Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Sudirman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
CONTOH : Aspek keuangan bila Benefit cost ratio (B/C ratio) > 1 I. II Biaya tetap : Rak kayu tempat pot @ Rp x 2 Biaya Variabel Harga Rp 10,000,-/bibit x 100 Rp 50,-/kg Media tanam: Polybag Pot 2.000,- x 100 Pot Rp x 100 Upah pemeliharaan 3 bulan Biaya koreksi mati: 10% dari total harga bibit yang ditanam Rp ,- ,- 50.000,- 10.000, ,- ,- ,- ,- Total ,- Apabila harga jual Pot Rp ,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah ………. Keuntungan yang diperoleh adalah
2
Apabila harga jual Pot Rp 50
Apabila harga jual Pot Rp ,- dengan ketentuan berbonggol 3-4 cm dan jumlah pot yang siap dijual sebanyak 90 pot. (koreksi kematian 10%). Maka pendapatan yang diperoleh adalah 90 x Rp ,- = Rp ,- Keuntungan yang diperoleh adalah Rp ,- - Rp ,- = Rp ,- Analisis BEP (Break Even Point) Total biaya Rp ,- BEP harga = = = Rp /pot Produksi pot Total biaya Rp ,- BEP produksi = = = 45,2 pot Harga jual Rp ,- Artinya usaha akan mengalami titik impas dengan jumlah pot terjual sebanyak 45,2 pot
3
ROI (Return on Investment) Hasil penjualan Rp 4.500.000,-
ROI = x 100% = x 100% = 1.99% Total biaya produksi Rp ,- Artinya dengan modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperolah kembali 1.99% Pengembalian Modal = Toatl biaya : keuntungan Rp ,- Pengembalian biaya = = 1.01 Rp ,- Artinya modal akan kembali dalm waktu 0.94 x 3 bulan = 2,28 bulan Analisis Keuntungan (B-C) B-C =Keuntungan = Pendapatan – Total biaya Rp ,- - Rp ,- = Rp ,- B/C (Benefit cost ratio) Pendapatan Rp ,- B/C = = = 1.99 Biaya Produksi Rp ,- artinya dari modal Rp 1,00 yang diinvestasikan dalam usaha akan memperoleh untung 0,99 kalinya
4
Efisiensi Penggunaan Modal
Keuntungan Rp ,- Efisiensi Modal = = = 0.99 Biaya Produksi Rp ,-
5
. Analisa Titik Impas (Breakeven point)
TOTAL REVENUES 10 9 8 PROFIT AREA 7 TOTAL COST 6 5 VARIABLE COST 4 A 3 2 LOSS AREA 1 FIXED COST 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pinson. Linda, Anatomy of Business Plan, Penerbit Canary, jakarta 2003
6
Indikator Keberhasilan Studi Kelayakan
Availability (ketersedian barang/jasa yang diharapkan) Accessability (keterjangkauan tarif, jarak dan keadilan) Acceptancy (selera dan penerimaan pasar akan produk/jasa) Relationship (hubungan pelanggan-wirausaha pasca pembelian)
7
Indikator keberhasilan Studi Kelayakan :
Availability adalah ketersedian barang/jasa yang meliputi : keaneragaman, kelengkapan, keberlanjutan adanya Accessability (keterjangkauan dan keadilan) meliputi: Aspek fisik : letak tempat usaha dengan masyarakat pasar sasaran, transportasi menuju tempat usaha, mudah dijangkau Aspek Ekonomi meliputi harga. Harga sama atau dibawah willingness to buy (WTB) Aspek sosiobudaya meliputi emosi pasar. Produk/jasa sesuai dengan budaya dan selera pasar Acceptancy adalah selera dan penerimaan pasar akan produk/jasa Aspek input- proses Input : Tempat parkir , keramahan dan empati petugas parker Proses: penyampaian barang/jasa : Keramahan, kecepatan layanan Outcome : penyembuhan dan kepuasan Relationship adalah hubungan pelanggan-wirausaha pasca pembelian. Dengan sub-indikator 3 U: use (jenis barang/jas yang dibeli), usage (frekuensi pembelian) dan user (siapa pembeli, pengguna atau pemakai)
8
Melaksanakan Rencana Tindakan
Pedoman suatu rencana operasi : What, Whom, Who, How much/many and How to do, Where, When What memberikan produk barang/jasa apa yang ingin di produksi atau dijual Whom memberikan sasaran atau pasar yang akan digarap Who memberikan siapa yang bertanggung untuk mencapai sasaran tersebut How much/many memerikan besar target sasaran (omzet) yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. How to do, memerikan cara dan bagaimana mencapai target sasaran Where memberikan di mana, daerah, area geografi di mana sasaran berada When memberikan target waktu untuk besar omzet dalam waktu tertentu (jangka pendek, menengah, panjang)
9
7. Mengantisipasi Perkembangan :
Kecenderungan Wirausaha mengantisipasi perkembangan Prioritas Antisipasi Pahit PAS Meledak Wirausaha Konservatif Wirausaha Masa Kini Wirausaha Berpikiran Maju 1 2 3 Wirausaha yang baik tidak membiarkan dirinya direncanakan oleh pihak lain, melainkan merencanakan pengembangan dirinya
10
CLOSE UP Kewirausahaan dibentuk oleh bakat,dikembangkan oleh pengalaman diterapkan melalui metode dan teknik yang dapat dipelajari. Nilai dan sikap serta perilaku harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Sikap positif yang berisi kebiasaan positif (kemenangan pribadi dan publik) harus menjadi moral dan etika berbisnis.
11
SEKIAN TERIMA KASIH SEKIAN TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.