Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Hardja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
demam Zaitul wardana rk fak. kedokteran univ riau pekanbaru 2012
2
pendahuluan Sejarah Fisiologi suhu tubuh Produksi panas
Pengeluaran panas Pengaturan keseimbangan panas Dampak peningkatan suhu tubuh
3
sejarah Dikenal sejak zaman Hippocrates
Alat ukur suhu tubuh pertama diciptakan Galileo Digunakan pertama kali di klinik Leipzig oleh Santorio Traube Dipublikasikan secara luas oleh Wunderlich 1868 Pengukuran dilakukan di aksila ; oral ; rektal
4
produksi panas Gerakan otot Asimilasi makanan
Semua proses vital yang berperan dalam tingkat metabolisme basal
5
pengeluaran Radiasi Konduksi Konveksi Evaporasi Urine Feses
6
homeostasis suhu Suhu dijaga konstan produksi seimbang dengan pengeluaran Produksi berlebihan pengeluaran meningkat Suhu lingkungan turun produksi meningkat
7
Definisi Demam : Suhu tubuh di atas normal akibat proses patologis Fluktuasi suhu tubuh sesuai irama sirkadian dengan variasi diurnal Homeostasis suhu Produksi panas Pelepasan panas Proses Metabolik Radiasi + Evaporasi Kelainan Suhu Tubuh = Pirexia - Hipertermi - Demam
8
Patofisiologi demam hiperpireksia Pireksia Endotoxin, Mikrooganisme,
Produk Mikroba dan Toxin, Fagositosis,kompleks imun, Cedera jaringan Kegagalan homeostasis pengaturan suhu: Produksi panas, penglepasan panas Atau kerusakan hipotalamus Fagosit mononuklear Interleukin-1 (IL-1) IL-1 berikatan dng reseptor di Nukleus Preoptik dari Hipotalamus anterior: Kadar Prostaglandin Panas hipotalamik Tonus otot , keringat Vasokonstriksi kulit Pireksia demam hiperpireksia
9
Patofisiologi Keadaan akibat demam : - BMR meningkat
- 13% / 1 ºC ;40% pada 40 ºC - Konsumsi Oksigen 7% / 1 ºC - Katabolisme jaringan meningkat - Kehilangan cairan tubuh meningkat - Cadangan lemak dan glikogen menurun - Motilitas saluran cerna meningkat - Mual-mual, anoreksia - Nyeri otot dan sendi - Kelemahan umum dan keletihan
10
Etiologi - Infeksi - Penyakit keganasan
- Trauma / penyakit degeneratif pada SSP - Penyakit darah - Penyakit kardio vaskuler - Penyakit endokrin - Paparan fisis - Paparan kimiawi - Gangguan keseimbangan cairan tubuh - Demam faktisius - Demam psikogenik - Demam tak terdiagnosis = F.U.O.
11
Klasifikasi : - Demam Trivial
- Demam Tanggung - Demam Serius Tipe Demam : - Hektik - Septik - Remiten - Intermitten - Kontinyu - Siklik
17
Anamnesis : - Cara timbul
Penatalaksanaan Pendekatan Diagnosis + penatalaksanaan kelainan dasar Perbaiki metabolik - kardiovaskuler - sistem respirasi Dinginkan / turunkan suhu Anamnesis : - Cara timbul - Lama - Tipe - Sifat harian - Keluhan penyerta - Tempat dikunjungi terakhir - Kontak / gigitan hewan - Risiko pekerjaan - Trauma / pembedahan
18
Pemeriksaan Fisik : - Paru
- Hati - Limpa - Kelenjar getah bening - Kulit - kuku - membrana mukosa - Rektum Pemeriksaan Penunjang : - Rutin : * Darah - urine - tinja * Mikrobiologi * Kimia klinik * Sumsum tulang * Imunologik - Khusus: PBI -T3 -T4 - LE - AFP - LCS - Patologi anatomik - Radiologis - Pencitraan - Endoskopik
19
Sistematika menegakkan diagnosis demam
Sistem mengelola sembilan soal bertahap I 9 fokus orientasi kilat II 9 buah perhatian khusus III 9 kelompok pemeriksaan penunjang IV 9 kelompok tindakan penentuan
20
9 fokus orientasi kilat Infeksi saluran nafas atas
Infeksi saluran nafas bawah Leher kaku Nyeri abdominal Disuri atau sakit pinggang Diare Abses Nyeri dan pembengkakan sendi Tanpa kelainan spesifik
21
9 buah perhatian khusus Perjalanan ke luar kota Pekerjaan penderita
Kontak dengan orang sakit Kontak dengan hewan Trauma fisik atau sirurgik Obat-obatan ( termasuk alkohol ) Kulit penderita Kelenjar getah bening Orifises penderita
22
9 kelompok pemeriksaan penunjang
Demam trivial : pemeriksaan urine Demam tanggung : Hematologi Mikrobiologi Serologi Demam serius : Kimia darah Imunologi Sinar tembus Ekg Biopsi
23
9 kelompok tindakan penentuan
Perluasan cakrawala 9 kelompok sebelumnya Scanning Imaging Ultrasonografi Angiografi Limfografi Endoskopi Tindakan sirurgik Uji terapeutik
24
pengobatan Medika mentosa : simtomatik – suportip analgetik antipiretik Non medikamentosa : kompres dingin / panas ( ? )
25
demam berulang dan kronis
Demam berulang dan kronis merupakan teka teki diagnosis yang penting Cenderung diartikan sebagai bbp sindroma klinik yang khas Seringkali diartikan sebagai demam yang tidak terdiagnosis ( FUO ) Demam berlangsung terus menerus selama 3 minggu dan telah ditelusuri secara intensif di RS sebabnya tetap tidak diketahui
26
etiologi Infeksi : 40% Neoplasma (primer atau metastatik): 20 %
Penyakit jaringan ikat : 20 % Penyakit lain : 10 % Tak diketahui sebabnya : 10 %
27
Petunjuk diagnostik Tipe demam sedikit sekali / sama sekali tidak membantu diagnosis Infeksi : tbc menyebar tanpa gambaran Ro, rx tuberkulin (-) Endokarditis Fenomena emboli, murmur, biakan darah Abses hati dan proses subfrenik Infeksi saluran kemih Neoplasma Penyakit jaringan ikat
28
Pendekatan diagnostik
Teliti riwayat penyakit Riwayat keluarga ada yang lain ? Penyakit yang timbul dalam episoda selama bertahun menyangkut bbp sist. Organ jar.ikat Pekerjaan febris icterohaemarrhagica Bepergian ? Demam karena penyakit yang endemis di suatu daerah Singkirkan hipertermi habitual wanita muda psikoneurotik Singkirkan demam faktisius kegagalan suhu mengikuti siklus diurnal Lakukan pemeriksaan fisik secara teliti dan berulang-ulang : mata ( ikterus, tuberkel ); limfadenopati t.u sekitar clavicula; dengarkan bruit ( tumor bervaskularisasi); cari tempat nyeri pada sternum dan tulang lain yang sugestif utk penyakit myeloproliferatif atau metastase atau infeksi tulang; periksa pusar ( metastase tumor intra abdominal ); pemeriksaa rektal dan endoskopi Lain-lain : percobaan terapeutik ; tergantung fasilitas yang ada
29
Demam karena pengobatan
Demam yang timbul atau bertahan selama pengobatan Etiologi : Pengobatan tidak efektif Diagnosis belum benar Demam akibat pengobatan Jenis : Berhubungan dengan pemberian obat Pirogen eksogen berasal dari mikroorganisme Efek pirogenik obat Infeksi yang menimbulkan inflamasi Berhubungan dengan khasiat obat Reaksi terapeutik Kerusakan jaringan Pengaruh langsung terhadap regulasi suhu Stimulasi ssp Vasokonstriksi perifer Pengurangan keringat Reaksi idiosinkrasi Hipersensitifitas
30
Obat yang menyebabkan demam
Sering Amfoterisin B Antihistamin Barbiturat Bleomisin sulfat Fenitoin Kinidin Metildopa Penisilin Prokainamid Salisilat sulfa Kadang-kadang Sangat jarang
31
Obat yang menyebabkan demam
Sering Kadang-kadang : Alopurinol Azatioprin Hidralazin Isoniazid Kokain Nitrofurantoin P.A.S Propil tio urasil Rifampisin Sefalisporin Simetidin streptomisin Sangat jarang
32
Obat yang menyebabkan demam
Sering Kadang-kadang Sangat jarang : Digitalis Insulin Kloramfenikol Tetrasiklin Pentaklorofenol ( bukan obat, tapi suatu fungisida untuk kayu )
33
terima kasih sampai jumpa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.