Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
Kognisi (bahasa awam: rasionalitas): Pemrosesan konseptual terhadap pengalaman (language-based), yang mencakup aktivitas berpikir, perencanaan, mengingat, menganalisis, introspeksi diri, dll. Afek (sinonim dengan feelings of emotions, bahasa awam: perasaan) adalah pengalaman subjektif emosional yang intens. Emosi adalah “jejaring saraf, sistem respons, dan perasaan/proses yang memotivasi dan mengorganisir kognisi dan perilaku.”
3
Neocortical Subcortical
Jejaring saraf pengalaman afektif Neocortical Subcortical
4
Figure 4. Overview of brain arousals (↑) and inhibitions (↓)
Panksepp J (2011) Cross-Species Affective Neuroscience Decoding of the Primal Affective Experiences of Humans and Related Animals. PLoS ONE 6(9): e doi: /journal.pone
5
Figure 5. Overview of key neuroanatomies and neurochemistries of the primary-process emotional networks. Panksepp J (2011) Cross-Species Affective Neuroscience Decoding of the Primal Affective Experiences of Humans and Related Animals. PLoS ONE 6(9): e doi: /journal.pone
6
Figure 2. Levels of control in brain emotion-affective processing.
Panksepp J (2011) Cross-Species Affective Neuroscience Decoding of the Primal Affective Experiences of Humans and Related Animals. PLoS ONE 6(9): e doi: /journal.pone
7
Interaksi emosi-afek dan kognisi
9
Interaksi emosi-afek dan kognisi
Self-control (cognitive control, executive function, self-regulation, self-discipline, ego-strength, free- will) adalah proses mental yang menyebabkan perilaku dapat bervariasi secara adaptif sesuai dengan standar tertentu (tujuan personal jangka panjang, tuntutan situasi, atau norma sosial). chapters/emotional-foundations-of-cognitive-control-pdf
10
Cybernetics theory/feedback loops of self-control
(Carver & Scheier, 1982) Monitoring pengalaman afektif. Afek negatif → Diri di bawah standar. T O E Pada fase Testing, subjek membandingkan dirinya dengan standar tertentu. Konflik antara diri subjek dengan standar tsb. menjadi sinyal bahwa subjek harus melakukan Operations untuk mengubah proses mental dan perilakunya. Testing selanjutnya dilakukan untuk mengevaluasi apakah diri subjek sudah sesuai dengan standar. Subjek memasuki fase Exit ketika sudah tidak ada lagi upaya yang dibutuhkan untuk mengurangi konflik yang terjadi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.