Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Yulia Tanuwidjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENYUSUNAN PUBLIKASI DAN KARYA INOVASI ILMIAH BAGI MAHASISWA
LANGKAH-LANGKAH MENULIS ARTIKEL ILMIAH dipadukan oleh : LAMBANG SUBAGIYO Bahan Ajar PENYUSUNAN PUBLIKASI DAN KARYA INOVASI ILMIAH BAGI MAHASISWA
2
Bentuk Kegiatan Pengembangan Profesi
PENELITIAN Pengkajian terhadap suatu permasalahan pembelajaran/pendidikan dengan menggunakan metode ilmiah. PENGEMBANGAN Perancangan atau penemuan/pembuatan model untuk meme- cahkan masalah pembelajaran/ pendidikan dengan menggunakan model berfikir ilmiah. PENILAIAN Pengkajian terhadap suatu hasil/kegiatan pembelajaran/pendidikan utk perbaikan kebijakan/program dengan meng-gunakan model berfikir ilmiah.
3
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
ARTIKEL/TULISAN ILMIAH POPULER TULISAN ILMIAH UNTUK JURNAL DIKTAT/MODUL/BUKU LAPORAN PENELITIAN
4
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah kegiatan pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan dan dapat meningkatkan profesional Guru.
5
ANGKA KREDIT JABATAN GURU
NO. ANGKA KREDIT JABATAN GURU 1 UNSUR UTAMA (minimal > 90%) A Pendidikan 1. Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar / ijazah / akta 2. Mengikuti pelatihan prajabatan B Pembelajaran/bimbingan & tugas tertentu Melaksanakan proses pembelajaran Melaksanakan proses bimbingan 3. Melaksanakan tugas laian yang relevan dengan fungsi sekolah / madrasah C Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Melaksanakan pengembangan diri Melaksanakan publikasi ilmiah Melaksanakan karya inovatif 2 UNSUR PENUNJANG (maksimal < 10%) Memperoleh gelar / ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru
6
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
7
MANFAAT MENULIS ARTIKEL
memperoleh pengakuan profesional dari kalangan profesinya memperdalam penguasaan bidang ilmu memperlancar peningkatan karir akademik atau jabatan fungsionalnya berpartisipasi dalam penyebaran dan pengembangan ilmu. Jenis artikel jurnal ilmiah artikel hasil penelitian artikel non-penelitian (ulasan/teori)
8
JENIS ARTIKEL Hasil Penelitian (artikel penelitian) Hasil Pemikiran (artikel no-penelitian)
9
ARTIKEL HASIL PENELITIAN
Judul Identitas penulis Abstrak dan kata kunci Pendahuluan (umumnya tanpa bab) Metode Penelitian Hasil dan Pembahasan Simpulan dan Saran Daftar Rujukan 4/22/2018
10
ARTIKEL KAJIAN PUSTAKA
Judul Identitas Penulis Abstrak & Kata Kunci Pendahuluan Pembahasan Penutup/Simpulan Daftar Rujukan 4/22/2018
11
Format khusus Format khas artikel tertentu (penelitian/konseptual) Format selingkung (berlaku utk jurnal tertentu)
12
Judul Nama Penulis informatif lengkap
tidak terlalu panjang atau terlalu pendek (5-15 kata) memuat variabel-variabel yang diteliti Nama Penulis Tanpa disertai gelar akademik Nama lembaga ditulis di catatan kaki di halaman pertama Disertai alamat untuk korespondensi Jika lebih dari dua peneliti, nama peneliti utama; yang lain ditulis di catatan kaki.
13
Abstrak dan Kata Kunci Ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting Memuat: masalah dan/atau tujuan penelitian metodologi/ prosedur penelitian ringkasan hasil penelitian Ditulis dalam bahasa Inggris Kata kunci memuat kata-kata pokok Jumlah kata kunci sekitar 3-5 (kurang lebih 200 kata) Abstrak tidak mencantumkan tabel, ilustrasi, rujukan, dan singkatan yang tidak dijelaskan Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah
14
ABSTRAK Biasanya sekitar 200 kata dan hanya satu paragraf
abstrak, informasi yang dimuat hendaknya cukup informatif, mencerminkan apa yang dibahas secara lengkap dalam tulisan Hal yang perlu dimuat: pendapat baru, pendekatan atau metode yang diterapkan, hasil-hasil penting, simpulan Abstrak tidak mencantumkan tabel, ilustrasi, rujukan, dan singkatan yang tidak dijelaskan
15
STRATEGI PERCAKAPAN INSTRUKSIONAL DALAM PEMBELAJARAN SMP DI SAMARINDA
Yusak Hudiyono* Abstract: This research intends to describe the strategy of instructional conversation. This research uses qualitative method by applying conversation analysis and communication ethnography. This research is conducted in the second grade of SMP Samarinda, while the data for research takes the form of records of utterances and field notes obtained from the communication events in learning activities. The instructional conversation uses several strategies which can be divide into three parts, that is opening strategy, which includes emotional rapprochement strategy by greeting and asking the students how they are doing, material exposition using direct technique, apperception strategy using questioning technique and illustration, and class conditioning technique by asking students to prepare themselves to follow the instruction, ………….. Keyword: instructional strategy, directive strategy, cooperative strategy
16
Pendahuluan Hal-Hal Khusus
Biasanya tidak diberi judul Memuat: Latar belakang atau rasional penelitian : Memberikan argumen tentang substansi artikel sesuai dengan topik dan masalahnya Landasan teori (kajian pustaka) Wawasan rencana pemecahan masalah rumusan tujuan penelitian Hal-Hal Khusus Anak bab “pendahuluan” biasanya tidak ditulis Berisi penegasan permasalahan; disajikan secara induktif Kajian pustaka dalam artikel tidak disajikan dalam bab khusus, tetapi menyatu dengan bagian pendahuluan Penegasan permasalahan dan fokus penelitian
17
Metode Hasil bagian utama artikel ilmiah
Secara ringkas dalam bentuk aliena/paragraf memuat Desain penelitian Populasi & Sampel/Sumber data Bagaimana data dikumpulkan Bagaimana data dianalisis Hasil bagian utama artikel ilmiah hasil bersih tanpa proses analisis data hasil pengujian hipotesis Dapat disajikan dengan tabel atau grafik untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal
18
METODE PENELITIAN Penelitian percakapan instruksional ini dilakukan pada latar peristiwa percakapan alami yang berlangsung di kelas pada saat pembelajaran. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang terkait dengan kegiatan pembelajaran menjadi sumber informasi dalam penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah ………… dan guru yang mengajar ……… Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak Data penelitian ini berupa ujaran ………………… Hasil rekaman percakapan tersebut kemudian ditranskripsikan………... Data catatan lapangan dibagi dalam dua jenis, yakni data catatan lapangan deskriptif dan reflektif. Data catatan deskriptif di lapangan mencakup gambaran peristiwa yang terjadi selama percakapan, termasuk situasi kelas, kejadian-kejadian di kelas, proses mekanisme pengambilan giliran, dan perilaku guru dan siswa ketika percakapan berlangsung (ekspresi guru dan siswa pada saat berbicara, jeda, tertawa, dan bunyi lainnya yang mendukung percakapan). Data catatan refleksi berupa tafsiran, analogi, dan prediksi terhadap ujaran yang terjadi dalam pembelajaran.
19
Pembahasan bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah
tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai menafsirkan hasil-hasil penelitian mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada.
20
PEMBAHASAN Dalam bagian discussion yang perlu dibahas adalah apakah hasil yang didapat sesuai dengan hipotesis atau tidak Pengutipan literatur dalam discussion jangan terlalu panjang, Sarikan dan tulis hasil penelitian orang lain dalam bahasa sendiri. Gunakan kerangka pemikiran yang sistematis sehingga pembahasan akan berakhir ke suatu titik yang akan mendukung simpulan anda Implikasi penelitian (teoretis dan aplikasi) perlu ditekankan dalam pembahasan
21
ILUSTRASI Gambar (grafik garis, histogram, bar chart, diagram lingkar, bagan, potret, peta, denah, sketsa, spektrum senyawa) dan tabel Kalau perlu diperkecil, misalnya spektrum dan kromatogram senyawa Fungsi: makna lebih luas daripada ungkapan dengan kalimat informasi lebih terperinci tetapi tidak memakan tempat dapat dilihat secara terpadu lebih menarik dan mudah difahami sarana untuk membangun argumen dalam bagian Pembahasan
22
PENULISAN TABLE Tabel selalu disiapkan dalam halaman terpisah dari teks Setiap tabel diberi nomor urut angka arab, dan diketik pada halaman terpisah Ikuti format penulisan tabel Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga Umumnya garis vertikal tidak diperkenankan
23
PENULISAN TABEL Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel
Perhatikan format penulisan judul tabel Angka-angka dalam tabel diformat menurut titik desimal Tabel harus bisa berdiri sendiri tanpa harus membaca teks
24
Kapasitas baterai (Ah)
Contoh : Tabel.1 Profil beban yang disuplai oleh PV-HPS Waktu Uji Jenis Pemakaian Satuan Lama Pemakaian (Jam/hari) Daya Total (W) Kebutuhan Energi (Wh/hari) 17.00 – 18.00 Lampu 11 Watt 1 11 18.00 – 21.00 TV 14’’ Kipas Angin Radio 4 3 2 44 60 55 50 132 180 165 100 21.00 – 6.00 Lampu 11 W 9 99 5 Total 286 742 Tabel.3 Kapasitas baterai pada aplikasi PV-HPS Energi beban (Wh) Kapasitas baterai (Ah) 900 1200 150 Ah 250 Ah 300 Ah
25
FIGURE LEGENDS JUDUL GAMBAR DILAMPIRKAN SETELAH TABEL
TULISKAN JUDUL MASING-MASING GAMBAR DALAM HALAMAN TERPISAH DARI GAMBARNYA
26
FIGURE Figure digunakan untuk menyajikan data yang banyak sehingga menjadi tidak cocok jika ditabulasikan Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah Berikan identifikasi nomor gambar dan penulis di bagian belakang gambar Tunjukkan mana bagian atas dan bawah Keterangan simbol-simbol yang digunakan dalam gambar sebaiknya dijelaskan dalam judul
27
FIGURE Gambar 7. Variasi eksergi SPS, eksergi radiasi matahari dan improvement potential SPS dalam tiap jam pengamatan
28
A. Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan analisis data aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) menunjukkan bahwa tingkat reliabilitaas rata-rata yang diperoleh 94,2 %, aktivitas siswa selama pembelajaran yang paling dominan adalah dipergunakan untuk mendengarkan penjelasan guru (22.02 %) dan mengerjakan sesuai petunjuk LKS (20.83 %). Persentase aktivitas siswa bekerja dalam kelompok kecil karena pengamatan mulai dilakukan pada awal pembelajaran. Sedangkan aktivitas lain adalah bekerja menggunakan alat (15.12 %), melakukan percobaan (11.25 %), menulis materi penting (9.15 %), membaca petunujuk LKS (7.04) %, merangkum materi pelajaran (7.94) %, bertanya jika kesulitan (5.65 %), perilaku yang tidak relevan dengan RP (1 %) . Berdasarkan data tersebut dapat diungkapkan bahwa proporsi aktivitas siswa telah nampak seimbang. Jenis aktivitas yang semestinya mendapat proporsi tinggi telah terpenuhi sebagai aktivitas pembelajaran yang bermutu dalam pembelajaran fisika.
29
HASIL DAN PEMBAHASAN : Pendekatan kuantitatif
Hubungan antar fenomena, kondisi, obyek, atau variabel bersifat kausalitas (sebab-akibat atau korelasional). Hubungan kausalitas ini harus dikemukakan secara jelas, obyektif, konkrit, reliable, dan testable dengan menggunakan alat-alat pengukuran numerik, matematis atau statistik. Hasil-hasil pembahasan dan analisis dipaparkan dengan lebih mementingkan penggunaan penghitungan dan pengukuran matematis yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel, diagram, gambar/foto, serta bentuk-bentuk ilustrasi lainnya. Analisis dan pembahasan harus dapat menghasilkan suatu temuan (seharusnya temuan baru) yang dapat digunakan untuk melakukan generalisasi yang obyektif dengan kadar kepercayaan yang tinggi dan mampu melakukan prediksi yang akurat.
30
Pendekatan kualitatif
Hubungan relasional antarfenomena dan antarkondisi harus dikemukakan secara jelas. Tidak jarang fenomena dan kondisi yang muncul di lapangan sangat beragam dan di luar dugaan. Setiap fenemona (misal : sosial-budaya) harus dibahas dan dianalisis dengan sangat rinci dan komprehensif. Ungkapkan dengan jelas hubungan relasional antara kondisi yang satu dengan yang lainnya sehingga fenomena- fenomena tersebut dapat dipahami secara proporsional dan kontekstual. Deskripsi pembahasan dan analisis dilakukan sangat rinci, mendalam (thick description) dan bersifat naratif-interpretatif, agar makna-makna simbolik yang terkandung dalam setiap fenomena dapat diungkap dan dipahami sesuai dengan konteksnya.
31
Kesimpulan dan Implikasi/Saran
memuat jawaban atas pertanyaan penelitian dalam bentuk substantif dalam bentuk esai, atau dalam bentuk numerikal Memuat implikasi temuan penelitian dan/atau saran-saran yang mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Daftar Rujukan harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam teks tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang bersangkutan.
32
ARTIKEL NON PENELITIAN
33
mengembangkan suatu model mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu
ARTIKEL NON-PENELITIAN Mencakup semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian: menelaah suatu teori mengembangkan suatu model mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu menilai suatu produk/publikasi *) cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.
34
ARTIKEL NON-PENELITIAN dapat juga dikategorikan menjadi dua jenis:
(1) ARTIKEL ULASAN (2) ARTIKEL TEORITIS Artikel yang mengevaluasi secara kritis suatu tulisan yang telah diterbitkan dengan cara mengkaji kemajuan penelitian mutakhir untuk memberikan penjelasan tentang permasalahan yang dikemukakan dalam tulisan tersebut
35
(2) ARTIKEL TEORITIS Mengajukan suatu teori berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya Memperluas dan memperhalus definisi konstruk- konstruk dalam teori berdasarkan telaah tentang perkembangan teori tersebut Penulis dapat mengajukan suatu teori baru atau menganalisis teori yang ada dengan menyebutkan kelemahan dan keunggulan teori tersebut dibandingkan dengan teori lainnya Penulis artikel teoritis juga dapat mengkaji konsistensi teori tersebut secara internal dan eksternal. Yakni, apakah teori tsb secara internal ada kontradiksi atau apakah teori tersebut berkontradiksi dengan hasil-hasil penelitian yang ada
36
Abstrak Artikel Non Penelitian (Penelitian Kajian Pustaka)
Uraian pendek tujuan penulisan Ringkasan isi pembahasan/penutup Bahasa bersifat persuasif/provokatif 4/22/2018
37
PENDAHULUAN Dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele), dengan menggunakan bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia akademik. Memberikan pengantar tentang substansi artikel sesuai dengan topik dan masalahnya, baik secara teoretis maupun empiris yang melatar-belakangi kegiatan penulisan artikel. Memuat secara eksplisit dengan singkat dan jelas tentang arah, maksud, tujuan serta kegunaan artikel sehingga tidak menimbulkan kerancuan pengertian, pemahaman dan penafsiran makna bagi pembacanya.
38
Penyajiannya harus runut secara kronologis
Penyajiannya harus runut secara kronologis. Kaitan logika antara alinea pertama dengan berikutnya harus jelas Memaparkan secara singkat dan jelas kerangka berpikir berdasarkan konsep-konsep teoretis yang digunakan untuk membahas, menganalisis informasi (teoritik). Semua uraian dalam pendahuluan harus menjadi acuan utama untuk bab-bab selanjutnya, agar konsistensi dan keutuhan tulisan artikel ilmiah dapat terjaga dengan baik.
39
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Analisis dan pembahasan memaparkan kajian yang dapat digunakan untuk melakukan generalisasi yang obyektif dengan kadar kepercayaan yang tinggi dan memberi prediksi yang akurat berdasarkan kajian teoritik. Meskipun pembahasan dan analisis telah dilakukan dengan menghasilkan temuan dan pemikiran (baru) dengan tingkat akurasi dan kepercayaan yang tinggi, namun penting untuk membaca dan merenung ulang pembahasan dan analisis yang telah dibuat.
40
hasil pembahasan dan analisis berdasarkan ketajaman penafsiran penulis.
Subyektivitas penulis sangat dihargai, karena kualitas tulisan bergantung juga pada tingkat kualitas pemahaman dan pengkajian teoritik penulis.
41
Kesimpulan dan Implikasi/Saran
memuat intisari hasil pemikiran penulis Ditulis dalam bentuk esai, atau dalam bentuk numerikal Memuat implikasi dari hasil kajian dan/atau saran-saran yang mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Daftar Rujukan harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam teks tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang bersangkutan.
42
DAFTAR PUSTAKA Diutamakan 10 tahun terakhir
Diutamakan sumber dari jurnal, makalah ilmiah. Hanya yang dikutip dalam teks yang dicantumkan Pengetikan harus konsisten mengikuti aturan penulisan rujukan 4/22/2018
43
REFERENCE LIST Daftar rujukan :
Harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam teks Tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang bersangkutan. Penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua jenis Penomoran Alfabetis
44
PENGEMBANGAN PARAGRAF
HAKIKAT Satuan bentuk pengungkap satu gagasan dasar Satuan bentuk pengungkap struktural Berisi satuan pikiran dalam sejumlah kalimat Berisi satuan gagasan dari gagasan yang lebih besar Berupa satuan teks terkecil yang berisi satu gagasan dasar PERSYARATAN Utuh satu gagasan dasar Padu keberkaitan antarkomponen, antarkalimat Terkembang ada gagasan dasar dan gagasan pengembang KOMPONEN Gagasan dasar Kalimat topik Gagasan pengembang Kalimat pengembang
45
UNSUR PARAGRAF Umum Pembuka: kalimat topik dan ide pengendali
Isi: kalimat pengembang Penutup: kalimat penyimpul
46
Khusus Kalimat topik dan ide pengendali: pernyataan yang menjelaskan dan membatasi apa yang akan diuraikan dalam seluruh isi paragraf Kalimat penjelas: menguraikan secara langsung isi kalimat topik dan ide pengendali Kalimat penyimpul: penegasan kembali atau ringkasan dari kalimat topik dan kalimat penjelas
47
Khusus Unity/kepaduan: seluruh isi paragraf hanya membahas satu topik
Koherensi/runtut: antar kalimat saling terkait, tidak ada ide yang loncat, menggunakan kata transisi yang cocok, misal, karena itu, seterusnya …. .
48
GAGASAN PENGEMBANG Fakta Rincian Contoh Data statistik Definisi Analog Ilustrasi Perbandingan Eksplanasi Urutan kausalitas Kualifikasi Urutan peristiwa STRUKTUR Induktif: Gagasan dasar Gagasan pengembang Deduktif: Gagasan pengembang Gagasan dasar Kombinasi: Gagasan dasar Gagasan pengembang Gagasan dasar
49
Contoh-contoh Masa depan sepak bola Indonesia sangat memprihatinkan. Kualitas bermain para pemain baik yang senior maupun yang yunior rendah. Kedisiplinan bermain juga rendah. Sportivitas tidak lagi dapat ditegakkan di lapangan. Pemain suka melanggar aturan permainan dan tidak mau menerima sanksi pelanggaran. Wasit tidak lagi berfungsi mengamankan dan mengatur permainan dan pemain, tetapi malahan sering mengacau permainan dan pemain. Semangat serta kesungguhan hati guru sekolah dasar dalam mengajar dirasakan makin pudar karena kesejahteraan mereka terabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering terlambat dan sering ada potongan-potongan untuk berbagai keperluan yang tidak dapat mereka pahami.
50
Siswa yang rajin belajar masih dapat ditemukan di mana- mana: di kota, di pinggiran kota, dan di desa. Siswa yang berprestasi cukup banyak dan dapat ditemukan di mana- mana juga. Tidak sedikit di antara mereka yang peduli dengan keadaan lingkungan. Tampaknya, masa depan generasi penerus masih dapat diharapkan. Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat. Sejak bayi anak sudah belajar. Sebelum bersekolah, anak- anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pada usia 6—12 tahun anak bersekolah di sekolah dasar. Demikian seterusnya. Setelah menyelesaikan sekolah, dia masih terus belajar, setidak-tidaknya belajar memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Pendek kata, belajar itu tidak mengenal batas umur.
51
Contoh-contoh Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Upaya pemenuhan kebutuhan manusia dipengaruhi oleh perkembangan budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan untuk mengembangkan berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
52
Segi Pengembangan Internal Pengembangan gagasan dasar ke dalam (sejumlah) gagasan pengembang Produk teks: paragraf yang berisi kalimat topik dan (sejumlah) kalimat pengembang Tahapan : (1) penentuan gagasan dasar (2) penentuan gagasan pengembang (3) penentuan strategi pengungkapan: induktif, deduktif, kombinasi (4) penulisan teks paragraf. Eksternal Pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain Dua alternatif status hubungan Setara: tidak ada paragraf atasan dan bawahan Bertingkat: ada paragraf atasan dan bawahan
53
Aspek Bahasa Grammar: subjek-predikat, susunan kata, penggunaan kata ganti, istilah asing, bentuk jamak Kosa kata atau diksi: pilihan kata yang disusun secara alamiah Mekanik: penggunaan tanda baca, huruf kapital, pengetikan, simbol matematis, tata cara penulisan paragraf
54
ASPEK RETORIKA Retorika/Mode: cara menyampaikan ide
1. Narasi (pembaca dpt membayangkan) 2. Deskripsi (pembaca dapat merasakan) 3. Eksposisi (paparan yang didukung data) 4. Argumentasi (pernyataan yang dapat mempengaruhi orang/tidak)
55
Eksposisi Menjelaskan, konfirmasi, atau menyampaikan sesuatu
Diksi objektif menggunakan fakta dan data empiris Menunjukkan hubungan atau analisis beberapa kejadian Urutan penyajian disadarkan pada unsur logis dan alasan
56
Argumentasi Untuk keyakinkan atau mempertahankan sesuatu
Dikembangkan berdasarkan isu atau posisi sesuatu… Memerlukan data dan fakta untuk mendukung logika dan alasan Urutan penyajian disusun berdasarkan kekuatan dan akurasi alasan Diksi harus mampu mempengaruhi atau memprovokasi
57
PENULISAN DRAF TAHAPAN AKTIVITAS
Penataan butir-butir gagasan secara hirarkis dan sistematis Penyusunan draf paparan ekspositori (1) Membaca semua kartu catatan (2) Mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan (3) Mempersiapkan kerangka tulisan (4) Menuliskan draf kasar tulisan.
58
Berdasarkan hasil pemeriksaan ulang Berdasarkan masukan teman sejawat
PENGUNGKAPAN VERBAL DAN VISUAL Pengungkapan verbal Bentuk : kata, frasa, kalimat, untaian kalimat, dan alinea Pengungkapan visual Bentuk : tabel, gambar, diagram Fungsi : suplemen pengungkapan verbal (dirujuk dalam teks) 5. FINALISASI : REVISI Berdasarkan hasil pemeriksaan ulang Berdasarkan masukan teman sejawat PENYUNTINGAN Oleh penulis Oleh pihak lain
59
TERIMAKASIH – SELAMAT MENULIS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.