Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
efisiensi koperasi Rita Tri Yusnita
2
Undang-undang koperasi maksimisasi keuntungan efisiensi koperasi
3
Undang-undang koperasi
Undang-undang Koperasi Terbaru adalah UU RI No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
4
Model Maksimisasi Keuntungan
Keberlangsungan suatu usaha akan tergantung dari prinsip efisiensi. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, harga ditentukan oleh kekuatan supply dan demand Sementara dalam monopoli, monopolistik, oligopoli ditentukan pada saat MR=MC akan menyebabkan tingkat efisiensi (maksimasi tanpa kendala) Koperasi menggunakan konsep keuntungan maksimum berkendala: keputusan anggota (RAT)
5
MODEL MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
Pada teori ekonomi mikro dikenal konsepsi ekonomi pasar yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan pasar akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan prinsip-prinsip efisiensi (pencapaian keuntungan maksimum). Bagi koperasi akan lebih tepat jika menggunakan konsep “keuntungan maksimum berkendala”, karena koperasi merupakan organisasi yang mengakui adanya kendala-kendala efisiensi Prinsip-prinsip ekonomi yang didasarkan atas pencapaian keuntungan maksimum adalah tetap sesuai dalam koperasi atau dengan kata lain pisau analisis ekonomi yang di anggap kapitalistik tersebut masih dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena dalam koperasi, tetapi dengan catatan unsur kendala harus dimasukkan kedalamnya.
6
Efisiensi koperasi Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal.
7
Efisiensi koperasi Pada dasarnya koperasi sebagai perusahaan tidak berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya, artinya, meskipun koperasi merupakan kumpulan orang, bukan berarti tidak diharuskan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Pada koperasi, tingkat efisiensi juga harus dilihat secara berimbang dengan tingkat efektifitasnya, sebab biaya pelayanan yang tinggi bagi anggota diimbangi dengan keuntungan.
8
Sebagai lembaga ekonomi, koperasi akan mengalami proses pertumbuhan
Sebagai lembaga ekonomi, koperasi akan mengalami proses pertumbuhan. Pada awalnya adalah unit usaha kecil yang dikelola dengan modal terbatas oleh anggota-anggotanya. Kemudian koperasi berkembang menjadi lebih besar dan terus makin besar. Pada tahap-tahap perkembangan ini masalah efisiensi kelembagaan tidak dapat dilepaskan lagi sebab menurut sejarah pertumbuhan koperasi di dunia, efisiensi kelembagaan berpengaruh terhadap perkembangan usaha.
9
Ukuran efisiensi pada berbagai jenis koperasi berbeda.
Namun, sebenarnya, tiap perusahaan, maupun koperasi sebenarnya ada satu dasar pengukuran efisiensi usaha, yaitu opportunity cost, adalah kemampuan koperasi dengan biaya yang dikeluarkannya, dapat memberikan kepuasan kepada anggotanya dibandingkan dengan yang diberikan perusahaan lain yang menjadi pesaingnya.
10
Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya.
Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisian disamping tidak memiliki tingkat efektifitas yang tinggi, sebab dampak kooperatifnya tidak dirasakan anggota.
11
Kerancuan pemikiran yang mungkin timbul adalah apa sebenarnya yang membedakan daya guna (efisien) dan hasil guna (efektif)? Keduanya berbeda karena efisiensi dipandang dari sudut biaya sedangkan efektifitas dipandang dari segi yang dicapai seseorang. Seorang anggota koperasi, sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan, menginginkan pengeluaran biaya seminimal mungkin untuk dapat memperoleh barang yang dibutuhkan di koperasi yang dia miliki. Oleh karena itu, biaya untuk memuaskan ia sebagai anggota harus ditanggung koperasi sebagai organisasi yang memberikan pelayanan kepada dirinva
12
Efisiensi ekonomi koperasi
Menurut Hanel (1988) efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat diukur dengan mempergunakan ukuran: Efisiensi dalam operasional usaha yang terlihat dari validitas keuangan (financial viability) dan keragaan kewirakoperasian (entrepreneurship performance) Efisiensi yang dihubungkan dengan pengembangan Efisiensi yang dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan anggota
13
Thoby Mutis (1992) menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi:
Efisiensi intern masyarakat Efisiensi alokatif Efisiensi ekstern Efisiensi dinamis Efisiensi sosial
14
Efisiensi koperasi thoby mutis
Efisiensi intern masyarakat merupakan perbandingan terbaik dari excess cost (akses biaya) dengan actual cost (biaya yang sebenarnya). Hal ini dapat dikaitkan dengan perbandingan nilai bersih pemasukan dan nilai bersih pengeluaran
15
Efisiensi koperasi thoby mutis
Efisiensi alokatif adalah efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana dari semua komponen koperasi tersebut. Misalnya, penyaluran tabungan anggota untuk pinjaman anggota, penyaluran simpanan sukarela untuk investasi jangka panjang dan pendek. Hal ini biasanya dilihat pada perbandingan pertumbuhan simpanan sukarela dan modal sendiri dengan pertumbuhan pinjaman, silang pinjam atau investasi tahunan. Efisiensi alokatif juga mencakupi perbandingan antara penggunaan sumber-sumber di dalam koperasi atau di luar koperasi dengan melihat perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya atau pendekatan dengan menggunakan margin-margin analisisnya. Sebagai dasar tingkat pengukuran efisiensi digunakan laporan keuangan koperasi (neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahaan modal)
16
Efisiensi koperasi thoby mutis
Efisiensi ekstern menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan perseorangan diluar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi di dalam koperasi. Efisiensi dinamis adalah efisiensi yang biasa dikaitkan dengan tingkat optimasi karena ada perubahan teknologi yang dipakai. Efisiensi sosial sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara tepat, karena tidak menimbulkan biaya-biaya atau beban sosial
17
Untuk mengukur efisiensi organisasi dan usaha ada beberapa rasio yang dapat dipergunakan yang didasarkan pada keragaan koperasi yang bersangkutan. Sarana yang dapat digunakan adalah neraca dengan catatan keragaan lain yang dimiliki koperasi dapat memberikan gambaran kuantitatif tentang keragaan / kinerja koperasi.
18
Menurut Ima Suwandi: Dalam mengukur efisiensi organisasi dan usaha koperasi, tingkat efisiensi dapat diketahui dengan menentukan rasio-rasio tertentu dari laporan keuangan seperti neraca dan catatan-catatan keragaan lain yang dimiliki koperasi. Rasio yang umumnya dipergunakan adalah rasio profitabilitas atau rentabilitas
19
Pengukuran efisiensi dengan cara yang dikemukakan Ima Suwandi nampaknya tidak cocok untuk sebuah koperasi, sebab koperasi bukanlah organisasi profit oriented, sehingga tidak benar jika rentabilitas ekonomi, rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas modal kerja bernilai tinggi menunjukkan koperasi telah bekerja secara efisien. Koperasi adalah organisasi bisnis yang serviced oriented, artinya kemajuan anggota lebih diperhatikan
20
Efisiensi adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is). Jika Is < Ia disebut efisien. Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input
21
Manfaat ekonomis koperasi
Menurut Ropke; Anggota koperasi harus memperoleh dampak ekonomis dari keberadaan koperasinya berupa selisih positif nilai ekonomis dibanding dengan nilai ekonomis yang diperolehnya secara individual dari pasar. Manfaat Ekonomi adalah manfaat ekonomi (keuntungan) yang didapatkan oleh anggota atas partisipasinya di dalam koperasi. Bila misalnya kepentingan ekonomi anggota adalah melakukan pembelian barang/jasa dari pasar, maka anggota akan memperoleh manfaat pembelian yang lebih besar misalnya harga beli yang lebih murah manakala pembelian dilakukan secara kolektif melalui koperasi.
22
Manfaat ekonomi koperasi
Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota, maka manfaat ekonomi dapat di bagi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat ekonomi langsung (MEL) 2. Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
23
Manfaat ekonomi koperasi
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya efisiensi atau selisih dari harga jual non-koperasi dengan harga jual koperasi atas pembelian barang yang dilakukan anggota METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
24
Menurut Andang K. Ardiwidjaya (2001:129), besarnya manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : TME = MEL + METL Dimana : TME = Total Manfaat Ekonomi Pelayanan Koperasi secara kotor / bruto MEL = Manfaat Ekonomi Langsung yang diterima pada saat transaksi METL = Manfaat Ekonomi Tidak Langsung yaitu Sisa Hasil Usaha yang Diterima Anggota
25
Manfaat Ekonomi Netto yang diterima anggota:
MEN = (MEL + METL) – BA dimana BA adalah Biaya Anggota atau Nilai Pengorbanan Anggota sebagai konsekuensi berpatisipasi.
26
Bagi suatu koperasi yang melaksanakan kegiatan seba usaha (multi purpose), maka besarnya Manfaat Ekonomi Langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : MEL = EfPb + EfPK + EvS + EvPj + EvPU Efisiensi Pembelian [EfPb] = (HJnk – HJka) x KBa Efisiensi Penarikan Kredit [EfPK] = (BKnk – BKka) x TKa Efektivitas Simpanan [EvS] = (JSka – JSnk) x TSa Efektivitas Penjualan [EvPj] = (HBka – HBnk) x KJa Efektivitas Penerimaan Upah [EvPU] = (Uka – Unk) x SKa
27
Dimana : MEL = Manfaat ekonomi langsung EfP = Efisiensi Pembelian yang menguntungkan atau efisien bagi anggota EfPK =Efisiensi Penarikan kredit yang menguntungkan atau efisien bagi anggota EvS = Efektivitas Simpanan yang menguntungkan atau efektiv bagi anggota Evp = Efektivitas Penjualan yang menguntungkan atau efektiv bagi anggota HJka = Harga Jual Barang Dan Jasa Koperasi ke Anggota HJnk = Harga jual barang dan jasa di luar atau Non-koperasi KBa = Kuantitas barang dan jasa yang dibeli anggota dari koperasinya BKnk = Biaya kredit yang berlaku di Non-koperasi BKka = Biaya kredit yang berlaku di koperasi untuk anggota TKa = Total kredit yang ditarik anggota dari koperasinya JSka = Jasa Simpanan yang berlaku di koperasi bagi anggota JSnk = Jasa Simpanan yang berlaku di luar atau non-koperasi TSa = Total Simpanan Anggota di koperasinya Uka = Upah kerja yang berlaku di koperasi bagi anggota Unk = Upah kerja yang berlaku di luar atau Non-koperasi SKa = Satuan kerja bekerjanya anggota di koperasinya
28
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.