Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Prosedur pemeriksaan dan deteksi dini
By : erlina 130101 lllB
2
UJI PEMERIKSAAN MASTITIS Pemeriksaan fisis kelenjar susu dilakukan secara inspeksi dan palpasi, dilakukan setelah pemerahan seluruh isinya sampai habis. Perlu diperhatikan konsistensi kelenjar, suhunya dan adanya bentukan-bentukan abnormal pada puting (Subronto, 2003). Pemeriksaan berdasarkan adanya sel di dalam air susu meliputi uji katalase, Whitesite, CMT, Wisconsin Mastitis Test, dan Brabant Mastitis Test (Subronto, 2003). Cara melakukan uji CMT.
3
Deteksi Dini Pemeriksaan payudara sendiri atau yang dalam bahasa inggris disebut Breast self-examination (BSE) adalah pemeriksaan yang wajib diketahui oleh semua wanita sejak dari masa remaja karena telah terbukti 95% kasus kanker payudara dapat ditangani jika dideteksi lebih dini. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sangat penting di anjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Saryono &; Pramitasari, 2009:20). Menurut Benson &; Pernoll (2009:474) wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini.
4
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
5
Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
6
Tindakan: ena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya dilakukan mastektomi,dengan pengangkatan fasia pektoralis Pascabedah diberi radiasi Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20, semuanya harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku dalam sikap jinak. Terapi Bedah
7
2. Mammografi A. Definisi mammografi
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSV). Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. B. Kegunaan dari mammografi adalah : 1) Skrining mamografi a) Mamografi mendeteksi dini kanker payudara. b) Penelitian telah menunjukkan bahwa mammogram tahunan berguna sebagai deteksi dini kanker payudara c) National Cancer Institute (NCI) menambahkan bahwa perempuan yang telah menderita kanker payudara dan mereka yang memiliki ularisiko kanker payudara karena riwayat genetik harus mi skrining sebelum usia 40.
8
2) Mamografi Diagnostik
a) Diagnostik mamografi digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan temuan klinis yang abnormal. b) Mamografi diagnostic dapat dilakukan setelah pemeriksaan mammogram abnormal untuk mengevaluasi dan memantau perjalanan penyakitnya.
9
c. Standar alat Mammografi
1) Kaset ber IS tunggal dengan kualitas tinggi 2) Film beremulsi tunggal mengurangi paparan radiasi, hasil gambar lebih baik 3) Kompresi mammae 4) Teknik KV rendah ( 28 – 36 ) dengan transformer khusus 5) Tabung X – ray dangan Target Molibdenum (produksi energi rendah) 6) Fokus kecil 8Ada filter tambahan 0.03 mm = 0.5 mm Al 7) ) Kolimasi berkas 9) Pesawat lengkap dengan variasi posisi pasien
10
d. Indikasi dan Kontraindikasi
1) Indikasi pemeriksaan mammografi antara lain: a) Screening test b) Karsinoma (Ca) c) Fibroma d) Adanya benjolan pada payudara e) Keluarnya cairan / darah f) Adanya perubahan kulit (seperti kulit jeruk) 2) Kontraindikasi mammografi ialah: a) Saat menstruasi b) Saat menyusui c) Pada wanita yang memakai silicon karena pada silicon nomor atomnya sangat tinggi, dan nomor atom yang tinggi mengakibatkan gambaran opaq sehingga tidak menampakkan parenkim / serabut – serabut pada payudara.
11
e. Persiapan dan Pelaksanaan pemeriksaan 1) Persiapan pasien
a) Informasi dan komunikasi yang baik dan jelaskan tentang pelaksanaan pemeriksaan mammografi. b) Pasien melepas pakaian sebatas pinggang dan lepaskan benda – benda yang dapat mengganggu gambaran pemeriksaan. 2) Persiapan alat a) Mammografi Unit: (1) Anoda Mo (2) Kaset khusus (3) Conus (4) Filter : Al
12
b) Film khusus Mammografi:
(1) Non screen (2) High definition (3) Tindakan Protesi Radiasi 3) Tujuan: a) Menghindari dosis radiasi yang diterima pasien melampaui batas yang diinginkan. b) Menghindari kerusakan organ tubuh lain yang peka terhadap radiasi.
13
4) Prosedur tindakan a) Tidak perlu berpuasa sebelum Mammografi
b) Dalam prosedur mammografi dengan kompresi payudara maka pemeriksaan mammografi sebaiknya di lakukan 1-2 minggu setelah menstruasi, karena payudara dapat nyeri tekan selama periode menstruasi. c) Tidak memakai deodorant / bedak pada ketiak, kalung / perhiasan lainnya di dada sebelum pemeriksaan, karena mengganggu gambaran Mammografi. d) Radiografer yang terlatih akan memandu anda. Anda akan diminta untuk melepas baju dan kemudian ditentukan posisi untuk foto payudara e) Teknik Pemeriksaan yang tepat di mammografi adalah sangat penting. Positioning dan kompresi adalah komponen penting dari teknik Pemeriksaan mamografi. f) Pasien akan berdiri di depan mesin mammografi dan satu payudara akan ditempatkan pada pelat sinar-X
14
g) Satu payudara yang akan di foto akan di tempatkan pada permukaan yang datar yang berisi piring x-ray. Perangkat yang disebut kompresor akan ditekan tegas terhadap payudara untuk membantu meratakan keluar jaringan payudara h) Pengompresan payudara berguna untuk mendapatkan gambar terbaik, jika tidak dilakukan maka mammogram mungkin kabur, lesi kecil tidak nampak dan jaringan payudara mungkin tidak digambarkan dengan baik. i) Kompresi payudara untuk memvisualisasikan payudara yang mempunyai ketebalan jaringan yang besar, sehingga dengan kompresi jaringan akan menyebar merata dan dapat memberikan gambaran terperinci tentang jaringan payudara, selain itu penggunaan dosis sinar X lebih rendah karena jaringan payudara jumlahnya lebih tipis apabila di kompres. Kompresi juga mencegah payudara dari bergerak selama prosedur, sehingga mengurangi gambar kabur. j) Pada saat pengambilan foto Anda akan diminta untuk menahan napas. k) X-ray gambar diambil dari beberapa sudut, ada dua posisi yang umumnya di lakukan yaitu posisi Craniocaudal dan posisi miring Mediolateral.
15
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
a. Pengertian dari MRI. Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik muthakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan meng-gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Merupakan metode rutin yang dipakai dalam diagnosis medis karena hasilnya yang sangat akurat.
16
b. Cara kerja MRI. Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.
17
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.