Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STERILISASI & DESINFEKSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STERILISASI & DESINFEKSI"— Transcript presentasi:

1 STERILISASI & DESINFEKSI
ASHFAR KURNIA

2 DEFINISI ANTISEPTIS, mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau membunuh; dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan tubuh. ANTISEPTIK, zat kimia yang dipakai untuk maksud antiseptis.

3 DEFINISI DESINFEKSI, membunuh organisme-organisme patogen (kecuali spora kuman) dengan cara fisik atau kimia; dilakukan terhadap benda mati. DESINFEKTAN, zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud disinfeksi. STERILISASI, setiap proses (kimia/fisika) yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme.

4 DEFINISI -sid akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mempu membunuh. bakterisid, sporosid. -statik akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak membunuhnya. bakteriostatik, fungistatik.

5 SEJARAH Bangsa Arab mengenal bahwa membakar luka dengan logam yang membara (kai) dapat mencegah infeksi. Ahli bedah Prancis menggunakan kuning telur (suplai lisozim), terpentin (bahan pembakar kimiawi), dll., untuk mengobati luka tembak. Semmelweis menggunakan chlorinated lime untuk mencuci tangan para dokter bedah. J.Lister menggunakan asam karbol untuk mencegah infeksi akibat pembedahan.

6 ANTISEPTIK KIMIA Golongan Alkohol & Fenol Golongan Halogen
Golongan Peroksida Golongan Penurun tegangan permukaan Golongan zat warna Logam-logam berat Gas-gas lainnya

7 Golongan Alkohol & Fenol
Alkohol adalah zat yang paling efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi dan desinfeksi. Alkohol dapat mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi. Urutan kekuatan: isopropil-OH>EtOH>MetOH Konsentrasi 70% sangat baik, dibawah 50% atau diatas 90% tidak ada efeknya.

8 Golongan Alkohol & Fenol
Fenol (asam karbol) pertama kali digunakan oleh J.Lister dalam ruangg bedah. Mekanisme kerjanya fenol adalah dengan cara mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaan. Fenol, krosol, heksakolorofen biasa digunakan. Konsentrasi 2% saja sudah dapat membunuh kuman.

9 Golongan Halogen Larutan klorin (atau biasanya hipoklorit, ClO-) dipakai untuk desinfeksi dan menghilangkan bau. Halazol dan parasulfon dichloramidobenzoic acid pada konsentrasi 4-8 mg/L dapat mendisinfeksi air yang mengandung S. typhi dalam wakti 30 menit. Iodium bersifat sangat antiseptik, efektif juga untuk protozoa (amuba penyebab disentri) Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan alergi pada kulit.

10 Golongan peroksida Antiseptik efektif dan nontoksik
2 H2O2  2 H2O + O2 Konsentrasi: 0,3-6,0% : desinfeksi 6,0-25,0% : sterilisasi 0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat mengurangi kuman sampai 99,99% 10% : dapat membunuh virus dan spora 3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.

11 Detergen Merupakan senyawa penurun tegangan permukaan.
Karena memiliki struktur bipolar. Untuk deterjen ionik sangat desinfektan daripana deterjen nonionik.

12 Zat Warna Beberapa macam zat warna terbukti dapat menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik) Derivat akridin & rosanilin Mekanisme kerjanya diduga menghambat DNA sehingga ada kemungkinan juga bahaya terhadap manusia.

13 Logam Berat Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan) enzim-enzim atau protein esensial lainnya. Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu. Karena sgt berbahaya tidak digunakan lagi HgCl2untuk luka-luka kecil AgNO3infeksi gonokokus As2O4sifilis, infeksi protozoa ZnOinfeksi kuman atau jamur

14 STERILISASI GAS (cont.)
Etilen Oksida (ETO) zat pengalkil yang dapat membunuh sel. Diperlukan pemaparan selama semalam pada ETO 12%. Kadar maksimum yang diperbolehkan 50 mg/L.

15 STERILISASI GAS Uap Formaldehid
larutan formalin (formaldehid 37%) dipanaskan maka akan tumbul uap formaldehid yang dapat membunuh spora dan Mycobacterium tuberculosis. Beta Propiolakton (BPL) stabil pada suhu dibawah titik beku. Digunakan untuk mensterilisasikan vaksin, jaringan dan sera. BPL uap non toksik, BPL cair bersifat karsinogenik.

16 STERILISASI SECARA FISIKA
Sterilisasi panas Sterilisasi radiasi Sterilisasi penyaringan

17 Sterilisasi Panas Membunuh kuman dengancara panas adalahh sangat mudah, dipercaya dan relatif tidak mahal. Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas basah dan panas kering. Panas basah membunuh kuma dengan cara mendenaturasi protein. Panas kering membunuh kuman dengan cara mengoksidasi.

18 Batasan Sterilisasi Panas
Thermal dead point suhu dimana suatu suspensi organisme telah disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit. Thermal dead time waktu yang diperlukan bagi suhu tertentu untuk mensterilkan suatu suspensi organisme. D value waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% dari organisme dalam suatu suspensi oada suatu suhu tertentu. D100oC

19 Batasan Sterilisasi Panas
Z value jumlah derajad kenaikan suhu yang diperlukan untuk menurunkan D value sampai mencapai sepersepuluh nilai semula.

20 Contoh… Spora Bacillus megaterium.
Memiliki D100oC= 1 menit; D95oC= 10 menit. Maka Z value-nya adalah 5. Jadi untuk menurunkan D value menjadi sepersepuluh diperlukan kenaikan suhu sebanyak 5oC.

21 Pemanasan Basah Otoklaf
Tekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu menit. Merebus suhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit. Pasteurisasi suhu 65oC; selama 3 hari.

22 Pemanasan Kering Pembakaran
sterilisasi yang 100% efektif. Tetapi cara ini sangat terbatas pada penggunaannya (hanya pada alat besi atau kaca bagian luar) Sterilisasi udara panas alat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu oC selama 1-2 jam. Sterilisasi ini baik untuk alat-alat laboratorium; kaca petri, pipet, pinset, tabung, labu, dll..

23 Sterilisasi Radiasi Mikroorganisme dapat dibunuh dengan penyinaran ultra ungu (lamda nm). Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm. Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi pada DNA sehingga membentuk dimer timin dan mutasi lainnya. Karena daya penetrasi rendah  alat harus diletakkan dekat dengan sumber sinar. Jauhkan dari mata  sangat peka  rusak permanen

24 Sterilisasi Penyaringan
Dengan cara mengalirkan cairan atau gas melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme. Saringan tidak dapat menahan virus karena ukurannya yang sangat kecil. Dilakukan untuk menyaring substansi yang peka terhadap suhu.

25 Sterilisasi Penyaringan Cairan
Menggunakan filter Saringan Seitz  filter yang dilengkapi asbestos Saringan Berkefeld  terbuat dari tanah diatome Saringan Chamberland  terbuat dari porslen Fritted glass filter  terbuat dari serbuk gelas

26 Sterilisasi Penyaringan Gas
Untuk menyaring udari dari cemaran mikroba biasanya digunakan kapas kering. Kapas basah dapat ditembus mikroba. Laminar flow bench  untuk mencegah pemcemaran kuman pada waktu menuang perbenihan.

27 ZAT ANTIBAKTERIA Tahun 1935  ditemukan protonsil untuk membunuh mikroba. Secara in vitro tidak ada efek namun secara in vivo memiliki efek, karena pelepasan alkil pada p-aminobenzensulfonamida. Tahun 1929 dan 1940  penisilin ditemukan dan diuji efektivitasnya. Tahun 1944  ditemukan streptomisin.

28 Sifat-sifat antibiotika
Menghambat/membunuh patogen tanpa merusak host Bersifat bakterisid & bukan bakteriostatik Tidak menyebabkan resistensi pada kuman Berspektrum luas Tidak bersifat alergenik atau efek samping pada penggunaan lama Efektif dalam plasma, cairan, atau eksudat Larut dalam air Cepat dicapai dan bertahan cukup lama

29 DEFINISI ANTIMIKROBA obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. Batasannya adalah jasad renik yang tidak termasuk parasit. ANTIBIOTIK zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Tapi dapatjuga sintetik atau semi sintetik.

30 MEKANISME KERJA Menghambat metabolisme sel mikroba.
Menghambat sintesis dinding sel. Mengganggu keutuhan dinding sel. Menghambat sintesis protein sel mikroba. Menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba.

31 Menghambat metabolisme sel mikroba
Sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat, dan sulfon. Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan hidupnya. Mikroba membuat sendiri asam folatnya dari PABA Sulfon bersaing dengan PABA sehingga terbentuk metabolit nonfungsional  Mikroba mati.

32 Menghambat sintesis dinding sel mikroba
Penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, sikloserin. Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida) Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi maka akan menyebabkan sel mikroba lisis.

33 Menghambat keutuhan membran sel mikroba
Polimiksin, polien. Dapat merusak membran sel mikroba. Efektif untuk gram negatif Tidak efektif terhadap mikroba gram positif, karen jumlah fosfor bakteri rendah. Gram negatif yang resisten terhadap antibiotik ini ternyata jumlah fosfornya menurun.

34 Menghambat sintesis protein sel mikroba
Aminoglikosida, makrolida, linkomisin, tetrasiklin, kloramfenikol. Untuk kehidupan mikroba perlu mensintesis protein Sintesis berlangsung di ribosom, mRNA, tRNA Akan menghambat kompleks ribosom 30S dan 50S Pada manusia 40S dan 60S  jadi agak spesifik

35 Menghambat sintesis asam nukleat
Rifampisin, kuinolon Mekanisme kerjanya menghambat sintesisn RNA dengan cara berikatan dengan polimerase RNA pada subunit, Kuinolon menghambat enzim girase

36 RESISTENSI: Mekanisme
Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya Inaktivasi obat Mikroba merubah tempat ikatan

37 RESISTENSI: Penurunan
Mutasi Transduksi Transformasi Konjugasi

38 POST-TEST Sebutkan dan jelaskan macam-macam cara sterilisasi?
Jelaskan macam-macam mekanisme kerja antibiotik yang anda ketahui?

39 www.ashfarkurnia.wordpress.com /materi kuliah /mikrobiologi


Download ppt "STERILISASI & DESINFEKSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google