Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TQM IN EDUCATION (Sajian 1)
STIE TRIGUNA 17 April 2018 TQM IN EDUCATION (Sajian 1) 1 .
2
A. Latar Belakang Kualitas/Mutu
Ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa kualitas desain dan kualitas kesesuaian Sebagai usaha memenuhi harapan konsumen/ pelanggan (berubah dari waktu ke waktu) Proses terstruktur memperbaiki keluaran yang dihasilkan dalam rangka memenuhi harapan pelanggan Guna: untuk menetapkan apakah sasaran yang diharapkan tercapai dengan memperbaiki setiap proses itu sendiri MUTU adalah KUALITAS MANAJEMEN MUTU TERPADU ADALAH TQM
3
B. Hakekat TQM Peningkatan kualitas menyeluruh (total) pada suatu organisasi Untuk memuaskan pelanggan Mengintegrasikan semua fungsi dan proses Meningkatkan proses secara berkelanjutan Perubahan budaya organisasi
4
C.1. Pengertian TQM Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, pengertian, dan kepuasan pelanggan. (Ishikawa dalam Pawitra, 1993) Integrasi semua fungsi dan proses dalam organisasi untuk mencapai peningkatan kualitas barang & jasa yang dihasilkan secara berkelanjutan ,.(Ross, 1995) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi , (Santosa, 1992)
5
C.2. Pengertian TQM Sebagai peningkatan perilaku menyeluruh suatu organisasi-organisasi dapat bekerja secara aktual (melalui perubahan budaya dan peningkatan proses berkelanjutan) - apa yang diinginkan dan apa yang harus dikerjakan sekarang. (Cole, 1997) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya, (Fandy T. & Anastasia D., 2000) Peningkatan kualitas menyeluruh (total) suatu organisasi untuk memuaskan pe-langgan, dengan cara mengintegrasi-kan semua fungsi dan proses, mening-katkan proses secara berkelanjutan, dan perubahan budaya organisasi. (Ahmad Sonhaji K.H., 1999)
6
D. STANDAR PENGUKUR MUTU (PENDIDIKAN = SEGI JASA)
Ketetepatan waktu pelayanan Akurasi pelayanan Kesopanan & keramahan Tanggung jawab/respon terhadap keluhan pelanggan Kelengkapan pelayanan Kemudahan pelayanan Variasi layanan Pelayanan pribadi (khusus) Kenyamanan Ketersediaan atribut pendukung “Yang paling penting adalah bagaimana mengidentifikasi kebutuhan pelanggan”
7
E. KARAKTERISTIK POKOK MUTU (PENDIDIKAN SEBAGAI JASA)
Keterpercayaan (reliability) Keterjaminan (assurance) Penampilan (tangibility) Perhatian (emphaty) Ketanggapan (responsiveness)
8
Budaya mutu adalah sistem nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk menjaga dan menciptakan peningkatan mutu secara berkelanjutan Ciri organisasi yang menerapkan budaya mutu: 1. tingkah laku sesuai dengan rencana, 2. Menggunakan masukan dari stakeholders sebagai dasar peningkatan mutu 3. Melibatkan dan mendayakangunakan semua potensi yang dimiliki Tolok ukur keberhasilan penjaminan mutu adalah terbentuknya “KEPERCAYAAN”
9
Management Theorities & Practice Contributing to TQM
Strategic Planning New Leadership Theory Scientific Manage- ment Corporate Culture Group Dynamics TOTAL QUALITY MANA- GEMENT Organiza- tion Deve- lopment Training and Develop -ment Socio Technical Systems Achieve- Ment Moti- vation Theory Linking Pin Organiza- tions Employee Involve- ment
10
F. Mengapa Harus dengan Manajemen Mutu Terpadu ?
Dampak dari para pelaku manajemen organisasi bisnis melakukan perubahan terhadap organisasi. Persaingan diantara organisasi bisnis yang makin ketat dalam hal “mutu” – “kualitas”. Untuk memenuhi need and wants dari customer (customer requirements) MUTU PRODUK & JASA Perlu membangun sistem untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu Salah satunya adalah MMT/TQM
11
G. Prinsip Dasar TQM Kepuasan pelanggan Respek terhadap setiap orang
Manajemen berdasarkan fakta Perbaikan berkesinambungan (terus-menerus)
12
H. Tujuan Utama TQM Meningkatkan mutu pelayanan Meningkatkan produktivitas Meningkatkan efisiensi
13
I. Kesimpulan TQM : TQM merupakan proses sistematik yang harus dilaksanakan secara cermat dan terus menerus dan dievaluasi hasilnya harus ada keterbukaan dan kesediaan untuk berubah jika dibutuhkan (berlaku di semua elemen organisasi)
14
J. Manfaat TQM PERBAIKAN MUTU Harga yang lebih tinggi
Memperbaiki posisi persaingan PERBAIKAN MUTU Meningkatkan pangsa pasar Meningkatkan penghasilan Meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan Meningkatkan laba Mengurangi biaya operasi
15
Manajemen Tradisional
K. Karakteristik TQM Manajemen Tradisional TQM / MMT Mencari pemecahan masalah secara “cepat – tepat” Mengadopsi filosofi manajemen baru Menggunakan metode “pemadam kebakaran” Menggunakan metode terstruktur & pengoperasian yang disiplin Mengadopsi upaya peningkatan secara acak Memberi contoh melalui kepemimpinan Mengoperasikan dengan cara lama/yg sudah ada/kebiasaan Menggunakan “terobosan berpikir” dengan inovasi baru Memfokuskan pada jangka pendek Menekankan pada peningkatan berkelanjutan jangka panjang Memeriksa kesalahan Mencegah kesalahan dan menekankan kualitas desain Menentukan penggunaan opini Menentukan penggunaan fakta Menempatkan sumber daya pada tugas Menggunakan manusia sebagai faktor utama untuk menambah nilai Termotivasi oleh keuntungan Memfokuskan pada kepuasan pelanggan Menggantungkan pada kelancaran program Membangun cara hidup baru
16
L. Unsur POKOK TQM Fokus pada pelanggan Obsesi kualitas tinggi
Pengambilan keputusan & pemecahan masalah dengan pendekatan ilmiah Komitmen jangka panjang Kerja sama tim Memperbaiki proses secara berkesinambungan Pendidikan & latihan Kebebasan yang terkendali Kesatuan tujuan Keterlibatan & pemberdayaan karyawan
17
M. Customer Dalam Perspektif TQM Pendidikan
Primary External Customer (Peserta Didik) Secondary External Customer (Lembaga/individu) Tertiary External Customer (masyarakat pengguna produk pendidikan) Internal Customer (guru/dosen, tenaga administrasi, pimpinan lembaga)
18
N. Fokus pada pelanggan Pelanggan INTERNAL & EKSTERNAL sebagai driver
menentukan kualitas manusia, proses, & lingkungan terkait produk/jasa Pelanggan Eksternal: menentukan kualitas produk/jasa
19
O. Tingkat Harapan Pelanggan
Nilai tambah dari karakteristik dan features yang tidak diketahui sebelumnya oleh pelanggan (Ekspresi Tersembunyi) Senang Tingkat 2: Pilihan-pilihan dan trade-offs yang tersedia untuk dipilih oleh pelanggan (Harapan Eksplisit) Spesifikasi dan Kebutuhan Tingkat 1: Tingkat performa minimum yang selalu diasumsikan ada (Harapan Implisit) Harapan Dasar
20
P. Mekanisme Memahami Harapan Pelanggan
Tinggi Pemahaman Penuh terhadap Harapan Pelanggan Tingkat 3: Wawancara Pribadi Kelompok Fokus Survei Terstruktur Tingkat 2: Survei tidak Terstruktur Analisis Data Penjualan Umpan Balik dari Pelanggan Tingkat Pemahaman Harapan Pelanggan Tingkat 1: Menampung Keluhan Rendah Reaktif Proaktif
21
Q. Mewujudkan kualitas tinggi
Penentu akhir kualitas adalah pelanggan INTERNAL & EKSTERNAL Terobsesi memenuhi atau melebihi yang ditentukan Bagaimana melakukan dengan lebih baik dan lebik baik lagi?
22
R. Pengambilan keputusan & pemecahan masalah dengan pendekatan ilmiah
Desain pekerjaan Pengambilan keputusan Pemecahan masalah Data: diperlukan & digunakan dlm menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan perbaikan
23
S. Komitmen jangka panjang
Budaya baru Komitmen mengadakan perubahan budaya
24
T. Memperbaiki proses secara berkesinambungan
Proses sistem/lingkungan produk/jasa Sistem perlu diperbaiki secara terus menerus KAIZEN
25
U. Pendidikan & latihan Pendidikan & pelatihan sbg faktor fundamental
Belajar merupakan proses tiada akhir & tiada kenal batas usia (life long learning) Meningkatkan keterampilan teknis & keahlian profesional
26
V. ORGANISASI PENDIDIKAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN
Organisasi pendidikan penghasil jasa pendidikan yang diharapkan masyarakat dapat mewujudkan SDM berkualitas melalui sistem dan hasil pendidikan yang berkualitas Berbeda dengan organisasi bisnis, ada sisi lain yang harus dilihat dalam menentukan kualitas pendidikan yang terpenting adalah kualitas output & reputasi akademik disamping pemuasan kebutuhan pelanggan Organisasi pendidikan harus menjadi “Learning Organization”
27
V. Lanjutan ORGANISASI PENDIDIKAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN
Kualitas pendidikan adalah faktor kunci yang tidak nampak namun terjadi diberbagai bidang yang ditentukan oleh para pelakunya dalam membuat keputusan tentang kualitas (Feigenbaum, 1991) Pengukuran kualitas pendidikan merupakan pedoman dasar yang menyatakan bahwa selain output (pengetahuan/keahlian) perlu juga penilaian proses (pembelajaran) pengukuran harus menyeluruh (input-proses-output)
28
W. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TQM DALAM PENDIDIKAN (Pendidikan Sebagai Organisasi Jasa)
mempunyai kredibilitas (kepercayaan), memperhatikan keamanan terhadap jasa yang ditawarkan, knowing The customer (pengertian pemberi jasa kepada penerima jasa), memberikan tangibles standard (pelayanan kepada customer harus baku dan terukur), reliabel (kemampuan yang terpercaya dalam memberikan pelayanan), responsiveness (daya tanggap pemberi jasa terhadap kebutuhan penerima jasa), mempunyai kompetensi yang mendukung, kemudahan dalam hubungan, memperhatikan etika dan nilai-nilai yang ada.
29
X. Implementasi TQM Dalam Pendidikan
Kepemimpinan dan komitmen terhadap kualitas pendidikan harus datang dari atas Menyenangkan konsumen pendidikan Menunjuk fasilitator pendidik yang berkualitas Membentuk kelompok pengarah pendidik yang berkualitas Mengangkat koordinator pendidik yang berkualitas Mengadakan seminar manajemen pendidikan untuk fasilitator Menganalisis dan mendiagnosis situasi terkini Menggunakan model di tempat lain yang telah berkembang
30
Lanjutan Implementasi TQM Dalam Pendidikan
Menempatkan konsultan pendidikan external Melakukan pelatihan berkualitas untuk seluruh tenaga kependidikan dan pendidik Mengkomunikasikan pesan-pesan kualitas Menerapkan peralatan dan teknik berkualitas melalui pengembangan kerja secara efektif Melakukan evaluasi program pendidikan
31
Y. Syarat Implementasi TQM
Mengerjakan hal-hal yang benar Mengerjakan hal-hal dengan benar Mengerjakan hal-hal dengan benar sejak pertama kali setiap waktu DO THE RIGHT THING FIRST TIME EVERYTIME
32
4 Pendekatan Implementasi TQM Dalam Pendidikan (Herbert, et al, 1995)
Prinsip TQM digunakan untuk memperbaiki fungsi operasi dan administrasi TQM diterapkan dalam hal-hal akademis dan non akademis Memasukan TQM sebagai mata ajaran dan diklat Menggunakan TQM sebagai metoda pengajaran di kelas Menggunakan TQM untuk mengelola seluruh kegiatan lembaga pendidikan
33
Z. Hambatan Implementasi TQM di Lembaga Pendidikan
Sasaran perbaikan kualitas hanya berupa kesesuaian terhadap standar bukan didasarkan atas kebutuhan yang berfokus pada customer Standar kualitas sering disusun terlalu tinggi (sulit tercapai) atau terlalu rendah (tidak sesuai dengan kebutuhan)
34
Lanjutan Hambatan Implementasi TQM di Lembaga Pendidikan
Definisi kualitas terlalu sempit (klasik/jadul) Pendekatan yang digunakan hanya berkonsentrasi pada performansi pengajaran dan mengurangi penekanan pada hal-hal yang berkontribusi terhadap pengajaran (motivasi, tata krama, dsb)
35
Lanjutan Implementasi TQM di Lembaga Pendidikan
Penekanan lebih terhadap instruktur pendidikan (guru/dosen/tutor) padahal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana memberdayakan peserta didik dan tanggung jawabnya dalam proses belajar
36
Z.A. Elemen Sistem Jaminan Kualitas Pendidikan
Pengembangan Institusi atau Renstra Kebijakan Kualitas Tanggung jawab manajemen Pengorganisasian kualitas Pemasaran dan publisitas Rekrutmen dan seleksi Wisuda Penciptaan kurikulum
37
Lanjutan Elemen Sistem Jaminan Kualitas Pendidikan
Bimbingan dan konseling Manajemen pembelajaran Desain kurikulum Staffing, training dan pengembangan Kesempatan yang seimbang Monotoring dan evaluasi Perencanaan administrasi Review Organisasi
38
SISTEM MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Continual Improvemnet Quality Management System / Quality Assurance System Management responsibility Misi Visi Lembaga Customer Requirements & Stake holder Output Outcome Impact Customer Satisfaction Quality Standar Proses dan Output/outcome Resources Management Measurement, analysis, improvement Input Output Activity to output/outcome Activity ProcesProsedur product
39
SIKLUS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU
Manual,Standar, Peraturan, Pedoman, Kebijakan Mutu Sasaran Mutu, Rencana Mutu, Prosedur Mutu Pelaksanaan Monitoring Tindakan Perbaikan SPM Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Audit Mutu Internal Pengukuran dan Evaluasi Diri
40
Z.B.TQM Harus Berpasangan Dengan JIT (Just In Time)
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menggunakan filosofi JIT yang dicapai dengan simulasi atau dengan proses partisipasi aktif yang lain Pendidikan yang menganut JIT adalah perserta didik aktif bersama-sama dengan fasilitator dan peserta didik harus didorong untuk selalu dapat bekerja sama dengan yang lain
41
Lanjutan TQM Harus Berpasangan Dengan JIT (Just In Time)
Prinsip utama JIT dalam pendidikan adalah semua peserta didik harus lebih terlibat dalam proses pembelajaran, adanya rasa memiliki terhadap lembaga pendidikan serta dukungan komitmen dari semua pihak
42
Z.C. Prinsip JIT Dalam Pendidikan
Menghilangkan pemborosan (aktivitas yang tidak perlu dihilangkan) Menyusun kembali fungsi organisasi Penyederhanaan kegiatan Mengembangkan fleksibilitas Mengubah ukuran/standar yang kurang baik Continuous Improvement
43
Z.D. TQE – TQS Total Quality in Education Total Quality School
pencapaian dan pemuasan harapan pelanggan perbaikan terus-menerus pembagian tanggung jawab dengan para pegawai pengurangan sisa pekerjaan dan pengerjaan ulang 4 Hal penting
44
Z.E. Mewujudkan Mutu Sekolah secara TOTAL
TOTAL QUALITY Education BERPUSAT PADA PELANGGAN MENYELURUH PELIBATAN PENGUKURAN KOMITMEN TERUS-MENERUS PERBAIKAN 1 2 3 4 5 BELIEVES & VALUES
45
Z.F. Komponen Sekolah yang Terlibat
Komponen Pendd. Tradisional Pendd. dengan TQM Orang tua Mencampuri dan reaktif hadir Melayani guru di sekolah Siswa/Pelajar Hadir di sekolah Penelitian, penemuan, kebutuhan, dan melayani Guru Mengajar, mengawasi semuanya Membimbing dan mengajar murid Kep. sekolah Mengawasi, memerintah, Menjauhkan rintangan, mengorganisasi, dan merencanakan, dan merencanakan mengorganisasi Tenaga Adm. Memantau pelaksanaan Bertindak sebagai sumber, kebijakan dan mendukung sekl. menghindari rintangan Dewan/Komite Membuat kebijakan Memimpin Masyarakat Memilih dewan dan menyediakan Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan menyediakan sumber daya
46
Z.G. APA YANG SALAH DALAM PENDIDIKAN KITA ?
PENDEKATAN EDUCATION PRODUCTION FUNCTION YANG TIDAK KONSISTEN BIROKRATIK - SENTRALISTIK PERAN SERTA WARGA SEKOLAH-GURU WARGA MASYARAKAT-ORANG TUA SISWA SANGAT MINIM
47
Z.H. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Untuk PENINGKATAN MUTU
manajemen peningkatan mutu BERBASIS PUSAT M anajemen P eningkatan M utu B erbasis S ekolah menuju
48
Z.I. ESENSI MPMBS OTONOMI SEKOLAH FLEKSIBILITAS PARTISIPASI
MENCAPAI OTONOMI SEKOLAH FLEKSIBILITAS PARTISIPASI MENCAPAI SASARAN MUTU SEKOLAH
49
Z.J. Karakteristik MPMBS
Input Proses Output kebijakan, tujuan, sasaran mutu Sumber daya Staf sekolah Harapan prestasi Fokus layanan siswa Input manajemen Efektivitas proses belajar mengajar tinggi Kepemimpinan sekolah yang kuat Lingkungan sekolah aman dan tertib Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif Budaya mutu: total quality schools teamwork kompak, cerdas, dan dinamis Kewenangan (kemandirian). Partisipasi tinggi dari warga sekolah/masyarakat Keterbukaan manajemen Kemamuan berubah (psikologis dan fisik) Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan Responsif dan antisipatif kebutuhan Komunikasi yang baik Akuntabilitas tinggi dan menyeluruh Sustainabilitas. prestasi akademik non- akademik
50
Z.K. Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah
Input Proses Output Perencanaan & evaluasi Kurikulum Ketenagaan Fasilitas Keuangan Kesiswaan Humas Iklim Sekolah Proses Belajar Mengajar Prestasi Siswa
51
Z.L. Prakondisi Menerapkan MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah)
Kapasitas kelembagaan memadai Budaya yang kondusif Kemampuan sekolah membuat kebijakan, rencana, dan program Sistem akuntabilitas publik Dukungan pemerintah pusat dan daerah
52
Z.M. Tahap-tahap Menerapkan MPMBS
Melakukan sosialisasi. Kepala sekolah “membaca” dan “membentuk” budaya MPMBS di sekolah masing-masing. Merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah (tujuan situasional sekolah). Perlu melakukan identifikasi tantangan nyata sekolah yang bersumber dari output sekolah baik kualitas, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi. Identifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Melakukan analisis SWOT. Alternatif langkah pemecahan persoalan. Menyusun rencana dan program peningkatan mutu. Melaksanakan rencana peningkatan mutu. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Merumuskan sasaran mutu baru.
53
Silahkan Ditanggapi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.