Pengelolaan Perilaku & Motivasi
IK104 Pengantar Manajemen & Organisasi Pertemuan #13

2 Kemampuan akhir yang diharapkan
Anda dapat menjelaskan aspek-aspek kepemimpinan dalam organisasi modern yang melibatkan komunikasi, perilaku, dan motivasi.

3 Topik bahasan Fokus dan tujuan perilaku organisasi Sikap dan kinerja
Personalitas, persepsi, dan pembelajaran Motivasi dan teori motivasi Isu-isu perilaku organisasi dan motivasi

4 A key to success in management and in your career is knowing who you are and how you interact with others.

5 Introversion vs Extroversion
Introversion vs Extroversion. Apakah Anda diam dan malu di situasi yang baru? Atau bersosialisasi dan percaya diri? Thinking vs Feeling. Dalam membuat keputusan apakah Anda menekankan pada alasan dan logika? Atau pada nilai kemanusiaan, emosi, dan keyakinan?

6 Internal Control vs External Control
Internal Control vs External Control. Apakah Anda percaya Anda sendirilah penguasa takdir Anda? Atau apa yang terjadi dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan atau kebetulan? Organized vs Disorganized. Apakah Anda berhati-hati, bertanggung jawab, dan konsisten? Atau mudah terganggu, plin-plan, dan sulit memenuhi deadline komitmen?

7 Open to Change vs Comfortable with the Familiar.
Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman diri: Cari feedback dari orang yang Anda percayai. Bercermin dari pengalaman, situasi, dan tindakan untuk memahaminya lebih baik dan mengambil hikmah pelajaran darinya. Membuat journal atau diary.

8 Fokus dan tujuan perilaku organisasi

9 MANAJER memerlukan skill manusia yang baik
MANAJER memerlukan skill manusia yang baik. Hal ini berkaitan dengan masalah perilaku (behavior) —yaitu tindakan yang dilakukan oleh manusia. Perilaku organisasi (organizational behavior) adalah ilmu yang mempelajari tindakan manusia di saat bekerja.

10 Satu tantangan dalam memahami perilaku organisasi (PO) adalah mencoba untuk mengatasi masalah yang tidak jelas. Seperti gunung es, PO memiliki sedikit bagian yang terlihat dan yang tidak nampak jauh lebih besar.

11 PO berfokus pada 3 area utama:
Perilaku individu. Sebagian besar dipengaruhi psikologi seseorang, seperti sikap, kepribadian, persepsi, pembelajaran, dan motivasi. Perilaku kelompok, meliputi norma, peran, pembangunan tim, kepemimpinan, dan konflik. Pengetahuan mengenai kelompok berasal dari sosiologi dan psikologi sosial. Aspek organisasi seperti struktur, budaya, dan kebijakan sumberdaya manusia.

12 Tujuan dari PO adalah untuk menjelaskan, memperkirakan, dan mempengaruhi perilaku. MANAJER harus dapat: Menjelaskan mengapa karyawan melakukan perilaku tertentu dibanding yang lainnya, Memperkirakan bagaimana karyawan akan merespon tindakan dan keputusan yang berbeda, Mempengaruhi bagaimana karyawan bertindak.

13 6 perilaku penting karyawan yang teridentifikasi adalah:
Produktifitas karyawan, Absensi, Perputaran karyawan (turnover), Organizational citizenship behavior (OCB), Kepuasan kerja, Penyimpangan perilaku di tempat kerja.

14 Produktifitas dikaitkan dengan pengukuran kinerja dari sisi efisiensi dan efektifitas. Absensi adalah kegagalan untuk hadir bekerja. Turnover adalah pengunduran permanen secara sukarela atau paksa dari organisasi. OCB adalah perilaku tambahan yang tidak menjadi bagian dari kebutuhan kerja formal karyawan, namun mendukung fungsi organisasi secara efektif. Kepuasan kerja mengacu pada sikap umum karyawan terhadap pekerjaannya. Penyimpangan perilaku adalah perilaku karyawan yang disengaja dan berpotensi merusak organisasi maupun individu.

15 Sikap dan kinerja

16 Sebuah sikap dibentuk oleh 3 komponen:
Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif —disukai atau tidak— yang berkaitan dengan obyek, orang, atau kejadian. Hal tersebut merefleksikan/mencerminkan apa yang dirasakan seorang individu mengenai sesuatu. Sebuah sikap dibentuk oleh 3 komponen: cognition, affect, behavior.

17 Komponen cognitive dari sikap mengacu pada keyakinan, opini, pengetahuan (knowledge), atau informasi yang dimiliki oleh seseorang. Komponen affective adalah bagian emosional atau perasaan dari sikap. Komponen behavioral mengacu pada keinginan (intention) untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

18 3 sikap yang paling dikenal adalah:
Umumnya, MANAJER tidak tertarik pada setiap sikap yang dimiliki oleh karyawan. Namun secara khusus MANAJER tertarik pada sikap yang berhubungan dengan pekerjaan. 3 sikap yang paling dikenal adalah: Kepuasan kerja (job satisfaction), Keterlibatan kerja (job involvement), Komitmen organisasi (organizational commitment). Konsep lainnya yang juga menarik perhatian adalah keterhubungan karyawan (employee engagement).

19 1# job satisfaction Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya. Sebaliknya orang yang tidak puas akan memiliki sikap yang negatif. Hal yang perlu diperhatikan: Seberapa puaskah karyawan? Kepuasan dan produktifitas Kepuasan dan absensi Kepuasan dan turnover Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan Kepuasan kerja dan OCB Kepuasan kerja dan penyimpangan perilaku di tempat kerja

20 2# job involvement Keterlibatan kerja adalah derajad dimana seorang karyawan memahami pekerjaannya, aktif terlibat didalamnya, dan memikirkan bahwa kinerjanya adalah penting untuk dirinya. Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi sangat memahami dan sangat perhatian dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Sikap positif ini membuat mereka dapat berkontribusi secara positif dalam pekerjaan mereka.

21 3# organizational commitment
Komitmen organisasi adalah derajad dimana seorang karyawan memahami organisasi dan tujuannya, serta berharap untuk menjaga keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi juga dapat mengurangi tingkat absensi dan turnover. Persepsi dukungan organisasi —keyakinan umum karyawan bahwa organisasi menghargai kontribusi dan memperhatikan kesejahteraan mereka — menunjukkan bahwa komitmen organisasi terhadap karyawan dapat saling menguntungkan. Tingkat persepsi dukungan organisasi yang tinggi dapat meningkatkan kepuasan kerja dan turnover yang rendah.

22 Employee Engagement MANAJER ingin karyawannya terhubung pada, puas dengan, dan antusias terhadap pekerjaan mereka. Konsep ini dikenal sebagai keterhubungan karyawan (employee engagement). Karyawan yang keterhubungannya tinggi sangat semangat dan terhubung erat dengan pekerjaannya. Karyawan dengan keterhubungan rendah biasanya “checked out” dan tidak perduli dengan pekerjaannya.

23 Personalitas, persepsi, dan pembelajaran

24 Personalitas - Kepribadian
Kepribadian adalah kombinasi unik dari pola emosional, pemikiran, dan perilaku yang mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian seringkali dideskripsikan dalam bentuk karakteristik terukur yang diperlihatkan oleh seseorang. Kepribadian menarik untuk diperhatikan karena, seperti halnya sikap, dapat mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang bertindak seperti yang dilakukannya.

25 Pendekatan yang paling terkenal adalah Myers Briggs Type Indicator (MBTI).
Seorang individu diklasifikasikan sebagai memperlihatkan preferensi dalam 4 kategori: extraversion atau introversion (E atau I), sensing atau intuition (S atau N), thinking atau feeling (T atau F), judging atau perceiving (J atau P).

26 Persepsi Persepsi adalah sebuah proses dimana seseorang memberikan arti/makna kepada lingkungannya dengan mengelola dan menginterpretasikan impresi berdasarkan sensornya. Penelitian terhadap persepsi secara konsisten memperlihatkan bahwa seorang individu dapat melihat pada hal yang sama namun memiliki persepsi yang berbeda.

27 Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi:
Pada orang yang melakukan persepsi (perceiver)-> karakteristik personal seperti sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman, atau harapan. Pada target yang sedang dipersepsikan, Pada situasi dimana persepsi terjadi -> waktu, lokasi, cahaya, panas, warna, dan faktor2 situasional lainnya.

28

29 Learning - pembelajaran
Definisi pembelajaran adalah setiap perubahan yang relatif permanen dalam hal perilaku yang terjadi sebagai hasil dar pengalaman. 2 teori pembelajaran membantu memahami bagaimana dan mengapa perilaku individu dapat muncul: Operant conditioning menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya. Teori social learning mengatakan bahwa orang dapat belajar melalui observasi dan pengalaman langsung.

30 Motivasi dan teori motivasi

31 A key to success in management and in your career is knowing what motivates YOU.

32 Motivasi Motivasi mengacu pada proses dimana usaha seseorang ditimbulkan, diarahkan, dan dipertahankan menuju pada pencapaian sebuah tujuan. Definisi ini memiliki 3 elemen kunci: energi, arah, keteguhan.

33 Elemen energi adalah ukuran intensitas, kekuatan, dan semangat
Elemen energi adalah ukuran intensitas, kekuatan, dan semangat. Seseorang yang termotivasi akan memberikan seluruh usaha dan bekerja dengan keras. Usaha yang diarahkan menuju dan konsisten dengan tujuan organisasi adalah usaha yang diinginkan dari seorang karyawan. MANAJER menginginkan karyawan yang teguh memberikan usahanya untuk mencapai tujuan.

34 Teori motivasi Teori motivasi yang (mungkin) paling dikenal adalah teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow. Maslow adalah psikolog yang mengusulkan bahwa di dalam setiap orang terdapat hirarki 5 kebutuhan manusia: Kebutuhan dasar (physiological), Keamanan (safety), Sosial (social), Pengakuan (esteem), Aktualisasi diri (self-actualization).

35 Kebutuhan dasar: seseorang perlu makan, minum, tempat tinggal, dan kebutuhanfisik lainnya.
Kebutuhan keamanan: seseorang perlu keamanan dan perlindungan dari masalah fisikal dan emosional sebagai jaminan bahwa kebutuhan fisik dapat selalu terpenuhi. Kebutuhan sosial: seseorang perlu akan perhatian, penerimaan, dan persahabatan. Kebutuhan pengakuan: seseorang perlu pengakuan internal, otonomi, dan pencapaian; serta pengakuan eksternal seperti status, rekognisi, dan penghargaan. Aktualisasi diri: seseorang perlu untuk tumbuh, mencapai potensinya, dan memenuhi diri; dorongan untuk menjadi apa yang mampu dicapainya.

36

37 Isu-isu perilaku organisasi dan motivasi

38 Mengelola perbedaan generasi:
Karyawan dari gen Y memiliki banyak hal seperti pengetahuan, semangat, dan kemampuan kepada organisasi. MANAJER harus mengakui dan memahami perilaku kelompok ini agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung efisiensi dan efektifitas tanpa konflik yang berarti. Mengelola perilaku negatif di tempat kerja Berpura-pura atau mengabaikan bahwa perilaku negatif tidak terjadi justru dapat menyebabkan karyawan bingung mengenai perilaku apa yang diperbolehkan.

39 Tantangan motivasi di lingkungan ekonomi
MANAJER menyadari bahwa dalam ekonomi yang tak tentu mereka harus kreatif untuk menjaga usaha karyawan tetap semangat, terarah, dan terjaga untuk mencapai tujuan. Mengelola tantangan motivasi lintas budaya MANAJER tidak dapat begitu saja mengasumsikan program motivasi yang berjalan di suatu daerah bisa berjalan juga di daerah lainnya.

40 Diskusi & penutup


Download ppt "Pengelolaan Perilaku & Motivasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google