Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
FISIOLOGI KERJA Modul 13
2
Tujuan Instruksional Umum :
Sebagai tambahan pengetahuan mahasiswa agar lebih memahami tentang fisiologi, khususnya fisiologi kerja. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mempelajari, menganalisis dan melakukan upaya perbaikan semua aspek berkaitan dengan fisiologi manusia bagi tenaga kerja.
3
1. Pengertian Fisiologi kerja merupakan cabang ilmu biologi manusia, mempelajari fungsi organ-organ tubuh manusia pada saat bekerja. Merupakan dasar berkembangnya ergonomi, bertujuan (melalui metode penelitian fisiologik), mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan kondisi kerja fisik industri dan sebagainya, untuk meringankan beban kerja serta meningkatkan produktivitas. Studi ini menitikberatkan stress atau beban yang diberikan oleh aktivitas pekerjan tertentu kepada pekerja.
4
Evaluasi kerja hendaknya sejauh mungkin bersifat objektif dan kuantitatif. Sebagai basis klasifikasi kerja, tingkat konsumsi oksigen atau kebutuhan kalori dapat dijadikan dasar. Misal, pekerjaan yang memerlukan oksigen 0,5 liter/menit atau 2,5 kcal/menit atau setara 10,5 kJ/menit diklasifikasikan sebagai pekerjaan ringan. Sedangkan pekerjaan yang memerlukan oksigen 1,5 – 2 liter/menit atau 7,5 – 10 kcal/menit yang setara 31,4 – 41,9 kJ/menit digolongkan pekerjaan berat. Akan tetapi, berat ringan suatu pekerjaan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
5
2. Kerja Otot Otot merupakan jaringan eksitabel yang dapat dirangsang secara kimiawi, mekanik, dan elektrik untuk menimbulkan aksi potensial. Kerja fisik sering pula disebut dengan kerja otot. Otot bekerja dengan jalan berkontraksi. Kerja otot dapat dinamis (ritmis, berirama) atau statis (menetap). Pada kerja otot dinamis, kerutan dan pengenduran otot terjadi silih berganti. Sedang pada kerja otot statis, suatu otot menetap berkontraksi untuk suatu periode secara kontinyu.
6
Di dalam otot terdapat banyak pebuluh darah
Di dalam otot terdapat banyak pebuluh darah. Dalam keadaan kerja dinamis, aliran darah meningkat yang akan mensuplai kebutuhan oksigen dalam jumlah yang cukup, serta membantu pembuangan sisa-sisa metabolisme keluar dari otot. Pada keadaan kerja statis yang terjadi cukup lama, cadangan oksigen otot akan berkurang sehingga terjadi keadaan kekurangan oksigen (oxygen debt). Hal ini mengakibatkan terganggunya proses metabolisme dan terjadi penumpukan asam laktat yang bersifat racun bagi otot, yang selanjutnya menimbulkan nyeri serta kelelahan (muscular fatique).
7
3. Analisa Postur Duduk Posisi kerja duduk memiliki keuntungan tersendiri dibanding dengan posisi kerja berdiri. Pada posisi kerja berdiri, otot soleus dan tibialis anterior cenderung mengalami kelemahan. Duduk dapat mengurangi kerja berlebihan dari otot tersebut, dan terjadinya relaksasi serta menurunnya tekanan hidrostatik vena pada kaki sehingga darah dapat lancar kembali ke jantung. Selain keuntungan, posisi kerja duduk juga memiliki kerugian, antara lain dari hasil studi Eastman Kodak Company (New York), menggambarkan bahwa 35% dari pekerja duduk mengalami keluhan nyeri pinggang. Duduk juga dapat menyebabkan berkurangnya kontraksi otot-otot abdominal. Studi menunjukkan bahwa gaya intradiscus pada regio lumbar ada kaitannya dengan posisi duduk dan penyediaan sandaran kursi.
8
Sumber : A.P. Moore, and N.J. Petty. Fungtion of The Spine, p. 171
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.