Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penilaian status gizi Balita

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penilaian status gizi Balita"— Transcript presentasi:

1 Penilaian status gizi Balita
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc

2 Pendahuluan Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal (Depkes RI, 2004).

3 Ada 4 masalah gizi utama yang terjadi di Indonesia:
KEP KVA GAKY Anemia Zat Besi

4 KEP  ditemukan pada Balita dan Anak.
KEP  kurangnya asupan atau intake makanan  kurangnya ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga. Secara tidak langsung adalah masalah pengetahuan tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak.(status gizi anak)

5 Kelompok usia yang rentan masalah gizi
antara lain usia balita:  Bayi (usia kurang 1 tahun)  Anak usia 1 sampai kurang 2 tahun (baduta)  Anak pra-sekolah usia 2 sampai kurang 6 tahun

6 Penggunaan antropometri sebagai salah satu
metode untuk mengukur status gizi masyarakat sangat luas  Antropometri adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan di masayarakat

7 Penggunaannya untuk:  Sebaran status gizi (prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, status sosial dll)  Menentukan prioritas intervensi gizi  Evaluasi hasil intervensi Penilaian hasil pengukuran antropometri:  Usia  Berat badan  Panjang badan (usia kurang 2 tahun), atau  Tinggi badan (usia 2 tahun atau lebih)  Lingkar lengan atas (LiLA)  Lain2: tebal lipatan kulit

8 USIA/UMUR Umur /Usia sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004) Dilakukan pembulatan keatas bila lebih dari 15 hari dan sebaliknya  Bila tidak ingat tanggal lahir, maka tanggal lahir ditentukan sebagai tanggal 15  Bila tidak ingat bulan lahir, maka ditentukan sebagai bulan 6

9 Kategorisasi usia:  0 - <6 bulan  6 - <12 bulan  12 - <24 bulan  24 - <59 bulan

10 Ada 2 macam timbangan:  Tipe Salter spring balance: - Timbangan gantung (Posyandu) - Maksimum berat 25 kg dengan ketelitian 100 g  Tipe Bathroom scale: - Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri, atau - Menimbang anak bersama ibunya - Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g

11 Tipe Salter spring balance:

12

13 Tipe Bathroom scale:

14

15 Tinggi Badan/Panjang Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.

16 Tinggi Badan/Panjang Badan
Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004) Ada 2 macam alat ukur:  Baby length board: - Untuk bayi dan anak kurang 2 tahun - Mengukur crown-heel length dengan ketelitian 0,1 cm  Vertical measures (microtoise): - Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2 tahun atau >) - Mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm

17 Baby length board:

18 Panjang Badan

19 Microtoise

20 Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan.

21 Tabel Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS
No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi 1 BB/U < -3 SD Gizi buruk - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang - 2 s/d +2 SD Gizi baik > +2 SD Gizi lebih 2 TB/U Sangat Pendek Pendek Tinggi 3 BB/TB Sangat Kurus Kurus Gemuk Sumber : Depkes RI 2004.

22 Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan “presentil”, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990)

23 Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS) No Indeks yang digunakan Interpretasi BB/U TB/U BB/TB 1 Rendah Normal, dulu kurang gizi Tinggi Sekarang kurang ++ Sekarang kurang + 2 Sekarang kurang Sekarang lebih, dulu kurang 3 Tinggi, normal Obese Sekarang lebih, belum obese Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

24 Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR) Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

25 Contoh: Diketahui BB= 60 kg TB=145 cm
Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun

26 Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS
Standard Deviations Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd 15 31.6 39.9 48.3 56.7 69.2 81.6 94.1 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

27 Jadi untuk indeks BB/U adalah
= Z Score = ( 60 kg – 56,7 ) / 8.4 = + 0,4 SD = status gizi baik

28 LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA)
Diukur dengan pita ukur non-elastis  Sebagai alternatif bila tidak memungkinkan mengukur BB dan TB (keadaan darurat atau untuk skrining)  Nilai ambang batas untuk balita 12,5 – 13 cm dapat menggantikan interpretasi BB-TB rendah atau wasting

29 Software penilaian antropometri
WHO anthro-2000  Epi-Info 2000  Nutrisurvey WHO Anthro 2005.lnk Epi Info 2002.LNK ENA for SMART.lnk

30

31 Terimakasih


Download ppt "Penilaian status gizi Balita"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google