Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehInge Yulia Budiono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Kelompok 5b Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab
2
ANTAGONIS RESEPTOR 5-HT3
Ondansetron (Zofran) FDA-Obat Kehamilan Kategori B Dosis : 4 mg secara oral setiap 8 jam, sesuai kebutuhan, atau diberikan secara IV dengan injeksi bolus setiap 8 jam, sesuai kebutuhan. Dosis meningkat hanya jika diperlukan, dan terbatas pada ≤16 mg / dosis
3
Farmakokinetik Pada pemberian oral diabsorbsi eliminasi dengan cepat dari tubuh Metabolisme obat ini terutama secara hidroksilasi dan konjugasi dengan glukoronida atau sulfat di hati Efek ondansetron terhadap kardiovaskuler sampai batas 3 mg/kgBB masih aman, pada wanita lebih lambat dan bioavailabilitasnya 60%, ikatan dengan protein 70-76%, metabolisme di hepar, diekskresi melalui ginjal selama 3,5-5,5 jam. Mula kerja <30 menit, lama aksi 6-12 jam
4
Farmakodinamik a)Blokade sentral pada area postrema (CTZ) dan nukleus traktus solitarius melalui kompetitif selektif di reseptor 5-HT 3 b) Memblok reseptor perifer pada ujung saraf vagus yaitu dengan menghambat ikatan serotonin dengan reseptor pada ujung saraf vagus Efek samping : Keluhan yang umum ditemukan konstipasi. Gejala lain dapat berupa sakit kepala, flushing, mengantuk, gangguan saluran cerna, nyeri dada, dan sulit bernapas
5
ANTAGONIS RESEPTOR DOPAMIN
Metoklopramid FDA : Obat kehamilan kategori A Dosis :10 mg secara oral/IV/IM atau (idealnya 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur) setiap 6-8 jam umumnya diresepkan untuk mual dan muntah yang berhubungan dengan kehamilan.
6
1. Farmakokinetik a). Absorbsi : Diabsorbsi cepat dengan konsentrasi plasma maksimum, dimetabolisme dihati b). Distribusi : Dapat melewati placenta, dengan konsentrasi tinggi pada air susu ibu. Berikatan secara lemah dengan protein plasma 13-30% (terutama albumin) c). Eliminasi : waktu paruh eliminasi 5 menit
7
2). Farmakodinamik a). Efek gastrointestinal :
Meningkatkan tonus dan amplitudo kontraksi lambung terutama bagian antral, merelaksasi sfingter pilorus dan bulbus duodenum, dan meningkatkan peristaltik duodenum dan yeyunum percepatan pengosongan lambung dan transit intestinal.
8
b). Efek antiemetik : - Secara sentral : mempertinggi ambang rangsang muntah di Chemoreceptor Trigger Zone(CTZ) - Secara perifer : menurunkan kepekaan saraf visceral yang menghantarkan impuls afferent dari saluran cerna ke pusat muntah
9
c). Efek pada sistem saraf pusat Memiliki efek anti mual dan efek sedasi. Efek anti mual karena kemampuannya pada sistem saraf pusat memblok reseptor-reseptor dopamine terutama reseptor D-2, pada chemoreseptor trigger zone (CTZ)
10
Efek samping : Efek samping umumnya ringan dan sangat jarang, meliputi: mengantuk, disporia,agitasi/gelisah, distonia, oedem periorbita. Efek samping utama pada kardiovaskular: hipertensi, hipotensi, aritmia Pada SSP : mengantuk, reaksi ekstra piramida akatisia, insomnia, ansietas. Pada gastrointestinal : mual dan diare. Lain-lain : galaktore, ginekomastia, hipoglikemia
11
2. Fenotiazin (proklorperazin dan prometazin)
reseptor H1 memblokir agen, merupakan antagonis dopamin yang lemah. Efek samping utama dari fenotiazin adalah sedasi - Proklorperazin dan klorpromazin (Obat kehamilan kategori C) Dosis : 5-10 mg secara oral, IV, atau IM setiap 6 jam atau 25 mg/rektum 2x/hari, sesuai kebutuhan.
12
Prometazin (Obat kehamilan kategori C)
Menghambat muntah dengan cara memblok reseptor D2 di CTZ dan otak, prometiazin juga memiliki efek antikolinergik dengan menghambat kerja asetilkolin Dosis : 12,5-25 mg secara oral, per rektum, atau intramuskular setiap 4 jam. Oral atau rektal lebih disukai. Efek samping : Sedasi dan Gangguan ektra piramidal
13
3. Domperidone Efek samping : minimal, di anjurkan karena tidak dapat melewati blood brain barrier Tidak menyebabkan gejala SSP/ekstra piramida
14
4. Droperidol Antagonis dopamin terbaru digunakan untuk mengobati NVP berat dan / atau HG Efek samping : Risiko kecil dari ibu mengembangkan sindrom QT dan / torsade de pointes yang berkepanjangan Aritmia fatal.
15
ANTIHISTAMIN Antihistamin menghambat reseptor H1 pada reseptor perifer, dan menekan stimulasi vestibular yang dipengaruhi oleh gerakan Diphenhydramine (Benadryl) dan Doxylamine Efek samping termasuk sedasi, mulut kering, ringan, mengantuk dan sembelit. Dosis : mg PO/IM/IV tiap 4-6 jam
16
ANTIKOLINERGIK Bendectin
Bendectin, kombinasi dicyclomine, doxylamine suksinat, dan pyridoxine hidroklorida - Dosis : 40 mg pyridoxine dengan 40 mg/hari doxylamine untuk mengobati ringan-sedang NVP
17
VITAMIN B6 Pyridoxine (vitamin B6) Merupakan B-kompleks vitamin yang larut dalam air yang merupakan koenzim yang diperlukan dalam metabolisme lipid, karbohidrat, dan asam amino. Berguna untuk mengurangi keparahan mual dan mungkin memiliki efek ringan pada muntah. Terapi tunggal dengan dosis mg tablet 3/hari
18
TERAPI TAMBAHAN Di berikan ketika seorang wanita dirawat di rumah sakit dengan HG. ACOG merekomendasikan bahwa obat ini tidak dapat digunakan sebelum kehamilan 10 minggu Obat ini dapat memngurangi gejala dalam jangka pendek tapi khasiat untuk penggunaan jangka panjang kurang baik.
19
CAIRAN INTRAVENA Cairan IV merupakan pengobatan penting bagi wanita yang mengalami dehidrasi, beberapa penelitian mengatakan wanita mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa hari setelah menerima cairan IV.
21
KESIMPULAN Antiemetik pada ibu hamil dengan keamanan dan berbagai tingkat efektivitas yaitu antihistamin, ondansetron, fenotiazin, metoclopramide, vitamin B6 dan kortikosteroid.
22
THANK FOR YOU ATTENTION
Referensi : 1. Medscape 2. Jurnal : - Treatment of nausea and vomiting in pregnancy 2007 - Maged M. C, 2014 Physiologic and pharmacokinetic changes in pregnancy
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.