Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Syarifah Tri Permatadewi
Kelompok ( ) Fathan Tri Kurniawan ( ) Agus Nuryadi ( ) Siti Yuraida ( ) Ummi Athiyah ( ) Arif Wirawan Muhammad ( ) Wieda Muqoffa ( ) Syarifah Tri Permatadewi
2
QUERY DECOMPOSITION AND DATA LOCALIZATION
4
Dekomposisi Query TINJAUAN LANGKAH- LANGKAH
5
TINJAUAN Fungsi Kebutuhan Informasi Teknik
Layer ini memisahkan query kalkulus terdistribusi menjadi query aljabar dalam relasi global. Kebutuhan Informasi Penjabaran dari relasi global. Operasi Pendistribusian data tidak digunakan disini. Teknik Sama untuk DBMS tersentral
6
LANGKAH- LANGKAH Normalisasi
menukis kembali query kalkulus menjadi bentuk ternormalisasi Analisis Secara semantik menganalisis query ternormalisasi dan menolak yang salah semudah mungkin. Penyederhanaan secara sederhana query yang benar untuk mengeliminasi predikat redundan. Penyusunan Kembali query kalkulus disusun kembali sebagai query aljabar yang bagus.
7
LOKALISASI DATA TINJAUAN LANGKAH- LANGKAH
8
Informasi Yang diperlukan
TINJAUAN mengalokasikan query data menggunkan informasi pendistribusian data. Tujuan Menentukan fragmen-fragmen yang disertakan dalam query dan mentransformasikan query terdistribusi menjadi query fragmen. Fungsi Skema fragmentasi Informasi Yang diperlukan
9
Query fragmen sederhana untuk menghasilkan query lain yang lebih baik
LANGKAH- LANGKAH Menyusun kembali query terdistribusi dengan menggunakan aturan-aturan fragmentasi dan kemudian pengalokasian program ( mengunakan operasi aljabar relasional pada fragmen) yang diperoleh. Query fragmen sederhana untuk menghasilkan query lain yang lebih baik
10
Optimalisasi Query Global dan Local
Optimalisasi Query lokal
11
Optimalisasi Query Global
Tujuan menemukan cara eksekusi/pelaksanaan ( operasi aljabar relasional dan komunikasi primitif) untuk Query. Fungsi menemukan pengoperasian komunikasi yang meminimalkan fungsi biaya. Informasi yang dibutuhkan Statistik fragmen
12
Optimalisasi Query lokal
Layer ini digunakan oleh seluruh site yang mempunyai fragmen dalam query. Query lokal dioptimalkan menggunakan skema lokal dari site
13
DEKOMPOSISI QUERY
14
CONTOH Berdasarkan contoh database query berikut :
“Menemukan nama-nama karyawan yang telah bekerja pada proyek J1 selama 12 atau 24 bulan.” SQL query: select ENAME from E, G where E.ENO=G.ENO and G.JNO=”J1” and DUR=12 or DUR=24;
15
CONTOH
16
ANALISIS Menolak query normal sangatlah tidak mungkin atau tidak perlu (e.g, jenis yang salah/kesalahan secara semantik) dalam pemrosesan selanjutnya. Jenis query yang salah : atribut/ nama-nama relasi tidak didefinisikan pada skema global. Contoh : SQL Query adalah contoh yang salah : select E# from E where ENAME>200 Atribut E# tidak didefinisikan dalam skema global. Operasi “>200”, tidak dapat digabungkan dengan jenis “ENAME”
17
ANALISIS Query yang salah secara semantik : komponen-komponen tidak mendukung langkah-langkah untuk menghasilkan. Grafik query dapat digunakan untuk menentukan kebenaran secara semantik. Disini grafik hubungan relasi didefinisikan sebagai berikut 1 node menunjukkan relasi hasil, dan node yang lain menunjukkan relasi operand. Diantara dua node tidak menunjukkan suatu join, dimana titik-titik sebagai node tujuan yang digambarkan sebagai proyek. Node yang bukan hasil dinamakan sebagai suatu seleksi atau predikat self-join.
18
CONTOH Berdasarkan contoh database query berikut :
“ Menemukan nama dan tanggung jawab dari programmer-programmer yang telah bekerja pada proyek CAD/COM selama lebih dari 3 tahun” SQL '; select ENAME, RESP from E, G, J where E.ENO=G.ENO and G.JNO=J.JNO and JNAME=”CAD/CAM” and DUR>=36 and TITLE=”Programmer”;
19
GRAFIK HUBUNGAN
20
“STAY FOOLISH STAY HUNGRY”
SELESAI “STAY FOOLISH STAY HUNGRY”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.