Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Hartono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENGUMPULAN DAN DOKUMENTASI BUKTI AUDIT
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., C.A.
2
Reviu Proses Penugasan
Perencanaan Audit Penentuan tujuan dan luas audit Memahami auditee Identifikasi dan asesmen risiko Idenfitikasi aktivitas pengendalian Evaluasi kecukupan pengendalian Membuat rencana pengujian Mengembangkan program audit Alokasi sumberdaya untuk penugasan
3
Reviu Proses Penugasan
Pelaksanaan Audit Melakukan observasi Mengumpulkan bukti audit Menguji bukti audit Menyimpulkan hasil audit Merumuskan rekomendasi dan laporan audit.
4
OBSERVASI AUDIT Observasi audit yang baik memuat 4 elemen (4Cs) sebagai berikut: Condition. Bukti nyata yang ditumukan auditor (the what is) Criteria. Standar atau harapan yang digunakan sebagai acuan dalam evaluasi (the what should be). Consequences. Pengaruh nyata atau potensi pengaruh dari penyimpangan atas kriteria (the effect). Causes. Penyebab timbulnya gap antara kenyataan dengan kriteria, yang menyebabkan akibat kebalikan.
5
PROSEDUR AUDIT DAN BUKTI AUDIT
Professional Skepticism atau skeptisme profesional, adalah prinsip dasar dalam pelaksanaan audit, yang berarti bahwa keyakinan hanya dibangun melalui pengujian. Auditor tidak akan pernah mempercayai suatu fakta sebelum melakukan pengujian. Kualitas bukti audit didasarkan pada kriteria sebagai berikut: Relevansi bukti (relevant) Keandalan bukti (reliable) Kecukupan bukti (sufficient)
6
TINGKAT KEANDALAN BUKTI AUDIT
Keandalan tinggi. Adalah dokumen yang dibuat oleh auditor atau dikirim langsung dari pihak ke tiga ke auditor internal. Keandalan sedang. Dokumen pihak ke tiga yang dikirim ke perusahaan atau dokumen yang dibuat oleh perusahaan dan dikirim ke pihak ke tiga. Keandalan rendah. Dokumen yang dibuat perusahaan untuk kepentingan internal perusahaan.
7
PROSEDUR AUDIT Prosedur audit adalah langkah-langkah yang ditempuh auditor untuk mengumpulkan dan menguji bukti audit. Auditor berkewajiban untuk mendapatkan bukti yang KOMPETEN dalam jumlah yang CUKUP. Kompetensi dan kecukupan bukti mencakup penentuan sifat, luas, dan saat audit (the nature, extent, and timing of audit)
8
JENIS PROSEDUR AUDIT Pertanyaan Observasi
Inspeksi. Pemeriksaan langsung bukti audit. Vouching. Penelusuran dari bukti pembukuan ke bukti transaksi. Tracing. Penelusuran dari bukti transaksi ke bukti pembukuan. Reperformance, penghitungan ulang atau pengerjaan ulang terhadap yang telah dikerjaan menajemen. Analitis, seperti: analisis common-size, ration analysis, trend analysis, analysis of future-oriented information, external benchmarking, intenal benchmarking. Konfirmasi, adalah pertanyaan tertulis kepada hihak ke tiga.
9
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES
CAATs mencakup: Generalized audit software (GAS). Yaitu software yang dikembangkan untuk melaksanakan fungsi pengujian audit secara otomatis. Utility software. Yaitu software yang dirancang untuk menjalankan suatu sistem. Test data Application software tracing and mapping. Audit expert systems atau decision support systems. Yaitu software yang dirancang untuk membantu aditor dalam membuat sejumlah kesimpulan hasil audit.
10
KERTAS KERJA AUDIT Kertas kerja audit adalah dokumen yang dikembangkan atau dikumpulkan oleh auditor sebagai bukti pelaksanaan audit. Fungsi kertas kerja: Sebagai alat untuk merencanakan dan melaksanakan penugasan audit. Sebagai alat untuk supervisi dan review audit. Sebagai alat untuk mengukur capaian audit. Sebagai bukti pendukung pelaporan hasil audit. Sebagai alat evaluasi kualitas program audit internal. Sebagai alat pengembangan profesi internal auditor. Sebagat alat evaluasi kepatuhan auditor terhadap setandar audit yang berlaku.
11
AUDIT SAMPLING Audit sampling adalah prosedur pengujian audit atas sampel dari populasi bukti. Audit sampling berhubungan dengan penentuan jumlah sampel, pemilihan sampel, dan penyimpulan hasil pengujian sampel. Dua kemungkinan pelaksanaan sampling: Non statistical sampling, adalah pengujian sampling dengan sepenuhnya menggunakan pertimbangan profesional, tanpa menggunakan model-model statistika. Statistical sampling, adalah pengujian sampling dengan menggunakan model-model statistika.
12
RISIKO KESALAHAN KESIMPULAN PENGUJIAN SAMPLING
Risiko sampling, yaitu risiko kesalahan dalam menyimpulkan hasil pengujian sampel yang disebabkan karena kesalahan dalam memilih sampel. Risiko non-sampling, yaitu risiko kesalahan dalam menyimpulkan hasil pengujian sampel yang tidak disebabkan karena kesalahan dalam memilih sampel, malainkan kesalahan dalam mengolah hasil pengujian sampel.
13
RISIKO SAMPLING DARI ToC
Risiko sampling dalam Tests of Control (ToC), terdiri dari: Risiko menyimpulkan risiko pengendalian terlampau rendah (risiko beta) atau risiko terlampau mempercayai SPI (the risk of assessing control risk too low). Risiko menyimpulkan risiko pengendalian terlampau tinggi (risiko alpha) atau risiko terlampau tidak mempercayai SPI (the risk of assessing control risk too high).
14
SAMPLING DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN
Sampling dalam pengujian Sistem Pengendalian Interen (SPI) disebut dengan Attribute Sampling, sedangkan dalam pengujian substantif (pengujian kewajaran saldo akun) disebut dengan Variable Sampling. Variasi attribute sampling: Stratified attribute sampling Stop-or-go sampling Discovery sampling (buka google untuk eksplorasi materi lebih jauh)
15
RISIKO SAMPLING PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif adalah pengujian tentang kewajaran suatu saldo akun. Terdapat dua macam risiko sampling pengujian substantif, yaitu: The risk of incorrect acceptance atau risiko menyimpulkan wajar atas saldo akun yang tidak wajar. The risk of incorrect rejection atau risiko menyimpulkan tidak wajar atas saldo akun yang wajar
16
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.