Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Komplikasi dan Penyakit dalam Masa Nifas serta Penanganannya

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Komplikasi dan Penyakit dalam Masa Nifas serta Penanganannya"— Transcript presentasi:

1 Komplikasi dan Penyakit dalam Masa Nifas serta Penanganannya
VENA ANISA 130088

2 INFEKSI Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas. Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan, dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun.

3 ETIOLOGI Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan, seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen ( kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), dan endogen ( dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dari 50% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan lahir.

4 Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antaralain adalah:
Streptococcus Haemoliticus Aerobik Masuk secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan penolong, dan sebagainya. Staphylococcus Aureus Masuk secara eksogen, infeksi sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di Rumah Sakit. Escherichia Coli Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas. Clostridium Welchii Kuman anaerobik yang sangat berbahaya , sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar Rumah Sakit.

5 PREDISPOSISI Partus lama, partus terlantar, dan ketuban pecah lama.
Tindakan obstetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal. Tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban, dan bekuan darah dalam rongga rahim. Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan seperti perdarahan, kelelahan, malnutrisi, pre-eklamsi, eklamsi, dan penyakit ibu lainnya (penyakit jantung, TBC paru, pneumonia, dll).

6 KLASIFIKASI Infeksi terbatas lokalisasinya pada perineum, vulva, serviks, dan endometrium. Infeksi yang menyebar ke tempat lain melalui: pembuluh darah vena, pembuluh limfe dan endometrium.

7 METRITIS Pengertian Metritis adalah inspeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvic yang menahun, peritonitis, syok septik, thrombosis yang dalam, emboli pulmonal, infeksi felvik yang menahun, dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas

8 Tanda gejala yang selalu ada, antaralain:
Demam menggigil Nyeri perut bawah Lokea berbau nanah Uterus nyeri tekan Tanda gejala kadang-kadang ada, antaralain: Perdarahan pervagina Syok

9 Penanganan yang dilakukan untuk metritis, antaralain:
Berikan transfusi bila dibutuhkan atau jika ada perdarahan Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yang tinggi Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis Bila dicurigai sisa plasenta lakukan pengeluaran (digital atau dengan kuret yang bener) Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu dalam posisi fowler. Bila tak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan ada tanda peritonitis generalisata lakukan laparatomi dan keluarkan pus. Bila pada evaluasi uterus nekrotik dan septic lakukan histerektomi subtotal.

10 BENDUNGAN PAYUDARA Pengertian
Peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi. Bendungan terjadi akibat bendungan berlebihan pada limfatik dan vena sebelum laktasi. Payudara bengkak disebabkan karena menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan bra yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.

11 Gejala umum Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak: payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.

12 Tanda gejala selalu ada
Buah dada nyeri dan bengkak. 3-5 hari nifas. Tanda gejala kadang-kadang ada : a. Buah dada bengkak b. Kedua buah dada terkena

13 Pencegahan Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan yang benar. Menyusui bayi tanpa jadwal (nir jadwal dan on demand). Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi. Jangan memberikan minuman lain pada bayi. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (masase, dan sebagainya).

14 Penanganan: Bila ibu menyusui bayinya: Susukan sesering mungkin Kedua payudara disusukan Kompres hangat payudara sebelum disusukan Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir/sendok. Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres hangat dan dingin. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit.   Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.   Pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks. Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak minum. Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya.

15 Bila ibu tidak menyusui:
Sangga payudara Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara.

16 PERITONITIS Pengertian
Adalah Peritonitis adalah peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam rongga perut. Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam.

17 Tanda dan Gejala Tanda-tanda peritonitis relative sama dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermia, tatikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi.

18 Tanda gejala yang lain juga terjadi:
Nyeri seluruh perut spontan maupun pada palpasi Demam menggigil Perut gembung tapi kadang-kadang ada diarrhea Muntah Pasien gelisah, mata cekung Pembengkakan dan nyeri di perut Demam dan menggigil Kehilangan nafsu makan Haus Mual dan muntah Urin terbatas Bisa terdapat pembentukan abses. Sebelum mati ada delirium dan coma

19 Komplikasi Menurut Chushieri komplikasi dapat terjadi pada peritonitis bakterial akut sekunder, dimana komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi komplikasi dini dan lanjut, yaitu: Komplikasi dini a.    Septikemia dan syok septic b.    Syok hipovolemik c.    Sepsis intra abdomen rekuren yang tidak dapat dikontrol dengan kegagalan multi system d.   Abses residual intraperitoneal e.    Portal Pyemia (misal abses hepar) Komplikasi lanjut a.       Adhesi b.      Obstruksi intestinal rekuren

20 Gangguan Psikologis Masa Nifas

21 Post Partum Blues Merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi atau Gangguan efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.

22 Faktyor Penyebab Faktor Hormonal, Berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah. Faktor Usia. Pengalam dalam pross kehamilan dan persalinan. Adanya perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi. Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi, serta keadekuatan dukungan sosial lingkungannya.

23 Gejala Reaksi depresi/sedih, menagis, mudah tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. Pencegahan beristirahat ketika bayi tidur Berolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi   bicarakan rasa cemas dan komunikasikanbersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

24 Penanganan Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik. Dengan dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas cara peningkatan support meningkatkan support mental atau dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas.

25 Depresi Post partum Depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari. Faktor Penyebab a.    Faktor konstitusional Gangguan post partum berkaitan dengan riwayat obstetri yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin, serta adanya komplikasi atau tidak dari kehamilan dan persalinan sebelumnya. b.   Faktor fisik Terjadi karena ketidakseimbangan hormonal, Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone. Faktor psikologi Paralihan yang cepat dari keadaan “ 2 dalam 1 “, pada akhir kehamilan menjadi dua individu. Yaitu ibu dan anak yang bergantung pada penyesuaian psikologis individu.

26 Gejala Kelelahan dan perubahan mood Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur Tidak mau berhubungan dengan orang lain Tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.

27 Penanganan Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk: a. beristirahat dengan baik b. berolahraga yang ringan c. berbagi cerita dengan orang lain d. bersikap fleksiblee. bergabung dengan orang-oarang baru f. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

28 Terima kasih


Download ppt "Komplikasi dan Penyakit dalam Masa Nifas serta Penanganannya"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google