Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
POLIP SERVIKS DAN EROSI PORSIO
RIRI LADERESTI ZULPRI
2
POLIP SERVIKS Polyp Cervix yaitu tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir dibagian tubuh manusia, seperti hidung, telinga, usus dan selaput lendir lainnya yang terdapat di dalam leher rahimpolip serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran leher rahim.
3
Penyebab Penyebab timbulnya polip serviks belum diketahui dengan pasti. Namun sering dihubungkan dengan radang yang kronis, respon terhadap hormon estrogen dan pelebaran pembuluh darah serviks.
4
Gejala Abnormal pendarahan vagina yang terjadi antara periode :
menstruasi, setelah menopause setelah hubungan seksual dan setelah douching. Polip serviks bisa meradang tetapi jarang menjadi terinfeksi periode normal berat atau menoragia keluarnya lendir putih atau kuning, sering disebut keputihan.
5
Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari darah haid.
Terutama timbul setelah melakukan senggama (Perdarahan Paska Senggama
6
Faktor Resiko =>>
diabetes mellitus vaginitis berulang servisitis Yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50 tahun Faktor Resiko =>>
7
PENATALAKSANAAN / TERAPI
konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak menimbulkan keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). agresif, yakni bila ukuran polip besar, ukuran membesar, mengganggu aktifitas, atau menimbulkan keluhan.
8
Pakai celana katun atau stoking dengan selangkangan kapas
Pakai celana katun atau stoking dengan selangkangan kapas. Ini membantu mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim. Pakailah kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual. PENCEGAHAN
9
EROSI PORSIO Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Erosi porsio atau disebut juga dengan erosi serviks adalah hilangnya sebagian / seluruh permukaan epitel squamous dari serviks.
10
PEMBAGIAN EROSI SERVIK
Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area serviks.
11
Penyebab erosi serviks :
Level estrogen : erosi serviks merupakan respons terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh. Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan dalam kehamilan karena level estrogen yang tinggi. Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon maternal saat bayi berada di dalam rahim Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil, krim, dll.
12
Patofisiologi Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca,kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio.Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi local sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi portio.
13
Gejala erosi serviks: Mayoritas tanpa gejala
Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi)
14
PENANGANAN Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio.
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat. Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan lunak. Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit
15
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.