Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HUKUM KELISTRIKAN ARUS SEARAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HUKUM KELISTRIKAN ARUS SEARAH"— Transcript presentasi:

1 HUKUM KELISTRIKAN ARUS SEARAH
Sumber Gambar : Dosen Killer Created by Jamari, S.Pd.

2 HUKUM I KIRCHOFF I4 I6 I5 I3 I1 I2 Imasuk = Ikeluar
Jumlah kuat arus listrik yang memasuki suatu titik percabangan = jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik percabangan I4 I6 I5 I3 I1 I2 Imasuk = Ikeluar I1 + I2 + I6 = I3 + I4 + I5 Dengan I = arus listrik (A)

3 CONTOH PERHITUNGAN HUKUM I KIRCHOFF
L1 Dengan L1 & L2 = lampu 1 dan 2 I2 I5 I8 L2 I1 I4 I7 I6 I9 I3 I1 = I2 + I3 + I4 I5 + I6 = I7 I2 = I8 I4 = I5 + I6 I1 = I9 I3 + I7 + I8 = I9

4 HUKUM II KIRCHOFF  + IR + Ir = 0 atau V+ IR = 0 
Pada rangkaian listrik tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan (IR) adalah sama dengan nol  + IR + Ir = 0 R atau V+ IR = 0 I Dimana r = hambatan dalam sumber tegangan I = kuat arus listrik R = hambatan luar = gaya gerak listrik V = beda potensial atau tegangan listrik , r +

5 HUKUM II KIRCHOFF  + IR + Ir = 0 atau  V+ IR = 0 R I , r +
Dalam menggunakan persamaan tersebut, kita harus memperhatikan hal-hal berikut: Pilih sebuah loop untuk masing-masing rangkaian tertutup dalam arah tertentu (arah loop bebas) Jika arah arus listrik sama dengan arah loop maka penurunan tegangan (IR atau Ir) adalah positif dan sebaliknya Jika arah lintasan loop bertemu kutub positif ( potensial lebih tinggi) sumber tegangan, maka ggl () atau tegangan (v) adalah positif dan sebaliknya.

6 CONTOH PERHITUNGAN HUKUM I DAN II KIRCHOFF
Satu loop + R I , r Langkah-langkah penyelesaian Tentukan pemisalan arah arus listrik Loop Tentukan arah loop Gunakan persamaan Hukum Kirchoff II Persamaan Hukum kirchoff - + IR + Ir = 0

7 CONTOH PERHITUNGAN HUKUM I DAN II KIRCHOFF
Dua loop Langkah-langkah penyelesaian R1 R2 Tentukan pemisalan arah arus listrik I2 Loop 1 Loop 2 R3 I3 Tentukan arah loop I1 + + 2 1 , r , r Gunakan persamaan Hukum Kirchoff I dan II Persamaan Hukum kirchoff I I3 = I1 + I2 Persamaan Hukum kirchoff II di loop 1 Persamaan Hukum kirchoff II di loop 2 -1 + I1 R1 - I2 R3 + I1 r = 0 2 + I2 R3 – I3 R2 + I3 r = 0

8 CONTOH SOAL HUKUM I DAN II KIRCHOFF
Perhatikan gambar berikut 1 = 8 volt 2 = 18 volt Tentukan arus listrik pada masing- masing cabang ! R3 = 6  + + Penyelesaian 2 1 , r =0 R1= 4  R2 = 2  , r =0 I3 Loop 1 Loop 2 I2 R3 = 6  I1 + + 2 1 , r =0 , r =0

9 CONTOH SOAL HUKUM I DAN II KIRCHOFF
 + IR + Ir = 0 + I1 , r =0 Loop 1 Loop 2 I3 I2 R1= 4  R2 = 2  R3 = 6  1 = 8 volt 2 = 18 volt Loop 1 -1 + I1 R1 + I3 R3 + I1 r = 0 -8 + I1 4 + I3 6 + I1 0 = 0 -8 + 4I1+ 6I3 = 0 8 = 4I1+ 6I (1)

10 CONTOH SOAL HUKUM I DAN II KIRCHOFF
 + IR + Ir = 0 I2 I3 Loop 2 Loop 1 Loop 2 -2 + I2 R2 + I3 R3 + I1 r = 0 R3 = 6  I1 + + -18 + I2 2 + I3 6 + I1 0 = 0 2 = 18 volt 1 = 8 volt , r =0 , r =0 I1+ 6I3 = 0 18 = 2I2+ 6I (2) I3 = I1 + I (3)

11 CONTOH SOAL HUKUM I DAN II KIRCHOFF
karena Sehingga I3 = I1 + I2 I1 = I3 - I2 8 = - 4I2 + 10I3 8 = - 4I maka 4I2 = 8 = 4(I3 - I2) + 6I3 4I2 = 12 8 = 4I3 - 4I2 + 6I3 I2 = 12/4 = 3 A 8 = - 4I2 + 10I (4) I1 = I3 - I2 Selesaikan persamaan (2) dan (4) I1 = 2 A – 3 A = -1 A 18 = 2I2+ 6I3 x 2 8 = - 4I2 + 10I3 x 1 Jadi I1 = -1 A, 36 = 4I2 + 12I3 I2 = 3 A dan 8 = - 4I2 + 10I3 + 44 = 22I3 I3 = 44/22 = 2 A I3 = 2 A Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait

12 Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri tiga buah resistor R2 R3 R1 V = V1 + V2 + V3 R = R1 + R2 + R3 V1 V2 V3 V I1 = I2 = I3 + Dimana I1 , I2 & I3 = Kuat arus listrik pada hambatan 1, 2 dan 3 V1 , V2 & V3 = tegangan listrik pada hambatan 1, 2 dan 3 V= tegangan sumber R = hambatan pengganti (hambatan total) dari ketiga hambatan Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait

13 Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel tiga buah resistor R1 I1 V1 R2 I2 I = I1 + I2 + I3 V2 I3 R3 I V = V1 = V2 = V3 V3 I1 , I2 & I3 = Kuat arus listrik pada hambatan 1, 2 dan 3 + V R = hambatan pengganti (hambatan total) dari ketiga hambatan Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait

14 Hambatan Listrik suatu bahan
Hambatan suatu bahan konduktor pada suhu tetap bergantung pada panjang, luas penampang dan hambatan jenis bahan tersebut A l Dimana l = Panjang bahan (m) A = luas penampang bahan (m 2 ) = Hambatan jenis bahan (m) R = hambatan listrik () Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait

15 Hambatan Listrik suatu bahan
Pada batas perubahan suhu tertentu, maka hambatan jenis suatu bahan memenuhi persamaan sebagai berikut : Dimana T = hambatan jenis pada suhu T (m) o = hambatan jenis pada suhu T o (m)  = koefisien suhu hambatan jenis (o C-1 ) T = perubahan suhu (o C ) Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait

16 Hambatan Jenis Beberapa Bahan pada Suhu 20 o C
Alumunium 2,83 x 10-18 Tembaga 1,72 x 10-8 Emas 2,44 x 10-8 Besi 9,71 x 10-8 Konstantan 49 x 10-8 Nikrom 100 x 10-8 Platina 10,6 x 10-8 Bahan Hambatan jenis (m) perak 1,59 x 10-8 Tungsten 5,65 x 10-8 Karbon 3,5 x 10-5 Germanium 5 x 10-1 Silikon 6,42 x 102 Kuarsa 7,5 x 1017 Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait

17 Koefisien Suhu Hambatan Jenis Beberapa Bahan
(oC-1) Perak 0,0038 Tembaga 0,0039 Aluminium 0,0040 Tungsten 0,0045 Besi 0,0050 Grafit -0,0005 Germanium -0,05 Silikon -0,07 Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Download ppt "HUKUM KELISTRIKAN ARUS SEARAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google