Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Tentir Histologi -Dini-Andy-
2
Organ Reproduksi Wanita
Ovarium Tuba Uterina Uterus Vagina Kelenjar Mamae
3
Ovarium Dilapisi epitel germinal (kuboid selapis) + tunika albuginea (berwarna keputihan pada sediaan segar) Dibagi menjadi Korteks: berisi berbagai macam folikel Medula: berisi arteri dan vena
4
A: Korteks, B: Medula
5
Folikel Folikel Epitel Keterangan Folikel primordial Selapis gepeng
Folikel primer Selapis kuboid/silindris Folikel sekunder Berlapis kuboid/silindris Folikel tersier Berlapis kuboid Tampak ruang kosongantrum Folikel de graff Menonjol ke permukaan ovarium
6
Bagian-bagian dari folikel
Sel teka: Teka interna mensintesis androstenedion Teka eksterna jaringan ikat Sel granulosa: sel epitel pada folikel, menghasilkan aromatase mengubah androstenedion menjadi estrogen Inti jelas dengan anak inti yang jelas juga
7
Ovarium dengan folikel2nya
Folikel atresia Folikel primordial Tunika albuginea
8
Folikel Folikel Primer Folikel Sekunder Folikel Primordial
9
Folikel de Graf (tampak menonjol)
Folikel tersier Folikel primer Folikel sekunder
10
Selama pembentukan antrum, terdapat sel-sel granulosa yang berkumpul di daerah tertentu dinding antrum. Sel-sel ini kemudian membentuk bukit sel dengan oosit di dalamnya. Bukit ini dikenal dengan kumulus ooforus. Lapisan granulosa yang mengelilingi oosit disebut korona radiata. Di antara lapisan sel granulosa dan oosit terdapat lapisan amorf tebal yaitu zona pelusida. Folikel atresia: folikel yang tidak berkembang akan mengalami atresia ditandai dengan oosit tidak ada, sel-sel folikel sudah masuk ke antrum, zona pelusida menebal
11
Antrum, berisi liquor folikuli
Sel teka Sel granulosa Cumulus oovorus Corona radiata Ovum Zona pelusida Antrum, berisi liquor folikuli Vakuol Call-Exner
12
Berbagai macam korpus Setelah oosit keluar, pada folikel yang ditinggalkan tampak perdarahan korpus rubrum Kemudian folikel akan berdiferensiasi menjadi korpus luteum Terdiri dari Sel lutein granulosa: sel besar+dominan, pucat Sel lutein teka: lebih kecil dan gelap, di daerah lipatan, sedikit Korpus albikans KL yang sudah ‘mati’, ukuran lebih kecil dari korpus luteum, merupakan jaringan ikat (ada fibrosit+fibroblas)
13
A: sel lutein granulosa, B: sel lutein teka
14
Korpus luteum dan albicans
Korpus luteum, yang warnanya kuning Korpus albikans
15
Sel-sel teka dan granulosa
Sel teka, warnanya lebih gelap Sel lutein granulosa
16
Tuba Uterina Bagian tuba Mukosa Otot Intramural Tidak terlalu berlipat
Sangat tebal Ismus Lebih tipis dari intramural + lebih tebal dari ampula Ampula Rumit, berlipat+bercabang (memenuhi lumen yang besar) epitel torak selapis ( bersilia dan tidak bersilia) Tipis
17
Tuba uterina pars ampula
Lapisan otot Lapisan mukosa
18
Uterus Terdiri dari: Endometrium epitel silindris selapis, tergantung fase Miometrium: lapisan otot polos yang berlapis-lapis, tidak teratur serupa untuk ketiga fase Fase Endometrium Proliferasi/ Regenerasi Kelenjar terlihat lurus, lumen bundar atau lonjong+ kosong Sekresi Kelenjar berkelok-kelok, dindingnya berlipat-lipat, lumen melebar+berisi sekret Prahaid Stroma tampak kemerahan karena mengandung darah
19
Endometrium fase proliferasi
Lamina propria Endometrium Myometrium Kelenjar uterina lurus, lumennya kosong
20
Endometrium fase sekresi
Myometrium Endometrium Kelenjar uterina berkelok, lumen terisi sekret
21
Vagina Mukosa: epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
Sel epitel menyintesis+menyimpan glikogen dimetabolisme bakteri laktat pH vagina asam membunuh bakteri patogen Lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah
22
Vagina Epitel berlapis gepeng Sel-sel poligonal
Sel-sel kuboid atau slilindris
23
Kelenjar Mammae Nonlaktans: j. Ikat (interlobar+interlobular) mudah dikenali bagian terbesar Laktans: j.ikat terlihat tipis, kelenjar didominasi oleh alveolus dan duktus kelenjar
24
-epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
Puting susu -epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk -kelenjar sebasea (ditunjuk tanda panah) Non Laktans Laktans
25
Alveolus melebar berisi sekret
Mamae laktans Alveolus melebar berisi sekret Lobulus
26
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
Duktus epididimis Tubulus eferens Tubulus seminiferus Kelenjar aksesoris
27
Penis dan Urethra Dermis Tunika Dartos Korpus cavernosum penis
Tunika albuginea korpus cavernosum Arteri profunda penis Septum mediana Cavernae Korpus cavernosum urethrae Urethra
28
Penis Dermis A. dorsalis penis Tunika albuginea penis
Septum mediana penis Korpus kavernosum penis a. profunda penis Korpus kavernosum urethra (korpus spongiosum)
29
Duktus deferens Tunika adventitia (tidak jelas)
Tunika muskularis: sirkuler Tunika muskularis: longitudinal Tunika muskularis: longitudinal Ciri khas organ ini adalah tiga lapis otot selang-seling, dan di tengahnya ada lumen (namanya juga duktus…) Epitelnya: silindris bertingkat
30
Ductus (Vas) Deferens Memiliki epitel serupa dengan ductus epididymis.
Memiliki dinding otot yang tebal: 3 lapisan longitudinal-sirkular-longitudinal Bagian adventisia mengandung pembuluh darah, saraf dan limfatik, dan bersatu dengan jaringan ikat longgar funikulus spermatikus
31
Tubulus eferens dan duktus epididimis
Tubulus eferens, di lumennya terlihat ada isinya (sperma). Sel-selnya punya kinosilia Epitelnya: kuboid atau silindris selapis Duktus epididimis biasanya lebih lebar dari tubulus eferens. Epitelnya panjang-panjang, gepeng. Sel-selnya punya stereosilia.
32
Tubulus eferentes: pada bagian kaput epididymis, dilapisi dengan selapis sel bersilia. Saluran ini sudah berada di bagian luar testis. Ductus epididymis: lebih besar dari tubulus eferentes, dinding dilapisi dengan epitel berlapis semu dan ditemukan stereosilia pada bagian apikal/luminar dari permukaan sel.
33
Epitel yang sangat gepeng dan panjang-panjang
Duktus epididimis Stereosilia Otot polos Epitel yang sangat gepeng dan panjang-panjang
34
Testis (all parts) Testis
35
Testis Tubulus seminiferus Rete testis Halleri
36
Testis Diselimuti tunika albuginea
Bagian eksokrin testis: tubulus seminiferus Berbagai stadium spermatogenesis: spermatogonium, spermatosit 1, (spermatosit 2 tidak terlihat karena fase ini hanya sebentar) spermatid, spermatozoa. Bagian endokrin testis: sel interstisial (Leydig), kapiler, sel-sel jaringan ikat
37
Testis Tubulus rektus: saluran pendek yang dapat ditemukan di muara tubulus seminiferus. Memiliki epitel kuboid selapis Rete testis Halleri: muara dari tubulus rektus. Rete (jala) berbentuk ruangan atau saluran yang saling berhubungan satu sama lain. Di dalam lumen dapat ditemukan spermatozoa. Tubulus rektus maupun rete testis tidak memiliki lapisan otot di dindingnya.
38
Tubulus seminiferus Sel sertoli, bentuknya seperti segitiga . Sitoplasma jernih. Inti sel besar, biasanya terdesak ke puncak… Spermatosit, intinya lebih terang Spermatid, sitoplasma sedikit Sel Leydig Spermatogonia, intinya gelap
39
Tubulus seminiferus Sel Leydig
40
Spermatogenesis Spermatozoa Spermatogonia, intinya gelap
Spermatosit, intinya lebih terang Sel Leydig
41
Spermatogenesis Spermatogonia: letak paling dasar dekat membran basal. Bentuk bundar dengan inti bundar pula dan besarnya tidak seragam. Kromatin inti halus. Sel Sertoli: besar, bentuk tampak mirip segitiga dengan bagian basal melekat pada membran basal, sitoplasma jernih Spermatosit I: besar, bentuk bundar, letaknya mengarah ke permukaan epitel. TIDAK ADA spermatosit yang terletak pada membran basal. Inti bundar dengan kromatin kasar padat. Spermatosit II jarang terlihat Spermatid: kecil, bundar, lebih mendekati permukaan epitel. Inti hampir memenuhi seluruh sitoplasma Spermatozoa: mengelompok, menempel pada permukaan epitel atau bahkan di tengah lumen tubulus. Sel ini memiliki flagel sebagai ekor
42
Tubulus rektus, yang berbentuk oval
Rete Halleri Tubulus seminiferus Tubulus rektus, yang berbentuk oval
43
Vesikula seminalis Tunika muskularis Tunika mukosa Tunika adventisia
44
Vesikula Seminalis Berbentuk tubuler
Tunika mukosa: sangat berlipat-lipat, epitel berlapis semu, mengandung pigmen lipokrom Tunika muskularis: lapisan sirkuler dalam yang tipis dan lapisan longitudinal luar yang lebih tebal Tunika adventisia: lapisan fibroelastik tipis
45
Prostat Sel epitel selapis silindris atau bertingkat Konkremen
Lamina propria, terdiri a. otot polos
46
Kelenjar Prostat Bagian epitel biasanya berlapis semu, dan pada beberapa bagian kolumner sederhana, bahkan kuboidal. Serat otot polos pada stroma diantara kelenjar Terdapat konkremen (corpora amylacea) pada lumen kelenjar Kapsul fibromuskuler
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.