Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB II KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB II KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB"— Transcript presentasi:

1 BAB II KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
KEBEBASAN DAN TANGGUNGJAWAB TIDAK TERPISAHKAN TANGGUNGJAWAB ADA KARENA ADA KEBEBASAN.

2 SOSIAL  INDIVIDUAL ARTI KEBEBASAN: KEBEBASAN INDIVIDUAL
KEBEBASAN SOSIAL BAHASAN MULAI DARI SOSIAL  INDIVIDUAL

3 KEBEBASAN SOSIAL Maksudnya =
subjek kebebesan itu adalah sekelompok orang (lazim disebut masyarakat/bangsa/ rakyat)

4 Bagaimana kebebasan sosial diperoleh/
diperjuangkan?

5 KEBEBASAN SOSIAL Kebebasan sosial diperjuangkan dari:
Kekuasaan absolut monarki. Kekuasaan penjajahan asing.

6 KEBEBASAN SOSIAL Kekuasaan absolut monarki.
Konsekuensi kebebasan ini adalah: Kedaulatan harus ditangan rakyat dan tidak boleh berada di institusi lain. Kebebasan rakyat mempunyai efek sosial: 1. hidup rakyat (individu) tidak ditentukan oleh diktator. 2. setiap invididu berhak bebas dalam hidup sosial dlm msy. (Dalam diktat, situasi bebas ini disebut sebagai kebebasan sosial).

7 KEBEBASAN SOSIAL Kekuasaan penjajahan.
Konsekuensi kebebasan ini adalah: Kebebasan menyangkut pada penentuan nasib sendiri suatu bangsa. Kebebasan berhub dgn keadilan dan kemanusiaan. (dasar etis b juga berlaku untuk kebebasan monarki. Situasi kebebasan ini akan menjadi wadah bagi kebebasan lain, yaitu kebebasan individual

8 KEBEBASAN SOSIAL Kesimpulan keseluruhan: (disejajarkan dengan diktat:
Kebebasan sosial adalah kebebasan yang dipunyai oleh seluruh anggota kelompok (suku, bangsa). DKL, kebebasan sosialmenyajikan/menyediakan ruang gerak bebas begi seluruh individu. Suatu kelompok (bangsa/suku) menentukan sendiri nasib atas dirinya sendiri. Dengan demikian, setiap individu dalam kelompok pun mempunyai ruang gerak bebas atas hidup dan nasibnya. Kebebasan sosial = situasi atau keadaan yang memungkinkan kebebasan individu dikonkret atau diaktualkan.

9 KEBEBASAN individual Aneka arti/makna kebebasan secara individual:
(disejajarkan dengan diktat: Sewenang-wenang Kebebasan fisik Kebebasan yuridis Kebebasan psikologis Kebebasan moral Kebebasan eksistensial.

10 Mari kita lihat satu satu!

11 = lepas dari segala kewajiban dan keterikatan = ‘semau gue’
KEBEBASAN individual Bebas = kesewenang-wenangan. Orang disebut bebas jika dapat berbuat sekehendak hatinya. ‘bebas’ = lepas dari segala kewajiban dan keterikatan = ‘semau gue’

12 01 Sewenang-wenang Bebas ‘semau gue’

13 SILAHKAN DIDISKUSIKAN!
Sebagai mahasiswa, Anda boleh bolos, urusan sekolah boleh dilanggar, tugas boleh tidak dikerjakan, Boleh tidak belajar. Apakah ini kebebasan? Argumentasinya?

14 Artinya, lepas dari aturan atau kaidah.
Pelajar bebas kalau tidak perlu sekolah, bebas bolos, lepas dari kewajiban belajar dan mengisi waktu ‘sesuka gue’? Artinya, lepas dari aturan atau kaidah.

15 Apakah seorang pelajar yang belajar giat dan sukses lulus dengan nilai terbaik bukan sebuah kebebasan?

16 MARI KITA RENUNGKAN!

17 Keberhasilan seseorang
pastinya karena prestasi yang terjadi karena kebebasannya. Ia patut dipuji.

18 Mari kita bandingkan dengan robot yang sama cerdas dan berprestasi dalam kerja.

19 Apakah ia akan dipuji karena prestasinya?
TIDAK!

20 Yang dipuji adalah perancang dan pemogramnya. Mengapa?
Karena robot tidak mempunyai kebebasan. Ia melakukan tugas dengan mata buta.

21 Hal ini bisa kita bandingkan dengan BAHASA.
Kita semua akan kesulitan berkomunikasi. Demikianlah, kaitan kaidah/aturan dengan kebebasan.

22 Kaidah dan aturan bahasa tidak menghambat kita untuk berkomunikasi, tetapi sebaliknya membuat kita berkomunikasi dengan lebih baik lagi.

23 (sehingga lepas kendali)?
Bagaimana jadinya jika setiap orang (karena ingin lepas dari keterikatan kaidah bahasa) membuat aturan bahasa sendiri-sendiri (sehingga lepas kendali)?

24 02 KEBEBASAN FISIK

25 bebas dari belenggu fisik, bisa pergi dan bergerak dengan bebas.
Kebebasan Fisik = bebas dari belenggu fisik, bisa pergi dan bergerak dengan bebas. Contok: ketidak-bebasan fisik adalah dipenjara

26 ORANG BEBAS DALAM ARTI YANG LEBIH MENDALAM.
Catatan: KEBEBASAN FISIK TIDAK BERARTI ORANG BEBAS DALAM ARTI YANG LEBIH MENDALAM.

27 TELAAH: 1. Bisa saja, orang tidak menikmati kebebasan fisik (=terbelenggu) tetapi sungguh-sungguh bebas.

28 Contoh: Pahlawan atau pejuang yang dipenjara demi kebenaran atau idealitas yang dicitakan.

29 (=bebas berkeliaran) tetapi sesungguhnya terbelenggu.
2. Bisa saja, orang menikmati kebebasan fisik (=bebas berkeliaran) tetapi sesungguhnya terbelenggu.

30 Contoh: Seorang Ayah bebas pergi ke perjudian dan berjudi sampai hancur karier dan rumah tangganya. Ia terbelenggu dan tidak bisa lepas dari kebiasaan berjudi (=TIDAK BEBAS).

31 3. Bisa disimpulkan, kebebasan fisik hanyalah
satu aspek/segi/lapis dari kebebasan.

32 03 KEBEBASAN YURIDIS

33 ‘JAMINAN KEBEBASAN INDIVIDUAL’
BEBAS YURUDIS = ‘JAMINAN KEBEBASAN INDIVIDUAL’

34 = SYARAT FISIS & SOSIAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJALANKAN KEBEBASAN KITA SECARA KONKRET.

35 SYARAT YANG HARUS ADA JIKA MANUSIA MAU BERKEMBANG SEMESTINYA
= SYARAT YANG HARUS ADA JIKA MANUSIA MAU BERKEMBANG SEMESTINYA

36 DASARNYA ASAS HUKUM KODRAT ASAS HUKUM POSITIF

37 ASAS HUKUM KODRAT Norma yang ada pada manusia sejak lahir
ADA karena manusia diciptakan BUKAN Karena jadi anggota masyarakat

38 ASAS HUKUM POSITIF Norma yang ADA karena diciptakan negara
ADA karena manusia jadi bagian dr msy ADA Karena jadi anggota masyarakat

39 04 KEBEBASAN PSIKOLOGIS

40 = kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengembangkan serta mengarahkan hidupnya

41 = MENYANGKUT KEHENDAK KEMAUAN KEINGINAN MANUSIA

42 SO, KEBEBASAN PSIKOlogis = KEHENDAK BEBAS

43 CIRI UTAMA: “SAYA SETUJU MENYEPAKATI MENGHENDAKI ..... (suatu tindakan)”

44 TIDAK PEDULI SETUJU ATAU TIDAK TERPAKSA ATAU TIDAK

45 “APAKAH SAYA MAMPU MENENTUKAN SIKAP “
TITIK KEBEBASAN Terletak pada saat “APAKAH SAYA MAMPU MENENTUKAN SIKAP “ atau “TENTUKAN PILIHAN”

46 05 KEBEBASAN MORAL

47 Perpanjangan Kebebasan Psikologis
Kebebasan Moral = Perpanjangan Kebebasan Psikologis

48 Kebebasan Psikologis (Kehendak Bebas) = Syarat bagi Kebebasan MORAL

49 Jika ada kebebasan moral, berarti PASTI ada kebebasan psikologis.
Itu berarti: 1. Jika ada kebebasan moral, berarti PASTI ada kebebasan psikologis.

50 Adanya Kebebasan Psikologis,
TETAPI 2. Adanya Kebebasan Psikologis, belum tentu ada Kebebasan MORAL

51 Unsur penentunya: RELA atau TIDAK RELA TERPAKSA Atau TIDAK TERPAKSA

52 Contoh KASUS:

53 “Anda ditangkap, dipenjara, dan dipaksa untuk menandatangani surat kuasa”

54 “Pilihannya adalah MATI atau TANDATANGANI
SURAT ITU”

55 “Karena ANCAMAN itu, Anda akhirnya TANDA-TANGAN”

56 Cara telaahnya:

57 Secara fisik, Anda tidak bebas, karena ditangkap
Secara Yuridis, Anda tidak bebas, karena hak anda dibatasi

58 3. Secara Psikologis, Anda bebas karena
3. Secara Psikologis, Anda bebas karena. memilih menandatangani surat (tidak peduli RELA atau TERPAKSA)

59 5. Secara Moral, Anda tidak bebas, karena menandatangani surat dengan TIDAK RELA / TERPAKSA

60 SEJAUH INI, ADA PERTANYAAN?

61 05 KEBEBASAN EKSISTENSIAL

62 Kebebasan eksistensial ini agak sulit untuk dijelaskan.

63 Cirinya: + yang menyeluruh + yang menyangkut seluruh ribadi manusia + dan tidak terbatas pada salah satu aspek saja.

64 Kebebasan ini mencakup seluruh eksistensi manusia.

65 Dijelaskan dng contoh-contoh.
Lebih baik, Dijelaskan dng contoh-contoh. Smoga, mengerti!

66 Seorang seniman tahu semua teknik dan aliran segala karya seni, tetapi ia tidak meniru, mencontek karya lain.

67 Seniman itu sudah memiliki ‘gaya dan alirannya’ sendiri.
Seni keluar dari dirinya & pribadinya.

68 Seorang beragama tahu semua ajaran agama, tetapi ia berbuat baik bukan karena ingin masuk surga atau neraka

69 Karena ia tidak bisa berbuat jahat.
Orang berbuat baik Karena hal itu baik, Karena ia tidak bisa berbuat jahat. Semua itu mengalir dari hati dan pribadinya.

70 Walaupun tidak ditunggu pengawas, ada kesempatan, bisa melakukan,

71 Tetapi, mahasiswa itu tidak menCONTEK, karena hal itu tidak baik,
Karena ia tidak bisa mencontek.

72 Dalam konteks ini, Ada atau tidak ada larangan mencontek, tidak berpengaruh apa-apa pada dirinya.

73 SEMOGA MENGERTI!

74 DUA DIMENSI KEBEBASAN

75 1 INDIVIDU & SOSIAL

76 “kemampuan menentukan diri sendiri
Kebebasan Individu: “kemampuan menentukan diri sendiri

77 Kemampuan menentukan diri sendiri ditentukan oleh banyak faktor (Fisik, Yuridis, Psikologis, Moral)

78 Masing-masing faktor menjadi varian bagi kebebasan Individu.

79 Masing-masing hanyalah satu sisi dari kebebasan Individual.
“Aturannya”: Masing-masing hanyalah satu sisi dari kebebasan Individual.

80 Bebas dari satu sisi tidak berarti bebas dalam arti keseluruhan

81 Bebas fisik belum tentu bebas yuridis
Bebas Yuridis belum tentu bebas Psikologis

82 Bebas psikologis belum tentu bebas moral.

83 SEBALIKNYA:

84 Bebas eksistensial tentunya bebas moral

85 Bebas Moral tentunya bebas psikologis

86 “Keadaan atau situasi yang menjamin terlaksananya kebebasan individu
Kebebasan SOSIAL: “Keadaan atau situasi yang menjamin terlaksananya kebebasan individu

87 2 RUMUSAN PEMAHAMAN KEBEBASAN

88 Bebas dari.... Bebas untuk .....

89 Mengapa kita lebih mudah mengartikan kebebasan dalam arti negatif
(bebas dari....) dari pada positif (bebas me...)?

90 Kecenderungan itu terjadi karena bebas me- mempunyai ‘efek’ tanggungjawab.

91 Sikap bertanggungjawab
inilah yang jadi faktor psikologis bagi kita untuk menghindari rumusan “Bebas me- / untuk-“ secara tidak sadar.

92 kita cenderung mengartikan
Dan, oleh karena itu, kita cenderung mengartikan kebebasan sebagai “bebas dari-“.

93 Batas-batas Kebebasan

94 FAKTOR DALAM FAKTOR LUAR

95 Orang tidak bebas karena cacat, kurang IQ.

96 Orang tidak bebas karena
Situasi Lingk Sosial Kebebasan OL Hak Man Mendatang.


Download ppt "BAB II KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google