Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kuliah III: EYD BAHASA JURNALISTIK
Univ. Esa Unggul, Jakarta, 30 September 2015 Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K Kuliah III: EYD BAHASA JURNALISTIK
2
EVALUASI TUGAS MINGGU LALU
ANALISIS BERITA
3
ANALISIS BERITA W W W W W H?
Rincian/informasi tambahan dari? W atau H. Rincian/informasi tambahan dari? W atau H.
4
Rincian/informasi tambahan dari? W atau H.
5
BMKG jelaskan soal isu gempa besar di Lombok
Jakarta (Antara Babel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyampaikan klarifikasi mengenai isu akan adanya gempa bumi berkekuatan 8,7 skala richter di Lombok Selatan malam ini. BMKG menegaskan bahwa kabar yang beredar melalui SMS dan jejaring sosial mengenai gempa besar yang akan melanda Lombok Selatan 26 Februari 2013 pukul 20:35:16 WITA, adalah tidak benar. "BMKG menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar dan menyesatkan," tulis BMKG dalam siaran persnya yang dipublikasikan di laman resminya, Selasa malam. BMKG juga menegaskan tidak ada pegawai BMKG yang pernah menyatakan akan terjadinya suatu gempa besar kedepan dan tidak akan pernah, karena gempa bumi hingga sekarang belum bisa diprediksi kapan akan terjadi. Badan itu berpesan agar masyarakat waspada dan tidak perlu menanggapi isu-isu semacam itu, bila menemui isu sejenis sebaiknya masyarakat melaporkannya kepada instansi terkait. Pernyataan BMKG tersebut dikeluarkan untuk menanggapi isu yang beredar melalui SMS dan media sosial yang menyebut akan terjadi gempa 8,7 skala richter yang melanda Lombok Selatan. Isu itu disebarkan dengan mengatasnamakan pegawai BMKG. ANALISIS 5 W + 1H-nya Editor: Mulki COPYRIGHT © 2015 Sumber: antaranews.com
6
Kuliah III: EYD BAHASA JURNALISTIK
Univ. Esa Unggul, Jakarta, 30 September 2015 Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K Kuliah III: EYD BAHASA JURNALISTIK
7
EYD BAHASA JURNALISTIK
Dalam "Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers" hasil kesepakatan para peserta Karya Latihan Wartawan (KL!V) ke-17 PWI Jaya yang dipimpin H. Rosihan Anwar (November 1975) di Jakarta, disebutkan; bahasa pers harus menaati aturan ejaan yang berlaku. Aturan ejaan bahasa Indonesia tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnaknn (disingkat EYD). Ejaan ini berlaku sejak 17 Agustus 1972, yang berlaku pula di Kerajaan Malaysia dengan nama Ejaan Baharu Bahasa Malaysia. Secara umum EYD mengatur (1) penggunaan huruf, (2) penggunaan angka, (3) penulisan kata, (4) pemenggalan kata, (5) penggunaan tanda baca (Chaer, 2010 : 97).
8
EYD menggunakan aksara Latin - 26 huruf (dari A (a) sampai Z (z) ).
Setiap huruf melambangkan satu bunyi atau satu fonem; kecuali gabungan huruf kh, ng ny, dan sy melambangkan satu bunyi; huruf e melambangkan dua buah bunyi; huruf q dan x digunakan pada kata serapan tetentu. Penggunaan Huruf : Vokal: a,e, i, o, dan u. Konsonan: selain dari huruf vokal Diftong: ai,au, dan oi. Gabungan huruf konsonan: kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan satu bunyi Huruf Kapital Huruf Miring Huruf Teball
9
Penggunaan Angka dan Lambang Bilangan :
Angka: Romawi, Arab. Lambang Bilangan: dua puluh, lima ratus, 5 orang,... Penulisan Kata : Kata Dasar Kata Berimbuhan Kata Ulang: anak-anak, gerak-gerik, tukar-menukar, Gabungan Kata: duta besar, rumah sakit umum, Kata Depan (Preposisi): dari, ke, kepada, oleh, dengan, atas Penulisan Partikel: kah, lah, tah., pun, Singkatan dan akronim. Singkatan adalah bentuk kata atau ungkapan yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih (Muh. Yamin, M.I.K., DPR, ...) Akronim adalah singkatan yang dianggap dan dapat diperlakukan sebagai sebuah kata (ABRI, pemilu, cawapres, sinetron,...) Kata Serapan: carier karir, research riset, ... Pemenggalan Kata Penggunaan tanda baca
10
BMKG jelaskan soal isu gempa besar di Lombok
Jakarta (Antara Babel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyampaikan klarifikasi mengenai isu akan adanya gempa bumi berkekuatan 8,7 skala richter di Lombok Selatan malam ini. BMKG menegaskan bahwa kabar yang beredar melalui SMS dan jejaring sosial mengenai gempa besar yang akan melanda Lombok Selatan 26 Februari 2013 pukul 20:35:16 WITA, adalah tidak benar. "BMKG menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar dan menyesatkan," tulis BMKG dalam siaran persnya yang dipublikasikan di laman resminya, Selasa malam. BMKG juga menegaskan tidak ada pegawai BMKG yang pernah menyatakan akan terjadinya suatu gempa besar kedepan dan tidak akan pernah, karena gempa bumi hingga sekarang belum bisa diprediksi kapan akan terjadi. Badan itu berpesan agar masyarakat waspada dan tidak perlu menanggapi isu-isu semacam itu, bila menemui isu sejenis sebaiknya masyarakat melaporkannya kepada instansi terkait. Pernyataan BMKG tersebut dikeluarkan untuk menanggapi isu yang beredar melalui SMS dan media sosial yang menyebut akan terjadi gempa 8,7 skala richter yang melanda Lombok Selatan. Isu itu disebarkan dengan mengatasnamakan pegawai BMKG. Editor: Mulki COPYRIGHT © 2015 Sumber: antaranews.com MARI ANALISIS EYD-NYA
11
Untuk lebih jelas, baca: EYD Permendiknas No 46 Tahun 2009 Tanggal 31 Juli 2009
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.