Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KOMPONEN PENDUKUNG MIKROPROSESOR 8086
2
Koneksi Mikroprosesor dengan Komponen Lain
Sebagian pin pada mikroprosesor 8086 dihubungkan ke komponen lain secara langsung, misalnya pin IO/M, RD, WR, dan INTA. Namun sebagian lain dihubungkan melalui komponen buffer dan latch, seperti terlihat pada Gambar II-3.
4
BUFFER & LATCH Komponen buffer dan latch , dipakai untuk memisahkan informasi dari pin AD dari mikroprosesor ke dalam bus data dan bus alamat sistem komputer. Perlu diingat, bahwa Mikroprosesor 8086 mempunyai pin yang sama untuk data (D0-D15) dan 16 bit terkecil dari alamat (A0-A15). Buffer (misalnya 8286) digunakan untuk melewatkan data dari dan ke bus data sistem, berupa three-state-buffer (dapat bersifat sebagai masukan, keluaran, atau putus/tidak terhubung). Sedangkan latch dipakai untuk memegang nilai alamat keluaran pin mikroprosesor dan hanya bersifat satu arah, yaitu dari mikroprosesor ke bus alamat sistem.
5
BUS Buffering dan Latching
Bus Demultiplexing: a) Sistem komputer mempunya 3 BUS, sebagai berikut : Ø Address Ø Data Ø Control b) Bus Address dan Bus Data merupakan multiplexed (shared) dimana ke-2 Bus tersebut menjadi satu pada 8086. Ø Pin ALE mengontrol latch (mempertahan hasil). c) Semua sinyal harus di buffer untuk menyangga : Ø A0 - A15 menggunakan Buffer Latch. Ø Sinyal Kontrol, pin A16 - A19 , pin BHE. Ø Buffer Bus Data harus bi-directional buffers (BB). d) BHE: memilih high-order memory bank.
7
8284A Clock Generator Fungsi dasar : Ø Clock generation. Ø RESET synchronization. Ø READY synchronization. Ø Peripheral clock signal.
9
BUS Timing menunjukkan waktu proses bekerja atau tidaknya bus-bus
Writing: Ø Memberikan address pada Bus address. Ø Memberikan data pada Bus data. Ø Melakukan penulisan (WR=0) dan mengaktikan M/ IO dengan kondisi 1.
10
Reading: Ø Memberikan address pada Bus address
Reading: Ø Memberikan address pada Bus address. Ø Melakukan pembacaan (RD=0) dan mengaktifkan M/ IO dengan kondisi 1. Ø Menunggu proses pembacaan data dari memory selesai.
12
BUS Timing pada proses BACA During T 1 :
Ø Menempatkan alamat pada bus Address/Data. Ø Sinyal kontrol M/IO, ALE dan DT/R memilih memori atau masukan/keluaran, maka address tersebut akan di latch pada bagian bus address dan menset secara langsung pentransferan data pada Bus data. During T 2 : 8086 memberikan sinyal RD . (RD=0). MP diset untuk membaca data dari memori atau IO Mengaktifkan DEN memory atau I/O (DEN=0) untuk membaca data. During T 3 : Ø Selama T3 , MP mengakses data dari Memori atau I/O. Ø READY merupakan akhir dari T 2 . Aktif HIGH yang menunjukkan MP siap menerima data. During T 4 : Ø Semua sinyal bus tidak aktif, dan mempersiapkan bus cycle selanjutnya.
13
CYCLE Timing Setiap BUS CYCLE pada 8086 sama, butuh sistem 4 clock periode (T states). Setiap clock butuh waktu 200nS sehingga Clock rata-rata adalah 5MHz, oleh karena itu satu Bus Cycle adalah 800ns. 4. Spesifikasi Memory (memory access time) harus sesuai dengan waktu sistem. Contoh, bus timing operasi pembacaan menunjukan sekitar 600ns yang terurai oleh waktu : Ø Memory harus membuka pada waktu setup, misalnya Setup Address dan Setup Data, Dikurangkan 150ns . Ø Oleh karena itu, memory harus mengakses paling sedikit 450ns dan lainnya (30- 40ns) menjadi satu untuk buffer dan decoder. Oleh karena itu DRAM yang mempunyai ACCESS TIME sebesar 420ns diperlukan untuk 8086.
14
Mode minimum & Mode maksimum
21
Standar Pengalamatan Port
Pengalamatan port dapat dilakukan secara bebas namun tidak sembarangan. Yang penting adalah dipastikan bahwa tidak ada 2 port atau lebih yang mempunyai alamat yang sama. Sistem komputer personal (IBM compatible) telah mempunyai standar pengalamatan untuk port-port yang umum dipakai, seperti ditunjukkan pada Tabel II-2. Untuk alat yang dirancang sendiri, alamat port harus dipilihkan di luar alamat standar tersebut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.