Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dosen : Ratih Setyaningrum,MT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dosen : Ratih Setyaningrum,MT"— Transcript presentasi:

1 Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
ANTROPOMETRI Dosen : Ratih Setyaningrum,MT

2 Tujuan Tujuan pendekatan antropometri dalam perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system). Sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik dan efisien.

3 Dimensi Tubuh Yang Diukur

4 Antropometri Sistem Manusia Mesin
Antropometri Posisi Berdiri Antropometri posisi berdiri untuk diterapkan pada ergonomi yang terpenting adalah : 1. Tinggi badan 2. Tinggi bahu 3. Tinggi pinggul 4. Tinggi siku 5. Depa 6. Panjang lengan

5

6 Antropometri Posisi Duduk
Antropometri posisi duduk terpenting yang harus diukur adalah : 1. Tinggi lutut 2. Lipat lutut punggung 3. Tinggi duduk 4. Lipat lutut telapak kaki 5. Panjang lengan bawah dan lengan

7

8 Antropometri kepala Beberapa bagian yang perlu diukur untuk kepala antara lain : 1. Jarak antara vertek dengan dagu (A) 2. Jarak antara mata dengan dagu (B) 3. Jarak antara hidung dengan dagu (C) 4. Jarak antara mulut dengan dagu (D) 5. Jarak antara ujung hidung dengan lekukan lubang hidung (E) 6. Jarak antara ujung hidung dengan kepala belakang (F) 7. Jarak antarai dengan belakang kepala (G) 8. Jarak antara vertex dengan lekukan di antara kedua alis (H)

9 9. Jarak antara vertex dengan daun telinga atas(I)
10. Jarak antara vertex dengan lubang telinga(J) 11. Jarak antara vertex dengan daun telingabawah (K) 12. Lingkar kepala membujur (L) 13. Lingkar kepala melintang (M) 14. Lebar kepala (N) 15. Jarak antara kedua mata (O) 16. Jarak antara kedua pipi (P) 17. Jarak antara kedua lubang hidung (Q) 18. Jarak antara kedua persendian rahangbawah (R) 19. Jarak antara kedua daun telinga (S) 20. Jarak antara cuping hidung (T)

10

11 Antropometri tangan Pada antropometri tangan beberapabagian yang perlu diukur adalah : 1. Panjang tangan (A) 2. Panjang telapak tangan (B) 3. Lebar tangan sampai ibu jari (C) 4. Lebar tangan sampai matakarpal (D) 5. Ketebalan tangan sampai matakarpal (E) 6. Lingkar tangan sampai telunjuk (F) 7. Lingkar tangan sampai ibu jari (G)

12

13 Antropometri kaki Pada antropometri kaki beberapa bagian yang perlu diukur adalah : 1. Panjang kaki (A) 2. Lebar kaki (B) 3. Jarak antara tumit dengan telapak kaki yang lebar (C) 4. Lebar tumit (D) 5. Lingkar telapak kaki (D) 6. Lingkar kaki membujur (E)

14

15

16 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN terhadap ERGONOMI
Penyesuaian desain mesin, sistem, ruang kerja dan lingkungan terhadap karakter, kapasitas dan keterbatasan manusia. Desain untuk reliabilitas, kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan dan efisiensi dalam pemakaian.

17 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PENDEKATAN DESAIN - ERGONOMI
1. Mengetahui kebutuhan dalam orientasi pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk dan menggunakan pengalaman pribadi. 2. Melakukan uji terhadap pemakai produk.

18 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN - FAKTOR MANUSIA
1. Setiap manusia mempunyai bentuk yang berbeda - beda, seperti : Tinggi-Pendek, Kurus-Gemuk, Tua-Muda, Normal-Cacat, . 2. Manusian mempunyai keterbatasan Fisik, Contoh : Letak tombol operasional / kontrol panel yang tidak sesuai dengan bentuk tubuk menyebabkan terjadinya sikap paksa / salah operasional.

19 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN terhadap ERGONOMI
Penyesuaian desain mesin, sistem, ruang kerja dan lingkungan terhadap karakter, kapasitas dan keterbatasan manusia. Desain untuk reliabilitas, kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan dan efisiensi dalam pemakaian.

20 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PENDEKATAN DESAIN - ERGONOMI
1. Mengetahui kebutuhan dalam orientasi pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk dan menggunakan pengalaman pribadi. 2. Melakukan uji terhadap pemakai produk.

21 PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN - FAKTOR MANUSIA
1. Setiap manusia mempunyai bentuk yang berbeda - beda, seperti : Tinggi-Pendek, Kurus-Gemuk, Tua-Muda, Normal-Cacat, . 2. Manusian mempunyai keterbatasan Fisik, Contoh : Letak tombol operasional / kontrol panel yang tidak sesuai dengan bentuk tubuk menyebabkan terjadinya sikap paksa / salah operasional.

22 PEDOMAN KERJA POSISIS DUDUK
Pedoman yang mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk perlu pertimbangan sbb : 1. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama. 2. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur Turun dan Naik. 3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan.

23 PEDOMAN KERJA POSISIS DUDUK
4. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pasa posisi rileks dari bahu, dengan lenganbawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun

24 PEDOMAN KERJA POSISI BERDIRI
Kerja posisi berdiri lebih melelahkan dari pada posisi duduk dan energi yang dikeluar kan lebih banyak 10% - 15% dibandingkan posisi duduk. Ketinggian landasan kerja posisi berdiri sbb : 1. Pekerjaan dg KETELITIAN, tinggi landasan adalah cm di ATAS tinggi siku berdiri. 2. Pekerjaan RINGAN, tinggi landasan adalah cm di BAWAH tinggi siku berdiri.

25 PEDOMAN KERJA POSISI BERDIRI
3. Pekerjaan dg PENEKANAN, tinggi landasan adalah cm di bawah tinggi siku berdiri. POSISI BERDIRI : A. Kerja dg PENEKANAN B. Kerja dg KETELITIAN C. Pekerjaan RINGAN

26 PEDOMAN KERJA POSISI DUDUK - BERDIRI
Posisi Duduk - Berdiri mempunyai keuntungan secara Biomekanis dimana tekanan pd tulang belakang dan pinggang 30% lebih rendah dibandingkan dengan posisi duduk maupun berdiri terus menerus

27 PEDOMAN KERJA POSISI DUDUK - BERDIRI
1. Kerja suatu saat DUDUK dan suatu saat BERDIRI 2. Kerja perlu menjangkau sesuatu > 40 cm ke depan atau 15 cm diatas landasan 3. Posisi Kerja DUDUK - BERDIRI yang paling tepat 1 2 3

28 Perhitungan Uji Kecukupan data Uji Keseragaman data
Perhitungan Persentil

29

30 Contoh Perancangan Produk

31 Kursi & Bangku Sekolah


Download ppt "Dosen : Ratih Setyaningrum,MT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google