Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sejarah Maritim Kelompok 2 Syarifa Wulan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sejarah Maritim Kelompok 2 Syarifa Wulan"— Transcript presentasi:

1 Sejarah Maritim Kelompok 2 Syarifa Wulan 124284003
Nama kelompok: Syarifa Wulan Aynul Muslimah Endra Ratnasari Dewi Septian A

2 Judul Buku : Sejarah Maritim Indonesia
Penulis : Abd Rahman Hamid Penerbit : Ombak Tebal : 262 halaman Ukuran : 14 x 21

3 PELAYARAN DAN PERDAGANGAN PADA ABAD I-XIII

4 Perahu Jong dan Jung Perahu Jung adalah Perahu China, yang digunakan dalam pelayaran dan perdagangan. Pada abad ke- 13, Jung telah telah dioperasikan untuk pelayaran jarak jauh. Perahu Jong adalah jenis perahu tertua yang pernah digunakan oleh pelaut-pelaut Indonesia sejak abad ke-1 dalam pelayaran dan pengangkutan barang antar pulau, bahkan ke Laut Tengah dan sebaliknya. Perahu Jong mengawali penyerangan terhadap kapal Portugis, Flor de la Mar.

5 KERAJAAN-KERAJAAN PESISIR
Funan, Kerajaan yang memiliki gudang dan pusat perdagangan di Oe-Eo, yang memegang peranan penting di delta Sungai Mekong Koying, Sebagai terminal perahu-perahu Kun-lun yang mengangkut rempah-rempah dari Maluku menuju China dan India Kantoli, Kerajaan dagang yang terpenting di luar lingkarang pengaruh Funan, yang berlokasi antara Jambi dan Palembang

6 KERAJAAN SRIWIJAYA ABAD VII-XIII
Sumber kemakmuran Sriwijaya tak lepas dari hubungannya dengan negeri lain. Seperti, Sriwijaya menjalin hubungan dengan China yang tercatat dalam sejarah Dinasti Tang, Sriwijaya juga menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola di India Selatan. Perkembangan agama Budha merupakan salah satu aspek penting era kejayaan Sriwijaya. Kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, ekspansi perdagangan dan perkapalan langsung dari China pada abad ke-12, ketidakmampuan Sriwijaya dalam menyesuaikan diri dengan pasar baru, perluasan pengaruh niaga bangsa Arab, bangkitnya Vassal Sriwijaya, perluasan pengaruh bangsa Tamil di India, terjadi perubahan dalam kerajaan Sriwijaya.

7 Majapahit Abad XIII-XV
Kerajaan Majapahit, berfokus pada perdagangan Maritim. Laut-laut dan pantai-pantai terpenting di Indonesia mendapat pengaruhnya. Menurut Denys Lombard Kerajaan Majapahit menyelenggarakan perdagangan untuk kepentingan negara. Untuk mengatur ritme perdagangan, dalam birokrasi kerajaan terdapat rakryan kanuruhan atau “kanselir besar” Dalam Kitab Negarakertagama diperinci tidak kurang dari 98 nama tempat (sebagai kantor dagang) yang bergantung pada Majapahit Untuk mengontrol kegiatan perdagangan, dalam struktur birokrasi Majapahit, terdapat Mandala Sarwajala

8 Zona Maritim Selat Malaka Abad XV-XVI
Sejak digunakannya jalur perdagangan laut abad ke-1M, selat Malaka telah memainkan peran penting dan strategis dalam pelayaran dan perdagangan dari China dan Nusantara ke Laut Tengah dan sebaliknya Selat Malaka merupakan engsel pelayaran dan perdagangan musiman antara India dan Laut Tengah dengan China dan Nusantara Daya tarik Malaka dalam hal perdagangan selain posisinya yang strategis di jantung pelayaran antara Timur dan Barat serta kebijakan kemudahan dari penguasanya juga karena semua jenis barang dagangan dari timur dan barat dapat diperoleh disana.

9 KEBIJAKAN PERDAGANGAN BEBAS DI MAKASSAR ABAD XVI-XVII
Perkembangan bandar Makassar ditentukan oleh tiga faktor, yaitu letak yang strategis berada di posisi tengah-tengah dunia perdagangan, intervensi bangsa Eropa dalam dunia perdagangan dan peranan penduduk di daerah sebagai pedagang dan pelaut yang melakukan pelayaran niaga ke daerah-daerah produksi dan bandar niaga lain. Kemampuan dan kebijaksanaan penguasa Makassar memperlakukan para saudagar dari berbagai kelompok, suku, bangsa dan agama agar mereka dapat berdagang di bandar niaganya, merupakan faktor terpenting yang menghantarkan pada kisah suksesnya. Prinsip mare liberum (laut bebas) yang menjadi dasar kebijakan tersebut sangat penting bagi Makassar.

10 KESULTANAN (MARITIM) TERNATE DAN TIDORE
Sebelum tahun 1514, Portugis menyebut Maluku sebagai as ilhas do cravo (kepulauan cengkih ). Menurut Francis Drake : “Di sana terdapat empat pulau dengan gunung tinggi yaitu, Tirenate [Ternate), Tidore, Matchan [Makian] dan Batchan [Bacanl. Keempat pulau tersebut kaya buah-buahan dan memiliki hasil panen cengkih melimpah. Di sana kami bisa memenuhi seluruh kebutuhan untuk pelayaran sebanyak mungkin dengan harga yang sangat murah “ Sebelum datangnya bangsa Barat atau awal abad ke-14, di Maluku Utara terdapat konfederasi lokal yang dikenal dengan Maloku Kie Raha.

11 TERIMA KASIH


Download ppt "Sejarah Maritim Kelompok 2 Syarifa Wulan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google