Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd"— Transcript presentasi:

1 KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd
PERTEMUAN - 2 Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa memiliki pemahaman konsep pendidikan teori dan praktik

3 INDIKATOR PENILAIAN 2. Menjabarkan pendidikan sebagai ilmu.
1 Menjelaskan hakekat & Pengertian pendidikan 2. Menjabarkan pendidikan sebagai ilmu.

4 1. HAKEKAT & PENGERTIAN PENDIDIKAN
Langeveld: Ahli pendidikan bangsa Belanda yang pendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dikenal dengan bukunya Paedagogik Teoritis Sistematis. Pendidikan adalah : “bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

5 2. John Dewey Ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme dan dinamis, Menurutnya hidup itu adalah suatu proses yang selalu berubah, tidak satupun yang abadi. Kehidupan itu adalah pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan bathin tanpa dibatasi oleh usia. Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk membantu pertumbuhan dalam proses hidup tersebut dengan membentukan kecakapan fundamental atau kecakapan dasar yang mencakup aspek intelektual dan emosional yang berguna atau bermanfaat bagi manusia terutama bagi dirinya sendiri dan bagi alam sekitar.

6 3. Driyarkara Rumusan pertama pokok pemikirannya adalah pemanusiaan, di mana pendidik memanusiakan dan anak didik memanusiakan diri. Pendidikan berarti pemanusiaan. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai purnawan.

7 4. Ki Hajar Dewantara Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidikan Nasional Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.

8 2. DEFINISI MENGENAI PENDIDIKAN
Kata Pendidikan berdasarkan KBI berasal dari kata ‘didik’ dan kemudian mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Kata Pendidikan Juga berasal dari Bahasa yunani kuno yaitu dari kata “ Pedagogi “ kata dasarnya “ Paid “ yang berartikan “ Anak “ dan Juga “ kata Ogogos “ artinya “ membimbing ”. dari beberapa kata tersebut maka kita simpulkan kata pedagos dalam bahasa yunani adalah Ilmu yang mempelajari tentang seni mendidik Anak .

9 Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri

10 Menurut UU No. 20 tahun 2003 pengertian Pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang – undang inilah yang menjadi dasar berdidirinya proses pendidikan yang ada di Negara Indonesia.

11 Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

12 2. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
KARAKTERISTIK ILMU a) Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama. Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang menyelidiki adalah manusia. Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakan, tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi. d) Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal (rasio).

13 KARAKTERISTIK ILMU Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera. Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali. Koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan; Reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,

14 KARAKTERISTIK ILMU Valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal, Memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum, Akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan Dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.

15 PENGERTIAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
S. Brojonegoro: Ilmu pendidikan yaitu teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti luas, ilmu pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek

16 PENGERTIAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
Carter V. Good, Suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan proses belajar. Menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam eksperimental.

17 PENGERTIAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
Imam Barnadib, Ilmu yang membicarkan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak. Ilmu pendidikan bercorak teoritis dan bersifat praktis. Driyarkara, Pemikiran ilmiah yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis tentang realitas yang disebut pendidikan.

18 PERSYARATAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
1. Memiliki objek studi (formal dan material) Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Objek formalnya adalah menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan integrative.

19 PERSYARATAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
2. Memiliki Sistematika Sistematika ilmu pendidikan: Pendidikan sebagai gejala manusiawi, dapat dianalisis yaitu adanya komponen pendidikan yang saling berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan untuk mencapai tujuan. Komponen pendidikan itu adalah: Tujuan pendidikan, Peserta didik, Pendidik, Isi pendidikan, Metode pendidikan, Alat pendidikan, Lingkungan pendidikan. b. Pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik, menjaga lestarinya nilai insani dan nilai ilahi, menyiapkan tenaga produktif.

20 PERSYARATAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
c. Pendidikan sebagai gejala manusiawi. dengan dimensi : Dimensi jenis-jenis persoalan pendidikan, dimensi waktu dan ruang. 3. Memiliki metode Memliki metode-metode dalam ilmu pendidikan: * Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang diidealkan yang ingin dicapai. * Metode eksplanatori, berkenaan dengan pertanyaan kondisi, dan kekauatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.

21 PERSYARATAN PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukannya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Metode deskriptif, fenomenologis mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan lalu mengklasifikasikannya. Metode hermeneutis, untuk memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dan kegiatan pendidikan. Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah, pernyataan, konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.

22 SIFAT ILMU PENDIDIKAN Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman. Rohani, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan peserta didik kepada keadaan alamnya. Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk. Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu.. Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.

23 FONDASI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
Fondasi histories dan filosofis tentang pendidikan, Sejarawan ingin mengetahui bagaimana kita sampai disini. Filsuf pendidikan ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan secara keseluruhan akhirnya sejarawan dan filsuf pendidikan berpendapat bahwa tidak ada guru yang mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat melihat pekerjaan profesionalnya. Dalam konteks suatu lingkungan masa sekarang mengenal ideologi pendidikan yang berkompetisi.

24 Fondasi sosiologis dan psikologis.
Ahli sosilogi pendidikan ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan anak. Ahli psikologi pendidikan ingin mengetahui apa yang terjadi apabila belajar terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk menjadikan belajar terjadi setiap hari. Akhirnya ahli sosiologi dan psikologi pendidikan berpendapat bahwa tidak ada guru yang mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat mengenal seberapa banyak anak belajar dan orang lain selain guru, dan memahami teori-teori belajar yang pokok dimana pengajaran modern didasarkan

25 selesai


Download ppt "KONSEP PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google