Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

3.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "3."— Transcript presentasi:

1 3

2 2

3 1

4

5

6 SYALAM SEJAHTERA SAYA PERSEMBAHKAN

7 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
JAGALAH HATI, JIWA, MULUT, LIDAH, BIBIR, TANGAN DAN KAKI MU AGAR ENGKAU TIDAK MEMBUAT ORANG LAIN MENGELUARKAN SETETES AIR MATA, SEBAB AIR MATA TIDAK DAPAT DI KEMBALIKAN DENGAN APAPUN HARTA DI DUNIA INI. THE JOPY Sungguh Cinta mengubah yang pahit menjadi manis, Debu beralih emas, Keruh menjadi bening, Sakit menjadi sembuh, Penjara menjadi telaga, Derita menjadi nikmat Dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang melunakkan besi, Menghancur-leburkan batu karang, Membangkitkan yang mati Dan meniupkan kehidupan padanya Serta membuat budak menjadi pemimpin ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

8 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

9 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

10 YOPY IMENUEL ISMAEL, SST, M.M
DISUSUN OLEH YOPY IMENUEL ISMAEL, SST, M.M

11 ARTI, TUJUAN & MANFAAT PELATIHAN
Pelatihan mengandung makna yang lebih khusus (spesifik), dan berhubungan dengan pekerjaan/tugas yang dilakukan seseorang. Sedangkan yang dimaksudkan praktis adalah, bahwa responden yang sudah dilatihkan dapat diaplikasikan dengan segera sehingga harus bersifat praktis ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

12 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Pelatihan menurut Center for Development Management and Productivity adalah belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para karyawan atau pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

13 PENGEMBANGAN PROGRAM MP ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
PENGERTIAN MP PENGEMBANGAN PROGRAM MP TUJUAN MP ASAS-ASAS MP MANFAAT MP ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

14 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Sumantri (2000:2) Good, 1973 Fandi Tjiptono, dkk, 1996  Hadari Nawawi (1997) Ernesto A. Franco (1991) PENGERTIAN MP PP RI nomor 71 tahun 1991 pasal 1  ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

15 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Sumantri (2000:2) mengartikan pelatihan sebagai: “proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu”. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

16 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
SEBELUM CERMIN ITU DI BERIKAN PADA ORANG LAIN SEBAIKNYA CERMIN ITU MENJADI ALAT BAGI DIRI KITA SENDIRI. PENILAIAN ITU PENTING DALAM SETIAP LANGKAH KEHIDUPAN KITA, NAMUN SEBELUM ANDA MENILAI PRIBADI ORANG LAIN, SEBAIKNYA ANDA MENILAI DIRI SENDIRI ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

17 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Good, 1973 pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

18 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Pelatihan untuk menunjukkan setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjaan-­pekerjaan tertentu(Fandi Tjiptono, dkk, 1996) ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

19 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Hadari Nawawi (1997) menyatakan bahwa pelatihan pada dasarnya adalah proses memberikan bantuan bagi para pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. Fokus kegiatannya adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan tuntutan cara bekerja yang paling efektif pada masa sekarang. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

20 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Ernesto A. Franco (1991) mengemukakan pelatihan adalah suatu tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

21 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
PP RI nomor 71 tahun 1991 pasal 1 disebutkan Latihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan produktivitas, disiplin, sikap kerja dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek dari pada teori. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

22 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Tidak perlu menghabiskan waktu, energi dan pikiran, untuk memikirkan kegagalan apalagi membalas segala hal yang negatif, penolakan, penghinaan, cemoohan, keraguan dan sebagainya. Sebaliknya, jangan berhenti mengungkapkan puji syukur terhadap segala sesuatu yang baik, indah, positif maupun negatif. Ini membantu memberi energi terhadap segala yang positif untuk terus hidup dan mewarnai hidup kita menuju “SUKSES”. (Jopy Ismael) ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

23 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
TUJUAN MP Tujuan pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, akan tetapi juga untuk mengembangkan bakat seseorang, sehingga dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Moekijat (1993 : 2) menjelaskan tujuan umum pelatihan sebagai berikut : (1) untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif, (2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional, dan (3) untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen (pimpinan). ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

24 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Pelatihan dalam hal ini adalah proses pendidikan yang di dalamnya ada proses pembelajaran dilaksanakan dalam jangka pendek, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga mampu meningkatkan kompetensi individu untuk menghadapi pekerjaan di dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan demikian dapat simpulkan bahwa “pelatihan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja mendatang” (Veithzal Rifai: 2004:226). ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

25 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) M. Saleh Marzuki (1992 : 28) MANFAAT MP ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

26 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
M. Saleh Marzuki (1992 : 28) mengemukakan manfaat pelatihan sebagai berikut : (a) pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi .... ; (b) keterampilan tertentu diajarkan agar karyawan dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar yang diinginkan … (c) pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap pimpinan atau karyawan .... ; dan (d) manfaat lain daripada pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

27 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) juga memberikan manfaat sebagai berikut : Mengurangi kesalahan produksi; meningkatkan produktivitas; meningkatkan kualitas; meningkatkan fleksibilitas karyawan; respon yang lebih baik terhadap perubahan; meningkatkan komunikasi; kerjasama tim yang lebih baik, dan hubungan karyawan yang lebih harmonis ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

28 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Jadi pengertian, tujuan dan manfaat pelatihan secara hakiki merupakan manifestasi kegiatan pelatihan. Dalam pelatihan pada prinsipnya ada kegiatan proses pembelajaran baik teori maupun praktek, bertujuan meningkatkan dan mengembangkan kompetensi atau kemampuan akademik, sosial dan pribadi di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta bermanfaat bagi karyawan (peserta pelatihan) dalam meningkatkan kinerja pada tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

29 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
ASAS-ASAS MP Dalam penyelenggaraan pelatihan, agar dapat bermanfaat bagi peserta dan dapat mencapai tujuan secara optimal, hendaknya penyelenggaraannya mengikuti asas-asas umum pelatihan. Sembilan Asas MP antara lain : Karakteristik individu Analisis pekerjaan peserta Motivasi Keaktifan Peserta Seleksi peserta Seleksi pelatih Pelatih yang handal/profesional Metode pelatihan Prinsip pelatihan yang efektif ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

30 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
PEMILIHAN METODE MP Metode pelatihan yaitu (1) sesuai dengan keadaan dan jumlah sasaran; (2) cukup dalam jumlah dan mutu materi; (3) tepat menuju tujuan pada waktunya; (4) Amanat hendaknya mudah diterima, dipahami dan diterapkan; dan (5) biaya ringan Dalam pemilihan metode juga dapat mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut : Tujuan instruksional khusus yang hendak- dicapai dalam proses penyampaian pesan atau bahan belajar, keadaan warga belajar yang akan menerima pesan, karakteristik metode yang akan digunakan dan sumber atau fasilitas yang tersedia untuk menunjang penggunaan metode tertentu yang hendak kita pilih ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

31 PENGEMBANGAN PROGRAM MP ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
MASYARAKAT PERKOTAAN PENGEMBANGAN PROGRAM MP Simamora 1997 Umum Sondang P. Siagian, 1994 Ismael Yopy 2014 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

32 ILMU MANJEMEN PELATIHAN
Simamora 1997, yang menyebutkan delapan langkah pelatihan yaitu (1). Tahap penilaian kebutuhan dan sumber daya untuk pelatihan; (2) Mengidentifikasi sasaran-sasaran pelatihan; (3) Menyusun kriteria; (4) Pre tes terhadap pemagang (5) Memilih teknik pelatihan dan prinsip-prinsip proses belajar; (6) Melaksanakan pelatihan; (7) Memantau pelatihan; dan (8) Membandingkan hasil-hasil pelatihan terhadap kriteria-kriteria yang digunakan. ILMU MANJEMEN PELATIHAN

33 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Pada dasarnya prinsip pelatihan yang layak dipertimbangkan untuk diterapkan berkisar lima hal yaitu Partisipasi, Pengulangan, Relevansi, Pengalihan, dan Umpan balik (Sondang P. Siagian, 1994) ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

34 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Ismael Yopy 2014 Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan pekerja (skill knowledge ability of workers) sebagai peserta pelatihan merupakan pengalaman belajar (hasil) dari suatu program pelatihan yang diikuti. Pelatihan dikatakan efektif, apabila hasil pelatihan sesuai dengan tugas peserta pelatihan. dan bermanfaat pada tugas pekerjaan. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

35 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Pengembangan program pelatihan, agar pelatihan dapat bermanfaat dan mendatangkan keuntungan diperlukan tahapan atau langkah-langkah yang sistematik. Secara Umum ada tiga tahap pada pelatihan yaitu tahap Penilaian kebutuhan, tahap Pelaksanaan pelatihan dan tahap Evaluasi. Atau dengan istilah lain ada fase Perencanaan pelatihan, fase Pelaksanaan pelatihan dan fase Pasca pelatihan. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

36 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Berfikir positif itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang berpikir negatif terhadap dirinya dan juga orang lain. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

37 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
MEKANISME MP KEBUTUHAN METODE TEKNIK MATERI LOKASI WAKTU BIAYA ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

38 EFEKTIVITAS PELATIHAN ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Gibson (1988) Katzel, dalam Steers (1980) Henry Simamora (1987) ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

39 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Efektivitas dipandang tiga perspektif, menurut Gibson (1988), sebagai berikut: (1) Efektivitas dari perspektif individu; (2) Efektivitas dari perspektif kelompok; dan (3) Efektivitas dari perspektif organisasi. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

40 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Katzel, dalam Steers (1980) Pelatihan yang efektif merupakan pelatihan yang berorientasi proses, dimana organisasi tersebut dapat melaksanakan program-program yang sistematis untuk mencapai tujuan dan hasil yang dicita-citakan. Sehingga pelatihan efektif apabila pelatihan tersebut dapat menghasilkan sumber daya manusia yang meningkat kemampuannya, keterampilan dan perubahan sikap yang lebih mandiri. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

41 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Henry Simamora (1987) yang mengukur keefektifan Pelatihan dapat dilihat dari 1) Reaksi-reaksi bagaimana perasaan partisipan terhadap program; 2) Pengetahuan, keahlian, dan sikap yang diperoleh sebagai hasil dari pelatihan; 3) Perilaku perubahan-perubahan yang terjadi pada pekerjaan sebagai akibat dari pekerjaan: dan 4) Hasil-hasil dampak pelatihan pada keseluruhan yaitu efektivitas organisasi atau pencapaian pada tujuan-tujuan organisasional. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

42 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Perencanaan Pengorganisasian Penggerakkan MANAJEMEN PELATIHAN Evaluasi ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

43 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Daur Manajemen Pelatihan ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

44 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Manajemen pelatihan dimulai dengan analisis, yaitu analisis kebutuhan (need analysis) terhadap hal-hal yang akan menjadi objek pelatihan, kemudian dilanjutkan dengan desain program pelatihan, yaitu langkah mendesain program-program pelatihan. Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan dan penerapan, yaitu proses pelaksanaan dan Penerapan program-program pelatihan. Kemudian diakhiri dengan evaluasi yaitu tahap untuk memberikan penilaian dan analisa pengembangan. Pada setiap tahapan tersebut akan ada proses umpan balik, yang bertujuan untuk mengontrol efektivitas pelaksanaan dan proses pelatihan. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

45 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
PENERAPAN HASIL PELATIHAN Penerapan hasil pelatihan dapat di lihat dari : Reaksi dari peserta, Pengetahuan atau proses belajar mengajar, Perubahan perilaku akibat pelatihan dan Hasil atau perbaikan yang dapat diukur. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

46 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
Prestasi Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu dapat menerapkan hasil pelatihan  berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya. “Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat”. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

47 ILMU SOSIOLOGI PEDESAAN
Keikhlasan hati dan ketegasan sikap, akan menjadikan kamu lebih siap dan lebih berani dalam menyelesaikan setiap masalah. ILMU SOSIOLOGI PEDESAAN

48 PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
SDM SDA SDT ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

49 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
“MP adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu, guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang. Dimana tujuan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas”. ILMU MANAJEMEN PELATIHAN

50 ILMU MANAJEMEN PELATIHAN
SELAMAT BELAJAR ILMU YANG ANDA MILIKI SAAT INI ADALAH PROSPEK MENUJU PENGEMBANGAN DIRI ANDA DI MASA YANG AKAN DATANG. SEGALA KEKURANGAN JANGAN JADIKAN KECEMASAN NAMUN JADIKAN KEKURANGAN ITU SEBAGAI WUJUD PENGEMBANGAN DIRI MENUJU KEHIDUPAN YANG BERKUALITAS DALAM PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN YANG OPTIMAL. TERIMAKASIH SALAM SUKSES SELALU ILMU MANAJEMEN PELATIHAN


Download ppt "3."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google