Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PROFESIONALISME & KODE ETIK
Oleh : Nurhazana, SE, M.Sc. Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis
2
PENGERTIAN PROFESI Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu Istilah profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai.
3
Profesi, Profesional, Profesionalisme (1)
Pekerjaan dan profesi Profesi berasal dari kata latin profess, professus, profesio, sederhananya berarti “declare publicity” “pengakuan” atau “pernyataan” dimuka umum. Namun penggunaannya dikaitkan dengan janji religius atau sumpah (suatu pengakuan atau pernyataan yang dilakukan di hadapan orang banyak dan melibatkan Tuhan sebagai saksi. Ada komitmen moral yang terkandung di dalamnya.
4
Profesi, Profesional, Profesionalisme (2)
Adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, dan teknik. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki.
5
Menurut Mochtar Buchori
Konsep profesi mengandung 2 dimensi, yaitu: Dimensi sifat kegiatan Pada dimensi ini dibedakan pada “kegiatan –kegiatan untuk mencari nafkah” dari “kegiatan-kegiatan untuk kesenangan semata-mata”. Yang pertama disebut pekerjaan (occupation, okupasi), sedangkan yang kedua disebut hobi atau kegemaran. Dimensi tingkat kemahiran dalam melaksanakan kegiatan Pada dimensi kedua dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu (1) kegiatan yang dilaksanakan dengan tingkat kemahiran yang sangat tinggi; (2) kegiatan yang dilaksanakan dengan tingkat kemahiran sedang; dan (3) kegiatan yang dilaksanakan tanpa kemahiran sama sekali.
6
Karier dan Profesi Karir atau career diambil dari kata latin, yaitu carrus yang juga merupakan asal kata car atau mobil. Berarti “a road or racetrack for vehicles”. Sebuah pekerjaan yang tidak mungkin “bergerak maju” atau tidak punya prosepek untuk maju hanyalah okupasi dan bukan karir.
7
Ciri - Ciri Profesi Adanya pengetahuan /keahlian khusus
Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi Mengabdi pada kepentingan masyarakat Ada ijin khusus untuk menjalankan suatu profesi Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.
8
Brandeis memberi ciri profesi sbb:
Pekerjaan yang pada awalnya memerrlukan pelatihan sifatnya harus intelektual, yang menyangkut pengetahuan dan sampao tahap tertentu kesarjanaan, yang berbeda dari sekedar keahlian, sebagaimana terbedakan dari kecakapan semata;pekerjaan itu dikerjakan sebgian besar untuk orang lain, dan bukan hanya demi diri sendiri saja, dan imbalan uang tidakditerima sebagai ukuran keberhasilan.
9
Mekanisme Profesi Suatu profesi biasanya mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasukinya; Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual dan keterampilan yang signifikan; Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
10
Nilai Tambah Profesi Prinsip Etika Profesi
Adanya proses lisensi atau sertifikasi; Adanya organisasi; Adanya otonomi dalam pekerjaannya. Prinsip Etika Profesi Kejujuran Tanggung Jawab Keadilan Otonomi
11
Peran Etika Dalam Profesi
Kelompok profesi diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama Salah satu golongan masyarakat yang memiliki nilai-nilai sebagai landasan dalam pergaulan,baik dengan masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional Sorotan masyarakat semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian anggota profesi tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama.
12
Rambu – Rambu Profesi Melibatkan kegiatan intelektual
Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus Memerlukan persiapan profesional yang dalam dan bukan sekedar latihan Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan Menjanjikan karir hidup dan keanggotan yang permanen Mementingkan layanan di atas kepentingan pribadi Mempunyai organisasi profesi yang kuat dan terjalin erat Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
13
Pengertian Profesional
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Profesional adalah orang yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi- kompetensi tertentu yang mendasari kinerja.
14
Tiga Watak Kerja Profesional
Beritikad untuk mewujudkan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti tidak mementingkan imbalan/upah Dilandasi kemahiran teknis berkualitas tinggi yang dicapai melalui pendidikan/pelatihan khusus Diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral tunduk pada kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama dalam organisasi profesi.
15
Kaitan Profesi Dan Profesional
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan utama (purna waktu) Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam Profesional: Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu Hiduo dari pekerjaannya tersebut Ada rasa bangga dan percaya diri akan pekerjaan yang dilakukannya
16
Pengertian Profesionalisme
Profesional adalah suatu paham yang mencitrakan dilakukannya kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan (profesi) dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan/masalah. Profesional merupajan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.
17
Beberapa Ciri Profesionalisme
Mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita dituntut untuk selalu meningkatkan mutu Menuntut kesungguhan dan ketelitian yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tindak mudah putus asa dan puas sampai hasil tercapai Menuntu integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup yang tidak halal. Memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektifitas kerja yang tinggi.
18
Enam Karakteristik Profesional
Ethical (Etis) Altruistic (mementingkan orang lain) Responsible (bertanggung jawab) Theoretical (Teoritis) Commited (memiliki komitmen) Intellectual (cedik/pandai)
19
Ethical (Etis) Selalu jujur pada orang lain dan dalam berbagai situasi
Mengedepankan perilaku luhur dan adil Mengedepankan kebenaran dari pada kebohongan Senantiasa menjaga rahasia pekerjaan Berorientasi pada logika dan nurani dalam memutuskan dll
20
Altruistic (mementingkan orang lain)
Tidak mementingkan diri sendiri Mencurahkan perhatian pada kepentingan orang lain Menunjukkan rasa hormat (respect) pada orang lain Membangun pemikiran dan sikap positif kepada orang lain Senantiasa siap membantu/menolong orang yang membutuhkan dll
21
Responsible (bertanggung jawab)
Menepati janji dalam berbagai hal/kegiatan Bekerja dengan loyalitas dan akuntabilitas tinggi Berpikir sebelum bereaksi, berbicara berdasarkan data/fakta Hati-hati dalam mengambil keputusan Mengambil alih kesalahan bawahan (tidak mencari kambing hitam) Senantiasa melakukan evaluasi atas kinerjanya dll
22
Theoretical (Teoritis)
Berpikir kritis dan dinamis Berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi Menunjukkan apresiasi pada kegiatan riset dan pengembangan teori Mempresentasikan dasar teori (acuan) dari ide dan aksi/realisasi Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dll
23
Commited (memiliki komitmen)
Selalu siap menjalankan tugas/kewajiban Patuh pada peraturan dan perundangan yang berlaku dan telah disepakati bersama Menjadi anggota dan berpartisipasi dalam organisasi profesi Senantiasa meningkatkan keahlian dan kemampuan diri dalam pekerjaan Menjaga harkat martabat dan nama baik keprofesian di masyarakat dll
24
Intellectual (cedik/pandai)
Membaca karya ilmiah Mengikuti perkembangan iptek yang terkait Menambah wawasan keprofesian secara umum dan khusus Berinteraksi dengan kolega untuk bertukat informasi dan perspektif baru Bartisipasi dalam konferensi Mengikuti pelatihan secara periodik Pengembangan diri secara konsisten Meningkatkan performansi diri sendiri
25
Daryl Koehn. Landasan Etika Profesi. Cetakan ke 6 Tahun 2009
Daryl Koehn. Landasan Etika Profesi. Cetakan ke 6 Tahun Penerbit Kanisius. Yogyakarta Anfrias Harefa. Membangkitkan etos profesionalisme Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
26
KODE ETIK PROFESI DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI
27
KODE ETIK PROFESI DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI
Sub Pokok Bahasan : Cabang-cabang ilmu Teknik Sipil Sikap terhadap pekerjaan Sikap terhadap lingkungan kerja Sikap terhadap atasan Sikap terhadap mitra kerja Sikap terhadap bawahan Fungsi / kegunaan etika Unsur – unsur etika Alasan setiap profesi harus mempunyai kode etik
28
A. CABANG ILMU TEKNIK SIPIL
Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, didalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota.
29
Cabang ilmu teknik sipil
Struktural Geoteknik Manajemen konstruksi Hidro dan Lingkungan Transportasi Informatika Teknik Sipil
30
1. Struktural Yaitu cabang yang mempelajari masalah struktural materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca, dll. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut.
31
2. Geoteknik Yaitu Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
32
3. Manajemen Konstruksi 4. Hidro dan Lingkungan
Yaitu Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu. 4. Hidro dan Lingkungan Yaitu Cabang yang mempelajari air dan lingkungan alam, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai, dsb). Hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air, dsb), dan bangunan air seperti pelabuhan, dam, irigasi, bendungan, dll.
33
6. Informatika Teknik Sipil
5. Transportasi Yaitu cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya. 6. Informatika Teknik Sipil Yaitu cabang baru yang mempelajari penerapan komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek pembangunan atau penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan struktur bangunan, pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, dll.
34
Keluasan cabang dari ilmu teknik sipil membuatnya sangat fleksibel dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: Perancangan atau pelaksana pembangunan/pemeliharaan, prasarana jalan, jembatan, gedung, terowongan, minimalisasi kerugian gempa, lalu lintas, dll. Perlindungan Lingkungan, penyediaan air bersih, dll. Konsep finansial dari proyek, manajemen proyek, dsb.
35
B. SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Berikut ini adalah sikap/etika yang harus dimiliki seseorang dalam menggeluti suatu profesi (khususnya teknik sipil). Setiap pekerjaan harus dilakukan oleh pekerja yang mempunyai kompetensi yang cocok dan diakui secara legal berdasarkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga atau instansi yang berwenang memberikan sertifikasi. Bekerja secara profesional berarti bekerja sesuai dengan sistem, prosedur, dan standar kerja yang benar dan cocok untuk memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh pemberi kerja.
36
C. SIKAP TERHADAP LINGKUNGAN KERJA
Yaitu: Mematuhi seluruh peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diatur oleh safety officer ditempat kerja atau berdasarkan standar kerja yang berlaku di nasional dan/atau internasional. Memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan kerja berdasarkan standar yang berlaku di nasional dan/atau internasional.
37
D. SIKAP TERHADAP ATASAN
Terdiri atas beberapa hal, yaitu: Sikap sedia menerima tugas dan wewenang untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Melakukan komunikasi yang benar untuk melancarkan pelaksanaan pekerjaan. Melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala (laporan harian, mingguan, bulanan, dll) Melaporkan segala pekerjaan yang tidak sesuai, yang didukung dengan adanya data-data yang faktual di lapangan.
38
E. SIKAP TERHADAP MITRA KERJA
Terdiri dari: Memupuk kesadaran mencegah terjadinya potensi konflik kepentingan di dalam kerja Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan mitra kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dan diselesaikan sesuai rencana dan prosedur.
39
F. SIKAP TERHADAP BAWAHAN
Terdiri dari: Mengoptimalkan potensi bawahan Memberi delegasi tugas dan tanggung jawab Memberi dorongan atau motivasi agar bawahan dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya secara benar dan bertanggung jawab. Terbuka terhadap usulan-usulan dari bawahan guna meningkatkan kinerja dan kualitas dalam pekerjaan Mencegah terjadinya potensi konflik dan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di bawahan.
40
F. FUNGSI / KEGUNAAN ETIKA
Untuk mencapai dan menemukan pendirian yang teguh dalam pergolakan dan pergulatan pandangan moral yang berbeda-beda Pemahaman etika yang mantap akan cepat membantu kita dalam menemukan reorientasi agar dapat membedakan hal-hal yang hakiki dan hal-hal yang boleh berubah sesuai waktu. Dalam perubahan jaman yang serba cepat, etika akan memberikan bekal kepada kita untuk menghadapi semua itu dengan membentuk pendirian sendiri. Etika dapat meningkatkan kadar iman dan kepercayaan.
41
H. UNSUR-UNSUR ETIKA Kumpulan nilai, moral dan akhlak
Ukuran baik dan buruk Adanya hak dan kewajiban Dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.
42
I. ALASAN SETIAP PROFESI HARUS MEMPUNYAI KODE ETIK
Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok yang berguna untuk kepercayaan masyarakat akan suatu profesi. Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan perilaku, manakala menjadi fungsi dari nurani.
43
Setiap Profesi Harus Mempunyai KODE ETIK karena:
Terkandung hakikat untuk mengembangkan pendalaman bidang profesinya dan mengembangkan makna serta pengabdian kepada masyarakat. Tanpa kode etik, pengembangan-pengembangan tersebut tidak akan terarah dan tidak terkoordinirkan dengan baik. Kode etik merupakan aturan-aturan yang diendapkan dari cita-cita dan kegiatan untuk mewujudkan cita yang luhur. Perumusan kode etik harus terarah pada standar perilaku yang terbaik dan idealisme yang tinggi.
44
Kode Etik yang Baik: Mengangkat kedudukan profesi dalam pandangan masyarakat. Mendorong semangat para profesi agar lebih bertanggung jawab. Mengembangkan dan memelihara dukungan dan kerjasama dari teman-teman seprofesi dan anggota masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan profesi. Menciptakan kebersamaan internal profesi untuk menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
45
Terima Kasih Etika Dunia Kerja
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.