Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT"— Transcript presentasi:

1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MODEL PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KEC. IMOGIRI KAB. BANTUL Dr. Sriyadi Triyono, MP Francy Risvansuna V, MP

2 Tujuan Penelitian Mengetahui lebih jelas tentang kondisi umum wilayah Desa Kebon Agung yang mendukung agrowisata. Kondisi umum ini meliputi fisik, ekonomi dan sosial masyarakat (petani) Mengetahui gambaran hasil analisis SWOT Kebon Agung dari aspek agrowisata Menentukan model pengembangan agrowisata yang cocok dalam rangka pemberdayaan petani Desa Kebon Agung.

3 Metode Penelitian Penelitian pengembangan model agrowisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Kec. Imogiri Kab. Bantul dilakukan dengan metode penelitian survei pada petani/pelaku agribisnis dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan agrowisata tersebut sebagai obyek penelitian.

4 Metode Analisis Analisis deskriptif kualitatif Metode kuantitatif
Analisis SWOT

5 Hasil Penelitian Potensi : Sejarah Potensi Alam Potensi Sosial Budaya

6 Tanggapan Masyarakat Terhadap Pengembangan
Masyarakat setuju terhadap pengembangan Desa Wisata Kebon Agung dengan cara pelestarian sosial budaya local, mempertahan kan dan melestarikan keberadaan tanah pertanian dan potensi alam, melibatkan masyarakat luas

7 Hasil SWOT : Mengoptimalkan potensi yg ada
1. Perencanaan yg matang Mengoptimalkan potensi yg ada Perlu kerjasama dengan pihak terkait Perlu sosialisasi secara menyeluruh

8 Kesimpulan Potensi yg ada sangat mendukung pengembangan.
Masyarakat mendukung pengembangan Desa Wisata Kebon Agung Hasil SWOT perlu mengoptimalkan potensi yg ada Model pengembangan berbasis pemberdayaan masyarakat.

9 Rekomendasi Bagi pengelola utk lebih mengoptimalkan potensi yg ada.
Perlu sosialisasi secara menyeluruh 3. Masyarakat lebih aktif dlm pengembangan Desa Wisata Kebon Agung 4. Perlu campur tangan pemerintah.

10 KONTRAK KULIAH KEWARGANEGARAAN
Masuk jam wib. Tidak boleh pakai kaos oblong, sandal dan pakaian ketat. (Boleh Pakai Sepatu Sandal) Boleh rambut panjang dan rapi. HP silent. Estimasi waktu : A. 30 menit kuliah. B. 70 menit presentasi makalah.

11 KOMPOSISI NILAI A. Kehadiran 10% B. UTS 20 %. C. UAS 20 %.
D. Presentasi makalah 40 %. 1. Presentasi makalah pertama 20 %. 2. Presentasi makalah kedua 20 %. E. Keaktifan 10 %. 1. Keaktifan pertama 5 %. 2. Keaktifan kedua 5 %.

12 DAFTAR PUSTAKA : 1. Pendidikan Pancasila (2008, Prof. Dr. Kaelan, MS)
Penerbit “PARADIGMA” Yogyakarta. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. (2007, Prof. Dr. Kaelan, MS). 3. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) LP3 UMY. 4. Sumber-sumber lain.

13 Mampu memahami dan menjelaskan jiwa nasionalisme-patriotisme
REVITALISASI PERAN PERTANIAN-KEMANDIRIAN PANGAN PEMBANGUNAN LINGUNGAN BERWAWASAN KEBANGSAAN HAMKAMNAS-HANKAMRATA NASIONALISME-PATRIOTISME ISLAM Bentuk Perkuliahan: Tutorial dan Diskusi Metode: Small Group Discussion dan Problem Based Learning PKn PANCASILA

14 MATERI KULIAH Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
2. Lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 3. Transformasi Pendidikan Pancasila dalam Kewarganegaraan. 4. Islam Sumber Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

15 5. Filosofi Sistem Hankamnas dan
Hankamrata. 6. Hankamnas, Hankamrata Berbasis Pertanian. 7. Hankamnas, Hankamrata Berbasis Lingkungan. 8. Simulasi Hankamnas, Hankamrata.

16 1. Latar belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Landasan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pembahasan Pancasila dan Kewarganegaraan secara Ilmiah.

17 2. Lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem. 1. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yg Bersifat Organis. 2. Susunan Pancasila yg Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal. 3. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yg Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi.

18 B. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat.
1. Dasar Antropologis Sila-Sila Pancasila. 2. Dasar Epistemologis Sila-Sila Pancasila. 3. Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila. C. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia 1. Dasar Filosofis 2. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Negara.

19 3. Transformasi Pendidikan Pancasila dalam Kewarganegaraan.
Kedudukan dan Fungsi Pancasila. 1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa. 2. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. 3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain. 1. Ideologi Besar Lainnya di Dunia. 2. Ideologi Pancasila. 3. Ideologi Liberal. 4. Ideologi Sosialisme Komunis.

20 4. Islam Sumber Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Sila-Sila Pancasila. Proses Perumusan Pancasila. Sila-Sila Pancasila Bersumber pada Syariat Islam.

21 5. Filosofi Sistem Hankamnas dan Hankamrata.
Ketahanan Nasional. 1. Konsepsi Ketahanan Nasional. 2. Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi. B. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 1. Pengaruh Aspek Ideologi. 2. Pengaruh Aspek Politik. 3. Pengaruh Aspek Ekonomi. 4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya. 5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan.

22 6. Hankamnas, Hankamrata berbasis Pertanian.
Swasembada Pangan versus Ketahanan Pangan. Pengertian Ketahanan Pangan. Sub Sistem Ketahanan Pangan. 1. Sub Sistem Ketersediaan (Food vailability). 2. Akses Pangan (Food Access). 3. Penyerapan Pangan (Food Utilization). 4. Stabilitas (Stability). 5. Status Gizi (Nutritional Status).

23 7. Hankamnas, Hankamrata berbasis Lingkungan.
Pertanian Berwawasan Lingkungan. Pengendalian Hama Terpadu. Pertanian Organik. Biopestisida. 8. Simulasi Hankamnas, Hankamrata.

24 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN
A. Landasan Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Landasan Historis Landasan Kultural Landasan Yuridis Landasan Filosofis

25 Landasan Historis Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yg cukup panjang sjk zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yg menjjh serta menguasai bangsa Indonesia.

26 Landasan Kultural Berbeda dgn bangsa2 lain, bangsa Indonesia m’dasarkan pandangan hidupnya dlm bermasya rakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pd bangsa itu sendiri.

27 Nilai kenegaraan dan kemasya rakatan yang terkandung dlm sila2 Pancasila merupakan hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dr nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri mlalui proses refleksi filosofi pr pendiri negara.

28 Landasan Yuridis Di dalam UU No.20 th 2003 tentang Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila.

29 Dlm SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa Misi Pendidikan Kewarga- negaraan adl utk memantapkan kepribadian mahasiswa agar scr konsisten mampu mewujud kan nilai2 dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dlm menguasai dan mengembang kan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi sesuai dgn SK Dirjen DIKTI No. 43/DIKTI/KEP/2006 tsb maka Pendidikan Kewarganegaraan adalah berbasis Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia.

30 Landasan Filosofis Secara filisofis, bangsa Indonesia sbelum mendiri- kan negara adalah sebagai bangsa yg berketuhanan & berkemanusiaan. Hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adlh makhluk Tuhan yang Maha Esa.

31 Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merp unsur pokok negara), shg scr filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan. Konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar ontologis demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara.

32 B. Tujuan Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Dlm UU No.20 Th 2003 ttg sistem Pendidikan Nasional & juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.43/DIKTI/KEP/2006 adalah :

33 Bahwa tujuan kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan dalam rambu-rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan pada moral yg diharapkan terwujud dlm kehidupan sehari-hari, yi perilaku yg memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

34 C. Pembahasan Pancasila & Kewarganegaraan secara Ilmiah
Syarat-Syarat Ilmiah Berobjek Bermetode Bersistem Bersifat Universal

35 Tingkatan Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan deskriptif 2. Pengetahuan kausal 3. Pengetahuan normatif 4. Pengetahuan essensial

36 Pengetahuan deskriptif
 suatu pertanyaan “bagaimana” 2. Pengetahuan kausal  suatu pertanyaan “mengapa” 3. Pengetahuan normatif  suatu pertanyaan “ke mana” 4. Pengetahuan essensial  suatu pertanyaan “apa”


Download ppt "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google