Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MINYAK BUMI Kelompok 7 1. Aditya Ananda ( 02 )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MINYAK BUMI Kelompok 7 1. Aditya Ananda ( 02 )"— Transcript presentasi:

1 MINYAK BUMI Kelompok 7 1. Aditya Ananda ( 02 )
2. Aska Apriliyanti ( 07 ) 3. Mahendra Yan ( 25 ) 4. Munif Ma’arij Kholil ( 28 ) 5. Puji Fatmowati ( 31 ) 6. Syafi’ah Candra .S. ( 37 ) 7. Zulfa Marlinda .N. ( 42 )

2 KOMPOSISI MINYAK BUMI JENIS SENYAWA JUMLAH ( PRESENTASE ) CONTOH
Hidrokarbon % Alkana, sikloalkana, dan aromatis Senyawa Belerang 0,1 - 7 % Tioalkana (R-S-H) Alkanatiol ( R-S-H ) Senyawa Nitrogen 0,01 - 0,9 % Pirol Senyawa Oksigen 0,01 - Asam Karbosilat ( RCOOH ) Organo Logam Sangat kecil Senyawa Logam Nikel

3 PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI
Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah “ dupleks”. Menurut teori ini minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan dan tumbuhan yang sudah mati ratusan bahkan jutaan tahun yang lalu, dan dan terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Kemudian berubah menjadi bintik – bintik dan gelembung minyak atau gas. Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ketempat yang tekanannya rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap yang merupakan batuan kedap. Pada daerah tersebut gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedang cairan minyak mengambang diatas deposit air. Karena proses yang panjang ini minyak bumi dikategorikan menjadi sda yang tidak dapat diperbarui

4 PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Pengolahan minyak bumi dilakukan pada kilang minyak melalui dua tahap, yaitu Pengolahan Tahap Pertama ( Primary Processing ) Tahap ini dilakukan dengan destilasi bertingkat yaitu proses destilasi berulang-ulang sehingga mendapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil proses ini meliputi : 1. LPG ( Liquefied Petroleum Gas ) untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG 2. Nafta ( bensin berat ) yang diolah kembali menjadi premium dan bahan pertrokimia 3. Minyak tanah dan avtur 4. Solar untuk bahan bakar mesin diesel 5. Residu yang berisi hidrokarbon

5 2. Pengolahan Tahap Kedua
Pada tahap ini dilakukan beberapa proses diantaranya Perengkahan ( cracking ), dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi pembentukan alkil, penggabungan rantai karbon, perubahan struktur, dan perubahan isomer. Proses ekstraksi, pembersihan produk dengan pelarut agar dihasilkan hasil yang lebih baik. Proses kristalisasi, proses pemisaha produk melalui perbedaan titik didihnya. Proses treating, pada saat proses pengolahan biasanya terjadi kontaminasi, sehingga kotoran tersebut harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik, dan tanah liat.

6 PENGOLAHAN MINYAK BUMI DAN KEGUNAANNYA
LPG, bahan baku pembuatan produk pertokimia Petroleum eter, pelarut non polar, digunakan sebagai cairan pembersih Nafta , pelarut non polar, cairan pembersih Bensin, bahan bakar minyak Kerosin ( minyak tanah ), bahan bakar jet Solar, minyak diesel Oli, pelumas Lilin parafin, aspal ter

7 BENSIN Saat ini ada beberapa jenis bensin yang beredar di pasaran antara lain, premium, pertamax, dan pertamax plus. Karena mutunya yang berbeda maka harganya juga bervariasi. Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya didalam mesin. Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan ( knocking ) pada mesin. Ketukan terjadi bila bensin terbakar disaat yang tidak tepat sehingga akan mengganggu gerakan piston pada mesin. Berdasarkan penelitian bensin merupakan gabungan dari beberapa senyawa hidrokarbon. Karena itu dilakukan penelitian untuk menentukan manakah senyawa yang paling efektif untuk menentukan mutu bensin.

8 Penelitian umumnya dilakukan dengan membuat suatu bensin standar, yaitu bensin yang dibuat dari senyawa n-heptana dan isooktana (2,2,4-trimetilpentana). Angka yang digunakan untuk menunjukkan mutu bensin disebut angka oktan atau bilangan oktana. Semakin tinggi angka oktan bensin, semakin baik mutu bensin tersebut.

9 Angka oktan beberapa bahan bakar
SENYAWA ANGKA OKTAN n-heptana Metilsikloheksana 104 2-metilheksana 41 Benzena 108 3-metilheksana 56 Metilbenzena 124 2,2-dimetilpentana 89 1-heptena 68 2,3-dimetilpentana 87 5-metil-1-heksena 96 2,4-dimetilpentana 77 2-metil-2-heksena 129 3,3-dimetilpentana 95 2,4-dimetil-1-pentena 142 3-etilpentana 64 4,4-dimetil-1-pentena 144 2,2,3-trimetilbutana 113 2,3-dimetil-2-pentena 165 n-heksana 26 2,4-dimetil-2-pentena 135 sikloheksana 2,2,3-trimetil-1-butena 145

10 DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
Dampak Positif Dampak positif penggunaan minyak bumi adalah sebagai bahan bakar dan sumber energi Dampak negatif penggunaan minyak bumi Pencemaran udara Perubahan iklim Pencemaran air Pemanasan global


Download ppt "MINYAK BUMI Kelompok 7 1. Aditya Ananda ( 02 )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google