Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Hardja Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KULIAH V
3
PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
Tujuan Pembelajaran: Memahami hakekat eksposur pengendalian Membahas konsep proses pengendalian internal Mengidentifikasi pengendalian proses aplikasi dan pengendalian umum Membahas asumsi perilaku yang melekat dalam praktik pengendalian internal tradisional Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis sistem pengendalian internal
4
Pengendalian dan Eksposur
Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap risiko. Eksposur mencakup potensi dampak keuangan akibat suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Istilah risiko sama dengan probabilitas terjadinya suatu kejadian. eksposur adalah risiko dikalikan konsekuensi keuangan atas risiko tersebut. Eksposur terjadi bukan karena kurang pengendalian. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak dapat mempengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
5
EKSPOSURE PENDAPATAN YANG CACAT BIAYA RUGI TERLALU KEHILANGAN TINGGI
AKTIVA EKSPOSURE INTERUPSI BISNIS SANKSI HUKUM TIDAK MAMPU BERSAING AKUNTANSI TIDAK AKURAT PENCURIAN & KECURANGAN
6
Biaya Terlalu Tinggi Biaya yang terlalu tinggi mengurangi laba. Harga pembelian barang terlalu tinggi. Cek dibayarkan kepada karyawan yang tidak efektif dan efisien. Cost/unit produksi terlalu tinggi Pendapatan Menurun Pendapatan yang menurun mengurangi laba. Piutang tak tertagih dari penjualan kredit melebihi yang seharusnya. Penjualan dikirim ke pelanggan tapi tidak tercatat, sehingga tidak tertagih. Kerugian Kehilangan Aktiva Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan atau bencana alam. Kehilangan aktiva dapat terjadi tanpa disengaja. Karyawan termasuk manajemen, bisa tanpa sengaja salah mengelola atau merusak kas, bahan baku atau peralatan.
7
Akuntansi Tidak Akurat
Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat mengandung kesalahan, tidak tepat, atau berbeda dari yang diharapkan. Kesalahan dapat mencakup: kesalahan penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan transaksi, dan kesalahan pengklasifikasian transaksi. Interupsi Bisnis Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu operasi, penghentian permanen atas suatu operasi bisnis, atau penutupan suatu usaha. Interupsi bisnis terjadi karena akibat ketidakmampuan menghadapi kegiatan operasi yang jelek, tindakan kekerasan fisik, atau bencana alam
8
Sangsi Hukum Sangsi hukum mencakup denda yang dikenakan oleh pengadilan atau badan hukum lainnya yang memiliki wewenang atas organisasi dan operasi perusahaan. Ketidakmampuan untuk bersaing Kekalahan bersaing merupakan ketidakmampuan suatu organisasi untuk bertahan di pasar atau industri. Kecurangan dan Pencurian Kecurangan (fraud) merupakan kesengajaan untuk memutarbalikkan kebenaran dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk menyerahkan sesuatu. Pencurian (Embezzlement) terjadi jika aktiva secara curang dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. EKSPOSURE YANG LAIN BISA TERJADI SEBAGAI DAMPAK DARI KECURANGAN DAN PENCURIAN
9
KECURANGAN DAN KEJAHATAN KERAH PUTIH
Kejahatan kerah putih adalah serangkaian aktivitas tidak sah yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya. Tiga bentuk kejahatan kerah putih, yaitu: Pencurian oleh karyawan, penggelapan oleh karyawan untuk kepentingan pribadi Pencurian oleh karyawan luar, penggelapan aktiva oleh karyawan melalui kolusi dengan pihak luar untuk kepentingan pribadi. Penggelapan manajemen, penggelapan aktiva atau penyajian yang salah dilakukan manajemen
10
KECURANGAN DAN KEJAHATAN KERAH PUTIH
Kejahatan kerah putih dapat berdampak pada laporan keuangan yang menyesatkan. Laporan keuangan yang menyesatkan adalah tindakan sengaja atau tidak disengaja, sebagai akibat niat atau kekhilapan, yang berakibat menimbulkan kesalahan yang material pada laporan keuangan. Kejahatan korporat merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan perusahaan atau organisasi dibandingkan kepada individu yang melakukan. Yang menarik dari kejahatan kerah putih adalah seringkali dalam kejahatan ini tidak ada pihak yang merasa menjadi korban.
11
Akuntansi Forensik Akuntansi forensik berkaitan dengan pencegahan dan pendeteksian kecurangan dan kejahatan kerah putih. Akuntansi forensik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas seseorang yang bertugas mencegah dan mendeteksi kecurangan. Istilah lain: Fraud examiner, fraud auditor, loss prevention professional.
12
Pemrosesan Komputer dan Eksposur
Pemrosesan data secara mekanis, penyimpanan data secara mekanis, dan kompleksitas pemrosesan merupakan aspek pemrosesan komputer yang dapat meningkatkan risiko atau potensi kerugian akibat eksposur yang dihadapi organisasi, tidak peduli apakah pemrosesan komputer digunakan di perusahaan atau tidak. Pemrosesan terpusat, penyimpanan data terpusat dan aktiva pemrosesan data merupakan aspek yang memicu lahirnya eksposur
13
Aktiva Pemrosesan Data
Aktiva pemrosesan data (komputer main frame yang harganya mahal) harus dilindungi seperti aktiva lain dalam perusahaan. Akses terbatas kepada aktiva menjadi pertimbangan utama. Cara untuk membatasi akses ke lokasi komputer, misalnya password, pintu yang terkunci dengan program tertentu, penjaga keamanan, dan monitor televisi.
14
Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi
Siklus pendapatan: terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan penagihan atas pembayaran yang terkait dengan distribusi barang dan jasa tersebut. Siklus pengeluaran: terkait dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban terkait dengan akuisisi tersebut. Siklus produksi: terkait dengan transformasi bahan baku menjadi barang dan jasa. Siklus keuangan: terkait dengan akuisisi dan pengelolaan dana dan modal, termasuk kas.
15
Tujuan Pengendalian Siklus pendapatan
Pelanggan harus diotorisasi sesuai kriteria yang ditetapkan manajemen. Harga dan termin barang dan jasa yang dijual harus diotorisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajamen. Semua pengiriman barang dan jasa harus diikuti dengan penagihan ke pelanggan Tagihan ke pelanggan harus akurat dan dengan cepat diklasifikasikan, diringkas dan dilaporkan.
16
Tujuan Pengendalian Siklus Pengeluaran
Vendor harus diotorisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajemen. Karyawan yang direkrut harus sesuai dengan kriteria manajemen Akses terhadap catatan personalia, catatan penggajian, dan catatan potongan gaji hanya diberikan pada pihak tertentu sesuai dengan kriteria manajemen. Tarif kompensasi dan potongan gaji harus diotorisasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajemen. Jumlah terutang ke vendor harus akurat dan harus segera dikelompokkan, diringkas dan dilaporkan
17
Tujuan Pengendalian Siklus Produksi
Rencana produksi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen. Harga pokok produksi harus akurat dan harus segera dikelompokkan, diringkas dan dilaporkan.
18
Tujuan Pengendalian Siklus Keuangan
Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen. Akses atas kas dan surat berharga hanya diberikan kepada pihak-pihak tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajemen.
19
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal, terkait dengan tercapainya tujuan berikut: Keandalam pelaporan keuangan Efektivitas dan efisiensi operasi Kepatuhan kepada peraturan dan regulasi yang berlaku
20
KOMPONEN PROSES PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan Pengendalian (The Control Environment) Penaksiran risiko (The Risk Assesment) Aktivitas Pengendalian (The Control Activities) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Pemantauan (Monitoring)
21
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN JAMINAN YANG MASUK AKAL
Tanggung jawab manajemen, terkait dengan tanggung jawab manajemen dan dewan direksi untuk membangun dan memelihara proses pengendalian internal. Beberapa tanggiung jawab bisa didelegasikan Auditor eksternal, auditor internal atau pihak lain berkepentingan dengan proses pengendalian internal, tetapi tanggung jawab tetap berada pada manajemen dan dewan direksi. Jaminan yang masuk akal, terkait dengan relativitas biaya dan manfaat pengendalian. Pengendalian ini kadang-kadang bersifat subyektif. Karena sulit untuk mengukur manfaat dan biaya terkait dengan faktor-faktor yang tidak berwujud.
22
Dampak Lingkungan Bisnis Terhadap Pengendalian Internal
Pertimbangan penting yang lain adalah proses pengendalian internal suatu entitas bervariasi tergantung pada: konteks ukuran organisasi; struktur organisasi; karakteristik kepemilikan; metode pemindahan, pemrosesan, pemeliharaan dan pengevaluasian informasi; persyaratan keabsahan dan pengaturan; diversitas dan kompleksitas operasi organisasi.
23
Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu. Lingkungan pengendalian menentukan iklim organisasi dan mempengaruhi kesadaran karyawan terhadap pengendalian. Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah: Nilai-nilai integritas dan etika Komitmen terhadap kompetensi Filosofi manajemen dan gaya operasi Struktur organisasi Fungsi dewan komisaris dan komitenya Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab. Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur.
24
Lingkungan pengendalian
Integritas dan nilai-nilai etika Pelanggaran etika dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan Komitmen terhadap kompetensi Kompetensi karyawan merupakan hal yang penting untuk memungkinkan proses pengendalian intern dapat berfungsi dengan baik. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi Pengendalian yang efektif dimulai dan diakhiri dengan filosofi manajemen. Jika manajemen percaya bahwa pengendalian penting, manajemen akan memastikan bahwa kebijakan dan prosedur pengendalian diterapkan secara efektif.
25
Lingkungan pengendalian
Struktur Organisasi Struktur organisasi didefinisikan sebagai pola otoritas dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi mengindikasikan pola komunikasi formal dalam organisasi Fungsi Dewan Komisaris dan komitenya Dewan direksi merupakan perantara yang menghubungkan pemegang saham dengan manajemen. Komite audit bertanggungjawab penuh atas laporan keuangan perusahaan, termasuk kesesuaian dengan hukum dan regulasi yang berlaku Cara memberikan wewenang dan tanggungjawab Pembagian wewenang dan tanggungjawab harus ditetapkan dengan tertulis/resmi.
26
Lingkungan pengendalian
Kebijakan dan praktik SDM yang terkait dengan pengendalian internal: Seleksi pada saat rekrutmen Pelatihan karyawan Fidelity bonding Pemisahan tugas Supervisi Rotasi pekerjaan dan cuti wajib Pengendalian ganda
27
Penaksiran Risiko Penaksiran risiko merupakan tindakan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang mempengaruhi tujuan perusahaan. Tahap yang paling kritis dalam menaksir risiko adalah mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Contoh risiko yang relevan dengan proses pelaporan keuangan termasuk perubahan dalam lingkungan operasi organisasi, perubahan personil, perubahan sistem informasi, teknologi baru, perubahan dalam industri, lini produk yang baru dan regulasi, hukum atau peraturan yang baru.
28
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. Aktivitas ini bisa berupa pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal/memadai bahwa tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi.
29
Aktivitas Pengendalian
Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari-hari mereka. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat. Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen. Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja. Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.
30
Aktivitas Pengendalian
Pemisahan tugas Pemisahan wewenang pelaksana transaksi dari pencatat transaksi Pemisahan wewenang pelaksana transksi dari penyimpan kekayaan Pemisahan pencatat transaksi dari penyimpan kekayaan Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen dan catatan merupakan media fisik yang digunakan untuk menyimpan informasi.
31
Aktivitas Pengendalian
Akses terbatas ke assets organisasi Akses ke kekayaan mestinya hanya diizinkan sesuai dengan otorisasi manajemen, karena itu dibutuhkan pengendalian dan penjagaan fisik yang memadai terhadap akses dan penggunaan assets dan catatan Supervisi yang ketat Proteksi sarana fisik Pemisahan tugas Cash register dan kotak terkunci Area dengan akses terbatas dan ruang terkunci SATPAM CC TV Sistem alaram Dll.
32
Aktivitas Pengendalian
Pengecekan akuntabilitas dan tinjauan kinerja oleh pihak independen Secara berkala catatan assets harus direkonsiliasi dengan fisiknya, dan harus dilaksanakan oleh pihak independen. Otorisasi: membatasi transaksi atas suatu aktivitas oleh individu tertentu. Otorisasi umum : bersifat umum bisa dilakukan oleh manusia atau mesin Otorisasi khusus: bersifat individual hanya bisa dilakukan oleh manusia Persetujuan merupakan penerimaan bahwa transaksi boleh dilanjutkan, digunakan untuk mendeteksi transaksi dan aktivitas tanpa otorisasi
33
Informasi dan Komunikasi
Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan utang yang terkait. Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi lisan yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain.
34
Pengawasan (monitoring)
Pengawasan melibatkan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. Aktivitas yang terus menerus mencakup aktivitas supervisi manajemen dan tindakan lain yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa proses pengendalian internal secara kontinyu berjalan dengan efektif.
35
AUDIT INTERNAL Fungsi audit internal merupakan satu fungsi yang biasanya ada dalam perusahaan besar untuk mengawasi dan mengevaluasi pengendalian secara terus menerus. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem, seperti: Sistem informasi organisasi Struktur pengendalian internal organsisasi Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur dan rencana Kualitas kinerja personil organsasi
36
SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.